Home / Romansa / Bangkitnya Suamiku yang Perkasa / Chapter 431 - Chapter 440

All Chapters of Bangkitnya Suamiku yang Perkasa: Chapter 431 - Chapter 440

884 Chapters

Bab 431

Anisa tahu apa yang terjadi, tetapi dia malas menjelaskannya."Eden, beri tahu bosmu, Anisa dan Evan berpacaran!" Mike sengaja berkata seperti itu agar Theo segera melupakan Anisa.Sesaat mendengar ucapan Mike, Anisa langsung merebut earphonenya dan berkata, "Eden, jangan percaya sama Mike. Aku dan Evan hanya rekan kerja sama. Theo yang mengembalikan jaket ini, tapi aku tidak tega membuangnya, aku susah payah merajut jaket ini. Kalaupun suatu hari nanti aku berpacaran dengan orang lain, aku tidak akan mengenakan jaket ini untuk pergi berkencan."Eden terdiam. Ternyata Mike membohonginya! Dia sedang bersama Anisa!Eden merasa sangat canggung. "Anisa, itu baju kamu, terserah mau kamu pakai atau tidak. Aku tidak bermaksud apa-apa .... Pak Theo bukan malaikat, dia juga bisa salah. Aku tidak akan menyalahkanmu lagi.""Em. Hari ini dia pergi kerja? Bukannya dia disuruh istirahat di rumah?" Anisa bertanya dengan tenang."Pak Theo tidak mau mendengarkan nasehat dokter, tapi Kak Sabai sudah men
last updateLast Updated : 2023-07-28
Read more

Bab 432

Theo baru selesai mandi. Salah satu tangannya sedang mengeringkan rambut, sedangkan tangan satu lagi memegang ponsel.Sesaat melihat berita yang muncul, tangan Theo langsung bergetar. Tatapan Theo terlihat dingin dan muram. Sejak kapan Anisa menerima barang pemberian pria lain?Jangan-jangan, kemarin Anisa datang untuk memberi tahu Theo mengenai pacar barunya?Theo menutup ponsel dan melemparkannya ke dalam lemari. "Prang!"....Di sebuah vila klasik yang mewah.Malia menggoyangkan gelas anggur yang dipegangnya."Kamu tahu apa yang paling seorang artis takutkan?" Malia bertanya kepada Nara. "Artis-artis paling takut kehilangan penggemar. Terus apa yang bisa membuat artis kehilangan penggemar? Saat artis itu menjalin hubungan asmara dengan wanita lain. Walaupun Evan sangat terkenal, para penggemarnya tidak akan menerima keberadaan Anisa."Nara sangat mengagumi kepintaran Malia."Evan pasti panik. Aku ingin lihat bagaimana dia menjelaskannya." Malia tertawa puas. "Zaman sudah berubah, ma
last updateLast Updated : 2023-07-28
Read more

Bab 433

"Wah, licik banget! Apa kataku? Dia menyukaimu, 'kan?" Mike mendengar jelas pembicaraan di antara Anisa dan Evan. "Kalau kamu juga menyukainya, kalian tinggal pacaran!""Dia masih muda, anak muda memang gegabah." Anisa menjelaskan, "Aku juga pernah muda.""Aku tahu, kok! Waktu muda kamu terlalu gegabah memilih Theo, makanya jadi begini," sindir Mike.Anisa terdiam mendengar ucapan Mike."Anisa, berhenti melihat ponselmu." Mike mengusap kepala Anisa. "Jangan pedulikan omongan mereka. Kamu jangan ambil hati.""Aku nggak membaca komentar mereka, kok. Aku juga nggak peduli apa kata mereka," jawab Anisa."Baguslah. Eden mengajakku makan, aku keluar dulu, ya! Kalau ada apa-apa, telepon aku!" kata Mike sambil melihat jam tangannya."Jangan minum-minum, ya!" Anisa mengingatkan."Aku janji!" Mike mengambil kunci mobil dan langsung pergi.Pukul 9 malam, Anisa menutup lampu di kamar anak-anaknya.Setelah Anisa pergi, Wilona menarik lengan William dan berkata, "Kak, aku sedih Ibu menolak Paman Eva
last updateLast Updated : 2023-07-29
Read more

Bab 434

Anisa belum membaca pesan Theo.Setelah membaca klarifikasi yang ditulis Evan, Anisa langsung tidur. Semenjak hamil, Anisa jadi gampang mengantuk.Dulu Anisa membutuhkan setengah jam untuk bisa terlelap, tetapi sekarang dia bisa tidur di mana dan kapan saja.Anisa terbangun sekitar pukul 5 pagi. Kalau bukan karena ingin buang air kecil, dia mungkin masih tidur.Setelah dari kamar mandi, Anisa kembali ke tempat tidur dan membuka ponselnya."Hmm?" Anisa mengucek kedua matanya. Dia sangat terkejut melihat pesan yang dikirimkan Theo.Theo mengirimkan pesan.[ Ada apa mencariku? ]Mencari dia? Anisa mengerutkan alis, dia tidak merasa ada mencari Theo.Sebentar! Apakah Theo sedang membicarakan kedatangan Anisa tempo hari? Berarti Theo mengetahui kedatangan Anisa?Anisa melihat hari dan jam Theo mengirimkan pesan. Theo mengirimkan pesan ini pada pukul 10 kemarin malam.Sekujur tubuh Anisa langsung terasa dingin. Dia berbaring sambil menatap pesan itu.Anisa ragu, apakah dia harus memberi tahu
last updateLast Updated : 2023-07-29
Read more

Bab 435

Sebagai seorang Presdir Tera Group yang terhormat, ego Theo terasa hancur melihat Anisa yang tak langsung membalas pesannya.Suasana hati Theo sangat buruk.Dengan kedua mata yang memerah, Theo mengetik dengan cepat.[ Kamu puas? ]Anisa terkejut membaca pesan Theo yang begitu ketus. Namun Anisa bisa memakluminya, Theo belum tidur semalaman, wajar saja dia emosi.Anisa membalas dengan sabar.[ Sudah jam 6 pagi, tidurlah! Aku juga mau tidur. ]Setelah membalas pesan Theo, Anisa menutup ponselnya dan kembali tidur.Theo kalah telak, dia tidak lagi membalas pesan Anisa. Di dalam hubungan, siapa yang lebih berinisiatif, dia yang kalah!Pukul 7.30 pagi.Gerbang rumah terbuka perlahan-lahan. Bibi Nini pergi dengan membawa tasnya.Sesaat melihat sosok Bibi Nini, Thea langsung mengejarnya.Ketika mendengar suara langkah kaki, Bibi Nini berhenti dan menoleh ke belakang. "Thea, hari ini aku ada urusan sebentar. Kamu jangan nakal ya di rumah."Thea menggelengkan kepala. Setiap hari Bibi Nini sela
last updateLast Updated : 2023-07-29
Read more

Bab 436

Kintara Group.Setelah menyelesaikan pekerjaan, Anisa tidak tahan untuk membuka ponselnya.Anisa kembali membuka pesan dari Theo dan membacanya berulang-ulang.Kenapa tiba-tiba Theo mengirimkannya pesan? Anisa pikir Theo sama sekali sudah tidak ingin berhubungan dengannya.Kemudian Anisa membuka berita untuk membaca perkembangan gosip mengenai dirinya dan Evan.Tiba-tiba Anisa berpikir, apakah Theo menghubunginya karena gosip yang beredar di media? Apa yang Theo pikirkan? Jika Theo benar-benar membenci Anisa, harusnya dia tidak perlu memedulikan gosip yang muncul di berita.Apakah Theo sudah tidak membenci Anisa atas insiden penusukan yang terjadi? Mustahil!Theo tidak mungkin memaafkan Anisa dengan mudah.Anisa mengerutkan alis sambil berpikir. Seandainya Theo tidak mengirimkan pesan, Anisa tidak mungkin memikirkannya seperti sekarang.Di saat Anisa sedang melamun, tiba-tiba ponselnya berdering."Anisa, aku di bawah. Cepat turun! Kita makan siang bersama." Terdengar suara Sania di uju
last updateLast Updated : 2023-07-29
Read more

Bab 437

"Hah? Nggak, kok." Anisa canggung menanggapi pertanyaan Sania.Setelah kenyang, Anisa mengeluarkan ponselnya dan mengirimkan pesan kepada Evan. Tidak disangka, Evan membalas dengan sangat cepat."Sania, Evan bilang dia nggak ada jadwal hari jumat. Dia bisa menghadiri pernikahan kamu," kata Anisa."Ahh ...." Semua orang histeris mendengar ucapan Anisa.Sania, Lisa, dan Emy, mereka semua tampak sangat bersemangat.Kemudian Sania bergegas mengeluarkan ponselnya dan mengirimkan pesan kepada Vanzoe.Begitu mengetahui Evan yang akan menghadiri pernikahannya, Vanzoe langsung memberi tahu Sabai."Kata Sania, Anisa yang mengajak Evan. Tiba-tiba aku nggak kepingin nikah. Istriku adalah penggemar beratnya Evan. Hampir semua teman-temannya Sania adalah penggemar berat Evan." Vanzoe menghela napas."Kalau Evan datang, nanti aku malah dicuekin. Aku nggak mau! Pernikahan yang aku inginkan bukan kayak gini," bentak Vanzoe. Dia kesal, tetapi tidak berani melarang Sania.Sabai turut prihatin, tetapi jug
last updateLast Updated : 2023-07-30
Read more

Bab 438

Anisa tidak mau menjawab pertanyaan ini, tetapi dia juga tidak boleh terlalu menunjukkan penolakan. Untungnya Anisa pintar dan menjawab, "Sebaiknya kalian jangan menanyakan pertanyaan tentang Beliau. Aku hanya mengkhawatirkan masa depan perusahaan kalian."Jawaban Anisa sontak menyadarkan semua orang. Benar, tak ada seorang pun yang berani membuat Theo murka."Baik. Bu Anisa, Anda mengambil jurusan kedokteran, tetapi kenapa akhirnya Anda memilih jadi pebisnis? Apa yang membuat Anda memilih jadi pebisnis?"Anisa mengerutkan alis saat mendengar pertanyaan ini. Awalnya Anisa ingin menjawab seadanya, tetapi tiba-tiba dia merasa mual dan tidak enak badan.Anisa menutup mulutnya, lalu bangkit berdiri dan lari ke kamar mandi."Bu Anisa, ada apa?" Semua orang kaget melihat Anisa yang tiba-tiba lari.Semua terjadi secara tiba-tiba ....Anisa masuk ke dalam bilik toilet dan memuntahkan semua isi perutnya. Perut Anisa terasa tidak nyaman, dia muntah sampai meneteskan air mata.Setelah puas memunt
last updateLast Updated : 2023-07-30
Read more

Bab 439

Anisa menyingkirkan ponselnya dari telinga, teriakan Sania bisa merusak gendang telinganya."Anisa, cepat jawab aku! Jawab! Anak siapa? Ah, aku mau gila. Kamu di mana? Aku ke sana sekarang, kamu harus menjelaskan semuanya." Sania melayangkan berbagai pertanyaan."Aku di rumah, tapi kamu jangan datang, aku mau istirahat. Anak siapa lagi? Aku memberi tahu kamu karena aku nggak mau dipaksa minum alkohol. Jangankan minum alkohol, makan saja muntah. Kamu jangan menyuruhku minum-minum di pesta pernikahan kamu. Kalau ada yang memaksa aku, kamu harus membantu aku. Oke?"Selain pesta pernikahan, Anisa juga mengkhawatirkan pesta lajang yang akan diadakan satu hari sebelum pernikahan Sania. Di sana ada banyak teman-temannya Sania, takutnya mereka minum-minum. Anisa memberi tahu Sania agar tidak terjadi kesalahpahaman."Kamu lagi hamil, mana boleh minum-minum? Tenang saja, aku nggak akan memaksa kamu minum." Sania berpikir sejenak, lalu bertanya, "Jadi ... itu anaknya Theo? Astaga, kalian mau apa
last updateLast Updated : 2023-07-30
Read more

Bab 440

Sabai terkejut mendengar jawaban Theo."Akhirnya kamu sadar juga. Kamu tahu apa kata Anisa? Anisa bilang sama Eden, katanya kamu yang mengembalikan jaket itu. Jadi terserah dia mau dipakai ke mana pun." Sabai sengaja mengetes Theo.Theo menyantap hidangannya sambil menjawab, "Memangnya aku peduli?""Aku ingin kamu melupakan dia," jawab Sabai."Tapi kamu yang mulai membahas dia." Theo melirik Sabai dengan dingin. "Aku tidak mau mendengar namanya lagi. Aku tidak tertarik.""Baiklah. Aku ikut senang, akhirnya kamu mulai bisa melepaskan dia. Sayangnya kamu masih sakit, aku terpaksa minum sendiri," kata Sabai sambil membuka sebotol anggur merah.Setelah selesai makan, Theo meletakkan alat makannya dan pergi meninggalkan ruang makan."Eh, temani aku mengobrol sebentar! Masa aku ditinggalin makan sendiri?" Sabai memegang gelas anggur sambil menatap Theo dengan memelas.Theo berjalan ke kamarnya Thea. Tadi malam Theo tidak bisa tidur, makanya dia bangun lebih siang.Setelah bangun, Bibi Wina m
last updateLast Updated : 2023-07-30
Read more
PREV
1
...
4243444546
...
89
DMCA.com Protection Status