Semua Bab Bangkitnya Suamiku yang Perkasa: Bab 591 - Bab 600

884 Bab

Bab 591

Seandainya posisi dibalik dan Theo yang menampar Anisa, Anisa pasti akan membenci Theo seumur hidup. Bahkan, Anisa mungkin saja mengaborsi anak yang ada di kandungannya ini.Kalau dipikir-pikir, sepertinya Theo tidak akan pernah menemui Anisa lagi.Satu minggu kemudian, di sebuah restoran mewah.Memar di wajah Sania sudah sembuh total, dia mengajak Anisa untuk makan bersama.Anisa ingin mengajak William dan Wilona, tetapi Grey dan Thea mengajak mereka jalan-jalan."Anisa, beberapa hari ini Theo nggak menghubungimu, 'kan?" tanya Sania.Anisa menggelengkan kepala."Aku dengar Theo mengurung diri di rumah. Anisa, aku sudah nggak membenci dia. Serius, aku sudah nggak marah. Bagaimanapun dia lebih menyedihkan daripada aku. Rasanya aku mau tertawa. Bagaimanapun dia lebih kaya dan reputasinya begitu terpandang, dia pasti ditertawakan orang-orang. Hahaha," kata Sania.Anisa tidak bisa tertawa."Anisa, bagaimana keadaanmu?" Sania mengubah topik pembicaraan. "Hasil pemeriksaanmu baru keluar ming
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-06
Baca selengkapnya

Bab 592

"Hem, tebakanku benar!" Sania menyeringai sinis. "Clara mau memberikan wanita itu kepada Theo."Anisa menarik kembali tatapannya. Meskipun Anisa kesal, dia tidak bisa berbuat banyak."Sial banget! Kenapa harus bertemu mereka di sini? Merusak suasana hatiku saja." Sania meneguk segelas air, lalu berkata, "Anisa, kita ganti restoran saja.""Kita yang duluan datang." Anisa menggelengkan kepala."Aku takut kamu merasa terganggu.""Meskipun terganggu, kita juga nggak bisa pergi. Makanannya sudah dipesan, masa mau dibuang?" jawab Anisa."Bagaimana kalau kita bungkus saja?""Sania, seingatku kamu bukanlah orang yang penakut. Harusnya wanita itu yang takut melihatku, jelas-jelas dia yang meniru wajahku." Anisa mengerutkan alis."Aku bukan takut. Jangankan sama gadis itu, aku bahkan nggak takut sama Theo." Walaupun di mulut berkata tidak takut, Sania memegang pipinya secara refleks.Tak berapa lama, pelayan datang menyajikan makanan mereka. Anisa mengambil alat makan, lalu memotong sebongkah da
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-06
Baca selengkapnya

Bab 593

Setelah makan, Sania mengajak Anisa pergi. "Anisa, ayo, kita pergi. Kamu mau belanja, nggak? Kalau mau, aku akan menemanimu."Anisa menggelengkan kepala. "Aku ngantuk.""Kalau begitu, kita pulang saja." Sania mengambil tas Anisa, lalu memapahnya berdiri.Anisa tertawa melihat tingkah Sania. "Aku bisa sendiri.""Aku ingin memapah kamu." Sania mengusap perut Anisa sambil berkata, "Wah, sudah makin besar, tapi nggak kelihatan karena kamu selalu memakai baju yang kebesaran. Tapi kalau dipegang, perutmu terasa bulat seperti buah semangka.""Iya, kayak semangka." Anisa tertawa."Kamu pernah melihat semangka sebesar ini? Anisa, apakah kita sudah bisa melihat wajah bayimu?" tanya Sania."Em. Dokter sempat menunjukkannya saat aku melakukan pemeriksaan di Negara Hamok.""Bayinya mirip siapa?" Sania penasaran.Anisa terdiam selama beberapa saat, lalu menjawab, "Nggak mirip siapa-siapa.""Cewek atau cowok?""Aku nggak tanya," jawab Anisa."Baiklah. Nanti aku akan menemanimu untuk mengambil hasil t
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-07
Baca selengkapnya

Bab 594

Sania turun dengan membawa hasil pemeriksaan.Setelah pelayan membukakan pintu, Theo pun masuk dan menunggu di ruang tamu. Ketika Sania dan Theo bertatapan, suasana di ruang tamu sontak terasa canggung."Pak Theo, apa yang membuatmu datang ke sini?" Sania tidak takut karena ini adalah rumahnya Anisa.Theo tidak menghiraukan pertanyaan Sania, tatapannya hanya tertuju kepada lembaran pemeriksaan yang dibawa. "Anisa masih tidur?""Oh, kamu datang untuk mengajak Anisa pergi mengambil hasil pemeriksaan?" Sania melambaikan kertas yang dipegangnya. "Anisa sudah mengambilnya sendiri.""Berikan kepadaku!" Theo maju sambil mengulurkan tangannya.Sania menyembunyikan hasil pemeriksaannya di belakang punggung. "Memar di wajahmu sudah sembuh? Aku kira kamu nggak akan berani datang menemui Anisa lagi. Hmm, ternyata anakmu lebih penting daripada harga dirimu."Raut wajah Theo pun berubah menjadi masam saat mendengar sindiran Sania."Kenapa kamu peduli banget sama anaknya Anisa? Untuk mewarisi hartamu
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-07
Baca selengkapnya

Bab 595

Tadinya Anisa memang mengantuk, tapi sekarang semua rasa kantuknya sudah sirna."Kita pergi sekarang saja." Anisa naik ke atas untuk mengambil tasnya.Setelah Anisa turun, Theo memandang perut Anisa dan bertanya, "Anisa, di rumahmu tidak ada lift?""Tidak ada." Anisa tahu apa yang sedang dipikirkan Theo. Theo takut kalau Anisa akan kelelahan karena sering naik turun tangga.Namun Anisa sama sekali tidak merasa kelelahan. Kalaupun perut Anisa membesar, dia masih bisa menaiki maupun menuruni tangga."Aku berikan 2 pilihan. Kamu pindah ke kamar di lantai bawah atau aku akan memasang lift di rumahmu.""Kamu mau pasang lift? Kamu mau merobohkan rumahku? Kalau aku memang kelelahan, aku bisa pindah sendiri ke kamar bawah." Anisa memelototi Theo.Begitu melihat Theo yang keluar bersama Anisa, pengawal langsung membukakan pintu mobil.Suasana di dalam mobil terasa sangat menegangkan.Tiba-tiba, Theo mengulurkan tangan dan menekan sebuah tombol. Seketika, sebuah partisi pemisah pun muncul di ten
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-07
Baca selengkapnya

Bab 596

"Pak Theo, selamat, anak Anda laki-laki." Dokter menunjuk ke arah layar.Tenggorokan Theo tampak bergulir. "Perlihatkan wajahnya."Ketika dokter mengarahkan alat USG ke bagian wajah, sayangnya anak ini malah membalikkan badan sehingga hanya terlihat tampak sampingnya."Tadi aku sudah menyimpan foto wajahnya." Dokter membuka data yang tersimpan dan menunjukkannya kepada Theo. "Pak, anak ini mirip banget dengan Anda."Hati Theo pun luluh saat melihat foto anak yang dikandung Anisa. Ini adalah pertama kalinya Theo merasa terharu, anak ini adalah makhluk hidup!Akhirnya Theo pun mengerti kenapa Anisa sangat marah saat Theo mengizinkan dokter untuk memberikannya obat."Nanti aku akan mencetak fotonya untuk Anda bawa pulang. Sekarang aku mau memeriksa perkembangan janin dulu."Theo mengangguk."Ukuran bayi ini agak kecil. Bu Anisa, kamu harus banyak mengonsumsi makanan bervitamin, banyak istirahat, dan jangan kelelahan." Dokter memberikan nasihat.Theo langsung menatap ke arah Anisa. Dengan
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-07
Baca selengkapnya

Bab 597

Clara mengambil foto tersebut, lalu membandingkannya dengan wajah Theo. "Wah, anak ini mirip banget sama kamu. Anak laki-laki, ya?"Walaupun di luar tampak tersenyum, hati Clara menyimpan kebencian yang amat mendalam.Theo mengangguk, lalu mengambil kembali foto USG yang dipegang Clara. "Ada apa mencariku?""Hari ini adalah hari pertama adikku bekerja, aku hanya ingin memberitahumu." Clara tersenyum lembut. "Theo, selamat! Sebentar lagi kamu akan menjadi seorang ayah. Wajahnya mirip banget sama kamu, kelak dia pasti akan menjadi anak yang hebat."Perlahan-lahan, raut wajah Theo pun terlihat lebih rileks. Sekarang, anak adalah prioritas di hati Theo.Setelah kembali ke ruangannya sendiri, senyuman di wajah Clara langsung sirna. Ternyata anaknya Theo dan Anisa sehat! Clara tidak akan tinggal diam!Ketika Pamela masuk ke ruangan Clara, dia melihat setumpuk berkas yang berceceran di lantai. "Kak, ada apa?""Ada apa? Aku menyesal!" Clara menggertakkan giginya. "Karena Theo tidak menyukai an
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-08
Baca selengkapnya

Bab 598

Anisa terkejut mendengarnya. Kenapa Theo menghancurkan karier Evan?"Kemarin asistennya Pak Theo menghubungi aku. Katanya Pak Theo ingin menemui Evan, ada hal yang ingin dibicarakan. Mereka sempat mengobrol sebentar di kantornya Pak Theo, tapi aku tidak tahu apa yang mereka bicarakan. Yang pasti, suasana hati Evan sangat buruk setelah bertemu Pak Theo. Kayaknya mereka bertengkar, tapi aku tidak menyangka pak Theo akan berbuat sejauh ini.""Bagaimana keadaan Evan?" tanya ANosa."Kondisi Evan baik-baik saja. Kalaupun harus mengundurkan diri dari dunia entertain, dia masih bisa mengurus bisnis keluarganya. Tapi aku tidak mau Evan mengundurkan diri dari dunia entertain, kamu tahu sendiri kemampuannya. Anisa, tolong bantu Evan!" Simon memohon."Jangan cemas, aku akan segera menghubungi Theo," jawab Anisa."Maaf merepotkanmu, terima kasih." Simon lega mengetahui Anisa yang mau membantu Evan.Setelah menutup telepon, Anisa langsung mencari nomor Theo dan hendak menghubunginya.Theo dan Evan t
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-08
Baca selengkapnya

Bab 599

Pembawa acara mengangkat mikrofonnya dan berkata, "Selamat malam semuanya! Selamat datang dan selamat bergabung di siaran langsung malam ini. Tanpa membuang-buang waktu, saya persilakan Bu Anisa selaku presdir Kintara Group untuk naik ke atas panggung!"Terdengar suara tepuk tangan yang bergema memenuhi seluruh ruangan. Anisa mengenakan sebuah gaun berwarna perak yang seksi. Lekukan tubuh Anisa terlihat jelas di dalam balutan gain ini.Anisa tak sendirian naik ke atas panggung. Evan juga terlihat mengikuti Anisa dari belakang.Dalam hitungan detik, jumlah orang yang menonton siaran langsung pun bertambah drastis.Berbagai komentar tampak memenuhi halaman siaran langsung.[ Saat Kintara Group mengalami kesulitan, Evan pernah membantu mereka. Sekarang giliran Evan yang berada di dalam kesulitan, Anisa juga maju untuk membela Evan. Wah keren banget! Aku terharu melihatnya. ][ Aku akan mengingat perusahaan-perusahaan yang memutuskan kerja sama dengan Evan. Aku tidak akan membeli produk me
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-08
Baca selengkapnya

Bab 600

Di dalam mobil Rolls-Royce.Setelah menerima sebuah panggilan, Eden menatap Theo, lalu bertanya dengan ragu-ragu, "Pak, barusan Mike meneleponku, dia mengajakku makan bersama mereka di hotel. Apakah Anda mau ikut?""Mereka tidak mengundangku. Untuk apa aku ke sana?" Raut wajah Theo terlihat muram.Eden menjawab dengan canggung. "Aku dengar, Anisa sempat menghubungi Anda, tapi nomor Anda tidak aktif. Hmm, apakah kalian tidak mau membicarakannya secara langsung? Anisa memang tersenyum di depan media, tapi sebenarnya dia sangat marah. Aku rasa dia sengaja berpakaian seperti itu untuk membuat Anda marah.""Bisa saja dia mengenakan gaun itu untuk memukau Evan?" Tatapan Theo tampak gelap.Melihat kemarahan di diri Theo, Eden pun langsung menutup mulutnya.Di hotel.Evan sedang mengajari para tamu yang hadir untuk mengoperasikan drone. Dia juga menyanyikan beberapa lagu untuk menghibur penonton.Ketika Mike naik ke atas panggung dan memberikan jas kepada Anisa, Anisa malah menolaknya."Aku ti
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-08
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
5859606162
...
89
DMCA.com Protection Status