Semua Bab Bangkitnya Suamiku yang Perkasa: Bab 581 - Bab 590

884 Bab

Bab 581

"Hari ini Theo sibuk banget, dia nggak ada waktu menjawab teleponku," kata Sania."Baiklah, tunggu sebentar," jawab pengawal.Sekitar 2 menit kemudian, pengawal kembali dengan didampingi Clara.Clara mengerutkan alis sambil menatap Sania. "Ada apa mencari Theo? Hari ini Theo sibuk.""Jangan berlagak sok sibuk, apa yang perlu dibanggakan dari acara jelek ini? Theo sesibuk apa? Sibuk sampai nggak punya waktu buat minum dan ke toilet?" sindir Sania.Clara tidak tinggal diam melihat kelancangan Sania. "Sania, apa maumu? Mengingat hubungan suamimu dan Theo, aku akan membantumu untuk menyampaikan keperluanmu.""Aku nggak butuh bantuanmu! Biarkan aku masuk, aku mau berbicara sebentar sama Theo," kata Sania dengan ketus."Hari ini adalah hari penting, di dalam ada banyak tokoh besar. Kalau kamu tidak memerlukan bantuanku, aku pamit dulu. Aku masih banyak pekerjaan, tidak waktu untuk menemanimu bersantai," jawab Clara.Clara tahu, Sania datang mencari Theo pasti untuk membicarakan masalah Anisa
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-04
Baca selengkapnya

Bab 582

Sania memegang wajahnya yang kesakitan dan tercengang.Yang lebih mengejutkan, Theo sama sekali tidak merasa bersalah setelah menampar Sania. Theo malah menatapnya dengan dingin dan berkata, "Pergi!"Sejak lahir sampai detik ini, tidak ada seorang pun yang pernah memukul apalagi mengusir Sania.Hanya karena Sania memiliki emosi yang meledak-meledak, bukan berarti dia adalah wanita yang kuat.Sembari memegang wajahnya yang kesakitan, Sania pergi dalam keadaan menangis tersedu-sedu.Theo sudah membayangkan betapa marahnya Anisa kalau dia tahu Theo menampar Sania. Namun semua telah terjadi, tak ada ruang untuk penyesalan. Jika waktu bisa diputar, Theo tetap akan memberikan pelajaran kepada Sania.Sania terlalu lancang, dia tidak memiliki batasan. Meskipun Clara hanya menjabat sebagai seorang manajer di Tera Group, dia adalah putri Keluarga Tangsa.Sania tak seharusnya menyinggung Clara di tempat umum.....Sania keluar dari hotel sambil menangis.Setelah masuk ke dalam mobil, Sania mengem
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-04
Baca selengkapnya

Bab 583

Theo terdiam selama beberapa detik, lalu bertanya, "Apakah dia sudah memberi tahu masalah ini kepada Anisa?""Tidak. Seharusnya Sania tidak akan memberi tahu Anisa," jawab Vanzoe."Kenapa?" Sebenarnya Theo ingin tahu kenapa Sania datang mencarinya.Awalnya Vanzoe agak ragu, tetapi akhirnya dia tetap menceritakan semuanya kepada Theo. "Hari ini Sania pergi menemuimu untuk memberi tahu kondisi kandungan Anisa. Sepertinya ada masalah dengan kandungan Anisa. Hari ini Sania menemaninya di rumah sakit."Tenggorokan Theo bergulir, tatapannya terlihat gelap dan redup."Mungkin masalah ini yang membuat emosi Sania meledak-ledak. Dia cemas dan langsung mencari pergi mencari kamu." Vanzoe berusaha memberikan pengertian kepada Theo. "Sania bukan orang jahat.""Aku mengerti." Theo langsung menutup panggilannya."Terjadi sesuatu kepada kandungannya Anisa? Kenapa Anisa tidak memberi tahu aku?" Theo bergumam.Jika hari ini Sania tidak datang menemui Theo, apakah Anisa berencana menutupinya dari Theo?
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-04
Baca selengkapnya

Bab 584

"Aku punya hak untuk mengetahuinya. Kalaupun kamu tidak mengakuinya, kamu tidak mengubah fakta bahwa anak yang ada di dalam kandunganmu adalah anakku!" kata Theo dengan mata memerah.Anisa menjawab dengan enteng. "Ya sudah. Sekarang kamu sudah tahu, 'kan?""Aku memang sudah tahu, tapi bukan kamu yang memberi tahu aku! Aku ingin melihat hasil laporan tesnya," pinta Theo."Tidak ada laporan tes!" Lengan Anisa mulai terasa kesakitan. "Aduh, lepaskan aku!""Kenapa bisa tidak ada laporan tes?" Theo hanya melonggarkan cengkeramannya."Aku melakukan pemeriksaan di Negara Hamok. Rumah sakit hanya mengirimkan sebuah pesan." Ketika menghadapi desakan Theo, Anisa tak memiliki kesempatan untuk berbohong."Aku mau lihat pesannya." Theo memaksa.Theo tidak akan pergi sebelum Anisa memperlihatkan pesannya.Di saat bersamaan, Mike, William, dan Wilona melihat Theo dan Anisa yang sedang bertengkar di halaman."Ngapain dia datang?" Wilona bergumam."Tadi pagi ibumu nangis, aku juga nggak tahu alasannya,
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-04
Baca selengkapnya

Bab 585

"Kamu bisa menghasilkan 4 triliun dalam waktu kurang dari sebulan? Kalau begitu, beri tahu aku, bagaimana cara kamu menghasilkan uangnya?" Theo sama sekali tidak memercayai jawaban Anisa.Semakin Anisa melangkah mundur, semakin Theo mendesaknya."Apa urusannya dengan kamu? Hakmu hanya mencampuri urusan anak, kamu tidak berhak mengatur hidupku." Anisa mendorong dada Theo."Mengurusi kamu sama dengan mengurus anakku." Theo menatap Anisa dengan tajam. "Selama anak ini masih berada di dalam kandunganmu, aku punya hak untuk mengatur hidupmu."Anisa merasa ucapan Theo sangatlah konyol. Namun Anisa tidak memiliki alasan yang kuat untuk membantahnya."Aku mengobati dan mengoperasi orang-orang kaya." Anisa tidak sepenuhnya berbohong.Uang sebesar 4 triliun ini adalah bayaran yang Theo berikan kepada Nara. Namun bukan Nara yang mengoperasi Thea, makanya Anisa meminta uang ini dari Nara.Anisa tidak merasa bersalah karena telah meminta Nara untuk mengembalikan uang ini."Siapa? Siapa yang memberi
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-05
Baca selengkapnya

Bab 586

Anisa tidak bisa berkata-kata saat melihat wajah Theo yang marah dan kecewa.Theo seolah sangat yakin kalau Anisa dan Evan menjalin hubungan khusus. Jika Anisa berada di posisi Theo, dia pun akan berasumsi seperti itu.Hubungan seperti apa yang membuat seorang pria akan memberikan kartu rekeningnya kepada seorang wanita? Seorang pria akan memberikan kartu rekeningnya kepada kekasih yang dicintainya.Sewaktu Anisa menjalin hubungan dengan Theo, Anisa bahkan tidak pernah mau menerima kartu yang diberikan Theo. Namun sekarang Anisa malah menerima kartu pemberian pria lain.Dada Anisa terasa sesak saat melihat mata Theo yang berkaca-kaca.Leher Anisa merasa seperti dicekik, dia kesulitan bernapas dan berusaha menjerit minta tolong. "Theo, dia hanya menitipkan kartunya. Aku tidak menggunakan sepeser pun uangnya.""Oh ya?" Theo menggenggam erat kartu tersebut. "Kalau begitu, aku akan membantumu untuk mengembalikan kartu ini kepadanya."Setelah selesai bicara, Theo membuka pintu kamar dan hen
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-05
Baca selengkapnya

Bab 587

"Nggak nyangka, ternyata Theo adalah pria yang sangat kasar!""Wajahnya kelihatan galak banget. Akhirnya aku tahu kenapa nggak ada wanita yang bersedia menikah dengan dia.""Siapa bilang tidak ada wanita yang bersedia menikah dengan Theo? Meskipun Theo membunuh, pasti ada saja wanita yang bersedia menikah dengannya. Kamu tidak lihat betapa kayanya pria ini?""Hem! Aku ingin lihat wanita mana yang nggak takut mati dan bersedia menikah dengannya.""Kalau aku jadi wanita yang ditampar, mungkin aku sudah bunuh diri.""Siapa wanita yang ditampar? Ada yang kenal? Wajahnya kelihatan lumayan cantik."....Setelah mandi, Anisa meminum vitaminnya dan berbaring di atas tempat tidur.Ketika melirik layar ponsel, Anisa melihat beberapa pesan yang masuk. Grup yang berisi teman-teman kuliahnya sedang ramai.[ Wanita ini mirip sama Sania. ][ Iya memang mirip, tapi aku yakin, pasti bukan Sania! Sania bukan orang yang gampang ditindas. ][ Seingat aku, suaminya Sania adalah temannya Theo. Mana mungkin
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-05
Baca selengkapnya

Bab 588

"Aku yang duluan menampar Clara. Aku tahu, tindakanku memang terlalu gegabah, tapi aku nggak menyesalinya. Kalau waktu bisa diputar kembali, aku tetap akan menamparnya! Belum jadi istrinya Theo saja sudah berani mempersulit aku," Sania berkata dengan ketus.Sania memang salah karena menampar Clara. Namun sebagai seorang pria, untuk apa Theo ikut campur dalam masalah Sania dan Clara?"Aku nggak akan pernah memaafkan bajingan itu!" Sania menatap Anisa, lalu lanjut berkata, "Anisa, kamu nggak perlu ikut campur dalam masalah aku dan Theo. Sebenarnya ... aku ditampar juga karena ucapanku yang keterlaluan. Theo nggak sepenuhnya marah untuk membela Clara.""Sania, nggak peduli apa pun yang kamu ucapkan, dia nggak berhak menampar kamu." Tiba-tiba Anisa teringat dengan kejadian beberapa waktu lalu. "Dulu ... dia pernah mencekik William. Sampai sekarang, William masih membenci dia. Aku curiga, jangan-jangan Theo sudah mengetahui bahwa William dan Wilona adalah anaknya.""Hanya saja, Theo menahan
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-05
Baca selengkapnya

Bab 589

Sesampainya di ruangan Theo, Eden menuangkan segelas air hangat untuk Anisa."Apakah kamu mau makan sesuatu? Biar aku belikan," Eden bertanya dengan ramah."Tidak perlu, kamu bekerja saja. Tidak usah menghiraukan aku," jawab Anisa."Aku akan menemani kamu. Kebetulan aku lagi tidak sibuk." Eden tetap mempertahankan senyumnya."Anisa, aku sudah mendengar insiden penamparan itu. Hmm, biar aku jelaskan. Pak Theo menampar Sania bukan untuk membela Clara, tapi karena ucapan Sania yang kurang ajar. Sania memaki-maki Pak Theo ...."Anisa langsung menatap Eden dengan tajam."Hmm, itu ...." Eden salah tingkah menghadapi tatapan Anisa. "Pak Theo sudah menjelaskan semuanya kepada Vanzoe.""Semakin kamu menjelaskan, semakin aku membencinya." Anisa meletakkan gelas yang diberikan."Sepertinya Pak Theo sudah selesai rapat, biar aku cek dulu." Eden menutup mulutnya dan bergegas pergi meninggalkan ruangan.Tak berapa lama, Theo keluar dari lift dan beranjak ke ruangannya. Begitu melihat Theo, Eden lang
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-06
Baca selengkapnya

Bab 590

Clara tidak menyangka bahwa Theo begitu melindungi Anisa. Tanpa disadari, air mata pun menetes membasahi pipinya.Eden bergegas masuk, lalu menarik Anisa pergi."Aku tidak tahu kenapa Clara tiba-tiba masuk. Aku akan mengantarmu pulang," Eden menjelaskan dengan serius."Tidak perlu." Anisa melepaskan genggaman Eden, lalu beranjak pergi.Perasaan Anisa terasa berkecamuk. Anisa memang datang untuk memberikan pelajaran kepada Theo, tetapi dia tidak pernah berpikir untuk memukul Theo.Meskipun Anisa dan Theo sering bertengkar, Theo sama sekali tidak pernah memukul Anisa.Sesaat masuk ke dalam mobil, Anisa menerima telepon dari Sania."Anisa, aku dengar kamu memukul Theo?" Sania terkejut saat mengetahui informasi ini. "Kamu berani banget. Kamu nggak takut dia membalas pukulanmu?"Bagi Sania, pria yang berani memukul wanita adalah monster!Anisa berbohong. "Aku mencari dia untuk membicarakan masalah kerjaan.""Memangnya kalian ada hubungan kerja? Anisa, hubungan kalian pasti jadi canggung." S
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-06
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
5758596061
...
89
DMCA.com Protection Status