Semua Bab Bangkitnya Suamiku yang Perkasa: Bab 491 - Bab 500

884 Bab

Bab 491

Anisa tidak menjawab, dia tidak akan pernah menginjakkan kaki di rumah ini lagi.Harusnya Anisa mendengarkan nasehat Mike. Anisa cukup menelepon Thea dan mengajaknya bertemu di luar, untuk apa Anisa datang ke sini?Sesampainya Anisa di lantai satu, Theo pun tiba di rumah.Setelah Theo pulang, Anisa justru makin merasa kesal.Seandainya Anisa pergi 1 menit lebih awal, mereka tidak perlu bertemu.Anisa tidak ingin berada di rumah ini lebih lama, dia ingin pergi dan menenangkan diri."Anisa, Tuan pulang." Bibi Wina mengingatkan.Memang kenapa kalau Theo pulang?Begitu keluar dari mobil, Theo terkejut melihat mobil Anisa. Dia tidak menyangka Anisa akan ke sini.Anisa sedang memakai sepatu, sedangkan Theo menunggu di samping mobilnya."Awas." Anisa menyuruh Theo menyingkir dari mobilnya.Theo terkejut, kenapa Anisa tiba-tiba marah? Namun Theo menjawab dengan sabar, "Ada apa kemari?""Cari penyakit!" Anisa menyindir.Theo melirik mobil Nara yang diparkir tak jauh dari sana. "Thea sakit, maka
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-08-12
Baca selengkapnya

Bab 492

"Pak Theo, ayo masuk," kata Bibi Wina.Meskipun Bibi Wina tidak mengetahui apa yang Theo dan Anisa bicarakan, Bibi Wina bisa melihat kesedihan yang tersirat di wajah Theo.Bagaimanapun Anisa mengandung darah daging Theo. Hari ini Nara memang kelewatan, tetapi Bibi Wina dapat memahami perasaannya. Bagaimanapun Nara pernah keguguran.Theo beranjak masuk sambil mengepalkan tinjunya. Begitu melihat Theo, Nara langsung meletakkan cangkir tehnya dan bangkit berdiri."Theo, aku sudah memberikan obat untuk Thea. Semoga besok kondisinya membaik. Besok pagi tolong bawa dia ke rumah sakit untuk melakukan pemeriksaan kepala," kata Nara.Theo hanya mengangguk."Aku dengar kamu pingsan? Kamu tidak apa-apa? Jaga kesehatanmu, tak hanya demi diri sendiri, tapi juga Thea. Dia masih harus melakukan operasi ketiga." Nara berlagak perhatian.Theo melirik Nara dan berkata, "Pulanglah.""Baik. Thea sedang tidur, kamu juga istirahat." Nara bangkit berdiri dan pergi.Setelah Nara pergi, Theo pergi ke kamar The
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-08-12
Baca selengkapnya

Bab 493

"Theo, kamu sudah membawa Thea ke rumah sakit? Kok tidak mengajak aku?" Suara Nara terdengar sedih.Sekarang Nara sedang berada di rumahnya Theo. Sesampainya di sana, Bibi Wina mengatakan bahwa Theo dan Thea sudah pergi."Hasil pemeriksaannya bagus," jawab Theo."Oh, baiklah. Aku sudah menyiapkan rencana operasi ketiga. Aku menemukan cara yang baru! Kalau semuanya lancar, 6 bulan lagi kita bisa melaksanakan operasinya," kata Nara dengan antusias."Kamu yakin setelah operasi ketiga kondisi Thea bisa kembali normal?" tanya Theo.Nara terkejut mendengar pertanyaan Theo. Di dunia ini tak ada dokter yang berani memberikan janji semacam itu."Tidak 100% yakin, tapi aku ...," kata Nara."Kalau tidak yakin, hentikan saja. Hubungi aku lagi setelah kamu 100% yakin," Theo berbicara dengan frontal.Hentikan? Nara semakin terkejut!"Theo, kamu mau menghentikan pengobatan Thea? Atau ... kamu sudah menemukan dokter yang lebih hebat?" Suara Nara terdengar gemetaran.Nara tidak menyangka bahwa Theo aka
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-08-13
Baca selengkapnya

Bab 494

Waktu berlalu dengan cepat. Hari ini adalah penghujung bulan Mei.Besok adalah Hari Anak Nasional. Kebetulan, besok Anisa juga harus melakukan pemeriksaan kandungan.Anisa tidak menyangka kandungannya bisa bertahan sejauh ini."Anisa, besok Theo menemanimu ke rumah sakit?" tanya Mike saat makan malam."Kamu ada urusan? Aku sendiri saja," jawab Anisa.Mike mengerutkan alis. "Theo nggak menemani kamu?""Aku nggak perlu dia temani, aku juga nggak perlu kamu temani. Yang ada orang-orang malah mengira kamu bapaknya anakku.""Suruh pelayan menemani kamu," jawab Mike."Pelayan harus menjaga anak-anak. Sudah, aku tahu kamu mau berkencan. Nggak usah mengkhawatirkan aku.""Oh." Mike memainkan ponselnya. Dua menit kemudian, dia menatap Anisa dan berkata, "Anisa, besok Theo akan menemani kamu."Anisa meletakkan alat makannya dan berkata, "Eden yang bilang?""Theo nggak kasih tahu kamu karena takut ditolak."Ketika Theo dan Anisa sedang berdebat, tiba-tiba ponsel Anisa berdering.Anisa melirik laya
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-08-13
Baca selengkapnya

Bab 495

Jantung Anisa berdegup kencang saat melihat Theo.Anisa terbangun dari lamunannya, lalu bergegas mengambil ponsel untuk memeriksa panggilan dan pesan masuk.Tidak ada, Theo tidak mengirimkan pesan maupun meneleponnya.Kapan Theo datang? Kenapa awal sekali?Anisa bergegas mengambil jaket, lalu berlari ke bawah untuk membuka pintu.Begitu pintu terbuka, Theo mengerutkan alis saat melihat Anisa yang mengenakan piyama berwarna putih. Theo melirik jam tangannya, sekarang baru jam 7 pagi, untuk apa Anisa bangun seawal ini?"Kok kamu ke sini?" tanya Anisa. Sesaat melihat kedua mata Theo yang memerah, Anisa yakin Theo pasti tidak tidur semalaman."Menjemput kamu. Sekarang masih terlalu pagi, kamu masih bisa lanjut tidur," jawab Theo."Sudah nggak ngantuk.""Mau sarapan?" Theo memberikan ide."Aku nggak boleh makan sampai selesai diperiksa.""Kalau begitu, kita ke rumah sakit sekarang." Theo takut Anisa kelaparan.Anisa mengangguk, lalu masuk untuk berganti baju dan mengambil tas."Kita ke Ruma
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-08-13
Baca selengkapnya

Bab 496

Otak Anisa terasa kosong. Dia pun lupa apa yang ingin dikatakannya.Ibunya Grey tersenyum. "Lihat, mereka saja tidak menyangkal. Hahaha."Grey tersenyum canggung, lalu bergegas mengubah topik pembicaraan. "Sebentar lagi hasil pemeriksaannya selesai."Anisa mengangguk.Setelah makan siang, Anisa dan Theo kembali ke rumah sakit tanpa ditemani Grey.Anisa tidak enak merepotkan Grey sejak tadi pagi. Lagi pula mengambil hasil pemeriksaan bukan perkara yang sulit."Tadi kenapa kamu melarang aku menjelaskan?" Anisa melirik Theo dengan sinis."Kita tidak dekat sama ibunya Grey. Tidak perlu banyak menjelaskan.""Kamu tidak dekat, tapi aku dekat." Anisa memutar bola matanya."Kalau kalian dekat, kamu bisa menjelaskannya kapan saja." Theo menggandeng tangan Anisa.Saat berjalan Theo sangat memperhatikan kondisi di sekitar Anisa. Theo takut Anisa terpeleset atau ditabrak."Nggak usah menggandeng aku. Aku bisa sendiri." Anisa mengempaskan tangan Theo. "Kamu memang ayah dari anakku, tapi nggak lebih
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-08-13
Baca selengkapnya

Bab 497

Dibandingkan dengan pria-pria sukses lainnya, Theo tergolong jarang memiliki skandal atau gosip yang kurang menyenangkan.....Anisa dan kedua anaknya tiba di restoran yang direservasi Theo. Hari ini Theo mereservasi ruang VIP.Pelayan membuka pintu ruangan, lalu mempersilakan mereka masuk.Begitu masuk, Wilona terpesona melihat dekorasi ruangan. "Ibu, cantik banget!"Ruangan ini didekorasi dengan tema Hari Anak. Terdapat banyak balon, hadiah, dan lampu warna-warni."Bu, apa isi kotak ini?" Wilona menunjuk tumpukan kotak hadiah yang ada di sudut ruangan."Kotak-kotak itu tidak ada isinya, hanya untuk dekorasi," jawab Anisa.Pelayan tersenyum ramah. "Nona, setiap kotak itu ada isinya. Tuan Theo yang menyiapkan. Katanya hadiah untuk anak-anakmu."Anisa tertegun mendengarnya, dia tidak tahu harus menjawab apa."Nona, Tuan berpesan, kalau Anda sudah datang, makanannya boleh langsung dihidangkan. Apakah kami boleh menyajikannya sekarang?" tanya pelayan.Anisa menggelengkan kepala. "Tunggu T
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-08-14
Baca selengkapnya

Bab 498

Theo sedang bersama Nara?Ucapan Nara membuat Anisa teringat akan kenangan buruk yang dilaluinya beberapa waktu lalu. Anisa teringat saat Theo menuduhnya membunuh anak Nara.Semua tuduhan itu jelas tak berdasar, tetapi Theo malah memercayainya.Kalau Theo tidak memercayai tuduhan itu, Anisa tidak akan mengandung anak ketiga.Kedua mata Anisa tampak berkaca-kaca saat mengingat kenangan buruk itu.Setelah menutup teleponnya, sekujur tubuh Anisa terasa lemas dan tak bertenaga.Melihat Anisa yang tampak sedih, William dan Wilona langsung melompat dari kursi."Ibu, Ibu kenapa?" Kedua mata Wilona tampak berkaca-kaca saat melihat Anisa yang sedih."Bu, dia tidak datang? Bu, jangan menangis! Ayo, kita pulang." William berkata dengan tenang.Anisa menahan air matanya sambil berkata dengan penuh rasa bersalah, "Kalian sudah lapar? Ayo, kita makan di luar."William dan Wilona menggelengkan kepala."Kami nggak lapar. Aku marah!" kata Wilona sambil meneteskan air mata.Hari ini Wilona sengaja menge
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-08-14
Baca selengkapnya

Bab 499

Setelah Anisa menutup teleponnya, rasanya Theo ingin meledak.Theo tahu, Anisa pasti marah."Turun!" Theo menghentikan mobilnya di pinggir jalan.Thea ketakutan sampai meringkuk, sedangkan Nara yang masih menangis pun tersentak.Nara tahu, Theo pasti mengusirnya, tetapi mereka belum sampai ke kota. Nara tidak mau turun di sini."Nara, jangan memaksaku main tangan!" Suara dan tatapan Theo sangat mengerikan.Nara ketakutan, lalu bergegas membuka pintu dan keluar dari mobil.Begitu Nara turun, Theo menginjak pedal gas dan pergi meninggalkannya begitu saja.Dua puluh menit kemudian Theo sampai di restoran."Mereka membuka hadiahnya, tapi tidak ada yang dibawa pulang," kata manajer restoran sambil menunjuk ke arah sudut ruangan.Sembari memandang kotak-kotak hadiah yang terbuka, kedua mata Theo memerah dan tenggorokannya terasa seperti dicekik."Mereka sempat memakan buah dan camilan. Pelayan sudah menawarkan untuk menghidangkan makanan, tapi mereka menolak ...."Theo mengangkat tangannya d
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-08-14
Baca selengkapnya

Bab 500

Di ruang tamu.Wilona sangat sedih, dia beranjak ke pangkuan Mike dan memeluknya."Theo nggak datang, padahal kami menunggu lama. Akhirnya kami makan di restoran lain." Nada bicara Wilona terdengar kecewa.Mike memeluk Wilona sambil menepuk pundaknya. "Anak pintar, jangan nangis. Lain kita nggak usah makan sama dia. Kita makan sendiri saja."Wilona mengusap air matanya dan menjawab, "Em, aku nggak mau makan sama dia lagi. Lain kali suruh Ibu tolak saja ajakannya.""Jangan nangis, kamu anak pintar. Kalau ibumu melihat kamu nangis, dia pasti sedih." Mike berusaha menenangkan Wilona.Mike memaki-maki Theo di dalam hatinya. Hari ini adalah Hari Anak, anak-anak lain bersenang-senang, sedangkan William dan Wilona malah dikecewakan.Theo memang bajingan! Dia tak hanya ingkar janji, tapi juga melukai hati kedua anaknya.Mike ingin mengajak William dan Wilona jalan-jalan, tetapi mereka berdua menolak. Setelah bermain sebentar, mereka gosok gigi dan tidur.Biasanya Wilona yang paling susah dibuj
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-08-14
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
4849505152
...
89
DMCA.com Protection Status