Home / Romansa / Bangkitnya Suamiku yang Perkasa / Chapter 391 - Chapter 400

All Chapters of Bangkitnya Suamiku yang Perkasa: Chapter 391 - Chapter 400

884 Chapters

Bab 391

Anisa seperti mayat ....Melihat Anisa yang tak bergerak, Theo bertanya kepada dirinya sendiri, apakah akhir seperti ini yang dia inginkan?Apakah Theo merasa lega setelah Anisa meninggal? Kenapa Theo malah merasa semakin sakit?Theo menggendong tubuh Anisa yang terasa bagaikan sebongkah es besar."Anisa!" Theo berteriak. "Kamu tidak boleh mati tanpa seizin aku!"Selain kebencian, kedua pengawal bisa merasakan ketakutan yang tersirat dari sikap Theo."Ada apa dengan Tuan Theo? Anisa tidak mati, aku sudah bilang.""Kayaknya Tuan takut Anisa mati."Theo menoleh dan menatap kedua pengawal yang menyiksa Anisa. "Kalian kelewatan! Kalau sampai terjadi sesuatu kepada Anisa, aku tidak akan melepaskan kalian!"Kedua pengawal terkejut mendengar ancaman Theo. "Tuan, Anda yang menyuruh kami untuk menyiksanya. Kami sudah menggunakan cara yang paling lembut, dia sendiri yang membenturkan kepala ke dinding."....Theo membawa Anisa ke kamar. Tak berapa lama, dokter datang dan mengobati luka di kepala
last updateLast Updated : 2023-07-21
Read more

Bab 392

Seharusnya Anisa merasa patah hati atau sedih, tetapi dia sudah tak sanggup meneteskan air mata. Hatinya sudah mati rasa, dia tidak dapat merasakan emosi apa pun.Satu-satunya hal yang Anisa rasakan adalah kepalanya yang sakit. Saking sakitnya, bernapas pun sampai terasa sulit. Dia ingin bangun, hanya saja sekujur tubuhnya sakit dan nyeri.Anisa demam, tubuhnya panas, tetapi dia malah kedinginan.Setelah Theo selesai menelepon, dia mengembalikan ponsel kepada pengawalnya. Pengawal mengambil ponsel tersebut, lalu menunjuk ke arah tempat tidur.Theo menoleh ke arah tempat tidur. Anisa telah membuka matanya, tetapi wajahnya tidak menunjukkan tanda-tanda kehidupan.Melihat kondisi Anisa sekarang, dia tidak ada bedanya dengan mayat hidup.Theo tidak menyukai kondisi Anisa yang seperti ini. Daripada melihat Anisa sakit, Theo lebih memilih bertengkar dengannya. Setidaknya Anisa sehat dan bisa bergerak.Theo berjalan mendekati tempat tidur, lalu mengulurkan tangannya untuk menyentuh dagu Anisa
last updateLast Updated : 2023-07-21
Read more

Bab 393

Badan Anisa makin panas, kulitnya juga semakin memerah. Kalau dibiarkan terus, Anisa bisa kehilangan nyawanya. "Anisa, Anisa ...." Tak peduli berapa kali pun Theo memanggil namanya, Anisa tidak memberikan respons.Hati Theo terasa remuk dan panik. Dia bangkit berdiri dan keluar untuk memanggil dokter. "Dokter, dokter!"Setelah memeriksa situasi Anisa, dokter berkata, "Pak Theo, demamnya harus segera diturunkan. Antara diinfus atau diberikan obat minum. Menurut Anda ....""Dia tidak sadarkan diri, bagaimana bisa minum obat? Aku harus menyuapinya dengan menggunakan mulut?" tanya Theo.Dokter ketakutan melihat reaksi Theo. "Oh, aku akan menginfusnya."Tadi Anisa mencabut jarum infusnya sehingga obat yang dimasukkan ke dalam cairan infus harus diracik ulang.Theo berdiri di samping sambil memperhatikan Anisa. Theo hanya menginginkan satu jawaban, tetapi kenapa Anisa bersikeras tidak mau memberitahunya? Anisa bahkan lebih memilih mati daripada membuka mulut.Theo sangat kesal, rasanya dia
last updateLast Updated : 2023-07-21
Read more

Bab 394

Ekspresi Theo terlihat muram, dia tidak tahan dengan Anisa yang mengacuhkannya.Theo bisa saja membuka paksa mulut Anisa dan memaksanya makan, tetapi Theo tidak akan melakukannya.Kalau Anisa tidak mau makan, biarkan saja dia mati kelaparan. Theo menarik kembali tatapannya dan pergi meninggalkan kamar.Setelah Theo pergi, Anisa merasa lebih lega. Namun, tiba-tiba terdengar suara mesin yang berasal dari halaman. Anisa mengerutkan alisnya sambil mengamati suara tersebut.Suara mesin mobil! Anisa mendengar suara mobil demi mobil yang berhenti di depan halaman vila.Hari sudah malam, kenapa ada banyak orang yang datang? Ditambah, tempat ini sangat terpencil, untuk apa orang-orang itu datang?Ini adalah vilanya Theo. Berarti, semua orang itu datang karena diundang oleh Theo? Theo mau mengadakan pesta? Bukannya mengurus pemakaman Sabrina, Theo malah berpesta di vila?Ketika Anisa hendak turun dari tempat tidur dan beranjak ke jendela, dokter membuka pintu kamar dan masuk sambil membawa kotak
last updateLast Updated : 2023-07-21
Read more

Bab 395

Begitu melihat Anisa turun, salah seorang pengawal langsung melaporkannya kepada Theo.Theo pun bangkit berdiri, lalu menoleh ke arah tangga. Anisa mengenakan piyama yang diberikan Theo kepadanya. Hanya saja, piyama tersebut agak kebesaran untuk ukuran tubuh Anisa yang mungil.Theo mengerutkan alis, bukannya Anisa sedang diinfus vitamin? Kenapa dia malah turun?"Theo, kamu menyembunyikan wanita di rumahmu?" tanya salah seorang teman Theo."Namanya juga pria, nggak ada yang aneh. Haha." Salah seorang teman Theo menggodanya."Siapa wanita itu? Pacar atau teman tidur?Theo mengabaikan pertanyaan teman-temannya dan fokus menatap Anisa yang berjalan mendekat.Bukankah Anisa ingin mati? Apa yang dia inginkan? Untuk apa dia turun?Theo mengadang Anisa, lalu menatapnya dengan tajam dan bertanya, "Kamu mencabut infusmu lagi?""Aku nggak boleh ikut bersenang-senang?" Anisa mendorong dada Theo.Ikut bersenang-senang? Kalau Anisa memang mau ikut bersenang-senang, Theo tidak akan melarangnya.Ketik
last updateLast Updated : 2023-07-21
Read more

Bab 396

Theo pikir Anisa langsung kembali ke kamar, makanya Theo tidak begitu memedulikan Anisa yang tak kunjung kembali dari toilet.Tiba-tiba sebuah pikiran pun terbesit di otak Theo. Jangan-jangan ... Anisa kabur?Vila ini berada di tengah hutan yang memiliki luas ratusan hektar! Bagaimana Anisa bisa bertahan di tengah hutan yang gelap? Apalagi kondisi Anisa masih lemah dan angin malam juga dingin. Theo mengepalkan tangannya dan bergegas turun."Tuan, aku akan segera memeriksa CCTV. Aku akan mengecek kapan dia kabur," kata pengawal sesaat menyadari Anisa hilang. "Hari sudah malam, di hutan juga tidak ada lampu. Dia tidak akan bisa kabur terlalu jauh.""Tidak berguna! Menjaga 1 orang wanita saja tidak becus!" Theo menggertakkan giginya."Maaf, aku akan segera mengutus orang untuk mencarinya. Aku berjanji, kami akan menemukannya sebelum matahari terbit."Dalam sekejap, seluruh kesadaran Theo pun kembali, dia memiliki sebuah firasat yang kuat."Anisa pasti kabur sebelum jam 12 malam. Waktu ak
last updateLast Updated : 2023-07-21
Read more

Bab 397

Terdapat banyak binatang buas di hutan ini. Jalan pada malam hari, pada siang hari pun ada banyak binatang buas yang berkeliaran.Theo masuk ke dalam hutan yang mengerikan ini dengan didampingi para pengawalnya. Theo memegang senter, terlihat jalanan setapak yang dikelilingi pepohonan besar.Perlahan-lahan, Theo mulai mencemaskan keselamatan Anisa. Kenapa Anisa berani berkeliaran sendirian di hutan ini?Apakah Anisa berpikir dia bisa meloloskan diri dari tempat ini? Kenapa Anisa tidak berubah pikiran dan kembali ke vila?Kalaupun Anisa menyesal di tengah jalan dan kembali ke vila, Theo tidak akan memarahinya."Anisa!" Theo berteriak dengan suara gemetaran.Setelah Theo berteriak, pengawal juga ikut memanggil Anisa, "Anisa, kami datang menyelamatkanmu. Kalau kamu mendengar suara kami, tolong jawab."Tidak ada yang merespons. Hanya terdengar suara serangga serta angin yang berembus.Setelah berjalan sekitar 20 menit, Theo melihat sehelai piyama yang tampak familier. Ini adalah piyama yan
last updateLast Updated : 2023-07-22
Read more

Bab 398

Theo dan yang lainnya sampai di vila dalam keadaan basah kuyup.Waktu sudah menunjukkan pukul 3 pagi, hanya tersisa beberapa orang yang masih minum-minum di ruang tamu. Minum-minum cuma alasan, sebenarnya mereka menunggu Theo pulang.Begitu melihat Theo yang pulang sambil menggendong Anisa, semua orang sontak bangkit berdiri. Awalnya mereka ingin mencairkan suasana, tetapi tak ada seorang pun yang berani buka mulut.Theo hanya mengenakan sehelai kaus tipis yang basah kuyup. Sorotan matanya terlihat gelap dan menyeramkan.Wanita yang berada di dalam pelukan Theo tampak pucat seperti mayat hidup. Semua orang tersentak melihat keadaan Theo dan Anisa. Mereka turut bersimpati melihat kondisi Anisa yang tampak sangat parah.Theo langsung membawa Anisa ke atas.....Begitu hasil otopsi Sabrina keluar, Marvin langsung memberi tahu Theo.Sabrina tidak keracunan, di tubuhnya juga tidak terdapat luka lain selain luka jatuh. Setelah melalui otopsi, Sabrina dipastikan meninggal karena jatuh dari ta
last updateLast Updated : 2023-07-22
Read more

Bab 399

Namun setelah dipikir-pikir, Eden pun mengurungkan niatnya."Sudahlah, aku nggak mau banyak ikut campur. Anggap saja nggak tahu apa-apa," Eden bergumam.Kali ini Theo memang kelewatan, bagaimana dia bisa menculik Anisa dan melarangnya untuk berkomunikasi dengan keluarganya?Kalau Eden ada di posisi Mike, Eden juga pasti mengamuk.Waktu sudah menunjukkan pukul 11 siang. William tidak mengacaukan upacara pemakaman, Eden bahkan tidak melihat keberadaannya. Entah apa yang sedang direncanakan bocah itu.Setelah pemakaman selesai, para tamu pergi ke hotel untuk makan siang.Eden menghampiri Theo dan menyapanya, "Pak."Theo hanya meliriknya."Turut berduka cita," kata Eden dengan canggung.Kemudian Eden memberanikan diri dan mengikuti Theo yang sedang berjalan ke tempat parkir. "Pak, apakah Anisa bersamamu? Kedua anaknya sangat khawatir ....""Masih hidup," Theo menjawab dengan singkat.Eden kebingungan mendengarnya. Kenapa Theo menjawab seperti itu?Maksudnya, Anisa masih hidup, tetapi kondi
last updateLast Updated : 2023-07-22
Read more

Bab 400

"Anisa, akhirnya kamu sadar!" Terdengar suara seorang pria.Anisa menoleh ke samping, dia melihat pengawalnya Theo yang berjaga di dalam kamar."Anisa, kamu masih ingat kejadian semalam? Tadi malam hujan lebat banget, Tuan yang menggendongmu pulang. Sepatu Tuan jatuh, Tuan menggendongmu tanpa pakai alas kaki."Anisa hanya diam."Kakimu terluka parah, kakinya Tuan Theo juga tergores. Hujan tadi malam sangat lebat, kamu dan Tuan sama-sama demam. Setelah sampai di vila, Tuan mengobati lukanya dan bergegas pergi menghadiri pemakaman ibunya."Anisa tidak memberikan respons."Anisa, dari semua wanita yang aku kenal, kamu ada wanita yang paling hebat." Pengawal sangat mengagumi keberanian Anisa. "Tadi subuh kami menemukan seekor serigala yang terluka di tengah hutan. Sepertinya itu serigala yang menggigit kamu. Kamu keren banget! Meskipun tubuhmu mungil, kamu berani melawan serigala itu.""Aku punya belati," jawab Anisa.Ketika bicara, tenggorokan Anisa terasa sangat nyeri. "Uhuk, uhuk ...."
last updateLast Updated : 2023-07-22
Read more
PREV
1
...
3839404142
...
89
DMCA.com Protection Status