Home / Romansa / Bangkitnya Suamiku yang Perkasa / Chapter 521 - Chapter 530

All Chapters of Bangkitnya Suamiku yang Perkasa: Chapter 521 - Chapter 530

884 Chapters

Bab 521

"Oh, baiklah. Kak, ayo kita ajak Thea main." Wilona mengajak William untuk menghampiri Thea. "Thea mau mengajak kita main di luar. Ada pengawalnya yang menyetir."Pukul 5 sore.Theo beranjak turun sambil merangkul Anisa.Sania dan yang lainnya saling bertukar pandangan saat melihat keharmonisan Theo dan Anisa. Bagi orang dewasa, tidur satu jam sudah cukup, 2 jam kelamaan, tetapi Anisa dan Theo tidur sampai berjam-jam.Semua yang ada di ruang tamu adalah orang dewasa. Bagaimana mungkin orang dewasa tidur siang sampai berjam-jam?Meskipun Theo dan Anisa tidak mengatakannya secara frontal, semua orang tahu apa yang mereka lakukan."Kalian sudah selesai main?" Anisa sengaja mencari bahan obrolan saat melihat beberapa pasang mata yang menatapnya dengan aneh."Kami sudah berhenti main sejak tadi. Eden lagi menyiapkan makan malam. Hmm, memangnya kalian benaran tidur siang? Kalian tidak dengar suara apa-apa?" Sania melirik Anisa dengan curiga.Wajah Anisa makin memerah. "Iya, kami tidur. Meman
last updateLast Updated : 2023-08-20
Read more

Bab 522

Setelah makan malam, Wilona yang kelelahan pun menggandeng tangan Anisa. "Bu, aku mau tidur. Aku mau mandi ...."Pelayan datang untuk memandikan Wilona, tetapi Wilona yang mengantuk malah marah-marah. "Aku mau Ibu yang mandiin. Huhuhu ...."Sania tersenyum sambil menghibur Wilona. "Wilo, sebentar lagi perut ibumu akan membesar. Kalau perutnya sudah membesar, ibumu nggak akan bisa memandikan kamu lagi."Wilona tercengang, lalu mengulurkan tangannya dan mengusap perut Anisa."Nanti perut ibumu akan membesar kayak gini." Sania memperagakannya.Wilona terkejut sampai menganga, dia tampak tak percaya.Sania menggendong Wilona naik ke atas sambil berbicara kepada Anisa, "Anisa, kamu istirahat saja."Anisa mengkhawatirkan Wilona. Ketika Anisa hendak menyusul ke atas, Theo malah menarik lengan Anisa dan berkata, "Ayo, keluar.""Mau ngapain?" Anisa kebingungan melihat Theo yang menarik tangannya. "Thea pasti juga capek, kalian pulang saja.""Ada pengawal yang mengantarnya pulang." Theo menarik
last updateLast Updated : 2023-08-20
Read more

Bab 523

Anisa membalas.[ Mungkin dia berpikir aku harus makan lebih banyak karena aku lagi hamil. ]Sania merasa alasan yang diberikan Anisa terdengar agak konyol.[ Hahaha, apakah dia membelikanmu sesuatu? Aku mau lihat. ]Anisa mengirimkan foto-foto barang belanjaannya kepada Sania.Setelah melihat semua foto yang dikirimkan Anisa, Sania meneleponnya dan berkata, "Ngapain dia memberikanmu berlian? Haha, apakah semua pria seperti itu? Selalu memberikan berlian kepada wanita yang disukainya."Anisa memijat keningnya. "Dia melakukan semua ini nggak secara cuma-cuma.""Hmm? Dia meminta imbalan?" Sania tertegun."Dia memberikanku barang-barang mewah demi acara minggu depan." Anisa menghela napas panjang. Malam ini mengajarkan kepada Anisa betapa liciknya seorang pria.Anisa sudah menolak semua pakaian dan perhiasan yang diberikan, tetapi Theo terus memaksanya. Karena curiga, Anisa memaksa Theo untuk memberikannya alasan kenapa dia harus menerima semua hadiah ini? Alhasil, Theo pun mengatakan tuj
last updateLast Updated : 2023-08-20
Read more

Bab 524

"Anisa, kok kamu diam saja? Aku curiga, jangan-jangan anak yang dikandung Nara bukan anaknya Theo? Mereka cuma pernah 1 kali berhubungan badan, masa langsung hamil? Kecil banget kemungkinannya. Ditambah, ternyata Nara juga berhubungan sama Leo. Bajingan itu bukanlah orang yang baik ...." Sania terdengar gelisah.Hati Anisa terasa sangat remuk. "Aku juga nggak yakin apakah Nara dan Leo benar-benar pacaran. Sania, aku agak capek ....""Oh, kalau begitu tidur saja, jangan sampai kelelahan," kata Sania.Setelah menyimpan ponselnya, Anisa menatap langit-langit sambil melamun. Dia menangis tanpa mengeluarkan suara.Anisa mengira kalau Theo sama seperti pria lainnya, tapi ternyata Theo sama sekali tidak pernah menyentuh Nara. Anisa mengira kalau anak yang ada di perut Nara adalah hasil dari kemesraan Nara dan Theo selama berpacaran, tapi semuanya hanya asumsi belaka.Konyol! Selama ini Anisa membenci Theo karena hubungannya dengan Nara. Anisa sangat membenci dan menyalahkan Theo, Anisa bahkan
last updateLast Updated : 2023-08-20
Read more

Bab 525

Walaupun konferensi sudah selesai, Theo, Eden, dan Sabai tidak langsung pergi. Mereka tetap menunggu di kantor di Kintara Group.Theo dan yang lainnya sengaja menunggu agar bisa makan siang bersama Anisa."Pemasaran yang dilakukan Malia memang sangat bagus," kata Sabai sambil membaca berita yang muncul di layar ponselnya. "Tapi dia tidak akan bisa mengalahkan kita.""Penjualan mereka lumayan bagus, mereka memiliki banyak potensi yang belum digali," kata Eden."Namanya juga barang murah, mereka sengaja membuang-buang uang demi membeli reputasi yang bagus. Semakin banyak drone yang terjual, semakin banyak kerugian yang mereka alami. Rencana awal mereka adalah menguasai pasar dengan cepat, lalu menghancurkan Kintara Group untuk memonopoli pasar, baru menaikkan harga," Sabai menjelaskan secara profesional."Tapi sekarang mereka sudah melihat bahwa Kintara Group bukanlah perusahaan yang mudah dihancurkan, makanya mereka mulai memikirkan rencana lain." Sabai tersenyum sinis."Apakah mereka a
last updateLast Updated : 2023-08-21
Read more

Bab 526

Setelah menandatangani surat konfirmasi penerimaan paket, tiba-tiba ponsel Anisa berdering.Tangan kanan Anisa memegang paket, sedangkan tangan kirinya mengeluarkan ponsel."Kamu dimana?" Suara Theo terdengar di ujung telepon."Di rumah," jawab Anisa."Kamu tidak enak badan?" Theo terdengar khawatir."Tidak, ini aku baru mengambil paket." Anisa membuka pintu rumah dan masuk ke dalam.Setelah masuk ke rumah, Anisa meletakkan paketnya di atas lemari sepatu. "Ada apa mencari aku?"Anisa mengganti sepatunya, lalu beranjak ke ruang tamu dan duduk di sofa."Nara dan Leo pacaran." Tadi pengawalnya Theo membawa Leo untuk menghadap. Leo telah mengakui semuanya kepada Theo, makanya Theo menelepon Anisa."Bagaimana kamu bisa mengetahui hubungan mereka?" Theo bertanya kepada Anisa."Kenapa kamu yakin banget mereka pacaran?" Anisa menggenggam erat ponselnya."Leo yang mengakuinya. Mereka mulai menjalin hubungan setelah aku dan Nara berpisah. Aku tidak memedulikan hubungan mereka, aku tidak peduli N
last updateLast Updated : 2023-08-21
Read more

Bab 527

Tera Group.Eden sedang menikmati teh di ruangannya Sabai."Aku sudah lama nggak melihat Pak Theo sesenang ini." Wajah Eden tampak berseri-seri. "Aku sengaja menunggu di depan ruangan, ternyata dia pergi membeli buah-buahan. Tapi buah yang dibelinya terlalu banyak, Anisa nggak akan sanggup menghabiskannya."Sabai mengerutkan alis. "Kenapa tiba-tiba Anisa bersedia menerima Theo kembali? Ah, hati wanita memang sulit ditebak.""Mungkin karena Nara sudah berpacaran dengan Leo." Eden hanya asal menebak. "Selain alasan ini, aku nggak bisa memikirkan alasan lainnya.""Semoga saja mereka bisa akur terus." Sabai mengangkat gelasnya dan mengajak Eden bersulang.Setengah jam kemudian, Anisa tiba di Tera Group.Setelah minum teh, Eden dan Sabai turun ke lobi untuk menunggu Anisa. Begitu melihat Anisa sampai, mereka langsung menyambutnya.Anisa menurunkan jendela mobil. "Eden, kayaknya di bawah tidak ada tempat parkir. Aku parkir di luar dulu.""Tempatnya seluas ini, kamu bebas mau parkir di mana s
last updateLast Updated : 2023-08-21
Read more

Bab 528

Setengah jam kemudian.Pak Ernest selaku wakil presdir Tera Group memasuki ruangan Sabai dengan terburu-buru."Eden, aku mencarimu ke mana-mana. Aku tahu, kamu pasti ada di sini," kata Pak Ernest sambil beranjak duduk di samping Eden.Eden kebingungan melihat Pak Ernest yang terlihat gugup. "Ada apa? Apakah terjadi sesuatu dengan perusahaan kita?"Pak Ernest mengambil gelas kosong yang ada di atas meja, lalu menuangkan segelas air dan meneguknya."Kalian berdua tahu Anisa ke kantor, 'kan? Kenapa tidak memberi tahu aku? Kalian tahu, barusan aku ke ruangannya Pak Theo .... Ah, kalau diingat, rasanya aku mau menghilang saja dari bumi ini."Sabai dan Eden tampak membelalak."Jangan-jangan, mereka berdua ... di dalam ruangan ...." Sabai tidak tahu harus bagaimana harus menanyakannya.Pak Ernest mengangguk dengan kencang. "Yang lebih parah, bukan aku seorang yang memergokinya. Tadi aku membawa tim ke ruangan Pak Theo. Mereka juga menyaksikan semuanya. Sepertinya aku bakal dipecat ...."Pak E
last updateLast Updated : 2023-08-21
Read more

Bab 529

Apakah Anisa sudah pergi? Mustahil, masa Anisa pergi secepat ini?Pak Ernest menarik napas panjang, lalu mengumpulkan keberanian dan mengetuk pintu ruangan Theo.Theo mengangkat kepalanya. Begitu melihat Pak Ernest, Theo pun berkata, "Masuk, tutup pintunya!"Pak Ernest berkeringat dingin, dia sangat ketakutan.Sikap Theo sama seperti biasanya, tetapi entah kenapa Pak Ernest malah gemetaran.Pak Ernest masuk dan menutup pintu ruangan. "Pak, di mana Bu Anisa?"Theo menyingkirkan dokumen-dokumen yang ada depannya, lalu menjawab dengan dingin, "Ada apa mencariku?"Pak Ernest tidak tahu bagaimana cara menjawab pertanyaan Theo. Setelah hening selama beberapa detik, Theo lanjut berkata, "Dia ketakutan dan pulang.""Pak, maafkan aku! Aku akan segera meminta maaf kepada Bu Anisa." Pak Ernest berkeringat dingin.Theo mengerutkan alisnya. "Kamu mau membuatnya makin malu?"Pak Ernest tak berdaya, dia hanya bisa menerima nasib. Dia sudah siap dengan segala hukuman yang akan diberikan Theo."Masalah
last updateLast Updated : 2023-08-22
Read more

Bab 530

Sania menggelengkan kepala. "Nggak, aku nggak beli apa-apa. Memang di paket nggak ada tertulis nama pengirimnya?""Aku cuma lihat sekilas, tertulis nama perusahaan." Ada satu hal yang mengganjal di hati Anisa. "Kurir tersebut bisa saja menitipkannya kepada pelayan atau satpam komplek, tapi kenapa dia harus menunggu sampai aku pulang?""Oh, mungkin paketnya berisi barang berharga? Kalau berisi barang-barang berharga memang harus diterima langsung oleh penerimanya." Sania tersenyum misterius. "Mungkin Theo membelikanmu hadiah? Kalian seperti sepasang anak muda yang lagi dimabuk cinta.""Harusnya bukan Theo. Dia nggak pernah memberikanku hadiah lewat kurir. Kalaupun membelinya dari luar negeri, dia tidak mungkin mengirimnya ke rumahku." Anisa tahu karakter Theo."Hmm, benar juga. Theo adalah orang yang sangat memperhatikan detail. Selama ini dia selalu memberikan hadiahnya secara langsung. Omong-omong soal Theo, aku mulai mengaguminya lagi. Bagaimanapun, dulu aku sangat memujanya." Sania
last updateLast Updated : 2023-08-22
Read more
PREV
1
...
5152535455
...
89
DMCA.com Protection Status