Home / Romansa / Bangkitnya Suamiku yang Perkasa / Chapter 481 - Chapter 490

All Chapters of Bangkitnya Suamiku yang Perkasa: Chapter 481 - Chapter 490

884 Chapters

Bab 481

"Kamu tidak akan menang selama anak itu masih hidup." Nara sengaja memprovokasi Malia. "Dan satu lagi .... Jangan harap bisa mendapatkan uangku!""Kamu masih bisa mendapatkan uang dari Theo?" Kedua mata Malia tampak berbinar-binar.Nara mengangkat kepalanya dan menjawab dengan percaya diri, "Setidaknya masih ada 2 triliun.""Tenang saja!" Malia langsung menyanjung Nara. "Aku akan menghabisi anak yang dikandung Anisa."....Pada sore hari.Sepulang kerja, Anisa melihat sebuah mobil yang diparkir di depan rumah.Ada tamu?Di dalam rumah, William dan Wilona sedang bermain bersama Thea."Ibu!" Wilona berteriak saat melihat Anisa.Ketika Wilona berlari ke depan Anisa, Mike langsung menggendong Wilona."Kok Thea ada di sini?" Mike kebingungan.Thea menyapa Anisa sambil tersenyum, "Anisa sudah pulang?"Anisa menatap Wilona. "Wilo, sejak kapan Thea ada di rumah?""Waktu aku dan Kak William pulang, Thea sudah menunggu di depan rumah." Wilona mengerutkan alisnya. "Dia memberi tahu Kak William ra
last updateLast Updated : 2023-08-10
Read more

Bab 482

Tera Group.Theo mengangkat ponselnya yang berdering."Tuan, hari ini Nona Thea membawa William untuk mengikuti Kompetisi Pemrograman Anak Internasional." Terdengar suara pengawal Thea di ujung telepon.Theo mengerutkan alis. "Apa katamu?"Pengawal menjelaskan ulang. "Nona Thea melarang kami untuk memberi tahu Anda.""Lalu kenapa sekarang memberi tahu aku?" Theo merasakan firasat yang buruk."William memenangkan kompetisi. Karena terlalu senang, Nona Thea atas ke atas panggung. Alhasil ada orang yang mengenali Nona Thea dan suasana langsung menjadi ricuh. Meskipun tidak terluka, Nona Thea agak terkejut."Theo sulit memercayainya, dia seperti mendengar kisah mukjizat.Untuk apa Thea membawa William pergi mengikuti kompetisi?William memiliki karakter yang unik, dia tidak suka berinteraksi dengan orang asing. Berdasarkan karakter William, harusnya dia tidak suka mengikuti kompetisi seperti itu. Apa yang membuat Thea berhasil membujuknya?"Kirimkan alamatnya," kata Theo.....Di sebuah ta
last updateLast Updated : 2023-08-10
Read more

Bab 483

Sesaat melihat Theo, sekujur tubuh William langsung membeku.Anisa sudah bilang, William harus menjauhi Theo. William mengangkat kakinya dan hendak pergi."William!" teriak Theo saat melihat William yang menghindarinya.William memperlambat langkahnya, tetapi dia tidak berhenti.Akhirnya Theo mengejar William dan mengadangnya. "William, kenapa kamu sendirian? Di mana Thea?""Jangan dekat-dekat!" William tidak ingin berbicara dengan Theo, dia tidak mau melihat Theo."Kamu ingat utangmu, 'kan? Sekarang aku mau menggunakannya untuk meminta sesuatu. Jangan dekati aku. Selamanya, jangan pernah dekati aku!" bentak William.Theo frustrasi melihat William yang begitu membencinya. Theo tidak ingin William membencinya seperti ini.Ditambah, kebencian William terhadap Theo akan memengaruhi hubungan Theo dengan Anisa.Jika Theo tidak mencekik William, Anisa tidak akan melarang Theo pergi ke rumahnya."Aku minta maaf." Theo mengalah.William terkejut mendengar kata maaf yang dilontarkan Theo, semua
last updateLast Updated : 2023-08-10
Read more

Bab 484

Setengah jam kemudian Anisa tiba di rumah.Anisa buru-buru masuk ke dalam rumah, lalu mengganti sandal dan berlari ke hadapan Theo. "Di mana William? Kok kamu sendirian?"Ketika bertanya, Anisa menyadari kemeja Theo yang lecek, kotor, dan robek."Ada apa dengan bajumu?" Anisa menunjuk bagian kemeja yang robek.Di balik kemeja yang robek, Anisa melihat darah yang mengalir dari kulit. Meskipun darahnya sudah menggumpal, pasti rasanya sakit."William yang gigit?" tanya Anisa."Aku yang membuatnya marah. Dia ada di kamar," jawab Theo."Oh, sebentar. Kamu tunggu di sini." Anisa berlari ke kamar William.Mike berjalan ke depan Theo sambil tertawa puas. "Wah, parah juga gigitannya William. Kamu kayak digigit anjing."Theo menatap Mike dan bertanya dengan serius, "Mike, apakah William anakku?"Senyuman di wajah Mike langsung membeku selama beberapa detik. "Kamu ngomong apa? Bukannya kamu yang memaksa Anisa menggugurkan anak pertama kalian? William adalah anak adopsi. Kamu mau lihat sertifikatn
last updateLast Updated : 2023-08-10
Read more

Bab 485

"Sudah selesai. Pakai kausnya," kata Anisa sambil memberikan sehelai kaus."Aku sudah boleh bertanya?""Kamu mau tanya apa?" Suara Anisa terdengar dingin. "William nggak menyukai kamu. Lain kali kalau terjadi hal seperti ini lagi, telepon aku saja."Seketika, otak Theo pun terasa kosong. Dia memang cari penyakit sendiri.Theo mengambil kemejanya yang robek, lalu bangkit berdiri dan hendak pergi."Kamu mau tanya apa?" Anisa panik dan bangkit berdiri.Theo menoleh dan bertanya, "Apakah menurutmu pengobatan Thea masih perlu dilanjutkan? Kalau dioperasi lagi, aku takut akan membahayakan nyawa Thea."Anisa mengerutkan alis, ternyata ini yang mau ditanyakan Theo."Dokternya Thea adalah Nara, 'kan?" Akal sehat Anisa mulai hilang saat menyebut nama Nara. "Kamu sudah membayar dia, cari saja dia."Lagi-lagi pertanyaan Theo menyakiti Anisa."Baik, aku tidak akan membahas masalah penyakit Thea lagi."Anisa bisa melihat kekecewaan yang terpancar di mata Theo. "Kalau kamu serius bertanya, harusnya k
last updateLast Updated : 2023-08-11
Read more

Bab 486

Keesokan hari, pukul 7 pagi.Di Vila Starbay.Anisa terbangun sesaat mendengar suara bel yang berbunyi. Dengan masih mengenakan piyama, Anisa beranjak turun dan membuka pintu.Setelah menikah, Sania dan Vanzoe langsung pergi berbulan madu. Sania sudah memberi tahu Anisa, dia akan pergi selama 1 bulan, tetapi ini baru setengah bulan. Kenapa Sania sudah pulang?"Anisa, kamu baik-baik saja?" Sania masuk sambil membawa banyak oleh-oleh."Aku baik-baik saja. Aku bahkan sudah masuk kantor." Anisa memberikan sandal baru kepada Sania. "Kok kamu sudah pulang?"Sania menjawab dengan cemberut. "Bulan madunya nggak asik! Aku mau liburan dengan tenang, tapi ada saja yang menelepon Vanzoe. Sehari dia bisa menjawab 20 panggilan. Jujur saja, rasanya aku ingin cerai."Anisa menuangkan segelas air. "Jangan emosi, berikan dia sedikit waktu.""Siapa bilang aku nggak kasih waktu? Dia nggak bisa kerja, makanya semua kacau." Sania meneguk air yang diberikan Anisa. "Kadang-kadang aku iri banget sama pekerja k
last updateLast Updated : 2023-08-11
Read more

Bab 487

Pengawal berkata, "Panggil dokter yang melakukan operasi aborsi!""Kamu masih ingat nama dokternya?" tanya kepala rumah sakit."Mana aku tahu? Dia memakai masker dan kacamata. Aku nggak melihat jelas wajahnya," jawab pengawal."Kalau begitu aku akan menanyakan kepada semua dokter yang bertugas di poli kandungan. Siapa tahu ada yang masih mengingat nama Anisa kintara," jawab kepala rumah sakit.Theo bangkit berdiri dan segera pergi.Theo sudah mengetahui jawabannya. Saat itu Anisa pasti tidak mengaborsi kandungannya.William adalah anak kandung Theo, tetapi apa gunanya setelah tahu? Theo telah menyakiti William, anak itu tidak mungkin memaafkannya.Anisa tidak mungkin membantu Theo untuk membujuk William. Namun Theo tidak menyalahkan Anisa, semua ini salah Theo sendiri.Lima tahun lalu Theo pernah mengatakan akan mencekik anak yang dilahirkan Anisa. Alhasil, lima tahun kemudian Theo benar-benar hampir membunuh anaknya sendiri.Mata Theo tampak merah dan berkaca-kaca.Kemudian Theo masuk
last updateLast Updated : 2023-08-11
Read more

Bab 488

Wilona ketakutan sampai menjerit.Sania langsung menggendong Wilona masuk ke rumah. "Wilo, jangan takut. Tante telepon ambulans dulu."Sania menggendong Wilona ke atas sofa, lalu mengeluarkan ponselnya dan menghubungi rumah sakit.Wilona tak bisa membendung air matanya. "Ayahku meninggal, ya? Huhuhu. Dia belum tahu aku putrinya. Huhuhu."Sania mengusap air mata Wilona sambil menelepon rumah sakit.Begitu rumah sakit menjawab telepon, Sania langsung memberikan alamat rumha."Wilona, kamu tunggu di rumah. Tante keluar sebentar." Setelah berpesan, Sania langsung berlari ke luar.....Akademi Darena.Akademi Darena merupakan salah satu sekolah terbaik di negara ini.Pagi-pagi, Anisa membawa William untuk pergi menemui kepala sekolah Akademi Darena.Kemarin William memenangkan Kompetisi Pemrograman Anak Internasional. William adalah kontestan termuda yang berhasil melaju sampai babak final. Yang lebih mengejutkan, dia memenangkan kompetisi tersebut."Walaupun William mendapatkan hak istimew
last updateLast Updated : 2023-08-11
Read more

Bab 489

Bagaimana kalau Theo pingsan di tengah jalan? Bukankah berbahaya?Sore hari.Setelah berpikir, akhirnya Anisa memutuskan untuk pergi ke rumahnya Theo."Anisa, kamu mau ke mana? Biar aku antar." Mike menyusul Anisa ke halaman.Anisa menggelengkan kepala. "Aku mau pergi cari Thea. Cuma sebentar, kok.""Jangan bohong! Kalau cari Thea, kamu tinggal telepon saja. Kamu punya nomornya, 'kan?" kata Mike.Karena Mike sudah mengetahui tujuan Anisa, Anisa pun tidak sungkan-sungkan. "Nggak perlu, aku bisa sendiri.""Kamu ini! Sekarang, kamu adalah wanita hamil, jangan menyetir sendiri. Bagaimana kalau terjadi sesuatu? Aku bisa dihabisi Theo. Begini saja, aku cuma antar kamu, tapi nggak masuk." Mike memaksa.Anisa masuk ke dalam mobil, lalu menurun kaca jendela dan berkata, "Aku bisa sendiri, kamu jaga anak-anak. Jangan pulang malam-malam."Setelah selesai bicara, Anisa menyalakan mesin mobil dan langsung pergi.Mike meletakkan kedua tangannya di pinggang. Dia kesal melihat tingkah Anisa.Kalau dip
last updateLast Updated : 2023-08-12
Read more

Bab 490

Anisa melihat jelas Bibi Wina yang tampak lega. Bibi Wina senang mengetahui Nara yang datang mengobati Thea."Tuan sudah sadar? Kapan Tuan pulang?" tanya Bibi Wina.Sebelum pengawal menjawab, Nara langsung masuk sambil membawa peralatan medisnya."Dokter Nara, Tuan yang memintamu datang?" tanya Bibi Wina.Nara mengangguk. "Sebentar lagi dia pulang. Bagaimana keadaan Thea?"Sesampainya di lantai 2, Nara terkejut melihat Anisa. Namun Nara sangat licik, dia segera mencari cara untuk menguasai situasi.Nara menatap Bibi Wina dengan dingin. "Siapa yang memanggil Anisa ke sini?"Bibi Wina terlihat serba salah. "Anisa datang mencari Thea.""Oh, aku pikir ada yang menyuruhnya datang." Nara melirik Anisa dengan sinis sambil berjalan menghampirinya. "Anisa, bukannya kamu sudah berpisah sama Theo? Aku dengar malah kamu yang mencampakkan Theo. Setiap kali berlagak nggak tertarik sama Theo, terus ngapain kamu di sini? Ada yang mengundangmu datang? Aneh!"Nara tak sungkan menyindir Anisa.Setelah bi
last updateLast Updated : 2023-08-12
Read more
PREV
1
...
4748495051
...
89
DMCA.com Protection Status