Home / Romansa / Bangkitnya Suamiku yang Perkasa / Chapter 611 - Chapter 620

All Chapters of Bangkitnya Suamiku yang Perkasa: Chapter 611 - Chapter 620

884 Chapters

Bab 611

Di dalam perjalanan ke restoran, Anisa berbicara kepada pengawalnya, "Jangan memberi tahu siapa pun soal perjalananku selama di sini, termasuk Mike. Sekarang Mike lumayan memihak kepada Theo, aku tidak suka diawasi. Kalau ada yang bertanya kepadamu, bilang saja aku istirahat di rumah.""Bu, aku tidak akan mengkhianatimu." Pengawal tersebut menganggukkan kepala.Anisa mengerutkan alisnya. "Mengkhianatiku? Memangnya ada yang pernah mau menyogokmu?"Pengawal tertegun sejenak, lalu mengangguk. "Asistennya Pak Theo pernah mencoba untuk menyogokku, tapi aku menolaknya dengan tegas."Asistennya Theo? Siapa lagi kalau bukan Eden?Ternyata Eden tak hanya menghasut Mike, tetapi juga mau menyogok pengawalnya Anisa.Theo berusaha memasuki kehidupan Anisa dengan segala cara. Anisa hanya sedang mengandung, untuk apa mereka bersikap seposesif ini?Semakin dilarang, Anisa justru semakin menjauhi mereka.Sesampainya di restoran, Anisa menemui keluarga pasien yang dioperasinya beberapa waktu lalu."Halo
last updateLast Updated : 2023-09-11
Read more

Bab 612

Anisa langsung bangkit dari tempat tidur. "Apa katamu?""Tapi dia nggak mengganggu Wilona, dia hanya melihat keadaan Wilona dan pergi. Eden memberitahuku, kemungkinan besar Theo sudah bahwa William dan Wilona adalah anaknya. Hanya saja Theo tidak berani buka mulut karena kedua anakmu nggak menyukai dia. Selain itu, kamu juga pasti tidak akan mengakui Theo sebagai ayah dari anak-anakmu. Jadi daripada bertengkar, Theo memilih untuk menahannya saja.""Theo nggak setuju Wilona tampil di acara televisi. Sebaiknya kamu cepat pulang untuk mengalihkan perhatiannya. Takutnya, tiba-tiba Theo menggila dan protes ke bagian pertelevisian."Kepala Anisa terasa berdenyut kencang, dia masih jetlag dan berusaha untuk beradaptasi dengan perbedaan waktu di Negara Hamok.Anisa tidak sanggup kalau harus naik pesawat lagi. "Hari ini aku belum bisa pulang. Kepalaku sakit banget, aku mau istirahat.""Baiklah. Kalau kamu nggak enak badan, istirahat saja. Kenapa kamu tidak mengabari aku sesampainya di Negara Ha
last updateLast Updated : 2023-09-11
Read more

Bab 613

Theo tidak bisa tidur. Bukan karena memikirkan Anisa, tetapi karena Wilona.Evan mengajak Wilona berpartisipasi di dalam sebuah reality show yang mengharuskan artis untuk mengasuh seorang anak, menjalani kehidupan sehari-hari, dan tinggal bersama.Pihak penyelenggara mengundang beberapa anak laki-laki dan perempuan yang cantik dan tampan. Artis pria yang ikut serta dalam acara ini diminta untuk mengasuh dan merasakan bagaimana rasanya menjadi seorang ayah.Alasan Theo tidak bisa tidur adalah, dia takut kalau Wilona akan menganggap Evan sebagai ayah kandungnya yang sesungguhnya. Hati Theo terasa remuk saat mengingat Wilona yang memanggil Evan dengan sebutan ayah.Ketika berada di lokasi syuting, Theo menanyakan beberapa pertanyaan rinci kepada sutradara. Sutradara menjawab dengan jujur, anak-anak makan, tinggal, dan bermain dengan para artis, seperti yang dilakukan oleh orang tua sungguhan dengan anak-anak mereka.Seketika, hati Theo pun terasa remuk.Theo ingin mem-blacklist acara ini.
last updateLast Updated : 2023-09-12
Read more

Bab 614

Pertemuan Anisa dengan keluarga pasien berjalan sangat lancar.Pihak keluarga memahami semua risikonya yang Anisa jelaskan. Mereka hanya berharap Anisa bisa berusaha menyembuhkan pasien. Seandainya operasi gagal, mereka pun tidak akan menyalahkan Anisa. Setidaknya, mereka telah mengusahakan yang terbaik.Setelah meninggalkan rumah pasien, Anisa masuk ke dalam mobil dalam kondisi linglung. Pengawal mengingatkan Anisa untuk memakan sabuk pengaman."Apakah kamu pernah bertemu dengan dua orang asing yang tumbuh di negara berbeda, tapi memiliki wajah yang sangat mirip?" Anisa bertanya kepada pengawal."Aku jarang ke luar negeri. Aku juga tidak punya teman di luar negeri," jawab pengawal."Kalau begitu, apakah kamu pernah bertemu dua orang asing yang tinggal di negara yang sama dan juga memiliki wajah yang mirip?"Anisa mengganti pertanyaannya.Pengawal berusaha mengingat-ingat. "Aku pernah membacanya di koran, tapi kondisi seperti itu tidak banyak. Bu, kenapa-tiba menanyakan hal ini?"Anisa
last updateLast Updated : 2023-09-12
Read more

Bab 615

"Hmm, tapi aku sudah tidak sabar. Apakah aku boleh masuk ke dalam untuk melihat-lihat? Aku janji, aku tidak akan merepotkanmu. Sebagai penggemar berat Dunia Fantasi, aku juga bisa memberikan saran." Pamela memohon kepada Theo.Setelah berpikir, akhirnya Theo mengizinkan Pamela ikut.Semua orang memakai helm pengaman, lalu masuk ke lokasi konstruksi dengan dipandu manajer proyek.Manajer proyek menjelaskan perkembangan pembangunan, beban kerja yang tersisa, dan durasi untuk pembangunan berikutnya.Pamela mendengarkan dengan serius. Sesekali, dia juga menimpali penjelasan manajer proyek. Tampaknya dia benar-benar sangat menyukai Dunia Fantasi."Setelah pembangunan Kota Fantasi selesai, aku akan memindahkanmu untuk bekerja di sini." Theo mengira kalau keputusannya akan membuat Pamela senang, tetapi dia sama sekali tidak terlihat bahagia."Berarti ... aku akan berpisah dengan Kak Clara? Pak Theo, aku bisa datang bermain setiap minggu, tapi aku tidak mau berpisah dengan Kak Clara. Tolong ja
last updateLast Updated : 2023-09-12
Read more

Bab 616

Pukul 8 malam, sebuah mobil Rolls-Royce berhenti di Vila Starbay.Begitu mendengar suara mobil, Mike langsung berlari ke luar."Theo, ngapain datang semalam ini?" tanya Mike dengan dingin. "Katanya kamu mau datang sore hari, tapi ini sudah malam, kamu nggak lihat langitnya sudah gelap?"Theo menatap Mike dengan tajam. "Apa bedanya datang sore dan malam?""Tentu saja ada bedanya. Kalau kamu datang sore hari, Anisa ada di rumah, tapi sekarang Anisa lagi keluar. Jadi kamu nggak perlu masuk." Mike enggan membukakan pintu pagar untuk Theo."Dia ke mana?" tanya Theo."Jawab dulu pertanyaanku, tadi sore kamu ke mana? Kenapa baru datang sekarang?" Mike bertanya balik.Tenggorokan Theo tampak bergulir. "Tadi sore Pamela ribut minta pulang dari rumah sakit. Saat aku mengantarnya pulang, dia mengundangku makan malam di rumahnya. Aku tidak enak menolak."Mike menyeringai dingin. "Kalau dia menyuruhmu menginap, kamu juga nggak enak menolaknya?""Memangnya kenapa kalau bermalam? Kamu tidak berhak me
last updateLast Updated : 2023-09-12
Read more

Bab 617

"Baiklah, jangan bahas dia lagi. Sekarang sudah malam, aku harus mengantar Thea pulang," jawab Grey sambil tersenyum.Anisa melihat jam, lalu mengangguk. "Kalian pulang duluan saja."Tadi siang Anisa tidur terlalu lama. Alhasil, sekarang dia merasa sangat segar. Apalagi, William dan Wilona juga tidak ada di rumah. Anisa agak merasa kebosanan di rumah.Anisa yang inisiatif mengajak Grey dan Thea bertemu. Dia mengajak mereka makan malam sekaligus memberikan hadiah yang dibawa dari Negara Hamok.Setelah Grey dan Thea pergi, Anisa membaca pesan yang dikirimkan Mike.[ Theo sudah pergi. Anisa, cepat pulang! Hari sudah malam. ]Anisa membalas.[ Aku keluar bukan untuk menghindari Theo. Kenapa kamu selalu memandangku selemah itu? ]Mike membalas.[ Bukan itu maksudku! Sekarang sudah malam, aku takut terjadi sesuatu kepadamu. ]Anisa membalas.[ Negara ini sangat aman. Mike, kalau kamu bosan, kenapa kamu tidak mengajak Eden bertemu? ]Mike membalas.[ Kita sudah lama nggak mengobrol. Aku ingin
last updateLast Updated : 2023-09-13
Read more

Bab 618

Mike melirik Anisa dan bertanya, "Kamu nggak mau turun dan mengajaknya bicara?"Anisa seolah tidak mendengar pertanyaan Mike. Anisa menatap Theo sambil melamun, entah apa yang sedang dipikirkannya."Anisa, sana, bicarakan baik-baik." Mike meninggikan suaranya.Anisa terbangun dari lamunan, lalu membuka pintu mobil dan keluar. Sesaat Anisa keluar dari mobil, dia langsung berkeringat dingin.Kulit Theo terlihat memerah, sekujur tubuhnya berkeringat, dan pakaiannya basah kuyup.Anisa tidak berani membayangkan sudah berapa lama Theo berdiri di sana."Anisa, akhirnya kamu pulang. Kalau tidak, nyawa atasanku mungkin bakal melayang," kata pengawalnya Theo dengan ketus. "Kami sudah menunggu sejak jam 8 pagi."Sekujur tubuh Anisa langsung bergetar. Begitu mengetahui Theo yang berjemur seharian, emosi Anisa pun meledak. "Theo, kamu tidak lihat rumahku kosong?""Kenapa kamu tidak menjawab teleponku? Kamu tidak lihat? Bisa saja kamu ada di rumah, tapi kamu tidak mau bertemu denganku." Suara Theo t
last updateLast Updated : 2023-09-13
Read more

Bab 619

Setelah berbicara, Anisa langsung masuk ke kamarnya untuk beristirahat. Hari ini adalah hari yang panjang dan sangat melelahkan.Sesaat Anisa masuk ke kamar, Mike mengajak Wilona pergi ke ATM yang berada di depan komplek. Mike memasukkan kartu tersebut dengan hati-hati. Kata sandi yang tertera di belakang kartu adalah ulang tahunnya Anisa.Kemudian Mike memasukkan kata sandi, lalu menekan tombol cek saldo. Seketika, jumlah saldo pun muncul di layar ATM."Anda memiliki saldo sejumlah ...."Mike menatap layar ATM sampai tercengang. Apakah Mike tidak salah lihat? Banyak sekali angka 0 ....Wilona berteriak, "Paman, berapa jumlah uangnya? Kenapa ada begitu banyak angka 0? Wah, uangnya banyak, ya?"Jumlah yang tertera jauh melebihi bayangan Mike. Mike berdeham, lalu mengangkat tangannya untuk menghitung jumlah 0 yang ada.Tiba-tiba Wilona menunjuk angka pertama sambil berseru, "Itu angka 7.""Wilona, kamu mengganggu konsentrasiku. Aduh, tadi aku hitung sampai mana?" Mike menggerutu."Paman,
last updateLast Updated : 2023-09-13
Read more

Bab 620

Anisa bangkit dari tempat tidur dan menatap karakter-karakter itu selama beberapa detik.Ketika Anisa mengangkat telepon itu, sebuah jendela video pun muncul di layar."Ibu." Terdengar suara William di ujung telepon.Anisa sangat senang saat melihat wajah William. "William, bagaimana caranya kamu menghubungi Ibu?""Aku meretas internet dan menghubungi Ibu dengan nomor acak." William tersenyum puas. "Bu, apakah Wilona sudah pulang?""Sudah, tapi lagi pergi bersama Paman Mike." Anisa tersenyum lembut, dia sangat bahagia melihat wajah putranya. "William, bagaimana kegiatanmu di sana? Apakah kamu betah? Beberapa hari lalu gurumu menelepon Ibu, katanya kamu mendapatkan banyak teman baru, ya?""Bu, aku sudah besar. Ibu tidak perlu khawatir," William menjawab dengan lugas."Mana mungkin Ibu tidak mengkhawatirkan kamu? Meskipun nanti kamu sudah dewasa, Ibu akan selalu mencemaskan kamu." Anisa belum puas melihat wajah William. "Kita baru bertemu 10 lagi hari.""Bu, aku akan menelepon Ibu setiap
last updateLast Updated : 2023-09-13
Read more
PREV
1
...
6061626364
...
89
DMCA.com Protection Status