Share

Bab 721

Penulis: Cahaya Suci
last update Terakhir Diperbarui: 2023-10-09 18:00:00
Sesaat mendengar suara Thea, tiba-tiba sebuah pikiran pun melintas di benak Grey.

Seingat Grey, Thea memiliki darah dengan rhesus negatif.

Dua tahun lalu saat Anisa mengoperasi Thea, Grey yang melakukan pemeriksaan awal.

Grey menatap lurus ke arah Thea, dadanya tampak berdetak kencang.

"Grey, kenapa melihatku seperti itu?" Thea mengedipkan kedua mata. "Katakan sesuatu! Jangan diam saja!"

Grey ingin menjawab Thea, tetapi tenggorokannya terasa tercekik. Seandainya Thea adalah manusia normal, Grey pasti akan menjelaskan semuanya. Grey juga yakin, Thea pasti bersedia mendonorkan darahnya untuk Wilson.

Thea pernah menjalani berbagai operasi. Jika transfusi darah menyebabkan kondisinya lemah, Grey tidak sanggup mempertanggungjawabkannya kepada Theo.

"Tidak apa-apa, aku hanya mencemaskan Wilson." Grey menarik kembali tatapannya. "Kita ke rumah sakit dulu untuk mengecek persediaan darah."

Thea mengangguk sambil bergumam, "Grey, apakah aku bisa mendonorkan darahku untuk Wilson? Aku ingin memban
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 722

    Di rumah sakit.Darah Theo tidak cocok dengan darah Wilson. Theo telah menggunakan semua koneksinya untuk mencari jenis darah dengan rhesus negatif.Dengan cepat, informasi tentang Theo yang mencari darah dengan rhesus negatif pun menyebar ke seluruh rumah sakit besar yang ada di Kota Dome.Semua rumah sakit besar langsung mengeluarkan pengumuman kepada masyarakat bahwa mereka sedang mencari donor darah jenis rhesus negatif dengan bayaran yang mahal."Apa yang terjadi? Ada apa dengan Wilson? Kenapa tiba-tiba butuh donor darah?" Mike baru tiba di rumah sakit dan langsung bertanya kepada Theo."Anak-anak yang lahir prematur biasanya memiliki lebih banyak penyakit komplikasi," jawab dokter yang berdiri di samping Theo."Jadi ... ini karena kelahiran prematur?" Mike menggertakkan giginya. "Kalau Clara tidak berulah, semua nggak akan jadi begini. Sialan, Clara sialan!"Dokter tidak memahami apa yang sedang dibicarakan Mike, dia hanya menjelaskan dari sudut pandang profesional. "Keadaan Wils

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-09
  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 723

    Theo dan Mike bertengkar di unit perawatan anak.Begitu tiba, Eden langsung menyeret Mike ke lorong rumah sakit. "Kamu gila, ya? Pak Theo juga sedih melihat keadaan Wilson. Untuk apa kamu masih mengungkit masalah Clara?"Sejak tadi pagi, Eden sibuk menghubungi puluhan rumah sakit untuk mengecek persediaan darah."Kalau bukan karena ulah Clara, Wilson nggak akan lahir prematur. Kalau nggak lahir prematur, dia nggak akan sakit-sakitan." Wajah Mike tampak memerah karena marah."Pak Theo tidak akan melepaskan Clara. Pak Theo baru berubah pikiran setelah menelepon Nial." Eden menggertakkan giginya. "Sepertinya Nial mengancam Pak Theo, dia pasti mengetahui rahasia Pak Theo.""Theo luluh gara-gara Nial mengatakan Clara mengidap gangguan mental," bentak Mike."Tidak mungkin! Jangankan mengidap penyakit mental, mengidap penyakit kronis pun Pak Theo nggak akan mengampuni dia." Eden membantah. "Apakah kamu juga tidak memercayai aku?"Mike menggertakkan giginya, lalu bertanya, "Memangnya dia punya

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-09
  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 724

    Di saat bersamaan, Theo sedang berdiri di tengah lorong rumah sakit.Setelah mencari ke mana-mana, akhirnya Eden menemukan Theo. Eden agak ketakutan saat berhadapan dengan Theo, seluruh tubuh Theo memancarkan aura yang dingin."Pak, kenapa berdiam di sini?" Eden berusaha bersikap tenang. "Sudah waktunya makan malam.""Aku tidak lapar," jawab Theo.Wilson perlu cuci darah, tapi sampai sekarang pendonor belum juga ditemukan.Theo merasa sangat tersiksa. Dia tahu bahwa golongan darah Thea bisa menyelamatkan Wilson, tetapi dia tidak bisa memilih di antara Thea atau Wilson.Theo tidak mungkin membiarkan Thea mendonorkan darahnya kepada Wilson. Theo menghabiskan puluhan tahun untuk mengobati Thea. Dia berharap Thea bisa hidup selayaknya orang normal.Bagaimana mungkin Theo membiarkan Thea mendonorkan darahnya? Bagaimana kalau terjadi sesuatu kepada Thea?Namun hati Theo juga remuk melihat Wilson yang sedang membutuhkan pertolongan. Theo hanya bisa memendam semuanya di dalam hati, dia tidak b

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-09
  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 725

    Anisa mengendarai mobilnya dan pergi meninggalkan rumah sakit.Di tengah jalan, tiba-tiba pandangan Anisa tampak berkabut. Anisa menepikan mobilnya, lalu menangis sekeras mungkin. Dia sudah menahan tangisnya sejak di rumah sakit. Sekarang semua tangisan dan emosi pun meledak jadi satu.Seandainya tahu akan jadi seperti ini, Anisa akan menjaga emosi dan suasana hatinya agar Wilson tidak lahir prematur. Anisa sangat menyesal, dia tidak tega melihat anak bungsunya menderita seperti ini.Anisa tidak pernah merasa sesakit ini. Dia tidak tahan melihat nyawa Wilson yang sedang terancam.Asalkan Wilson sembuh, Anisa rela memberikan segalanya.....Di sebuah vila mewah. Malia memegang segelas anggur merah sambil menelepon Clara."Clara, kamu menang!" Suara Malia terdengar bahagia. "Anaknya Anisa sedang kritis, kayaknya tidak akan bisa bertahan hidup. Kalau tidak lahir prematur, bayinya tidak akan sakit-sakitan."Clara sudah mendengar informasi ini dari Nial. Namun Nial hanya mengatakan kondisi

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-10
  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 726

    Karena Anisa belum boleh mengangkat barang berat, Bibi Wina langsung menawarkan. "Anisa, mau aku bawakan ke kamar?"Anisa menatap paket tersebut sambil menggelengkan kepala. "Aku tidak membeli barang, entah siapa yang mengirimkannya. Bi, boleh tolong bukakan paketnya?""Boleh. Sebentar, aku ambil gunting dulu." Bibi Wina berlari ke dapur untuk mengambil gunting.Ketika Bibi Wina hendak membuka paketnya, William dan Wilona menghampiri Anisa yang sedang duduk di sofa. Perut Anisa terasa sakit, dia tidak sanggup berdiri terlalu lama."Bu, itu apa? Ibu belanja?" tanya Wilona."Ibu juga tidak tahu. Ibu tidak membeli apa-apa," jawab Anisa.William mengerutkan alis dan menebak. "Jangan-jangan isinya adalah barang yang mengerikan? Sama seperti kejadian dulu?"Ucapan William langsung membuat Anisa tersentak. Kata Bibi Wina barangnya sangat berat, apakah isinya semacam batu atau semen?"William, bawa Wilona ke kamar." Anisa khawatir kalau paket ini benar berisi benda yang mengerikan dan membuat

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-10
  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 727

    Dengan gemetar, Anisa berjalan mendekati batu nisan yang berwarna hitam ini."Anisa, jangan lihat!" Bibi Wina tersadar dari lamunannya, lalu bergegas mengadang Anisa.Anisa telah kehilangan akal sehatnya, dia mendorong Bibi Wina dan menjawab, "Minggir, aku mau lihat!"Meskipun Bibi Wina berusaha mengadang, Anisa bisa melihat jelas nama yang terukir di atas batu nisan. Di atas batu nisan tertulis jelas nama Wilson Pratama.Wilson tidak meninggal, siapa yang berani mengirimkan batu nisan ini?"Anisa, orang yang mengirimkannya barang ini pasti memiliki niat jahat. Kita harus lapor polisi." Bibi Wina memapah Anisa yang mematung di tempat. Sekujur tubuh Anisa terasa sangat tegang."Kalau kamu marah, pelakunya justru malah senang. Anisa, kamu harus sadar! Wilson tidak meninggal, dia pasti akan sembuh." Bibi Wina berusaha menenangkan Anisa.Emosi Anisa kembali meledak, dia tak dapat membendung air matanya.Anisa menangis sambil memeluk Bibi Wina. "Kondisi Wilson sedang kritis. Aku tidak bisa

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-10
  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 728

    Mungkin Anisa benar, Theo tidak pantas menjadi seorang ayah. Dia tidak mampu membesarkan seorang anak.Bahkan kehidupan Theo sendiri sangat kacau. Bagaimana dia sanggup membesarkan anaknya?"Ketika Grey tiba di rumah sakit, dia hanya melihat keberadaan Mike dan Eden."Grey, kamu bawa apa?" Mike memperhatikan kotak yang dibawa Grey.Di depan kotak tersebut tertulis "Kotak Transfusi Darah"."Darah." Grey membawa kotak tersebut ke ruangan dokter.Mike dan Eden mengikuti Grey dari belakang. "Apakah darah ini bisa menyelamatkan Wilson?""Em, tapi darahnya tidak banyak," jawab Grey.Mike dan Eden agak sulit memercayainya. "Grey, kamu dapat dari mana darahnya?"Grey tidak sanggup menjawab pertanyaan mereka. Hati Grey terasa sangat berkecamuk.Grey bertanya kepada Thea apakah dia bersedia memberikan transfusi darah kepada Wilson. Thea langsung mengangguk tanpa berpikir panjang.Setelah itu, Grey membawa Thea menjalani serangkaian tes dasar untuk mengetahui apakah dia layak untuk mendonorkan da

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-10
  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 729

    Theo membuka pintu kamar Anisa.Ania sedang berbaring di atas tempat tidur sambil melamun."Anisa, darahnya sudah tersedia," kata Theo yang memecah lamunan Anisa.Berita ini jauh lebih baik daripada segudang kata manis Theo. Begitu mendengarnya, Anisa langsung bangkit berdiri."Anisa, jangan bergerak, kamu perlu istirahat." Theo menahan tubuh Anisa. "Wilson akan sembuh.""Wilson sudah menerima transfusi darahnya?" Anisa menggenggam erat kemeja Theo."Darahnya baru selesai diperiksa. Grey yang membawa darahnya, harusnya semua aman. Anisa, kamu masih kelihatan lesu. Istirahatlah, aku akan memberitahumu begitu ada kabar dari rumah sakit."Anisa kembali berbaring, setidaknya dia merasa lebih lega. "Kamu kembali ke rumah sakit saja.""Em." Theo meninggalkan kamar Anisa dan beranjak ke ruang tamu."Di mana batu nisannya?" Theo bertanya kepada Bibi Wina."Sudah dibuang ke tong sampah." Bibi Wina mengerutkan alis. "Orang yang mengirimkannya benar-benar kejam."Theo beranjak ke tong sampah yang

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-11

Bab terbaru

  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 884

    Sebelum mengirimkan foto-foto Wilona, Theo menuliskan beberapa kalimat di atasnya.[ Anisa, berikan aku 1 kesempatan lagi. ][ Satu kesempatan terakhir. ]Anisa menutup ponsel, lalu memejamkan matanya. Suara tangisan Sania terus bergema di dalam kepala Anisa.Karena emosi sesaat, Sania menceraikan Vanzoe, lalu meninggalkan Negara Legia dan bahkan memaki Vanzoe. Namun saat Vanzoe mau menikah lagi, Sania malah sedih dan menangis setiap hari.Siapa yang tidak menginginkan hidup tenang dan damai? Cinta adalah hal yang bisa membuat seseorang menjadi damai sekaligus gila.....Setelah meninggalkan Vila Starbay, Theo membuka ponselnya untuk mengecek pesan Anisa.Ternyata Anisa tidak membalas .... Meskipun tidak membalas, Theo yakin Anisa membaca pesannya.Theo tidak akan memaksa Anisa, dia sadar Anisa tidak akan memaafkannya dengan mudah. Theo hanya bisa bersabar dan berusaha.....Keesokan hari, Sania datang ke Vila Starbay dengan membawa banyak hadiah."Rasanya kembali seperti dulu," kata B

  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 883

    "Nggak masalah! Kakakmu ganteng dan pintar, pasti banyak gadis yang mengejarnya. Kalaupun nggak dapat wanita, masih ada pria," jawab Mike.Wilona langsung menutup mulutnya."Membosankan!" William meletakkan alat makannya dan pergi meninggalkan ruang makan.Setelah William pergi, Anisa juga merasa kenyang dan ingin beristirahat. Sesampainya di kamar, dia membereskan koper, lalu berbaring dan hendak tidur.Ketika Anisa hendak memadamkan lampu kamar, dia menerima belasan pesan dari Theo.Anisa tertegun, lalu membuka pesan yang dikirimkan. Ternyata Theo mengirimkan semua foto-foto Wilona saat bermain di taman hiburan.Anisa menyimpan beberapa foto yang cantik dan bergegas menutup pesan dari Theo.Anisa belum siap menghadapi Theo. Perpisahan kemarin membuatnya sangat terpukul, dia tidak bisa melupakannya begitu saja.Akhirnya Anisa menelepon Sania dan mengajaknya mengobrol. "Sania, aku sudah pulang.""Kamu sudah pulang?" Sania terdengar kaget."Em. Aku memutuskan pulang secara tiba-tiba, ja

  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 882

    Semua orang kaget melihat mobil Rolls-Royce milik Theo.Theo tahu bahwa Anisa masih marah dan tidak ingin menemuinya. Bukankah Theo memiliki ego yang tinggi, kenapa dia rela membuang semua harga dirinya dan datang dengan konsekuensi dimarahi Anisa?Sesaat Theo membuka pintu mobil, dia melihat Eden yang berlari keluar."Pak, sebaiknya Anda jangan masuk." Eden berbicara dengan canggung, "Anisa tidak mau menemui Anda. Aku juga ikut diusir."Sebenarnya kondisi di dalam tidak separah yang Eden ceritakan. Anisa tidak akan mempermasalahkan kejadian hari ini asalkan Eden mengusir Theo pergi.Jadi, Eden sengaja melebih-lebihkan agar Theo tidak memaksa masuk ke rumah Anisa."Dia tidak memarahi Wilona, 'kan?" tanya Theo."Tidak. Wilona masih kecil, Anisa tidak mungkin menyalahkannya. Pak, tenang saja, yang penting Anisa sudah pulang. Masih ada hari esok." Eden berusaha menghibur Theo. Theo mengerutkan alis. "Ucapanmu seolah aku ingin melakukan sesuatu terhadap Anisa.""Bukan begitu maksudku ....

  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 881

    "Kamu tahu sendiri karakter Pak Theo, dia takut sama Anisa," jawab Eden sambil menggaruk kepala.....Hari yang menyenangkan pun berakhir dalam sekejap mata. Setelah puas bermain, Theo mengajak Wilona, Mike, dan Eden makan malam bersama. Awalnya Mike tidak mau menolak karena Wilona pasti kelelahan dan kelaparan, tetapi tiba-tiba Anisa menelepon Mike.Sesaat mengeluarkan ponsel, Mike terkejut melihat nama Anisa yang tertera di layar. "Anisa telepon! Sst, kalian diam dulu.""Halo, Anisa?" Mike menjawab panggilannya. "Kamu mau melakukan panggilan video? Kami lagi di luar. Aku akan meneleponmu kembali begitu sampai di rumah.""Sekarang aku ada di rumah," kata Anisa dengan nada yang tenang, tapi mencekam. "Bawa Wilona pulang sekarang juga!"Mike tertegun mendengar ucapan Anisa. Sebelum Mike sempat menjawab, Anisa telah menutup teleponnya."Gawat!" Wajah Mike tampak memerah, jantungnya berdegup sangat kencang. "Anisa sudah pulang, dia ada di rumah. Anisa memerintahkanku untuk segera membawa

  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 880

    Sesampainya di wahana kedua, antrian panjang terlihat di depan pintu.Wilona berjalan ke barisan VIP dan ikut mengantri.Bagaimana mungkin Theo tega membiarkan putrinya mengantri? Meskipun cuaca hari ini cerah dan berangin, mengantri sepanjang itu pasti melelahkan.Theo sendiri paling benci mengantri!Theo berjalan ke depan, lalu menarik lengan Wilona dengan penuh kasih berkata, "Sayang, Ayah akan membawamu masuk."Wilona mengerutkan alis. "Maksudnya memotong antrian?"Tanpa pikir panjang, Theo langsung mengangguk.Mike langsung menggosok kedua tangannya, dia sudah mengantisipasi apa yang akan terjadi selanjutnya.Di saat bersamaan, Eden berjalan ke samping Theo untuk menceritakan insiden yang terjadi 1 jam lalu."Aku paling benci menyerobot antrian! Baru saja, seorang Tante jahat menyerobit antrian dan diusir. Masa aku memarahi orang lain, tapi aku sendiri juga menyerobot antrian?" Meskipun Wilona tidak suka mengantri, hati nurani melarangnya untuk melakukan tindakan yan gsalah.Setel

  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 879

    Penanggung jawab taman berpikir sebentar, lalu menganggukkan kepala. Eden terlihat sangat serius, penanggung jawab taman tidak mau kehilangan pekerjaan ini.Akhirnya wanita arogan itu pun diusir.Sebelum pergi, wanita itu meneriaki Wilona, "Bocah tengil, tunggu pembalasanku!"Wilona menjulurkan lidahnya dan mengolok-olok wanita itu."Wilona, wanita itu nggak akan datang lagi. Kamu jangan marah, ya!" Eden menghibur sambil tersenyum."Aku nggak marah. Yang malu dia, bukan aku." Wilona menarik Mike tempat semula dan lanjut mengantri."Kak, kamu hebat banget." Gadis kecil yang berdiri di depan Wilona mengacungkan jempolnya.Wilona membalasnya dengan senyuman abngga.Setelah wanita itu pergi, peannggung jawab taman menelepon Theo. "Pak, putri Anda sedang mengunjungi Dunia Fantasi."Penanggung jawab taman memanfaatkan status Wilona untuk menyanjung Theo, ini adalah kesempatan yang bagus untuk menarik simpati."Putriku?" tanya Theo."Benar! Pak Eden yang bilang, tidak mungkin salah. Hmm, apak

  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 878

    Wilona menarik tangan Mike dan mengajaknya ke depan.Petugas yang melayani di depan terlihat ketakutan menghadapi wanita tersebut. Eden takut terjadi keributan, dia pun mengeluarkan ponsel dan menelepon penanggung jawab taman hiburan."Tante!" Wilona berteriak sambil menatap wanita itu. "Menyerobot antrian itu salah. Kamu sudah salah, tapi masih berani memarahi orang lain. Gurumu nggak mengajari kamu sopan santun, ya?"Mike tertegun melihat sikap Wilona. Tampaknya Wilona sudah semakin dewasa, dia bukan lagi anak berusia 3 tahun yang cengeng.Teriakan Wilona sontak membuat orang-orang di sekitar tercengang selama beberapa deitk.Wanita tersebut memelototi Wilona dan memarahinya, "Bocah tengil! Beraninya berteriak di hadapanku. Memangnya siapa kamu?"Wilona menjawab dengan tenang dan lantang, "Kamu buta, ya? Aku anak kecil! Dasar bodoh!"Para pengunjung tertawa mendengar ucapan Wilona.Wanita ini pun murka, dia mengangkat tangan dan hendak memukul Wilona.Melihat wanita yang hendak memuk

  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 877

    "Wilona, ayahmu nggak tahu kamu pergi ke taman huburan ini. Aku tidak akan memberi tahu ayahmu. Kita pergi dulu, kalau nggak seru, kita pindah tempat. Bagaimana?" tanya Eden.Wilona berpikir sebentar, lalu mengangguk sambil tersenyum."Jangan beri tahu ibumu, ya! Kalau ibumu tahu, dia pasti tidak akan mengizinkan kamu ke sana." Eden mengingatkan. "Taman ini sangat cantik dan seru. Aku pernah membawa keponakanku ke sana, dia sangat suka."Pikiran Wilona hanya dipenuhi bermain. Dia langsung mengangguk saat mendengar semua ucapan Eden.Tak terasa, akhir pekan pun tiba.Suasana di Dunia Fantasi sangat ramai.Ketika Eden membawa keponakannya datang, cuaca gerimis dan banyak wahana yang ditutup."Untung William nggak ikut." Mike menghela napas, dia tahu William tidak akan menyukai tempat seperti ini.Kalau William datang, dia mungkin tidak akan masuk dan langsung pulang ke rumah. William paling tidak menyukai tempat yang ramai.Eden meminta maaf. "Aduh, antriannya panjang banget. Sebentar, a

  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 876

    Ketika Eden menyiapkan makan malam, dia memberikan isyarat mata kepada Mike.Mike langsung mengangguk, lalu berkata kepada William dan Wilona, "Anak-anak, akhir pekan aku akan membawa kalian jalan-jalan.""Oke, oke! Paman, kita mau jalan ke mana?" tanya Wilona dengan antusias."Hari ini baru hari selasa," jawab William."Makanya kita buat rencana dulu. William, kamu ada waktu, 'kan" tanya Mike."Tidak ada." Tahun ajaran baru telah dimulai, William harus mengerjakan banyak tugas."Kamu masih SD, memang sebanyak apa tugasmu? Kalau kamu sudah SMP, jangan-jangan kamu bahkan nggak ada waktu untuk pulang." Mike tampak cemberut. "Waktu SD aku nggak sesibuk kamu, tapi aku pintar dan sukses.""Kelak aku akan lebih sukses daripada kamu," William berakta dengan serius.Dulu Mike mungkin akan membantah William, tetapi sekarang Mike tidak memiliki kepercayaan diri.Eden tertawa terbahak-bahak sambil mengacungkan jempol."Aku akan meminta ibumu untuk memindahkan sekolahmu," kata Mike dengan kesal."

DMCA.com Protection Status