Share

Bab 585

Author: Cahaya Suci
last update Last Updated: 2023-09-05 18:00:00
"Kamu bisa menghasilkan 4 triliun dalam waktu kurang dari sebulan? Kalau begitu, beri tahu aku, bagaimana cara kamu menghasilkan uangnya?" Theo sama sekali tidak memercayai jawaban Anisa.

Semakin Anisa melangkah mundur, semakin Theo mendesaknya.

"Apa urusannya dengan kamu? Hakmu hanya mencampuri urusan anak, kamu tidak berhak mengatur hidupku." Anisa mendorong dada Theo.

"Mengurusi kamu sama dengan mengurus anakku." Theo menatap Anisa dengan tajam. "Selama anak ini masih berada di dalam kandunganmu, aku punya hak untuk mengatur hidupmu."

Anisa merasa ucapan Theo sangatlah konyol. Namun Anisa tidak memiliki alasan yang kuat untuk membantahnya.

"Aku mengobati dan mengoperasi orang-orang kaya." Anisa tidak sepenuhnya berbohong.

Uang sebesar 4 triliun ini adalah bayaran yang Theo berikan kepada Nara. Namun bukan Nara yang mengoperasi Thea, makanya Anisa meminta uang ini dari Nara.

Anisa tidak merasa bersalah karena telah meminta Nara untuk mengembalikan uang ini.

"Siapa? Siapa yang memberi
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 586

    Anisa tidak bisa berkata-kata saat melihat wajah Theo yang marah dan kecewa.Theo seolah sangat yakin kalau Anisa dan Evan menjalin hubungan khusus. Jika Anisa berada di posisi Theo, dia pun akan berasumsi seperti itu.Hubungan seperti apa yang membuat seorang pria akan memberikan kartu rekeningnya kepada seorang wanita? Seorang pria akan memberikan kartu rekeningnya kepada kekasih yang dicintainya.Sewaktu Anisa menjalin hubungan dengan Theo, Anisa bahkan tidak pernah mau menerima kartu yang diberikan Theo. Namun sekarang Anisa malah menerima kartu pemberian pria lain.Dada Anisa terasa sesak saat melihat mata Theo yang berkaca-kaca.Leher Anisa merasa seperti dicekik, dia kesulitan bernapas dan berusaha menjerit minta tolong. "Theo, dia hanya menitipkan kartunya. Aku tidak menggunakan sepeser pun uangnya.""Oh ya?" Theo menggenggam erat kartu tersebut. "Kalau begitu, aku akan membantumu untuk mengembalikan kartu ini kepadanya."Setelah selesai bicara, Theo membuka pintu kamar dan hen

    Last Updated : 2023-09-05
  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 587

    "Nggak nyangka, ternyata Theo adalah pria yang sangat kasar!""Wajahnya kelihatan galak banget. Akhirnya aku tahu kenapa nggak ada wanita yang bersedia menikah dengan dia.""Siapa bilang tidak ada wanita yang bersedia menikah dengan Theo? Meskipun Theo membunuh, pasti ada saja wanita yang bersedia menikah dengannya. Kamu tidak lihat betapa kayanya pria ini?""Hem! Aku ingin lihat wanita mana yang nggak takut mati dan bersedia menikah dengannya.""Kalau aku jadi wanita yang ditampar, mungkin aku sudah bunuh diri.""Siapa wanita yang ditampar? Ada yang kenal? Wajahnya kelihatan lumayan cantik."....Setelah mandi, Anisa meminum vitaminnya dan berbaring di atas tempat tidur.Ketika melirik layar ponsel, Anisa melihat beberapa pesan yang masuk. Grup yang berisi teman-teman kuliahnya sedang ramai.[ Wanita ini mirip sama Sania. ][ Iya memang mirip, tapi aku yakin, pasti bukan Sania! Sania bukan orang yang gampang ditindas. ][ Seingat aku, suaminya Sania adalah temannya Theo. Mana mungkin

    Last Updated : 2023-09-05
  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 588

    "Aku yang duluan menampar Clara. Aku tahu, tindakanku memang terlalu gegabah, tapi aku nggak menyesalinya. Kalau waktu bisa diputar kembali, aku tetap akan menamparnya! Belum jadi istrinya Theo saja sudah berani mempersulit aku," Sania berkata dengan ketus.Sania memang salah karena menampar Clara. Namun sebagai seorang pria, untuk apa Theo ikut campur dalam masalah Sania dan Clara?"Aku nggak akan pernah memaafkan bajingan itu!" Sania menatap Anisa, lalu lanjut berkata, "Anisa, kamu nggak perlu ikut campur dalam masalah aku dan Theo. Sebenarnya ... aku ditampar juga karena ucapanku yang keterlaluan. Theo nggak sepenuhnya marah untuk membela Clara.""Sania, nggak peduli apa pun yang kamu ucapkan, dia nggak berhak menampar kamu." Tiba-tiba Anisa teringat dengan kejadian beberapa waktu lalu. "Dulu ... dia pernah mencekik William. Sampai sekarang, William masih membenci dia. Aku curiga, jangan-jangan Theo sudah mengetahui bahwa William dan Wilona adalah anaknya.""Hanya saja, Theo menahan

    Last Updated : 2023-09-05
  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 589

    Sesampainya di ruangan Theo, Eden menuangkan segelas air hangat untuk Anisa."Apakah kamu mau makan sesuatu? Biar aku belikan," Eden bertanya dengan ramah."Tidak perlu, kamu bekerja saja. Tidak usah menghiraukan aku," jawab Anisa."Aku akan menemani kamu. Kebetulan aku lagi tidak sibuk." Eden tetap mempertahankan senyumnya."Anisa, aku sudah mendengar insiden penamparan itu. Hmm, biar aku jelaskan. Pak Theo menampar Sania bukan untuk membela Clara, tapi karena ucapan Sania yang kurang ajar. Sania memaki-maki Pak Theo ...."Anisa langsung menatap Eden dengan tajam."Hmm, itu ...." Eden salah tingkah menghadapi tatapan Anisa. "Pak Theo sudah menjelaskan semuanya kepada Vanzoe.""Semakin kamu menjelaskan, semakin aku membencinya." Anisa meletakkan gelas yang diberikan."Sepertinya Pak Theo sudah selesai rapat, biar aku cek dulu." Eden menutup mulutnya dan bergegas pergi meninggalkan ruangan.Tak berapa lama, Theo keluar dari lift dan beranjak ke ruangannya. Begitu melihat Theo, Eden lang

    Last Updated : 2023-09-06
  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 590

    Clara tidak menyangka bahwa Theo begitu melindungi Anisa. Tanpa disadari, air mata pun menetes membasahi pipinya.Eden bergegas masuk, lalu menarik Anisa pergi."Aku tidak tahu kenapa Clara tiba-tiba masuk. Aku akan mengantarmu pulang," Eden menjelaskan dengan serius."Tidak perlu." Anisa melepaskan genggaman Eden, lalu beranjak pergi.Perasaan Anisa terasa berkecamuk. Anisa memang datang untuk memberikan pelajaran kepada Theo, tetapi dia tidak pernah berpikir untuk memukul Theo.Meskipun Anisa dan Theo sering bertengkar, Theo sama sekali tidak pernah memukul Anisa.Sesaat masuk ke dalam mobil, Anisa menerima telepon dari Sania."Anisa, aku dengar kamu memukul Theo?" Sania terkejut saat mengetahui informasi ini. "Kamu berani banget. Kamu nggak takut dia membalas pukulanmu?"Bagi Sania, pria yang berani memukul wanita adalah monster!Anisa berbohong. "Aku mencari dia untuk membicarakan masalah kerjaan.""Memangnya kalian ada hubungan kerja? Anisa, hubungan kalian pasti jadi canggung." S

    Last Updated : 2023-09-06
  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 591

    Seandainya posisi dibalik dan Theo yang menampar Anisa, Anisa pasti akan membenci Theo seumur hidup. Bahkan, Anisa mungkin saja mengaborsi anak yang ada di kandungannya ini.Kalau dipikir-pikir, sepertinya Theo tidak akan pernah menemui Anisa lagi.Satu minggu kemudian, di sebuah restoran mewah.Memar di wajah Sania sudah sembuh total, dia mengajak Anisa untuk makan bersama.Anisa ingin mengajak William dan Wilona, tetapi Grey dan Thea mengajak mereka jalan-jalan."Anisa, beberapa hari ini Theo nggak menghubungimu, 'kan?" tanya Sania.Anisa menggelengkan kepala."Aku dengar Theo mengurung diri di rumah. Anisa, aku sudah nggak membenci dia. Serius, aku sudah nggak marah. Bagaimanapun dia lebih menyedihkan daripada aku. Rasanya aku mau tertawa. Bagaimanapun dia lebih kaya dan reputasinya begitu terpandang, dia pasti ditertawakan orang-orang. Hahaha," kata Sania.Anisa tidak bisa tertawa."Anisa, bagaimana keadaanmu?" Sania mengubah topik pembicaraan. "Hasil pemeriksaanmu baru keluar ming

    Last Updated : 2023-09-06
  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 592

    "Hem, tebakanku benar!" Sania menyeringai sinis. "Clara mau memberikan wanita itu kepada Theo."Anisa menarik kembali tatapannya. Meskipun Anisa kesal, dia tidak bisa berbuat banyak."Sial banget! Kenapa harus bertemu mereka di sini? Merusak suasana hatiku saja." Sania meneguk segelas air, lalu berkata, "Anisa, kita ganti restoran saja.""Kita yang duluan datang." Anisa menggelengkan kepala."Aku takut kamu merasa terganggu.""Meskipun terganggu, kita juga nggak bisa pergi. Makanannya sudah dipesan, masa mau dibuang?" jawab Anisa."Bagaimana kalau kita bungkus saja?""Sania, seingatku kamu bukanlah orang yang penakut. Harusnya wanita itu yang takut melihatku, jelas-jelas dia yang meniru wajahku." Anisa mengerutkan alis."Aku bukan takut. Jangankan sama gadis itu, aku bahkan nggak takut sama Theo." Walaupun di mulut berkata tidak takut, Sania memegang pipinya secara refleks.Tak berapa lama, pelayan datang menyajikan makanan mereka. Anisa mengambil alat makan, lalu memotong sebongkah da

    Last Updated : 2023-09-06
  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 593

    Setelah makan, Sania mengajak Anisa pergi. "Anisa, ayo, kita pergi. Kamu mau belanja, nggak? Kalau mau, aku akan menemanimu."Anisa menggelengkan kepala. "Aku ngantuk.""Kalau begitu, kita pulang saja." Sania mengambil tas Anisa, lalu memapahnya berdiri.Anisa tertawa melihat tingkah Sania. "Aku bisa sendiri.""Aku ingin memapah kamu." Sania mengusap perut Anisa sambil berkata, "Wah, sudah makin besar, tapi nggak kelihatan karena kamu selalu memakai baju yang kebesaran. Tapi kalau dipegang, perutmu terasa bulat seperti buah semangka.""Iya, kayak semangka." Anisa tertawa."Kamu pernah melihat semangka sebesar ini? Anisa, apakah kita sudah bisa melihat wajah bayimu?" tanya Sania."Em. Dokter sempat menunjukkannya saat aku melakukan pemeriksaan di Negara Hamok.""Bayinya mirip siapa?" Sania penasaran.Anisa terdiam selama beberapa saat, lalu menjawab, "Nggak mirip siapa-siapa.""Cewek atau cowok?""Aku nggak tanya," jawab Anisa."Baiklah. Nanti aku akan menemanimu untuk mengambil hasil t

    Last Updated : 2023-09-07

Latest chapter

  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 884

    Sebelum mengirimkan foto-foto Wilona, Theo menuliskan beberapa kalimat di atasnya.[ Anisa, berikan aku 1 kesempatan lagi. ][ Satu kesempatan terakhir. ]Anisa menutup ponsel, lalu memejamkan matanya. Suara tangisan Sania terus bergema di dalam kepala Anisa.Karena emosi sesaat, Sania menceraikan Vanzoe, lalu meninggalkan Negara Legia dan bahkan memaki Vanzoe. Namun saat Vanzoe mau menikah lagi, Sania malah sedih dan menangis setiap hari.Siapa yang tidak menginginkan hidup tenang dan damai? Cinta adalah hal yang bisa membuat seseorang menjadi damai sekaligus gila.....Setelah meninggalkan Vila Starbay, Theo membuka ponselnya untuk mengecek pesan Anisa.Ternyata Anisa tidak membalas .... Meskipun tidak membalas, Theo yakin Anisa membaca pesannya.Theo tidak akan memaksa Anisa, dia sadar Anisa tidak akan memaafkannya dengan mudah. Theo hanya bisa bersabar dan berusaha.....Keesokan hari, Sania datang ke Vila Starbay dengan membawa banyak hadiah."Rasanya kembali seperti dulu," kata B

  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 883

    "Nggak masalah! Kakakmu ganteng dan pintar, pasti banyak gadis yang mengejarnya. Kalaupun nggak dapat wanita, masih ada pria," jawab Mike.Wilona langsung menutup mulutnya."Membosankan!" William meletakkan alat makannya dan pergi meninggalkan ruang makan.Setelah William pergi, Anisa juga merasa kenyang dan ingin beristirahat. Sesampainya di kamar, dia membereskan koper, lalu berbaring dan hendak tidur.Ketika Anisa hendak memadamkan lampu kamar, dia menerima belasan pesan dari Theo.Anisa tertegun, lalu membuka pesan yang dikirimkan. Ternyata Theo mengirimkan semua foto-foto Wilona saat bermain di taman hiburan.Anisa menyimpan beberapa foto yang cantik dan bergegas menutup pesan dari Theo.Anisa belum siap menghadapi Theo. Perpisahan kemarin membuatnya sangat terpukul, dia tidak bisa melupakannya begitu saja.Akhirnya Anisa menelepon Sania dan mengajaknya mengobrol. "Sania, aku sudah pulang.""Kamu sudah pulang?" Sania terdengar kaget."Em. Aku memutuskan pulang secara tiba-tiba, ja

  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 882

    Semua orang kaget melihat mobil Rolls-Royce milik Theo.Theo tahu bahwa Anisa masih marah dan tidak ingin menemuinya. Bukankah Theo memiliki ego yang tinggi, kenapa dia rela membuang semua harga dirinya dan datang dengan konsekuensi dimarahi Anisa?Sesaat Theo membuka pintu mobil, dia melihat Eden yang berlari keluar."Pak, sebaiknya Anda jangan masuk." Eden berbicara dengan canggung, "Anisa tidak mau menemui Anda. Aku juga ikut diusir."Sebenarnya kondisi di dalam tidak separah yang Eden ceritakan. Anisa tidak akan mempermasalahkan kejadian hari ini asalkan Eden mengusir Theo pergi.Jadi, Eden sengaja melebih-lebihkan agar Theo tidak memaksa masuk ke rumah Anisa."Dia tidak memarahi Wilona, 'kan?" tanya Theo."Tidak. Wilona masih kecil, Anisa tidak mungkin menyalahkannya. Pak, tenang saja, yang penting Anisa sudah pulang. Masih ada hari esok." Eden berusaha menghibur Theo. Theo mengerutkan alis. "Ucapanmu seolah aku ingin melakukan sesuatu terhadap Anisa.""Bukan begitu maksudku ....

  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 881

    "Kamu tahu sendiri karakter Pak Theo, dia takut sama Anisa," jawab Eden sambil menggaruk kepala.....Hari yang menyenangkan pun berakhir dalam sekejap mata. Setelah puas bermain, Theo mengajak Wilona, Mike, dan Eden makan malam bersama. Awalnya Mike tidak mau menolak karena Wilona pasti kelelahan dan kelaparan, tetapi tiba-tiba Anisa menelepon Mike.Sesaat mengeluarkan ponsel, Mike terkejut melihat nama Anisa yang tertera di layar. "Anisa telepon! Sst, kalian diam dulu.""Halo, Anisa?" Mike menjawab panggilannya. "Kamu mau melakukan panggilan video? Kami lagi di luar. Aku akan meneleponmu kembali begitu sampai di rumah.""Sekarang aku ada di rumah," kata Anisa dengan nada yang tenang, tapi mencekam. "Bawa Wilona pulang sekarang juga!"Mike tertegun mendengar ucapan Anisa. Sebelum Mike sempat menjawab, Anisa telah menutup teleponnya."Gawat!" Wajah Mike tampak memerah, jantungnya berdegup sangat kencang. "Anisa sudah pulang, dia ada di rumah. Anisa memerintahkanku untuk segera membawa

  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 880

    Sesampainya di wahana kedua, antrian panjang terlihat di depan pintu.Wilona berjalan ke barisan VIP dan ikut mengantri.Bagaimana mungkin Theo tega membiarkan putrinya mengantri? Meskipun cuaca hari ini cerah dan berangin, mengantri sepanjang itu pasti melelahkan.Theo sendiri paling benci mengantri!Theo berjalan ke depan, lalu menarik lengan Wilona dengan penuh kasih berkata, "Sayang, Ayah akan membawamu masuk."Wilona mengerutkan alis. "Maksudnya memotong antrian?"Tanpa pikir panjang, Theo langsung mengangguk.Mike langsung menggosok kedua tangannya, dia sudah mengantisipasi apa yang akan terjadi selanjutnya.Di saat bersamaan, Eden berjalan ke samping Theo untuk menceritakan insiden yang terjadi 1 jam lalu."Aku paling benci menyerobot antrian! Baru saja, seorang Tante jahat menyerobit antrian dan diusir. Masa aku memarahi orang lain, tapi aku sendiri juga menyerobot antrian?" Meskipun Wilona tidak suka mengantri, hati nurani melarangnya untuk melakukan tindakan yan gsalah.Setel

  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 879

    Penanggung jawab taman berpikir sebentar, lalu menganggukkan kepala. Eden terlihat sangat serius, penanggung jawab taman tidak mau kehilangan pekerjaan ini.Akhirnya wanita arogan itu pun diusir.Sebelum pergi, wanita itu meneriaki Wilona, "Bocah tengil, tunggu pembalasanku!"Wilona menjulurkan lidahnya dan mengolok-olok wanita itu."Wilona, wanita itu nggak akan datang lagi. Kamu jangan marah, ya!" Eden menghibur sambil tersenyum."Aku nggak marah. Yang malu dia, bukan aku." Wilona menarik Mike tempat semula dan lanjut mengantri."Kak, kamu hebat banget." Gadis kecil yang berdiri di depan Wilona mengacungkan jempolnya.Wilona membalasnya dengan senyuman abngga.Setelah wanita itu pergi, peannggung jawab taman menelepon Theo. "Pak, putri Anda sedang mengunjungi Dunia Fantasi."Penanggung jawab taman memanfaatkan status Wilona untuk menyanjung Theo, ini adalah kesempatan yang bagus untuk menarik simpati."Putriku?" tanya Theo."Benar! Pak Eden yang bilang, tidak mungkin salah. Hmm, apak

  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 878

    Wilona menarik tangan Mike dan mengajaknya ke depan.Petugas yang melayani di depan terlihat ketakutan menghadapi wanita tersebut. Eden takut terjadi keributan, dia pun mengeluarkan ponsel dan menelepon penanggung jawab taman hiburan."Tante!" Wilona berteriak sambil menatap wanita itu. "Menyerobot antrian itu salah. Kamu sudah salah, tapi masih berani memarahi orang lain. Gurumu nggak mengajari kamu sopan santun, ya?"Mike tertegun melihat sikap Wilona. Tampaknya Wilona sudah semakin dewasa, dia bukan lagi anak berusia 3 tahun yang cengeng.Teriakan Wilona sontak membuat orang-orang di sekitar tercengang selama beberapa deitk.Wanita tersebut memelototi Wilona dan memarahinya, "Bocah tengil! Beraninya berteriak di hadapanku. Memangnya siapa kamu?"Wilona menjawab dengan tenang dan lantang, "Kamu buta, ya? Aku anak kecil! Dasar bodoh!"Para pengunjung tertawa mendengar ucapan Wilona.Wanita ini pun murka, dia mengangkat tangan dan hendak memukul Wilona.Melihat wanita yang hendak memuk

  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 877

    "Wilona, ayahmu nggak tahu kamu pergi ke taman huburan ini. Aku tidak akan memberi tahu ayahmu. Kita pergi dulu, kalau nggak seru, kita pindah tempat. Bagaimana?" tanya Eden.Wilona berpikir sebentar, lalu mengangguk sambil tersenyum."Jangan beri tahu ibumu, ya! Kalau ibumu tahu, dia pasti tidak akan mengizinkan kamu ke sana." Eden mengingatkan. "Taman ini sangat cantik dan seru. Aku pernah membawa keponakanku ke sana, dia sangat suka."Pikiran Wilona hanya dipenuhi bermain. Dia langsung mengangguk saat mendengar semua ucapan Eden.Tak terasa, akhir pekan pun tiba.Suasana di Dunia Fantasi sangat ramai.Ketika Eden membawa keponakannya datang, cuaca gerimis dan banyak wahana yang ditutup."Untung William nggak ikut." Mike menghela napas, dia tahu William tidak akan menyukai tempat seperti ini.Kalau William datang, dia mungkin tidak akan masuk dan langsung pulang ke rumah. William paling tidak menyukai tempat yang ramai.Eden meminta maaf. "Aduh, antriannya panjang banget. Sebentar, a

  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 876

    Ketika Eden menyiapkan makan malam, dia memberikan isyarat mata kepada Mike.Mike langsung mengangguk, lalu berkata kepada William dan Wilona, "Anak-anak, akhir pekan aku akan membawa kalian jalan-jalan.""Oke, oke! Paman, kita mau jalan ke mana?" tanya Wilona dengan antusias."Hari ini baru hari selasa," jawab William."Makanya kita buat rencana dulu. William, kamu ada waktu, 'kan" tanya Mike."Tidak ada." Tahun ajaran baru telah dimulai, William harus mengerjakan banyak tugas."Kamu masih SD, memang sebanyak apa tugasmu? Kalau kamu sudah SMP, jangan-jangan kamu bahkan nggak ada waktu untuk pulang." Mike tampak cemberut. "Waktu SD aku nggak sesibuk kamu, tapi aku pintar dan sukses.""Kelak aku akan lebih sukses daripada kamu," William berakta dengan serius.Dulu Mike mungkin akan membantah William, tetapi sekarang Mike tidak memiliki kepercayaan diri.Eden tertawa terbahak-bahak sambil mengacungkan jempol."Aku akan meminta ibumu untuk memindahkan sekolahmu," kata Mike dengan kesal."

DMCA.com Protection Status