Home / Romansa / Bangkitnya Suamiku yang Perkasa / Chapter 461 - Chapter 470

All Chapters of Bangkitnya Suamiku yang Perkasa: Chapter 461 - Chapter 470

884 Chapters

Bab 461

Anisa menatap kedua mata Theo yang memerah karena marah. "Theo, kamu selalu punya cara untuk merendahkanku."Anisa tak percaya mendengar pertanyaan Theo. Kalau bukan anaknya Theo, lantas anak siapa? Anak Evan? Anak Mike?"Kalau memang anak ini anakku, kenapa kamu tidak memberi tahu aku?" Theo merasa bahwa dirinya berhak menyalahkan Anisa. Di saat bersamaan, berbagai kenangan buruk pun muncul di ingatan Theo.Ini bukanlah pertama kalinya Anisa membohongi Theo. Theo paling tidak suka dipermainkan."Theo, kamu nggak capek?" Anisa menatap Theo dengan putus asa. "Aku capek, aku capek banget. Setiap ada masalah, kamu selalu menyalahkan aku, kamu selalu melampiaskan kemarahanmu kepada aku. Kamu anggap apa aku? Hah?"Anisa memencet tombol lift.Lantai tiga? Theo melihat nomor lantai yang tertera di samping pintu lift.Begitu pintu lift terbuka, Anisa langsung berjalan keluar.Melihat Anisa yang berjalan tergesa-gesa, Theo langsung ketakutan dan menahannya. "Kamu mau ke mana?""Menggugurkan ana
last updateLast Updated : 2023-08-05
Read more

Bab 462

Theo membuat Anisa marah sampai menangis."Bagaimana kalau kandungannya keguguran sendiri?" tanya Anisa.Pertanyaan Anisa sontak membuat Theo terdiam. Theo tidak tahu harus menjawab apa."Belum 3 bulan, anak ini belum tentu bisa dipertahankan. Kalau setiap hari kamu membuat aku marah, aku jamin anak ini tidak akan bisa bertahan hidup." Anisa puas melihat Theo yang tercengang.Tenggorokan Theo tampak bergulir, tetapi dia tidak sanggup mengucapkan sepatah kata pun. Theo teringat dengan ekspresi Anisa yang tampak putus asa. Theo tak seharusnya membuat Anisa marah.Theo merenungkan semua tuduhan-tuduhannya yang membuat Anisa murka. Kalau Anisa memang ingin menggugurkan kandungannya, dia bisa melakukannya sejak kemarin. Anisa bisa saja menggugurkan kandungannya secara diam-diam, untuk apa dia mempertahankan kandungan ini sampai 2 bulan?Apalagi, masa kehamilan membuat Anisa sangat tersiksa. Dia kehilangan nafsu makan hingga berat badannya turun drastis. Meskipun tersiksa, Anisa tidak menggu
last updateLast Updated : 2023-08-05
Read more

Bab 463

Theo berjalan ke ruang tamu dan menunggu Anisa."Apa lagi yang mau dibicarakan?" tanya Anisa sambil berjalan ke tangga."Kamu mau tidur?" Theo terenyuh melihat tubuh Anisa yang kurus."Em, kamu mau ngomong apa? Cepat!" Anisa berdiri di tangga untuk menjaga jarak dengan Theo.Anisa sedih setiap mencium aroma tubuh Theo. Jelas-jelas mereka dekat, tetapi kenapa jarak terasa sangat jauh?"Kamu tidur saja." Theo duduk di sofa. "Aku mau duduk sebentar, lalu pulang.""Oh." Anisa membalikkan badan dan naik ke kamar.Setelah Anisa masuk ke kamar, Theo bangkit dari sofa dan berjalan mondar-mandir.Theo baru sadar, selama ini dia yang terlalu egois. Dia tidak pernah berusaha untuk memahami keinginan Anisa. Theo merasa kalau dirinya sudah banyak berkorban, tetapi Anisa yang selalu menyia-nyiakannya. Faktanya, bukan pengorbanan seperti itu yang Anisa inginkan.Theo tidak pernah memberikan yang Anisa benar-benar inginkan.Setengah jam telah berlalu. Theo mengeluarkan ponselnya dan menelepon Dokter
last updateLast Updated : 2023-08-05
Read more

Bab 464

Sekujur tubuh Anisa terasa tegang.Anisa berbaring membelakangi Theo sehingga dia tidak bisa melihat ekspresi Theo.Hati Anisa memberontak. Bagaimana kalau Theo melakukan hal yang tidak-tidak?Setelah berbaring, Theo hanya memeluk Anisa dari belakang. Theo tidak melakukan hal-hal yang kelewatan.Perlahan-lahan, Anisa dapat mendengar detak jantung Theo. Napas Theo yang lembut berembus mengenai kulit Anisa.Theo memeluk pinggan Anisa dengan lembut, sama seperti 5 tahun yang lalu.Tiba-tiba, Anisa membuka kedua matanya. Dia tak bisa mengontrol pikirannya yang sedang mengingat kenangan-kenangan indah dulu.Tak berapa lama, Anisa pun meneteskan air mata, sedangkan Theo terlelap di sampingnya.Anisa melepaskan pelukan Theo, lalu bangkit dan duduk di tempat tidur. Anisa menyeka air matanya sambil memperhatikan wajah Theo.Ketika melihat dada Theo, Anisa mengulurkan tangannya secara spontan. Anisa ingin melihat luka di dada Theo.Di saat Anisa hendak membuka kancing kemeja Theo, Theo mengerutk
last updateLast Updated : 2023-08-05
Read more

Bab 465

"Kenapa tiba-tiba membahas masalah ini?" Theo tidak ingin bertengkar karena Anisa sedang mengandung."Kenapa tidak boleh dibahas? Hanya karena tidak dibahas, bukan berarti semuanya sudah berlalu." Anisa tahu, membuka luka lamanya hanya akan saling menyakiti, tetapi kalau tidak dibahas, Anisa tidak punya kesempatan untuk menjelaskan semuanya.Theo memeluk Anisa dan berkata, "Bukannya kamu mau tidur? Aku mengganggu kamu, ya?"Anisa gugup saat wajahnya menempel di dada Theo yang hangat. Anisa pun panik, lalu melepaskan pelukan Theo dan kembali berbaring sambil membelakanginya.Hati Theo selalu terenyuh setiap melihat tubuh Anisa yang kurus.Sampai sekarang, Anisa masih belum memberi tahu Theo mengenai isi percakapannya dengan Sabrina. Namun Theo juga tidak mau memaksa Anisa untuk mengatakannya.Tidak ditanya saja Anisa bisa marah, apalagi kalau ditanya? Yang ada Anisa malah makin marah.Theo menyelimuti Anisa dan kembali berbaring di sampingnya.....Pukul 6 sore.Mike, Eden, Wilona, dan
last updateLast Updated : 2023-08-06
Read more

Bab 466

Anisa melirik Mike. "Aku mau makan. Aku belum bicara sama dia."Mike sulit memercayai jawaban Anisa. "Terus kalian ngapain saja dari tadi? Kenapa dia bisa muncul dari atas? Dia tidur di kamarmu? Hah?"Anisa mengerutkan alis. "Kamu ribut banget.""Oke, oke, aku diam." Mike tak tega melihat tubuh Anisa yang hanya tersisa tulang.Anisa mengambil sendok dan menyantap makanannya.William dan Wilona menatap Anisa sambil tercengang.Sesaat menyadari tatapan kedua anaknya, Anisa pun tersipu malu dan bertanya, "Kenapa kalian melihat Ibu seperti itu?""Bu, kalau Ibu punya anak lagi, apakah Ibu masih akan menyayangi aku dan Kak William?" tanya Wilona."Tentu saja. Ibu selalu menyayangi kalian." Justru karena sayang, makanya Anisa tidak ingin Theo mengetahui identitas mereka.Wilona menghela napas lega. Dia mengedipkan kedua matanya yang indah dan bertanya, "Adik bayinya cewek atau cowok?""Sayang, adik bayi di perut Ibu masih sangat kecil. Belum tahu cewek atau cowok," Anisa menjawab dengan sabar
last updateLast Updated : 2023-08-06
Read more

Bab 467

"Em. Kamu sudah makan makan?" tanya Theo."Sudah. Aku makan sama William," jawab Thea."Thea, kenapa kamu suka bermain dengan William?" Theo teringat saat Thea mengajak Mike bertukar tempat.Biasanya Thea selalu duduk di samping Theo, tetapi hari ini dia malah lebih memilih duduk bersama William."Aku suka main sama William dan Wilona." Thea memiliki firasat yang kuat, William dan Wilona adalah keponakannya. Thea bisa merasakan kedekatan William dan Wilona.Tiba-tiba, Theo teringat kejadian di vila yang ada di tengah hutan. Saat itu Theo hampir membunuh William.Hari ini Theo dan William tidak berinteraksi. Tampaknya William sengaja menghindari Theo.Theo yakin, William pasti trauma. Bagaimanapun, dia masih anak kecil.Kalau diingat kembali, sejujurnya Theo menyesali perbuatannya.Theo yang dulu tidak akan menyesali perbuatannya. Jika Theo tidak ditantang, dia tidak mungkin menyakiti orang lain.Ketika William menantang Theo, Theo langsung kehilangan akal sehatnya dan menyakiti William
last updateLast Updated : 2023-08-06
Read more

Bab 468

Anisa hampir pingsan saat melihat komentar-komentar di internet, bukan karena komentar yang menilai kehidupan pribadinya berantakan, tetapi karena ada oknum tidak bertanggung jawab yang menyebarkan foto William dan Wilona.Tak hanya foto, oknum tersebut juga membocorkan tempat William dan Wilona bersekolah.Anisa langsung bangkit dari tempat tidur dan pergi memanggil Mike, "Mike, bangun!"Mike tidak mengenakan sehelai baju pun. Dia hanya memakai sehelai celana dalam."Ada apa?" Mike mengangkat kepalanya. "Sudah pagi?""Sudah pagi." Anisa menunjukkan berita-berita yang beredar di internet. "Kamu bisa menghapus foto William dan Wilona? Aku tidak tahu bagaimana cara menghapus foto ini. Ada oknum yang menyebarkan foto anak-anak."Begitu melihat foto William dan Wilona, Mike langsung membuka mata dan bangun dari tempat tidur."Tenang, serahkan kepadaku." Mike mengenakan baju, lalu membuka komputernya dan mulai menghapus foto-foto yang beredar di internet. "Kayaknya ada yang menyerang kamu."
last updateLast Updated : 2023-08-06
Read more

Bab 469

Theo sedang tidur siang karena tidurnya semalam tidak nyenyak.Begitu mendengar suara dering telepon, Theo langsung menjawabnya."Pak Theo, Mike ingin mencarikan pelayan untuk Anisa. Aku bilang aku mau membantunya, dia tidak keberatan."Kemarin Theo menyuruh Eden untuk mengawasi setiap pergerakan Anisa. Oleh sebab itu Eden langsung melaporkan informasi ini kepada Theo.Eden mendukung sikap Theo, ini adalah bentuk tanggung jawabnya sebagai seorang ayah."Baik, biar aku urus," jawab Theo."Oh iya, hari ini Anisa menjadi perbincangan di internet. Ada yang diam-diam mengunggah foto William dan Wilona ke internet. Oknum juga menyebarkan tempat kedua anak bersekolah. Katanya kehidupan pribadi Anisa berantakan, banyak yang memarahinya ...."Theo mengerutkan alis. "Cari pelakunya.""Baik. Kata Mike, hari ini Anisa bangun jam 6 pagi. Masalah William dan Wilona membuatnya cemas. Sekarang Anisa lagi hamil, suasana hatinya pasti terganggu. Pak, bagaimana kalau Anda pergi menghibur dia?" Eden membe
last updateLast Updated : 2023-08-07
Read more

Bab 470

Thea kira Anisa tidak mengerti. Jadi Thea mengulang jawabannya. "Ini hadiah dari kakakku, untuk Anisa."Anisa langsung menatap Theo. "Apa maksudmu?"Seketika Mike pun mencium aroma pertikaian. Dia langsung membawa Thea, William, dan Wilona pergi dari ruang tamu.Mike tidak ingin anak-anak menyaksikan pertengkaran orang tua mereka.Sesampainya di halaman rumah, Thea menjelaskan kepada William dan Wilona, "Kakakku membelikan hadiah untuk Anisa, aku membelikan hadiah untuk kalian. Jadi kalian harus menerimanya.""Oh," jawab Wilona sambil membuka hadiah yang diberikan.William tidak bergeming, dia terus menatap ke arah ruang tamu."Tenang saja, ibumu sedang mengandung anak Theo. Dia nggak berani menyakiti ibumu. Ayo, aku bawa kalian jalan-jalan." Mike berusaha menghibur William."Tidak mau." William tidak ingin meninggalkan Anisa sendirian di rumah.Thea menarik tangan William. "Ayo, kita main. Kakakku nggak akan menyakiti Anisa. Kakakku sangat menyayangi Anisa."William merinding mendenga
last updateLast Updated : 2023-08-07
Read more
PREV
1
...
4546474849
...
89
DMCA.com Protection Status