Share

Bab 490

Penulis: Cahaya Suci
last update Terakhir Diperbarui: 2023-08-12 18:00:00
Anisa melihat jelas Bibi Wina yang tampak lega. Bibi Wina senang mengetahui Nara yang datang mengobati Thea.

"Tuan sudah sadar? Kapan Tuan pulang?" tanya Bibi Wina.

Sebelum pengawal menjawab, Nara langsung masuk sambil membawa peralatan medisnya.

"Dokter Nara, Tuan yang memintamu datang?" tanya Bibi Wina.

Nara mengangguk. "Sebentar lagi dia pulang. Bagaimana keadaan Thea?"

Sesampainya di lantai 2, Nara terkejut melihat Anisa. Namun Nara sangat licik, dia segera mencari cara untuk menguasai situasi.

Nara menatap Bibi Wina dengan dingin. "Siapa yang memanggil Anisa ke sini?"

Bibi Wina terlihat serba salah. "Anisa datang mencari Thea."

"Oh, aku pikir ada yang menyuruhnya datang." Nara melirik Anisa dengan sinis sambil berjalan menghampirinya. "Anisa, bukannya kamu sudah berpisah sama Theo? Aku dengar malah kamu yang mencampakkan Theo. Setiap kali berlagak nggak tertarik sama Theo, terus ngapain kamu di sini? Ada yang mengundangmu datang? Aneh!"

Nara tak sungkan menyindir Anisa.

Setelah bi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 491

    Anisa tidak menjawab, dia tidak akan pernah menginjakkan kaki di rumah ini lagi.Harusnya Anisa mendengarkan nasehat Mike. Anisa cukup menelepon Thea dan mengajaknya bertemu di luar, untuk apa Anisa datang ke sini?Sesampainya Anisa di lantai satu, Theo pun tiba di rumah.Setelah Theo pulang, Anisa justru makin merasa kesal.Seandainya Anisa pergi 1 menit lebih awal, mereka tidak perlu bertemu.Anisa tidak ingin berada di rumah ini lebih lama, dia ingin pergi dan menenangkan diri."Anisa, Tuan pulang." Bibi Wina mengingatkan.Memang kenapa kalau Theo pulang?Begitu keluar dari mobil, Theo terkejut melihat mobil Anisa. Dia tidak menyangka Anisa akan ke sini.Anisa sedang memakai sepatu, sedangkan Theo menunggu di samping mobilnya."Awas." Anisa menyuruh Theo menyingkir dari mobilnya.Theo terkejut, kenapa Anisa tiba-tiba marah? Namun Theo menjawab dengan sabar, "Ada apa kemari?""Cari penyakit!" Anisa menyindir.Theo melirik mobil Nara yang diparkir tak jauh dari sana. "Thea sakit, maka

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-12
  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 492

    "Pak Theo, ayo masuk," kata Bibi Wina.Meskipun Bibi Wina tidak mengetahui apa yang Theo dan Anisa bicarakan, Bibi Wina bisa melihat kesedihan yang tersirat di wajah Theo.Bagaimanapun Anisa mengandung darah daging Theo. Hari ini Nara memang kelewatan, tetapi Bibi Wina dapat memahami perasaannya. Bagaimanapun Nara pernah keguguran.Theo beranjak masuk sambil mengepalkan tinjunya. Begitu melihat Theo, Nara langsung meletakkan cangkir tehnya dan bangkit berdiri."Theo, aku sudah memberikan obat untuk Thea. Semoga besok kondisinya membaik. Besok pagi tolong bawa dia ke rumah sakit untuk melakukan pemeriksaan kepala," kata Nara.Theo hanya mengangguk."Aku dengar kamu pingsan? Kamu tidak apa-apa? Jaga kesehatanmu, tak hanya demi diri sendiri, tapi juga Thea. Dia masih harus melakukan operasi ketiga." Nara berlagak perhatian.Theo melirik Nara dan berkata, "Pulanglah.""Baik. Thea sedang tidur, kamu juga istirahat." Nara bangkit berdiri dan pergi.Setelah Nara pergi, Theo pergi ke kamar The

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-12
  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 493

    "Theo, kamu sudah membawa Thea ke rumah sakit? Kok tidak mengajak aku?" Suara Nara terdengar sedih.Sekarang Nara sedang berada di rumahnya Theo. Sesampainya di sana, Bibi Wina mengatakan bahwa Theo dan Thea sudah pergi."Hasil pemeriksaannya bagus," jawab Theo."Oh, baiklah. Aku sudah menyiapkan rencana operasi ketiga. Aku menemukan cara yang baru! Kalau semuanya lancar, 6 bulan lagi kita bisa melaksanakan operasinya," kata Nara dengan antusias."Kamu yakin setelah operasi ketiga kondisi Thea bisa kembali normal?" tanya Theo.Nara terkejut mendengar pertanyaan Theo. Di dunia ini tak ada dokter yang berani memberikan janji semacam itu."Tidak 100% yakin, tapi aku ...," kata Nara."Kalau tidak yakin, hentikan saja. Hubungi aku lagi setelah kamu 100% yakin," Theo berbicara dengan frontal.Hentikan? Nara semakin terkejut!"Theo, kamu mau menghentikan pengobatan Thea? Atau ... kamu sudah menemukan dokter yang lebih hebat?" Suara Nara terdengar gemetaran.Nara tidak menyangka bahwa Theo aka

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-13
  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 494

    Waktu berlalu dengan cepat. Hari ini adalah penghujung bulan Mei.Besok adalah Hari Anak Nasional. Kebetulan, besok Anisa juga harus melakukan pemeriksaan kandungan.Anisa tidak menyangka kandungannya bisa bertahan sejauh ini."Anisa, besok Theo menemanimu ke rumah sakit?" tanya Mike saat makan malam."Kamu ada urusan? Aku sendiri saja," jawab Anisa.Mike mengerutkan alis. "Theo nggak menemani kamu?""Aku nggak perlu dia temani, aku juga nggak perlu kamu temani. Yang ada orang-orang malah mengira kamu bapaknya anakku.""Suruh pelayan menemani kamu," jawab Mike."Pelayan harus menjaga anak-anak. Sudah, aku tahu kamu mau berkencan. Nggak usah mengkhawatirkan aku.""Oh." Mike memainkan ponselnya. Dua menit kemudian, dia menatap Anisa dan berkata, "Anisa, besok Theo akan menemani kamu."Anisa meletakkan alat makannya dan berkata, "Eden yang bilang?""Theo nggak kasih tahu kamu karena takut ditolak."Ketika Theo dan Anisa sedang berdebat, tiba-tiba ponsel Anisa berdering.Anisa melirik laya

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-13
  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 495

    Jantung Anisa berdegup kencang saat melihat Theo.Anisa terbangun dari lamunannya, lalu bergegas mengambil ponsel untuk memeriksa panggilan dan pesan masuk.Tidak ada, Theo tidak mengirimkan pesan maupun meneleponnya.Kapan Theo datang? Kenapa awal sekali?Anisa bergegas mengambil jaket, lalu berlari ke bawah untuk membuka pintu.Begitu pintu terbuka, Theo mengerutkan alis saat melihat Anisa yang mengenakan piyama berwarna putih. Theo melirik jam tangannya, sekarang baru jam 7 pagi, untuk apa Anisa bangun seawal ini?"Kok kamu ke sini?" tanya Anisa. Sesaat melihat kedua mata Theo yang memerah, Anisa yakin Theo pasti tidak tidur semalaman."Menjemput kamu. Sekarang masih terlalu pagi, kamu masih bisa lanjut tidur," jawab Theo."Sudah nggak ngantuk.""Mau sarapan?" Theo memberikan ide."Aku nggak boleh makan sampai selesai diperiksa.""Kalau begitu, kita ke rumah sakit sekarang." Theo takut Anisa kelaparan.Anisa mengangguk, lalu masuk untuk berganti baju dan mengambil tas."Kita ke Ruma

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-13
  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 496

    Otak Anisa terasa kosong. Dia pun lupa apa yang ingin dikatakannya.Ibunya Grey tersenyum. "Lihat, mereka saja tidak menyangkal. Hahaha."Grey tersenyum canggung, lalu bergegas mengubah topik pembicaraan. "Sebentar lagi hasil pemeriksaannya selesai."Anisa mengangguk.Setelah makan siang, Anisa dan Theo kembali ke rumah sakit tanpa ditemani Grey.Anisa tidak enak merepotkan Grey sejak tadi pagi. Lagi pula mengambil hasil pemeriksaan bukan perkara yang sulit."Tadi kenapa kamu melarang aku menjelaskan?" Anisa melirik Theo dengan sinis."Kita tidak dekat sama ibunya Grey. Tidak perlu banyak menjelaskan.""Kamu tidak dekat, tapi aku dekat." Anisa memutar bola matanya."Kalau kalian dekat, kamu bisa menjelaskannya kapan saja." Theo menggandeng tangan Anisa.Saat berjalan Theo sangat memperhatikan kondisi di sekitar Anisa. Theo takut Anisa terpeleset atau ditabrak."Nggak usah menggandeng aku. Aku bisa sendiri." Anisa mengempaskan tangan Theo. "Kamu memang ayah dari anakku, tapi nggak lebih

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-13
  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 497

    Dibandingkan dengan pria-pria sukses lainnya, Theo tergolong jarang memiliki skandal atau gosip yang kurang menyenangkan.....Anisa dan kedua anaknya tiba di restoran yang direservasi Theo. Hari ini Theo mereservasi ruang VIP.Pelayan membuka pintu ruangan, lalu mempersilakan mereka masuk.Begitu masuk, Wilona terpesona melihat dekorasi ruangan. "Ibu, cantik banget!"Ruangan ini didekorasi dengan tema Hari Anak. Terdapat banyak balon, hadiah, dan lampu warna-warni."Bu, apa isi kotak ini?" Wilona menunjuk tumpukan kotak hadiah yang ada di sudut ruangan."Kotak-kotak itu tidak ada isinya, hanya untuk dekorasi," jawab Anisa.Pelayan tersenyum ramah. "Nona, setiap kotak itu ada isinya. Tuan Theo yang menyiapkan. Katanya hadiah untuk anak-anakmu."Anisa tertegun mendengarnya, dia tidak tahu harus menjawab apa."Nona, Tuan berpesan, kalau Anda sudah datang, makanannya boleh langsung dihidangkan. Apakah kami boleh menyajikannya sekarang?" tanya pelayan.Anisa menggelengkan kepala. "Tunggu T

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-14
  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 498

    Theo sedang bersama Nara?Ucapan Nara membuat Anisa teringat akan kenangan buruk yang dilaluinya beberapa waktu lalu. Anisa teringat saat Theo menuduhnya membunuh anak Nara.Semua tuduhan itu jelas tak berdasar, tetapi Theo malah memercayainya.Kalau Theo tidak memercayai tuduhan itu, Anisa tidak akan mengandung anak ketiga.Kedua mata Anisa tampak berkaca-kaca saat mengingat kenangan buruk itu.Setelah menutup teleponnya, sekujur tubuh Anisa terasa lemas dan tak bertenaga.Melihat Anisa yang tampak sedih, William dan Wilona langsung melompat dari kursi."Ibu, Ibu kenapa?" Kedua mata Wilona tampak berkaca-kaca saat melihat Anisa yang sedih."Bu, dia tidak datang? Bu, jangan menangis! Ayo, kita pulang." William berkata dengan tenang.Anisa menahan air matanya sambil berkata dengan penuh rasa bersalah, "Kalian sudah lapar? Ayo, kita makan di luar."William dan Wilona menggelengkan kepala."Kami nggak lapar. Aku marah!" kata Wilona sambil meneteskan air mata.Hari ini Wilona sengaja menge

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-14

Bab terbaru

  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 884

    Sebelum mengirimkan foto-foto Wilona, Theo menuliskan beberapa kalimat di atasnya.[ Anisa, berikan aku 1 kesempatan lagi. ][ Satu kesempatan terakhir. ]Anisa menutup ponsel, lalu memejamkan matanya. Suara tangisan Sania terus bergema di dalam kepala Anisa.Karena emosi sesaat, Sania menceraikan Vanzoe, lalu meninggalkan Negara Legia dan bahkan memaki Vanzoe. Namun saat Vanzoe mau menikah lagi, Sania malah sedih dan menangis setiap hari.Siapa yang tidak menginginkan hidup tenang dan damai? Cinta adalah hal yang bisa membuat seseorang menjadi damai sekaligus gila.....Setelah meninggalkan Vila Starbay, Theo membuka ponselnya untuk mengecek pesan Anisa.Ternyata Anisa tidak membalas .... Meskipun tidak membalas, Theo yakin Anisa membaca pesannya.Theo tidak akan memaksa Anisa, dia sadar Anisa tidak akan memaafkannya dengan mudah. Theo hanya bisa bersabar dan berusaha.....Keesokan hari, Sania datang ke Vila Starbay dengan membawa banyak hadiah."Rasanya kembali seperti dulu," kata B

  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 883

    "Nggak masalah! Kakakmu ganteng dan pintar, pasti banyak gadis yang mengejarnya. Kalaupun nggak dapat wanita, masih ada pria," jawab Mike.Wilona langsung menutup mulutnya."Membosankan!" William meletakkan alat makannya dan pergi meninggalkan ruang makan.Setelah William pergi, Anisa juga merasa kenyang dan ingin beristirahat. Sesampainya di kamar, dia membereskan koper, lalu berbaring dan hendak tidur.Ketika Anisa hendak memadamkan lampu kamar, dia menerima belasan pesan dari Theo.Anisa tertegun, lalu membuka pesan yang dikirimkan. Ternyata Theo mengirimkan semua foto-foto Wilona saat bermain di taman hiburan.Anisa menyimpan beberapa foto yang cantik dan bergegas menutup pesan dari Theo.Anisa belum siap menghadapi Theo. Perpisahan kemarin membuatnya sangat terpukul, dia tidak bisa melupakannya begitu saja.Akhirnya Anisa menelepon Sania dan mengajaknya mengobrol. "Sania, aku sudah pulang.""Kamu sudah pulang?" Sania terdengar kaget."Em. Aku memutuskan pulang secara tiba-tiba, ja

  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 882

    Semua orang kaget melihat mobil Rolls-Royce milik Theo.Theo tahu bahwa Anisa masih marah dan tidak ingin menemuinya. Bukankah Theo memiliki ego yang tinggi, kenapa dia rela membuang semua harga dirinya dan datang dengan konsekuensi dimarahi Anisa?Sesaat Theo membuka pintu mobil, dia melihat Eden yang berlari keluar."Pak, sebaiknya Anda jangan masuk." Eden berbicara dengan canggung, "Anisa tidak mau menemui Anda. Aku juga ikut diusir."Sebenarnya kondisi di dalam tidak separah yang Eden ceritakan. Anisa tidak akan mempermasalahkan kejadian hari ini asalkan Eden mengusir Theo pergi.Jadi, Eden sengaja melebih-lebihkan agar Theo tidak memaksa masuk ke rumah Anisa."Dia tidak memarahi Wilona, 'kan?" tanya Theo."Tidak. Wilona masih kecil, Anisa tidak mungkin menyalahkannya. Pak, tenang saja, yang penting Anisa sudah pulang. Masih ada hari esok." Eden berusaha menghibur Theo. Theo mengerutkan alis. "Ucapanmu seolah aku ingin melakukan sesuatu terhadap Anisa.""Bukan begitu maksudku ....

  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 881

    "Kamu tahu sendiri karakter Pak Theo, dia takut sama Anisa," jawab Eden sambil menggaruk kepala.....Hari yang menyenangkan pun berakhir dalam sekejap mata. Setelah puas bermain, Theo mengajak Wilona, Mike, dan Eden makan malam bersama. Awalnya Mike tidak mau menolak karena Wilona pasti kelelahan dan kelaparan, tetapi tiba-tiba Anisa menelepon Mike.Sesaat mengeluarkan ponsel, Mike terkejut melihat nama Anisa yang tertera di layar. "Anisa telepon! Sst, kalian diam dulu.""Halo, Anisa?" Mike menjawab panggilannya. "Kamu mau melakukan panggilan video? Kami lagi di luar. Aku akan meneleponmu kembali begitu sampai di rumah.""Sekarang aku ada di rumah," kata Anisa dengan nada yang tenang, tapi mencekam. "Bawa Wilona pulang sekarang juga!"Mike tertegun mendengar ucapan Anisa. Sebelum Mike sempat menjawab, Anisa telah menutup teleponnya."Gawat!" Wajah Mike tampak memerah, jantungnya berdegup sangat kencang. "Anisa sudah pulang, dia ada di rumah. Anisa memerintahkanku untuk segera membawa

  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 880

    Sesampainya di wahana kedua, antrian panjang terlihat di depan pintu.Wilona berjalan ke barisan VIP dan ikut mengantri.Bagaimana mungkin Theo tega membiarkan putrinya mengantri? Meskipun cuaca hari ini cerah dan berangin, mengantri sepanjang itu pasti melelahkan.Theo sendiri paling benci mengantri!Theo berjalan ke depan, lalu menarik lengan Wilona dengan penuh kasih berkata, "Sayang, Ayah akan membawamu masuk."Wilona mengerutkan alis. "Maksudnya memotong antrian?"Tanpa pikir panjang, Theo langsung mengangguk.Mike langsung menggosok kedua tangannya, dia sudah mengantisipasi apa yang akan terjadi selanjutnya.Di saat bersamaan, Eden berjalan ke samping Theo untuk menceritakan insiden yang terjadi 1 jam lalu."Aku paling benci menyerobot antrian! Baru saja, seorang Tante jahat menyerobit antrian dan diusir. Masa aku memarahi orang lain, tapi aku sendiri juga menyerobot antrian?" Meskipun Wilona tidak suka mengantri, hati nurani melarangnya untuk melakukan tindakan yan gsalah.Setel

  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 879

    Penanggung jawab taman berpikir sebentar, lalu menganggukkan kepala. Eden terlihat sangat serius, penanggung jawab taman tidak mau kehilangan pekerjaan ini.Akhirnya wanita arogan itu pun diusir.Sebelum pergi, wanita itu meneriaki Wilona, "Bocah tengil, tunggu pembalasanku!"Wilona menjulurkan lidahnya dan mengolok-olok wanita itu."Wilona, wanita itu nggak akan datang lagi. Kamu jangan marah, ya!" Eden menghibur sambil tersenyum."Aku nggak marah. Yang malu dia, bukan aku." Wilona menarik Mike tempat semula dan lanjut mengantri."Kak, kamu hebat banget." Gadis kecil yang berdiri di depan Wilona mengacungkan jempolnya.Wilona membalasnya dengan senyuman abngga.Setelah wanita itu pergi, peannggung jawab taman menelepon Theo. "Pak, putri Anda sedang mengunjungi Dunia Fantasi."Penanggung jawab taman memanfaatkan status Wilona untuk menyanjung Theo, ini adalah kesempatan yang bagus untuk menarik simpati."Putriku?" tanya Theo."Benar! Pak Eden yang bilang, tidak mungkin salah. Hmm, apak

  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 878

    Wilona menarik tangan Mike dan mengajaknya ke depan.Petugas yang melayani di depan terlihat ketakutan menghadapi wanita tersebut. Eden takut terjadi keributan, dia pun mengeluarkan ponsel dan menelepon penanggung jawab taman hiburan."Tante!" Wilona berteriak sambil menatap wanita itu. "Menyerobot antrian itu salah. Kamu sudah salah, tapi masih berani memarahi orang lain. Gurumu nggak mengajari kamu sopan santun, ya?"Mike tertegun melihat sikap Wilona. Tampaknya Wilona sudah semakin dewasa, dia bukan lagi anak berusia 3 tahun yang cengeng.Teriakan Wilona sontak membuat orang-orang di sekitar tercengang selama beberapa deitk.Wanita tersebut memelototi Wilona dan memarahinya, "Bocah tengil! Beraninya berteriak di hadapanku. Memangnya siapa kamu?"Wilona menjawab dengan tenang dan lantang, "Kamu buta, ya? Aku anak kecil! Dasar bodoh!"Para pengunjung tertawa mendengar ucapan Wilona.Wanita ini pun murka, dia mengangkat tangan dan hendak memukul Wilona.Melihat wanita yang hendak memuk

  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 877

    "Wilona, ayahmu nggak tahu kamu pergi ke taman huburan ini. Aku tidak akan memberi tahu ayahmu. Kita pergi dulu, kalau nggak seru, kita pindah tempat. Bagaimana?" tanya Eden.Wilona berpikir sebentar, lalu mengangguk sambil tersenyum."Jangan beri tahu ibumu, ya! Kalau ibumu tahu, dia pasti tidak akan mengizinkan kamu ke sana." Eden mengingatkan. "Taman ini sangat cantik dan seru. Aku pernah membawa keponakanku ke sana, dia sangat suka."Pikiran Wilona hanya dipenuhi bermain. Dia langsung mengangguk saat mendengar semua ucapan Eden.Tak terasa, akhir pekan pun tiba.Suasana di Dunia Fantasi sangat ramai.Ketika Eden membawa keponakannya datang, cuaca gerimis dan banyak wahana yang ditutup."Untung William nggak ikut." Mike menghela napas, dia tahu William tidak akan menyukai tempat seperti ini.Kalau William datang, dia mungkin tidak akan masuk dan langsung pulang ke rumah. William paling tidak menyukai tempat yang ramai.Eden meminta maaf. "Aduh, antriannya panjang banget. Sebentar, a

  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 876

    Ketika Eden menyiapkan makan malam, dia memberikan isyarat mata kepada Mike.Mike langsung mengangguk, lalu berkata kepada William dan Wilona, "Anak-anak, akhir pekan aku akan membawa kalian jalan-jalan.""Oke, oke! Paman, kita mau jalan ke mana?" tanya Wilona dengan antusias."Hari ini baru hari selasa," jawab William."Makanya kita buat rencana dulu. William, kamu ada waktu, 'kan" tanya Mike."Tidak ada." Tahun ajaran baru telah dimulai, William harus mengerjakan banyak tugas."Kamu masih SD, memang sebanyak apa tugasmu? Kalau kamu sudah SMP, jangan-jangan kamu bahkan nggak ada waktu untuk pulang." Mike tampak cemberut. "Waktu SD aku nggak sesibuk kamu, tapi aku pintar dan sukses.""Kelak aku akan lebih sukses daripada kamu," William berakta dengan serius.Dulu Mike mungkin akan membantah William, tetapi sekarang Mike tidak memiliki kepercayaan diri.Eden tertawa terbahak-bahak sambil mengacungkan jempol."Aku akan meminta ibumu untuk memindahkan sekolahmu," kata Mike dengan kesal."

DMCA.com Protection Status