Semua Bab Bangkitnya Suamiku yang Perkasa: Bab 571 - Bab 580

884 Bab

Bab 571

Dengan mata memerah, Nara mengeluarkan ponselnya dan menghubungi seseorang.Orang yang berada di ujung telepon berbicara dengan suara lembut, "Dokter Nara? Kamu nggak salah telepon? Aku kira kamu sudah melupakan aku, hehehe."Suara tawa Clara terdengar di ujung telepon.Clara yang membawa Nara ke Negara Legia. Clara memberi tahu Nara bahwa dia hanya perlu mendengarkan semua perintah Clara. Clara juga menjanjikan uang yang banyak agar Nara mau mematuhinya.Hanya saja, Nara melunjak dan menusuk Clara dari belakang.Setelah Anisa mengetahui rahasia Nara, Nara tak punya pilihan lain selain menghubungi Clara."Clara, apa yang kamu tertawakan?" bentak Nara."Aku mentertawakan kamu, aku mentertawakan nasibmu." Suara Clara terdengar sangat bersemangat. "Aku bisa membunuhmu semudah membunuh semut, tapi aku bukan orang seperti itu. Aku nggak mau mengotori tanganku.""Oh ya?" Nara bergumam. "Apa yang kamu dapatkan? Theo adalah milik Anisa, bukan milikmu!""Hahaha. Theo belum menjadi milikku, tapi
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-01
Baca selengkapnya

Bab 572

Bank mengirimkan sebuah notifikasi kepada Anisa.[ Rekening Anda baru menerima transaksi sejumlah 4 triliun. ]"Anisa, aku dengar ... kamu mencampakkan Theo?" Sania bertanya dengan hati-hati. "Mungkin dia sengaja berhubungan Clara untuk membuat kamu cemburu."Perasaan Anisa terasa jauh lebih baik setelah menerima uang dari Nara."Dia bebas melakukan apa pun yang dia mau." Anisa mengambil sebuah pisang, lalu mengupasnya dan memberikannya kepada Sania.Sania merasa tidak rela. "Wanita yang bernama Clara itu benar-benar licik. Setelah satu tahun menghilang, aku pikir dia sudah melupakan Theo. Nggak tahunya, ternyata dia masih mengincar Theo."Meskipun sudah lama tidak bertemu, Anisa memiliki kesan yang sangat mendalam tentang Clara."Dibandingkan dengan aku, Clara jauh lebih mencintai Theo." Anisa berkata secara perlahan, "Seperti yang kamu tahu, Theo nggak suka anak-anak. Demi Theo, Clara mengangkat rahimnya sendiri."Sania membelalak saat mendengar ucapan Anisa."Mungkin pikiran Theo su
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-01
Baca selengkapnya

Bab 573

"Eden, apakah Theo menutup rekening yang dipakainya?" Anisa melirik Eden.Eden tertegun sejenak. "Aku tidak disuruh menutup rekening Pak Theo. Aku tidak tahu. Kenapa? Uang yang kamu transfer gagal dikirim?"Anisa mengangguk."Besok coba kutanyakan. Mungkin Pak Theo tidak mau menerima uang darimu lagi," kata Eden dengan canggung."Konyol! Jadi ... dia mau Anisa berutang kepadanya seumur hidup?" Sania melampiaskan kekesalannya pada Eden. "Apa hubungan Theo dan Clara? Kata Vanzoe, kemarin Theo membawa Clara makan bersama."Eden langsung berkeringat dingin. "Hu-hubungan kerja. Bagaimanapun mereka sudah berteman belasan tahun. Jadi, kadang-kadang Pak Theo mengajak Clara makan bersama.""Kamu lagi membohongi anak-anak? Kata Vanzoe, Theo menyantap sayur-sayur yang diambilkan Clara. Memangnya hubungan kerja di kantor kalian seperti itu?" bentak Sania."Sania, kamu nggak perlu menjelek-jelekkan Pak Theo di hadapan Anisa dan anak-anak," kata Eden."Kenapa? Kamu malu?" Sania adalah wanita yang fr
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-02
Baca selengkapnya

Bab 574

Setelah terdiam selama beberapa detik, Theo berusaha mengontrol emosinya dan berkata, "Anisa!"Suara Theo terdengar jelas mencemaskan Anisa. Theo menenangkan dirinya, lalu berkata, "Anisa, istirahatlah!""Aku nggak perlu dikasihani!" Ucapan Theo tadi sontak membuat Anisa marah.Theo tidak perlu memamerkan kebaikan Clara di hadapan Anisa."Aku kasihan sama anak kita." Suara Theo terdengar gemetaran dan gugup."Apa yang perlu dikasihani? Kasihan karena dia nggak jadi diaborsi?" Anisa menyindir."Anisa, kenapa kamu selalu menyerang aku?" Theo mulai meragukan dirinya sendiri. Apakah dia memang sejahat yang Anisa katakan?Theo sangat bahagia dan antusias menanti kelahiran anaknya."Siapa yang menyerang kamu?" Anisa menggenggam erat spreinya, kedua matanya tampak memerah. "Clara penurut, pengertian .... Coba ulangi kata-katamu!"Theo membuka mulutnya tanpa mengeluarkan sepatah kata pun."Jangan membuatku jijik!" Anisa langsung menutup panggilannya.....Theo memejamkan matanya dengan putus a
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-02
Baca selengkapnya

Bab 575

"Aku sangat senang setiap bersama Thea, aku merasa santai. Jadi ... aku menyetujui permintaan Theo. Theo juga diam-diam memberikan uang kepada orang tuaku," kata Grey.Anisa tersenyum. "Ambil saja uangnya."Grey menggelengkan kepala. "Aku meminta orang tuaku untuk mendonasikannya. Aku nggak perlu dikasihani, aku masih bisa bekerja.""Kak, aku rasa Theo nggak bermaksud seperit itu," kata Anisa.Meskipun matanya berkaca-kaca, Grey berusaha menjawab dengan tenang, "Aku tahu, Theo mungkin bermaksud baik. Anisa, kamu bisa membujukku, tapi kenapa kamu sendiri membuat keputusan yang gegabah?""Hmm?" Wajah Anisa memerah."Keputusanmu untuk meninggalkan Theo sangatlah tidak masuk akal. Sekarang kamu sedang hamil, harus ada yang menjaga kamu." Raut wajah Grey tampak sangat serius. "Sampai saat ini, apakah kamu belum bisa melihat betapa dia mencintai kamu?"Anisa menundukkan kepala, dia merasa semakin sedih."Kamu selalu bersikap lembut dan ramah di hadapan orang lain. Tapi setiap berhadapan deng
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-02
Baca selengkapnya

Bab 576

Wawancara ini diliput dan diunggah ke internet. Dalam sekejap, berita ini pun menjadi perbincangan hangat di seluruh negeri.Sebelumnya, berita mengenai tuduhan penipuan yang dilakukan Anisa ramai dibicarakan. Tidak disangka, Anisa mengakui perbuatannya itu.Anehnya, Theo tidak menuntut maupun mencari Anisa. Apakah Theo sebodoh itu? Mustahil!Di Tera Group.Begitu Theo masuk ke ruangan, dia melihat ratusan pesan yang masuk ke ponselnya. Tak hanya pesan, Theo juga banyak mendapatkan kiriman video.Theo mengerutkan alisnya, lalu membuka rekaman tersebut."Bu Anisa, apakah benar Anda menipu uangnya Pak Theo?""Benar.""Bu Anisa, kamu tidak bercanda? Kalau pengakuanmu benar, kenapa Pak Theo tidak menuntumu?""Karena Theo terlalu kaya. Bagi Theo, nominal itu hanyalah jumlah kecil. Kalau kalian juga mau kaya, tipu saja dia. Dia sangat mudah dibohongi."Seketika, ekspresi Theo pun berubah menjadi muram. Kalau tidak menonton rekaman ini secara langsung, Theo mungkin tidak akan memercayainya.S
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-02
Baca selengkapnya

Bab 577

Tak berapa lama, mobil pun tiba di sebuah restoran.Anisa masuk dan berlari ke dalam sebuah ruangan. "Evan, hari ini kamu libur?"Evan mengajak Anisa bertemu di sebuah restoran yang terletak di dekat Kintara Group."Em, hari ini aku libur." Evan mempersilakan Anisa duduk. "Untunglah kamu pulang dengan selamat. Aku sangat mengkhawatirkan keadaanmu."Setelah Anisa duduk, Evan langsung mengeluarkan sebuah kartu dan memberikannya kepada Anisa. "Ini, ambillah.""Apa ini?" Anisa kebingungan."Ini kartu rekeningku. Pakailah untuk membayar utang Theo," jawab Evan.Tanpa berpikir panjang, Anisa langsung mengembalikan kartu yang diberikan Evan. "Aku tidak perlu. Meskipun aku berutang kepada Theo, dia tidak memaksaku untuk mengembalikannya. Kalau suatu saat nanti aku berubah pikiran dan tidak mau membayarnya, dia juga tidak akan menagihnya."Evan bersikeras memberikan kartunya dan berkata, "Kalian sudah putus, kamu harus segera mengembalikan utangnya. Anisa, kamu telah menyelamatkan nyawaku. Aku
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-03
Baca selengkapnya

Bab 578

Anisa melirik Theo, lalu bergegas memalingkan wajah.Anisa keluar dari lift tanpa menghiraukan Theo."Anisa!" Theo menarik lengan Anisa.Anisa menoleh belakang sambil mengempaskan tangan Theo dan berteriak, "Lepaskan aku! Jangan ikuti aku!"Theo kebingungan melihat Anisa yang menangis dan marah-marah, apa yang terjadi?"Anisa, kamu kenapa?" Theo menatapnya dengan lembut.Ada yang janggal dengan sikap Anisa. Theo yakin, pasti ada sesuatu yang membuat Anisa menjadi seperti ini.Ketika melihat wajah Theo, rasa sakit di hati Anisa terasa bertambah puluhan kali lipat. Seandainya Theo tidak menyuruh dokter untuk mengobatinya dengan obat, mungkin kondisi anak yang dikandung Anisa tidak akan menjadi seperti ini.Anisa ingin menyalahkan Theo, tetapi untungnya Anisa masih memiliki akal sehat. Apa gunanya menyalahkan Theo? Ditambah, dia tidak sengaja melakukannya."Theo, jangan ikuti aku!" Anisa membalikkan badan dan pergi dengan berlinang air mata.Theo tak mungkin membiarkan Anisa pergi dalam k
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-03
Baca selengkapnya

Bab 579

Theo ingin mengejar Anisa, tetapi Anisa sudah masuk ke dalam mobilnya dan pergi meninggalkan perusahaan."Hmm, maafkan aku. Aku kira kamu yang membuat Anisa nangis." Mike menarik Theo masuk ke dalam lift. "Ayo, kita minum teh dulu. Anisa melarang kita untuk mengejarnya. Jadi sebaiknya kamu jangan keras kepala dan membuatnya murka."Theo mengerutkan alis. "Kamu benar-benar tidak tahu apa yang membuat Anisa menangis?""Aku nggak tahu apa-apa. Tadi pagi dia masih baik-baik saja. Aku malah mengira kamu yang membuat dia marah." Mike mengangkat kedua bahunya.Theo mengikuti Mike masuk ke dalam lift."Anisa baru mengirimkan uang sebesar 4 triliun kepadaku. Apakah kamu tahu dari mana Anisa mendapatkan uang sebanyak itu? Setahu aku, sekarang perusahaan kalian tidak mungkin memiliki uang tunai sebanyak itu," Theo bertanya kepada Mike."Kamu datang untuk menanyakan pertanyaan ini?" tanya Mike."Em." Theo mengangguk."Aku juga nggak tahu." Mike tidak mungkin mengatakan yang sebenarnya kepada Theo.
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-03
Baca selengkapnya

Bab 580

"Nona Anisa, kamu datang sendiri? Kamu perlu menjalani pemeriksaan selama kurang lebih 2 jam. Sebaiknya ada keluarga yang menemanimu." Dokter memberikan saran.Seandainya Maya masih hidup, dia pasti akan menemani Anisa.Anisa membuka ponselnya, lalu menghubungi Sania. Begitu mengetahui Anisa di rumah sakit, Sania pun buru-buru menemuinya.Dua jam kemudian, Sania mengantar Anisa pulang ke rumah. Melihat kondisi Anisa yang lesu, Sania pun tidak berani bertanya terlalu banyak.Sania meninggalkan Vila Starbay dalam kondisi marah. Meskipun Anisa tidak menceritakan apa-apa, Sania yakin pasti telah terjadi sesuatu kepada kandungannya.Anak itu adalah anaknya Theo dan Anisa, tetapi kenapa hanya Anisa yang bersusah payah? Di mana Theo saat Anisa membutuhkannya? Tidak adil!Tanpa berpikir terlalu banyak, Sania langsung menelepon Theo.Nomor Theo bisa dihubungi, tetapi tidak ada yang menjawab panggilannya.Kemudian Sania mencari nomor Eden dan meneleponnya."Eden, Theo di mana? Ada hal penting ya
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-03
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
5657585960
...
89
DMCA.com Protection Status