Home / Romansa / Bangkitnya Suamiku yang Perkasa / Chapter 471 - Chapter 480

All Chapters of Bangkitnya Suamiku yang Perkasa: Chapter 471 - Chapter 480

884 Chapters

Bab 471

Theo merasa sangat bodoh dan tidak berguna.Kedua mata Theo sontak memerah, dia bangkit dari tempat duduk dan hendak pergi."Jangan pernah ke rumahku lagi!" kata Anisa sambil menggertakkan giginya. "Kamu sudah lupa bagaimana kamu memperlakukan anakku? Setiap melihat kamu, dia merasa seperti melihat mimpi buruk. Dia tidak akan pernah melupakan kejadian itu.”"Kamu hanya melihat aku menyakitinya, tapi kamu tidak bertanya apa yang dia lakukan sampai membuatku marah." Theo menatap Anisa."Tidak peduli apa pun yang dia katakan, kamu nggak berhak main tangan!" bentak Anisa.Anisa benar, Theo memang salah."Aku memang pria kasar yang tidak beradab." Theo mengalah."Aku sudah tahu. Kamu tidak perlu memperkenalkan diri." Anisa memelototi Theo.Theo menekan keinginan untuk menjelaskan. Dia harus menyelamatkan sisa-sisa kewarasan dan martabatnya.Kemudian Theo mengambil hadiah yang ada di meja, lalu membalikkan badan dan pergi.Anisa menarik napas panjang sambil menatap Theo yang beranjak pergi m
last updateLast Updated : 2023-08-07
Read more

Bab 472

Sabai duduk sambil mendengarkan curahan hati Theo."Theo, Nara memang memaksa kamu, tapi kamu melakukannya bukan demi Anisa. Kamu melakukannya demi Thea." Kali ini Sabai berbicara apa adanya. "Sampai saat ini, Anisa belum mengetahui hubunganmu dengan Thea, makanya dia sangat marah. Aku bisa memahami perasaannya.""Menurutmu, apa hubunganku dengan Thea?" Theo mengangkat kepalanya.Sabai tersenyum. "Kamu memintaku menebaknya?""Aku tahu kamu bisa menebaknya." Theo menjawab dengan tenang, "Kamu sangat memahami aku.""Kamu marah karena Anisa tidak cukup memercayai kamu?" Jika tebakan Sabai benar, sepertinya hubungan Theo dan Anisa akan semakin buruk."Menurutmu ini bukan masalah?" Theo bertanya balik.Sabai menjawab, "Theo, tidak semua orang bisa bersikap rasional seperti kamu. Cinta bukan soal ujian yang bisa dijawab dengan menggunakan teori. Tahun lalu kamu juga sempat cemburu sama Mike. Waktu itu kamu sama sekali tidak tenang."Setelah mendengar penjelasan Sabai, suara Theo terdengar se
last updateLast Updated : 2023-08-07
Read more

Bab 473

Pengawal merasa kondisi semakin tidak terkendali. Pengawal pun bergegas mengeluarkan ponselnya dan mengirimkan alamat lokasi kepada Mike.[ Pak, Nona datang mencari Malia. Cepat ke sini! ]Mike terkejut sesaat membaca pesan dari pengawal. Tadi pagi Anisa masih muntah-muntah, dia bahkan tidak bisa bangkit dari tempat tidur. Kenapa sekarang malah pergi menemui Malia?Tanpa berpikir lebih lama, Mike langsung mengambil kunci mobil dan pergi ke lokasi hotel.Di hotel.Anisa berjalan ke atas panggung, lalu menatap Malia dan bertanya, "Bu Malia, aku ingin bertanya, apa benar asistenmu bernama Harlan?"Malia menjawab dengan dingin, "Pertanyaanmu tidak ada hubungannya dengan topik konferensi.""Topik hari ini adalah peran pemasaran untuk meraih kesuksesan, 'kan?" tanya Anisa sambil mengeluarkan beberapa lembar kertas.Melalui layar besar, semua orang di tempat bisa melihat jelas yang terjadi di atas panggung."Tanggal 1 Mei, asistenmu menyogok salah satu media untuk membuat rumor yang mencoreng
last updateLast Updated : 2023-08-08
Read more

Bab 474

Eden tak mungkin berbohong kepada Theo. "Tadi Anisa pergi melabrak Malia. Pengawalnya Malia mendorong Anisa sampai jatuh."Tadi pagi Eden baru memberi tahu Theo bahwa asistennya Malia yang menyebarkan data diri William dan Wilona ke internet. Setelah mengetahui masalah ini, Theo sempat berpikir untuk menemui Malia, tapi siapa sangka, ternyata Anisa mendahuluinya.Eden menggenggam erat ponselnya, dia agak ketakutan mendengar napas Theo yang terengah-engah. "Pak, Anisa tidak salah. Dia hanya berusaha melindungi anak-anaknya. Kalau Anda datang, aku harap Anda tidak memarahinya."Theo langsung menutup teleponnya.Eden dan Mike terlihat sangat tegang. Mereka memedulikan kandungannya, tetapi mereka juga tidak mungkin mengabaikan keselamatan Anisa.Jika harus memilih di antara anak dan Anisa, Mike akan memilih Anisa.Maldy Group.Begitu mendengar pertikaian yang terjadi di antara Malia dan Anisa, Nara langsung bergegas datang untuk menemui Malia."Malia, ini rencanamu?" Nara melampiaskan semu
last updateLast Updated : 2023-08-08
Read more

Bab 475

Theo Pratama?Di rumah sakit.Mike sedang menemani Anisa di dalam ruangan, sedangkan Eden menunggu Theo di lorong rumah sakit.Begitu Theo datang, Eden langsung menenangkannya. "Pak, dokter bilang Anisa tidak boleh emosi. Dia harus beristirahat selama 1 minggu. Jadi ....""Kamu mengadangku?" Theo bertanya dengan dingin.Eden langsung menyerah, dia tidak mungkin melawan Theo. Eden terpaksa menuntun Theo ke ruangannya Anisa, lalu membukakan pintu dan mempersilakannya masuk.Sesaat Theo masuk, Eden langsung memberikan kode kepada Mike.Mike mengabaikan Eden, lalu berdiri di hadapan Theo dan berkata dengan angkuh, "Anaknya sudah nggak ada.""Tolong keluar dulu. Aku mau bicara dengan Anisa." Sorotan mata Theo terlihat berkecamuk.Awalnya Anisa sedang melamun, tetapi begitu mendengar keributan, dia langsung menoleh ke samping.Eden masuk dan menarik Mike keluar dari ruangan. Sekarang hanya tertinggal Theo dan Anisa.Theo berjalan ke samping tempat tidur, lalu menggenggam tangan Anisa dan men
last updateLast Updated : 2023-08-08
Read more

Bab 476

Anisa agak gugup melihat sosok Theo yang membelakanginya."Theo, terlepas apakah anak ini bisa dilahirkan dengan selamat, aku harap kamu menghadapinya dengan lapang dada. Semua wanita hamil harus siap menerima risiko keguguran," kata Anisa.Anisa berkata seperti ini karena dia memiliki firasat yang buruk. Sejujurnya dia pesimis bisa melahirkan anak ini dengan selamat.Saat awal kehamilan, Anisa mengonsumsi antibiotik dan sering merasa sedih. Kemungkinan besar, anak ini tidak akan bertahan lama.Ucapan Anisa bagaikan jarum yang menusuk hati Theo.Theo membalikkan badan, lalu menatap Anisa dengan tajam dan berkata, "Kamu sedang menghibur aku? Siapa yang tidak bisa tenang menghadapinya? Bukannya kamu sudah mengetes aku? Kamu sudah mendapatkan jawabannya. Kalau kamu memang tidak menginginkan anak itu, anggap saja sudah mati."Setelah selesai bicara, Theo membalikkan badan dan pergi meninggalkan ruangan.Sesaat Theo pergi, Mike kembali ke dalam ruangan dan bertanya dengan penasaran, "Kok di
last updateLast Updated : 2023-08-08
Read more

Bab 477

Malia adalah orang yang keras kepala dan sangat membenci Anisa. Tidak disangka, orang seperti dia mau bertekuk lutut di hadapan Anisa.Ketika perawat datang membawa obat, perawat terkejut melihat sekumpulan orang yang berlutut di lantai."Bawa orang-orangmu pergi!" kata Mike sambil membuang buah-buahan yang dibawa mereka.Setelah Malia, Harlan, dan semua pengawalnya pergi, suasana di dalam ruangan pun kembali tenang.Perawat bergegas menyuntikkan obat ke dalam infus Anisa, lalu berpesan beberapa hal dan pergi meninggalkan ruangan."Barusan aku tanya Eden." Mike menggoyangkan ponselnya di depan Anisa. "Katanya kedua pengawal yang mendorong kamu sudah dilumpuhkan."Mike tersenyum puas. "Meskipun aku nggak menyukai Theo, aku suka caranya memberikan pelajaran kepada Malia.""Dilumpuhkan?" Anisa tercengang.Mike langsung menutup mulutnya. "Ah, padahal Eden melarangku bicara. Dia takut membuatmu cemas."Anisa mengerutkan alis."Kalau tidak diberikan pelajaran, mana mungkin Malia datang memin
last updateLast Updated : 2023-08-09
Read more

Bab 478

Awalnya Anisa berencana pergi sendiri, tetapi Mike memaksa untuk mengantarnya.Sesampainya di rumah sakit, Mike langsung membawa Anisa ke ruangan USG.Anisa mengerutkan alis dan menatapnya dengan curiga."Itu ... kamu langsung melakukan USG saja." Mike tidak bisa berbohong. "Baiklah, Theo lagi menunggu kamu. Dia menunggu kamu di ruang USG."Anisa mengempaskan tangan Mike dan memarahinya, "Sejak kapan Theo berhasil menyogok kamu?"Mike langsung bersumpah. "Aku tidak disogok. Eden yang memberi tahu aku.""Oh, Eden adalah asistennya. Jadi sekarang kamu berpihak kepada Eden? Apa bedanya dengan membela Theo?" tanya Anisa."Tentu berbeda! Eden orang yang baik, dia nggak kayak Theo." Mike kembali menggandeng tangan Anisa dan berkata, "Eden sudah janji, kalau Theo menyakitimu lagi, dia akan mengundurkan diri.""Tapi kamu juga jangan memberi tahu semuanya kepada Eden." Anisa terlihat kesal."Nggak semuanya, cuma beberapa hal saja, hehe. Contohnya nafsu makan kamu yang meningkat, kamu yang jaran
last updateLast Updated : 2023-08-09
Read more

Bab 479

"Mike, kandunganku baik-baik saja," kata Anisa dengan canggung."Oh." Mike mengangkat kedua alisnya.Anisa menggandeng tangan Mike sambil berjalan ke arah lift. "Ayo, kita ke kantor."Mike sulit memercayai ucapan Anisa. "Anisa, jangan bercanda! Memangnya kamu sudah boleh bekerja?""Em." Anisa sudah bisa bekerja, kondisinya sudah jauh lebih baik.Eden berdiri di samping Theo dan berkata, "Pak, selamat! Sebentar lagi kandungannya 3 bulan. Setelah 3 bulan, tidak akan ada risiko keguguran lagi."Suasana hati Theo terasa jauh lebih bagus. Tadi malam dia bermimpi kehilangan anaknya, untung semua hanya mimpi.Kintara Group.Begitu Anisa sampai di kantor, Pak Tio selaku wakil presdir langsung datang melaporkan perkembangan perusahaan.Biasanya Pak Tio melaporkan semua urusan kantor melalui email. Jadi, Anisa tetap mengetahui semua yang terjadi meski tidak datang ke kantor.Sembari mendengar laporan Pak Tio, Anisa mengambil sebuah majalah yang ada di atas meja.Majalah ini bernama Windy Modest.
last updateLast Updated : 2023-08-09
Read more

Bab 480

Theo berpikir sejenak, lalu menelepon Eden untuk menanyakan siapa yang mengirim majalah itu."Salah satu karyawan Kintara Group yang mengantarnya. Mereka memberikan sekitar 20 buah majalah," jawab Eden."Kamu sudah lihat isinya?" tanya Theo."Belum. Nanti aku beli sendiri saja," jawab Eden."Ambil saja punyaku."Selang beberapa menit, Eden masuk ke ruangan Theo. Melihat ekspresi Theo yang masam, Eden pun merasakan firasat yang buruk. Apakah ada yang aneh dengan majalahnya?Tadi Eden hanya melihat sampul yang menggunakan wajah cantik Anisa."Pak, majalahnya aku ambil?" tanya Eden memastikan."Bawa pergi!" kata Theo dengan dingin.Eden ketakutan dan bergegas pergi meninggalkan ruangan Theo. Setelah keluar, dia baru membuka majalah tersebut dan membaca isi wawancaranya.Apa? Evan adalah malaikatnya? Eden mengeluarkan ponsel dan langsung menelepon Mike."Untuk menyaingi Malia yang dikenal sebagai wanita mandiri, Anisa menerima wawancara dengan majalah ini untuk meningkatkan eksposur perusa
last updateLast Updated : 2023-08-09
Read more
PREV
1
...
4647484950
...
89
DMCA.com Protection Status