Home / Romansa / Bangkitnya Suamiku yang Perkasa / Chapter 721 - Chapter 730

All Chapters of Bangkitnya Suamiku yang Perkasa: Chapter 721 - Chapter 730

884 Chapters

Bab 721

Sesaat mendengar suara Thea, tiba-tiba sebuah pikiran pun melintas di benak Grey.Seingat Grey, Thea memiliki darah dengan rhesus negatif.Dua tahun lalu saat Anisa mengoperasi Thea, Grey yang melakukan pemeriksaan awal.Grey menatap lurus ke arah Thea, dadanya tampak berdetak kencang."Grey, kenapa melihatku seperti itu?" Thea mengedipkan kedua mata. "Katakan sesuatu! Jangan diam saja!"Grey ingin menjawab Thea, tetapi tenggorokannya terasa tercekik. Seandainya Thea adalah manusia normal, Grey pasti akan menjelaskan semuanya. Grey juga yakin, Thea pasti bersedia mendonorkan darahnya untuk Wilson.Thea pernah menjalani berbagai operasi. Jika transfusi darah menyebabkan kondisinya lemah, Grey tidak sanggup mempertanggungjawabkannya kepada Theo."Tidak apa-apa, aku hanya mencemaskan Wilson." Grey menarik kembali tatapannya. "Kita ke rumah sakit dulu untuk mengecek persediaan darah."Thea mengangguk sambil bergumam, "Grey, apakah aku bisa mendonorkan darahku untuk Wilson? Aku ingin memban
last updateLast Updated : 2023-10-09
Read more

Bab 722

Di rumah sakit.Darah Theo tidak cocok dengan darah Wilson. Theo telah menggunakan semua koneksinya untuk mencari jenis darah dengan rhesus negatif.Dengan cepat, informasi tentang Theo yang mencari darah dengan rhesus negatif pun menyebar ke seluruh rumah sakit besar yang ada di Kota Dome.Semua rumah sakit besar langsung mengeluarkan pengumuman kepada masyarakat bahwa mereka sedang mencari donor darah jenis rhesus negatif dengan bayaran yang mahal."Apa yang terjadi? Ada apa dengan Wilson? Kenapa tiba-tiba butuh donor darah?" Mike baru tiba di rumah sakit dan langsung bertanya kepada Theo."Anak-anak yang lahir prematur biasanya memiliki lebih banyak penyakit komplikasi," jawab dokter yang berdiri di samping Theo."Jadi ... ini karena kelahiran prematur?" Mike menggertakkan giginya. "Kalau Clara tidak berulah, semua nggak akan jadi begini. Sialan, Clara sialan!"Dokter tidak memahami apa yang sedang dibicarakan Mike, dia hanya menjelaskan dari sudut pandang profesional. "Keadaan Wils
last updateLast Updated : 2023-10-09
Read more

Bab 723

Theo dan Mike bertengkar di unit perawatan anak.Begitu tiba, Eden langsung menyeret Mike ke lorong rumah sakit. "Kamu gila, ya? Pak Theo juga sedih melihat keadaan Wilson. Untuk apa kamu masih mengungkit masalah Clara?"Sejak tadi pagi, Eden sibuk menghubungi puluhan rumah sakit untuk mengecek persediaan darah."Kalau bukan karena ulah Clara, Wilson nggak akan lahir prematur. Kalau nggak lahir prematur, dia nggak akan sakit-sakitan." Wajah Mike tampak memerah karena marah."Pak Theo tidak akan melepaskan Clara. Pak Theo baru berubah pikiran setelah menelepon Nial." Eden menggertakkan giginya. "Sepertinya Nial mengancam Pak Theo, dia pasti mengetahui rahasia Pak Theo.""Theo luluh gara-gara Nial mengatakan Clara mengidap gangguan mental," bentak Mike."Tidak mungkin! Jangankan mengidap penyakit mental, mengidap penyakit kronis pun Pak Theo nggak akan mengampuni dia." Eden membantah. "Apakah kamu juga tidak memercayai aku?"Mike menggertakkan giginya, lalu bertanya, "Memangnya dia punya
last updateLast Updated : 2023-10-09
Read more

Bab 724

Di saat bersamaan, Theo sedang berdiri di tengah lorong rumah sakit.Setelah mencari ke mana-mana, akhirnya Eden menemukan Theo. Eden agak ketakutan saat berhadapan dengan Theo, seluruh tubuh Theo memancarkan aura yang dingin."Pak, kenapa berdiam di sini?" Eden berusaha bersikap tenang. "Sudah waktunya makan malam.""Aku tidak lapar," jawab Theo.Wilson perlu cuci darah, tapi sampai sekarang pendonor belum juga ditemukan.Theo merasa sangat tersiksa. Dia tahu bahwa golongan darah Thea bisa menyelamatkan Wilson, tetapi dia tidak bisa memilih di antara Thea atau Wilson.Theo tidak mungkin membiarkan Thea mendonorkan darahnya kepada Wilson. Theo menghabiskan puluhan tahun untuk mengobati Thea. Dia berharap Thea bisa hidup selayaknya orang normal.Bagaimana mungkin Theo membiarkan Thea mendonorkan darahnya? Bagaimana kalau terjadi sesuatu kepada Thea?Namun hati Theo juga remuk melihat Wilson yang sedang membutuhkan pertolongan. Theo hanya bisa memendam semuanya di dalam hati, dia tidak b
last updateLast Updated : 2023-10-09
Read more

Bab 725

Anisa mengendarai mobilnya dan pergi meninggalkan rumah sakit.Di tengah jalan, tiba-tiba pandangan Anisa tampak berkabut. Anisa menepikan mobilnya, lalu menangis sekeras mungkin. Dia sudah menahan tangisnya sejak di rumah sakit. Sekarang semua tangisan dan emosi pun meledak jadi satu.Seandainya tahu akan jadi seperti ini, Anisa akan menjaga emosi dan suasana hatinya agar Wilson tidak lahir prematur. Anisa sangat menyesal, dia tidak tega melihat anak bungsunya menderita seperti ini.Anisa tidak pernah merasa sesakit ini. Dia tidak tahan melihat nyawa Wilson yang sedang terancam.Asalkan Wilson sembuh, Anisa rela memberikan segalanya.....Di sebuah vila mewah. Malia memegang segelas anggur merah sambil menelepon Clara."Clara, kamu menang!" Suara Malia terdengar bahagia. "Anaknya Anisa sedang kritis, kayaknya tidak akan bisa bertahan hidup. Kalau tidak lahir prematur, bayinya tidak akan sakit-sakitan."Clara sudah mendengar informasi ini dari Nial. Namun Nial hanya mengatakan kondisi
last updateLast Updated : 2023-10-10
Read more

Bab 726

Karena Anisa belum boleh mengangkat barang berat, Bibi Wina langsung menawarkan. "Anisa, mau aku bawakan ke kamar?"Anisa menatap paket tersebut sambil menggelengkan kepala. "Aku tidak membeli barang, entah siapa yang mengirimkannya. Bi, boleh tolong bukakan paketnya?""Boleh. Sebentar, aku ambil gunting dulu." Bibi Wina berlari ke dapur untuk mengambil gunting.Ketika Bibi Wina hendak membuka paketnya, William dan Wilona menghampiri Anisa yang sedang duduk di sofa. Perut Anisa terasa sakit, dia tidak sanggup berdiri terlalu lama."Bu, itu apa? Ibu belanja?" tanya Wilona."Ibu juga tidak tahu. Ibu tidak membeli apa-apa," jawab Anisa.William mengerutkan alis dan menebak. "Jangan-jangan isinya adalah barang yang mengerikan? Sama seperti kejadian dulu?"Ucapan William langsung membuat Anisa tersentak. Kata Bibi Wina barangnya sangat berat, apakah isinya semacam batu atau semen?"William, bawa Wilona ke kamar." Anisa khawatir kalau paket ini benar berisi benda yang mengerikan dan membuat
last updateLast Updated : 2023-10-10
Read more

Bab 727

Dengan gemetar, Anisa berjalan mendekati batu nisan yang berwarna hitam ini."Anisa, jangan lihat!" Bibi Wina tersadar dari lamunannya, lalu bergegas mengadang Anisa.Anisa telah kehilangan akal sehatnya, dia mendorong Bibi Wina dan menjawab, "Minggir, aku mau lihat!"Meskipun Bibi Wina berusaha mengadang, Anisa bisa melihat jelas nama yang terukir di atas batu nisan. Di atas batu nisan tertulis jelas nama Wilson Pratama.Wilson tidak meninggal, siapa yang berani mengirimkan batu nisan ini?"Anisa, orang yang mengirimkannya barang ini pasti memiliki niat jahat. Kita harus lapor polisi." Bibi Wina memapah Anisa yang mematung di tempat. Sekujur tubuh Anisa terasa sangat tegang."Kalau kamu marah, pelakunya justru malah senang. Anisa, kamu harus sadar! Wilson tidak meninggal, dia pasti akan sembuh." Bibi Wina berusaha menenangkan Anisa.Emosi Anisa kembali meledak, dia tak dapat membendung air matanya.Anisa menangis sambil memeluk Bibi Wina. "Kondisi Wilson sedang kritis. Aku tidak bisa
last updateLast Updated : 2023-10-10
Read more

Bab 728

Mungkin Anisa benar, Theo tidak pantas menjadi seorang ayah. Dia tidak mampu membesarkan seorang anak.Bahkan kehidupan Theo sendiri sangat kacau. Bagaimana dia sanggup membesarkan anaknya?"Ketika Grey tiba di rumah sakit, dia hanya melihat keberadaan Mike dan Eden."Grey, kamu bawa apa?" Mike memperhatikan kotak yang dibawa Grey.Di depan kotak tersebut tertulis "Kotak Transfusi Darah"."Darah." Grey membawa kotak tersebut ke ruangan dokter.Mike dan Eden mengikuti Grey dari belakang. "Apakah darah ini bisa menyelamatkan Wilson?""Em, tapi darahnya tidak banyak," jawab Grey.Mike dan Eden agak sulit memercayainya. "Grey, kamu dapat dari mana darahnya?"Grey tidak sanggup menjawab pertanyaan mereka. Hati Grey terasa sangat berkecamuk.Grey bertanya kepada Thea apakah dia bersedia memberikan transfusi darah kepada Wilson. Thea langsung mengangguk tanpa berpikir panjang.Setelah itu, Grey membawa Thea menjalani serangkaian tes dasar untuk mengetahui apakah dia layak untuk mendonorkan da
last updateLast Updated : 2023-10-10
Read more

Bab 729

Theo membuka pintu kamar Anisa.Ania sedang berbaring di atas tempat tidur sambil melamun."Anisa, darahnya sudah tersedia," kata Theo yang memecah lamunan Anisa.Berita ini jauh lebih baik daripada segudang kata manis Theo. Begitu mendengarnya, Anisa langsung bangkit berdiri."Anisa, jangan bergerak, kamu perlu istirahat." Theo menahan tubuh Anisa. "Wilson akan sembuh.""Wilson sudah menerima transfusi darahnya?" Anisa menggenggam erat kemeja Theo."Darahnya baru selesai diperiksa. Grey yang membawa darahnya, harusnya semua aman. Anisa, kamu masih kelihatan lesu. Istirahatlah, aku akan memberitahumu begitu ada kabar dari rumah sakit."Anisa kembali berbaring, setidaknya dia merasa lebih lega. "Kamu kembali ke rumah sakit saja.""Em." Theo meninggalkan kamar Anisa dan beranjak ke ruang tamu."Di mana batu nisannya?" Theo bertanya kepada Bibi Wina."Sudah dibuang ke tong sampah." Bibi Wina mengerutkan alis. "Orang yang mengirimkannya benar-benar kejam."Theo beranjak ke tong sampah yang
last updateLast Updated : 2023-10-11
Read more

Bab 730

Setelah beranjak keluar dari ruangan dokter, Theo mengeluarkan ponselnya dan menghubungi Grey.Di ujung telepon, terdengar suara Grey yang kelelahan. "Bagaimana kondisi Wilson?""Grey, dari mana kamu mendapatkan darahnya?" Theo berjalan ke ujung lorong rumah sakit. "Kamu tahu apa maksudku."Setiap hari Thea menghabiskan waktunya bersama Grey. Kemungkinan besar Thea yang menyumbangkan darahnya untuk Wilson.Grey tidak ingin berbohong, tapi dia juga tidak berani memberi tahu Theo yang sesungguhnya."Theo, kita tidak punya hubungan apa-apa. Apakah kamu akan memercayai ucapanku? Saat aku menjelaskan hubunganku dengan Anisa, apakah kamu memercayai aku?" Grey menjawab dengan datar."Itu adalah masalah yang berbeda.""Aku sangat lelah." Grey tidak ingin melanjutkan pembicaraan ini. "Kamu tanyakan sendiri kepada Thea.""Kamu pikir aku tidak akan bertanya kepada Thea? Sekarang sudah malam, aku tidak ingin mengganggu dia," jawab Theo."Iya, sekarang sudah malam, aku juga mau tidur." Sebelum menu
last updateLast Updated : 2023-10-11
Read more
PREV
1
...
7172737475
...
89
DMCA.com Protection Status