Share

Bab 712

Penulis: Cahaya Suci
last update Terakhir Diperbarui: 2023-10-06 18:00:00
Seketika Anisa kehilangan keberaniannya untuk menemui Sania. Dia tidak tahu bagaimana menghadapi Sania.

Meskipun Sania takut melahirkan, dia telah berusaha menyakinkan dirinya dan memutuskan untuk memiliki anak. Alhasil, dia malah divonis tidak akan bisa memiliki anak.

Anisa bisa membayangkan betapa terpukulnya Sania. Tak hanya Sania, Vanzoe juga pasti sedih.

"Anisa, jangan menyalahkan dirimu sendiri. Tante Livan tidak menyalahkan kamu, Sania juga tidak menyalahkan kamu." Theo mengusap air mata Anisa. "Ayo, masuk dan temui Sania."

"Aku tidak tahu .... Theo, aku tidak tahu mau bicara apa. Aku tidak berani menghadapi Sania," kata Anisa sambil terisak.

Di saat bersamaan, pintu ruangan dibuka. Nyonya Livan terkejut melihat Theo dan Anisa yang berdiri di depan pintu. "Kok kalian ada di sini? Anisa, bagaimana keadaanmu?"

Anisa langsung menyeka air matanya dan menyapa Nyonya Livan. "Tante, aku baik-baik saja. Begitu diizinkan pulang, aku langsung datang menjenguk Sania. Tapi kalau Sania lagi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 713

    "Anisa, setelah ini mungkin kita bakal jarang bertemu. Tapi tenang saja, setiap ada waktu, aku pasti akan mengunjungi kamu," kata Sania."Pintu rumahku selalu terbuka. Aku menunggu kepulanganmu," jawab Anisa.Sania berusaha bangkit dari tempat tidur, dia ingin mengantar Anisa ke depan pintu. "Anisa, kamu perlu istirahat, pulanglah. Wajahmu masih kelihatan lesu.""Kamu berbaring saja, nggak perlu mengantar aku." Anisa menahan Sania. "Kalau kamu sudah diizinkan pulang, beri tahu aku, ya!""Em." Sania mengangguk.Perasaan Anisa terasa berkecamuk setelah bertemu dengan Sania. Kepala Anisa terasa agak pusing, dia tidak bisa tenang.Walaupun semua masalah terlihat sudah diatasi, Anisa masih merasa ada yang janggal. Masa lalu tidak bisa diulang, sedangkan masa depan dipenuhi ketidakpastian."Anisa, kita pulang, ya? Kamu perlu istirahat." Theo khawatir Anisa frustasi memikirkan semua masalah yang terjadi. "Saat kamu mengobrol dengan Sania, aku juga sempat berbicara dengan Tante Livan. Sania me

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-07
  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 714

    "Namanya juga situs gelap. Semua tindakan kriminal ada di sana. Aduh, hatimu lemah banget." Mike mengejek Eden.Eden tidak selemah yang Mike katakan. Bagaimanapun Eden adalah tangan kanan Theo, dia sudah sering melihat dan mengalami hal-hal yang mengerikan."Kamu lihat sendiri. Sini, ikut aku!" Eden menyeret Mike masuk ke kamar.Ketika melihat informasi yang tertera di layar komputer ....Mike terkejut melihat foto yang ada di dalam layar, sekujur tubuhnya langsung berkeringat dingin. Dia melihat foto Maya!Maya adalah ibu kandungnya Anisa. Maya sudah meninggal sejak dua tahun lalu, bagaimana fotonya bisa muncul di situs gelap?Jangan-jangan ....Mike memegang mouse-nya dengan gugup, matanya yang berwarna kebiruan tampak dingin.Mike menggertakkan gigi setelah membaca semua informasi yang tertera di dalam situs gelap."Mengerikan, 'kan? Akun yang bernama Lilo ini ingin membeli seorang wanita paruh baya yang mirip dengan Tante Maya. Apa yang ingin dilakukan orang ini? Pasti dia mau meny

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-07
  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 715

    Seandainya Theo tidak menemani, Anisa tidak dapat membayangkan bagaimana dia sanggup melewati semua masalah ini.Anisa mengulurkan tangannya dan mengusap pipi Theo. Anisa agak terkejut saat merasakan suhu tubuh Theo yang dingin.Kamar Anisa dilengkapi sistem penghangat ruangan, tetapi karena di luar sedang hujan deras, suhu di dalam kamar menjadi lebih dingin.Anisa bergeser ke samping dan menyelimuti Theo. Ketika Anisa hendak kembali tidur, tiba-tiba dia mendengar suara Theo yang sedang bergumam, "Anisa, aku akan menjadi ayah yang baik. Aku janji ...."Anisa sontak membuka matanya dan menatap wajah Theo. Meskipun suasana di dalam kamar gelap, Anisa bisa melihat kedua mata Theo yang masih terpejam.Theo sedang mengigau. Di dalam mimpinya, dia berjanji kepada Anisa untuk menjadi seorang ayah yang baik. Walaupun Theo hanya mengigau, Anisa terharu sampai meneteskan air mata.Theo mengingat semua ucapan Anisa, makanya sampai terbawa ke dalam mimpi. Anisa yakin, Theo akan menjadi seorang ay

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-07
  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 716

    Theo memeluk tubuh Anisa dan memapahnya ke sofa."Anisa, kamu tunggu di rumah. Aku akan pergi melabrak Clara." Theo menatap Anisa dan berjanji. "Aku akan membuatnya membayar harga yang sangat mahal."Anisa mengangguk.Di dalam mobil, Theo menelepon Clara berkali-kali hingga akhirnya dijawab. Sejak dipukul Theo, sikap Clara jadi berbeda. Dulu, Clara selalu menjawab panggilan Theo hanya dalam hitungan detik.Setelah menjawab panggilan Theo, Clara hanya diam dan menunggu Theo yang membuka pembicaraan. Clara memiliki firasat yang buruk."Kamu di mana?" tanya Theo.Sekujur tubuh Clara langsung merinding. "Kamu mencari aku?""Em.""Ada apa? Bicara di telepon saja, aku tidak berani bertemu kamu," Clara menjawab dengan hati-hati.Theo menyadari perubahan sikap Clara. "Tindakanku kemarin agak keterlaluan. Aku ingin meminta maaf secara langsung."Clara tertawa mendengar jawaban Theo. "Tindakanmu memang keterlaluan, tapi kamu tidak mungkin meminta maaf. Theo, aku tahu sifatmu.""Kamu salah paham.

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-07
  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 717

    Karena tidak bisa menghubungi Clara, Theo terpaksa menelepon Nial.Nial tercengang saat mendengar Theo menceritakan semua perbuatan Clara."Theo, kamu yang membuat Clara jadi begini. Kalau aku jadi kamu, aku tidak akan mempertahankannya di Tera Group. Kalau kamu tidak mencintainya, jangan memberikannya harapan sedikit pun," jawab Nial."Aku mempertahankannya karena aku mengagumi kinerjanya.""Aku mengerti, tapi kamu juga tahu bagaimana perasaannya terhadap kamu. Semua sudah terjadi, tidak ada gunanya diperdebatkan." Nial mengembuskan napas panjang. "Clara sedang di luar negeri. Katakan, apa maumu?""Aku mau dia mati," Theo menjawab dengan tegas."Theo, kamu dan Clara sudah berteman selama belasan tahun. Kamu tega membunuhnya?" Nial tidak terima, dia tidak mungkin membiarkan Clara dibunuh. "Tolong maafkan dia.""Memaafkan dia agar bisa terus menyakiti Anisa?" tanya Theo."Aku berjanji, aku akan menjaganya sebaik mungkin. Dia tidak akan pernah menyakiti Anisa lagi. Sekarang kamu memiliki

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-08
  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 718

    Anisa meninggikan suara, kebencian tersirat jelas di matanya.Mike, William, dan Wilona refleks menatap ke arah Theo dan Anisa.Theo langsung menggandeng Anisa dan mengajak masuk ke kamar."Ada apa? kok tiba-tiba bertengkar?" Mike bergumam, lalu mengeluarkan ponsel dan mengirimkan pesan kepada Eden.Eden membalas pesan Mike.[ Kamu jaga anak-anak saja, nggak perlu ikut campur. ]Mike membalas.[ Pantas saja hari ini kamu nggak datang. Bosmu berencana memaafkan Clara? ]Eden membalas.[ Jangan asal bicara! Apa pun keputusan Pak Theo, Beliau pasti memiliki alasan yang kuat. ]Mike membalas.[ Menyebalkan! Seharusnya aku nggak memberikan semua buktinya kepada kalian. ]Eden membalas.[ Clara kabur ke luar negeri. Kalau kamu hebat, kamu cari saja sendiri. ]Mike membalas.[ Oh, begitu. Kalau gitu, Anisa nggak akan marah. ]Di kamar utama.Theo menutup pintu, lalu menatap Anisa dan bertanya, "Anisa, apakah kamu pernah bertemu pasien yang mengalami gangguan jiwa?"Pertanyaan Theo membuat Ani

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-08
  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 719

    Anisa sanggup membesarkan ketiga anaknya tanpa bantuan Theo. Karier dan kehidupan Anisa juga lancar meski tanpa campur tangan Theo."Kalau tidak ada kamu, Clara tidak akan terus-terusan menyakiti aku. Sania tidak akan terluka separah ini, aku juga tidak akan melahirkan prematur. Theo, selain rasa sakit, apa lagi yang bisa kamu berikan?" Akhirnya Anisa meluapkan semua isi hati yang telah dipendam selama ini.Tuduhan Anisa membuat Theo tak bisa berkata-kata."Anisa ....""Diam!" Anisa tidak ingin mendengarkan pembelaan Theo. "Segera tinggalkan rumahku! Mulai hari ini, jangan mencampuri urusan keluargaku. Untuk masalah anak, kita bicarakan setelah Wilson diizinkan pulang."Melihat Anisa yang marah, Theo hanya bisa mengepalkan tangan. Akal sehat Theo menyuruhnya untuk pergi, keberadaannya hanya membuat Anisa makin murka.Theo sudah berjanji akan berubah. Untuk sekarang, Anisa hanya membenci Theo. Setidaknya Anisa tidak parno dan ketakutan melihat Theo.Setelah Theo pergi, Mike, William, da

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-08
  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 720

    Setelah menelepon Anisa, dokter langsung memberi tahu Theo hal yang sama.Theo dan Anisa tiba di rumah sakit di waktu yang bersamaan.Di unit perawatan anak, dokter lanjut menjelaskan kondisi Wilson secara menyeluruh."Kami sudah melakukan berbagai cara, tapi kondisinya tidak kunjung membaik. Semakin lama anak kalian tidur, napasnya juga semakin lemah. Aku baru sadar, ini bukanlah penyakit akibat kelahiran prematur," dokter berbicara sambil memberikan selembar hasil pemeriksaan kepada Anisa.Anisa mengambil hasil laporan tersebut dan membacanya dengan teliti."Anak kalian memiliki masalah pada sistem kekebalan tubuh. Selain itu, tampaknya anak kalian juga kekurangan darah. Untuk sekarang, hal yang paling penting adalah memberikan transfusi darah. Aku sudah memeriksa bank darah, tidak ada jenis darah yang cocok karena golongan darah anak kalian langka.""Golongan darah langka?" Sekujur tubuh Theo bergetar."Benar. Sekarang kita harus menemukan jenis darah yang cocok. Kalau tidak segera

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-08

Bab terbaru

  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 884

    Sebelum mengirimkan foto-foto Wilona, Theo menuliskan beberapa kalimat di atasnya.[ Anisa, berikan aku 1 kesempatan lagi. ][ Satu kesempatan terakhir. ]Anisa menutup ponsel, lalu memejamkan matanya. Suara tangisan Sania terus bergema di dalam kepala Anisa.Karena emosi sesaat, Sania menceraikan Vanzoe, lalu meninggalkan Negara Legia dan bahkan memaki Vanzoe. Namun saat Vanzoe mau menikah lagi, Sania malah sedih dan menangis setiap hari.Siapa yang tidak menginginkan hidup tenang dan damai? Cinta adalah hal yang bisa membuat seseorang menjadi damai sekaligus gila.....Setelah meninggalkan Vila Starbay, Theo membuka ponselnya untuk mengecek pesan Anisa.Ternyata Anisa tidak membalas .... Meskipun tidak membalas, Theo yakin Anisa membaca pesannya.Theo tidak akan memaksa Anisa, dia sadar Anisa tidak akan memaafkannya dengan mudah. Theo hanya bisa bersabar dan berusaha.....Keesokan hari, Sania datang ke Vila Starbay dengan membawa banyak hadiah."Rasanya kembali seperti dulu," kata B

  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 883

    "Nggak masalah! Kakakmu ganteng dan pintar, pasti banyak gadis yang mengejarnya. Kalaupun nggak dapat wanita, masih ada pria," jawab Mike.Wilona langsung menutup mulutnya."Membosankan!" William meletakkan alat makannya dan pergi meninggalkan ruang makan.Setelah William pergi, Anisa juga merasa kenyang dan ingin beristirahat. Sesampainya di kamar, dia membereskan koper, lalu berbaring dan hendak tidur.Ketika Anisa hendak memadamkan lampu kamar, dia menerima belasan pesan dari Theo.Anisa tertegun, lalu membuka pesan yang dikirimkan. Ternyata Theo mengirimkan semua foto-foto Wilona saat bermain di taman hiburan.Anisa menyimpan beberapa foto yang cantik dan bergegas menutup pesan dari Theo.Anisa belum siap menghadapi Theo. Perpisahan kemarin membuatnya sangat terpukul, dia tidak bisa melupakannya begitu saja.Akhirnya Anisa menelepon Sania dan mengajaknya mengobrol. "Sania, aku sudah pulang.""Kamu sudah pulang?" Sania terdengar kaget."Em. Aku memutuskan pulang secara tiba-tiba, ja

  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 882

    Semua orang kaget melihat mobil Rolls-Royce milik Theo.Theo tahu bahwa Anisa masih marah dan tidak ingin menemuinya. Bukankah Theo memiliki ego yang tinggi, kenapa dia rela membuang semua harga dirinya dan datang dengan konsekuensi dimarahi Anisa?Sesaat Theo membuka pintu mobil, dia melihat Eden yang berlari keluar."Pak, sebaiknya Anda jangan masuk." Eden berbicara dengan canggung, "Anisa tidak mau menemui Anda. Aku juga ikut diusir."Sebenarnya kondisi di dalam tidak separah yang Eden ceritakan. Anisa tidak akan mempermasalahkan kejadian hari ini asalkan Eden mengusir Theo pergi.Jadi, Eden sengaja melebih-lebihkan agar Theo tidak memaksa masuk ke rumah Anisa."Dia tidak memarahi Wilona, 'kan?" tanya Theo."Tidak. Wilona masih kecil, Anisa tidak mungkin menyalahkannya. Pak, tenang saja, yang penting Anisa sudah pulang. Masih ada hari esok." Eden berusaha menghibur Theo. Theo mengerutkan alis. "Ucapanmu seolah aku ingin melakukan sesuatu terhadap Anisa.""Bukan begitu maksudku ....

  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 881

    "Kamu tahu sendiri karakter Pak Theo, dia takut sama Anisa," jawab Eden sambil menggaruk kepala.....Hari yang menyenangkan pun berakhir dalam sekejap mata. Setelah puas bermain, Theo mengajak Wilona, Mike, dan Eden makan malam bersama. Awalnya Mike tidak mau menolak karena Wilona pasti kelelahan dan kelaparan, tetapi tiba-tiba Anisa menelepon Mike.Sesaat mengeluarkan ponsel, Mike terkejut melihat nama Anisa yang tertera di layar. "Anisa telepon! Sst, kalian diam dulu.""Halo, Anisa?" Mike menjawab panggilannya. "Kamu mau melakukan panggilan video? Kami lagi di luar. Aku akan meneleponmu kembali begitu sampai di rumah.""Sekarang aku ada di rumah," kata Anisa dengan nada yang tenang, tapi mencekam. "Bawa Wilona pulang sekarang juga!"Mike tertegun mendengar ucapan Anisa. Sebelum Mike sempat menjawab, Anisa telah menutup teleponnya."Gawat!" Wajah Mike tampak memerah, jantungnya berdegup sangat kencang. "Anisa sudah pulang, dia ada di rumah. Anisa memerintahkanku untuk segera membawa

  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 880

    Sesampainya di wahana kedua, antrian panjang terlihat di depan pintu.Wilona berjalan ke barisan VIP dan ikut mengantri.Bagaimana mungkin Theo tega membiarkan putrinya mengantri? Meskipun cuaca hari ini cerah dan berangin, mengantri sepanjang itu pasti melelahkan.Theo sendiri paling benci mengantri!Theo berjalan ke depan, lalu menarik lengan Wilona dengan penuh kasih berkata, "Sayang, Ayah akan membawamu masuk."Wilona mengerutkan alis. "Maksudnya memotong antrian?"Tanpa pikir panjang, Theo langsung mengangguk.Mike langsung menggosok kedua tangannya, dia sudah mengantisipasi apa yang akan terjadi selanjutnya.Di saat bersamaan, Eden berjalan ke samping Theo untuk menceritakan insiden yang terjadi 1 jam lalu."Aku paling benci menyerobot antrian! Baru saja, seorang Tante jahat menyerobit antrian dan diusir. Masa aku memarahi orang lain, tapi aku sendiri juga menyerobot antrian?" Meskipun Wilona tidak suka mengantri, hati nurani melarangnya untuk melakukan tindakan yan gsalah.Setel

  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 879

    Penanggung jawab taman berpikir sebentar, lalu menganggukkan kepala. Eden terlihat sangat serius, penanggung jawab taman tidak mau kehilangan pekerjaan ini.Akhirnya wanita arogan itu pun diusir.Sebelum pergi, wanita itu meneriaki Wilona, "Bocah tengil, tunggu pembalasanku!"Wilona menjulurkan lidahnya dan mengolok-olok wanita itu."Wilona, wanita itu nggak akan datang lagi. Kamu jangan marah, ya!" Eden menghibur sambil tersenyum."Aku nggak marah. Yang malu dia, bukan aku." Wilona menarik Mike tempat semula dan lanjut mengantri."Kak, kamu hebat banget." Gadis kecil yang berdiri di depan Wilona mengacungkan jempolnya.Wilona membalasnya dengan senyuman abngga.Setelah wanita itu pergi, peannggung jawab taman menelepon Theo. "Pak, putri Anda sedang mengunjungi Dunia Fantasi."Penanggung jawab taman memanfaatkan status Wilona untuk menyanjung Theo, ini adalah kesempatan yang bagus untuk menarik simpati."Putriku?" tanya Theo."Benar! Pak Eden yang bilang, tidak mungkin salah. Hmm, apak

  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 878

    Wilona menarik tangan Mike dan mengajaknya ke depan.Petugas yang melayani di depan terlihat ketakutan menghadapi wanita tersebut. Eden takut terjadi keributan, dia pun mengeluarkan ponsel dan menelepon penanggung jawab taman hiburan."Tante!" Wilona berteriak sambil menatap wanita itu. "Menyerobot antrian itu salah. Kamu sudah salah, tapi masih berani memarahi orang lain. Gurumu nggak mengajari kamu sopan santun, ya?"Mike tertegun melihat sikap Wilona. Tampaknya Wilona sudah semakin dewasa, dia bukan lagi anak berusia 3 tahun yang cengeng.Teriakan Wilona sontak membuat orang-orang di sekitar tercengang selama beberapa deitk.Wanita tersebut memelototi Wilona dan memarahinya, "Bocah tengil! Beraninya berteriak di hadapanku. Memangnya siapa kamu?"Wilona menjawab dengan tenang dan lantang, "Kamu buta, ya? Aku anak kecil! Dasar bodoh!"Para pengunjung tertawa mendengar ucapan Wilona.Wanita ini pun murka, dia mengangkat tangan dan hendak memukul Wilona.Melihat wanita yang hendak memuk

  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 877

    "Wilona, ayahmu nggak tahu kamu pergi ke taman huburan ini. Aku tidak akan memberi tahu ayahmu. Kita pergi dulu, kalau nggak seru, kita pindah tempat. Bagaimana?" tanya Eden.Wilona berpikir sebentar, lalu mengangguk sambil tersenyum."Jangan beri tahu ibumu, ya! Kalau ibumu tahu, dia pasti tidak akan mengizinkan kamu ke sana." Eden mengingatkan. "Taman ini sangat cantik dan seru. Aku pernah membawa keponakanku ke sana, dia sangat suka."Pikiran Wilona hanya dipenuhi bermain. Dia langsung mengangguk saat mendengar semua ucapan Eden.Tak terasa, akhir pekan pun tiba.Suasana di Dunia Fantasi sangat ramai.Ketika Eden membawa keponakannya datang, cuaca gerimis dan banyak wahana yang ditutup."Untung William nggak ikut." Mike menghela napas, dia tahu William tidak akan menyukai tempat seperti ini.Kalau William datang, dia mungkin tidak akan masuk dan langsung pulang ke rumah. William paling tidak menyukai tempat yang ramai.Eden meminta maaf. "Aduh, antriannya panjang banget. Sebentar, a

  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 876

    Ketika Eden menyiapkan makan malam, dia memberikan isyarat mata kepada Mike.Mike langsung mengangguk, lalu berkata kepada William dan Wilona, "Anak-anak, akhir pekan aku akan membawa kalian jalan-jalan.""Oke, oke! Paman, kita mau jalan ke mana?" tanya Wilona dengan antusias."Hari ini baru hari selasa," jawab William."Makanya kita buat rencana dulu. William, kamu ada waktu, 'kan" tanya Mike."Tidak ada." Tahun ajaran baru telah dimulai, William harus mengerjakan banyak tugas."Kamu masih SD, memang sebanyak apa tugasmu? Kalau kamu sudah SMP, jangan-jangan kamu bahkan nggak ada waktu untuk pulang." Mike tampak cemberut. "Waktu SD aku nggak sesibuk kamu, tapi aku pintar dan sukses.""Kelak aku akan lebih sukses daripada kamu," William berakta dengan serius.Dulu Mike mungkin akan membantah William, tetapi sekarang Mike tidak memiliki kepercayaan diri.Eden tertawa terbahak-bahak sambil mengacungkan jempol."Aku akan meminta ibumu untuk memindahkan sekolahmu," kata Mike dengan kesal."

DMCA.com Protection Status