Home / Romansa / Bangkitnya Suamiku yang Perkasa / Chapter 371 - Chapter 380

All Chapters of Bangkitnya Suamiku yang Perkasa: Chapter 371 - Chapter 380

884 Chapters

Bab 371

Maksud ucapan Theo, dia hanya menginginkan anak yang dilahirkan Anisa. Theo tidak peduli dengan anak yang dikandung wanita lain."Jadi, kamu menyuruh Anisa melahirkan untukmu?" Sabai menggoda Theo."Em." Theo mengangguk.Sabai hampir tersedak saat mendengar jawaban Theo. "Kamu benar-benar menyuruh Anisa melahirkan anak untukmu?""Nara memintaku untuk balas dendam," jawab Theo."Terus, kamu suruh Anisa melahirkan anak untukmu sebagai cara balas dendam?" Sabai menggelengkan kepala. "Kalau Nara tahu, yang ada di malah pingsan.""Terserah aku mau balas dendam dengan menggunakan cara apa," Theo menjawab dengan arogan."Anisa setuju?" Sabai yakin, masalah ini tidak sesederhana yang dijelaskan Theo.Anisa sudah mempunyai 2 orang anak. Walaupun William adalah anak yang diadopsi, Anisa sangat menyayanginya sepenuh hati. Anisa pasti menolak permintaan Theo."Anisa menolak. Sekarang dia sangat membenci aku." Theo mengerutkan alis."Aku tidak heran, wanita mana yang mau dipaksa melahirkan." Sabai
last updateLast Updated : 2023-07-17
Read more

Bab 372

Di dalam foto tersebut, Anisa tampak tersenyum bahagia.Tiba-tiba, hati Theo terasa sangat sakit. Dia sudah lama tidak melihat Anisa tersenyum sebahagia itu.Sudah 5 tahun Theo tidak melihat senyuman semanis ini.Di toko gaun pengantin.Anisa melepaskan gaun pengantin yang dikenakan, lalu memilih sebuah gaun panjang berwarna ungu yang akan dikenakan untuk menghadiri pesta pernikahan Sania dan Vanzoe."Setelah berumur 30 tahun, aku nggak akan berani memakai gaun seperti ini lagi. Mumpung masih belum 30 tahun, aku mau membeli beberapa helai buat dipakai." Anisa menghela napas."Anisa, siapa pun nggak akan percaya kamu sudah berusia 29 tahun. Meskipun menginjak usia 30, kamu masih cantik dan awet muda. Umurmu bertambah tua, tapi wajahmu nggak.""Kamu memang paling pintar ngomong. Pantas saja Vanzoe nggak berkutik di tanganmu," kata Anisa sambil tertawa."Dia harus bersyukur bisa menikahi aku." Sania bercerita sambil mencoba beberapa helai gaun. "Oh iya, beberapa hari lagi William dan Wilo
last updateLast Updated : 2023-07-17
Read more

Bab 373

Sania dan Anisa memilih tempat di samping jendela. Pemandangan di sini sangat indah."Ibu." Wilona melambaikan tangannya ke arah Anisa.Anisa menggendong kedua anaknya ke atas tempat duduk. "Bagaimana hari kalian?""Bu, kata Bu Guru, minggu depan kami mau disuntik. Aku takut sakit ...." Wilona menggelengkan kepala."Ambil darah untuk memeriksa gula darah," William menjelaskan."Jangan takut, nggak sakit, kok." Anisa menghibur Wilona.Tatapan Wilona tertuju kepada kue ulang tahun yang berada di atas meja. "Bu, siapa yang ulang tahun? Tante Sania?"Sania tersenyum sambil menggelengkan kepala. "Hari ini kita mau merayakan ulang tahun kalian. Senang, nggak?""Ini hadiah buat Wilo, ini hadiah buat William." Sania memberikan bingkisan yang telah disiapkan."Ah, aku senang!" Wilona menerima hadiahnya dengan bersemangat. "Terima kasih, Tante. Aku paling sayang Tante.""Tante juga sayang kamu." Sania mengusap kepala Wilona.Anisa memberikan isyarat kepada William untuk menerima hadiah yang dibe
last updateLast Updated : 2023-07-18
Read more

Bab 374

Ketika Theo menghampiri mereka, Anisa sedang menyantap kuenya. Begitu melihat Theo, Anisa terkejut sampai hampir mematahkan sendok plastik yang ada di dalam mulutnya.Takdir macam apa ini? Kenapa makan pun harus bertemu dengan Theo."Pak Theo, kebetulan banget? Kamu ada acara makan-makan?" Sania mengerutkan alisnya.Sania tidak bersikap kurang ajar, tetapi ekspresi wajahnya jelas terlihat tidak senang.Theo melihat kue ulang tahun yang ada di atas meja, lalu menatap ke arah William dan Wilona."Kalian ulang tahun?" Suara Theo terdengar kebingungan.Theo masih menghapal ulang tahun Anisa, hari ini bukanlah hari ulang tahunnya. Sekujur tubuh Anisa langsung terasa panas, ini adalah alasan kenapa dia tidak mau mengadakan pesta.Anisa merasa agak frustrasi, kenapa dia harus selalu bertemu Theo?Theo melihat ketakutan, kepanikan, dan rasa gugup yang terpancar di wajah Anisa. William dan Wilona berulang tahun di hari yang sama? Jangan-jangan ...."Kamu nggak ada kerjaan? Ngapain mengurusi ula
last updateLast Updated : 2023-07-18
Read more

Bab 375

Cara yang digunakan Theo terkesan sederhana, tetapi kasar.Theo mengajak Anisa bertemu untuk menagih utangnya. Anisa mengerutkan alis, lalu membalas dengan singkat.[ Tidak bisa. ]Theo membalas dengan cepat. Anisa bahkan bisa membayangkan ekspresi Theo saat membalas pesan ini.[ Aku bukan lagi berdiskusi, aku memerintahkanmu! ]Anisa membalas dengan tenang.[ Aku datang bulan. Kamu mau? ]Theo membalas.[ Kamu menantang aku? ]Anisa tidak membalas Theo. Mana mungkin dia berani menantang Theo?....Di lantai 2. Anisa tak kunjung membalas pesan Theo. Akhirnya Theo menyimpan ponselnya.Ketika Theo sedang mengirimkan pesan, tidak ada seorang pun yang berani bersuara. Begitu Theo meletakkan ponselnya, suasana baru terasa mulai mencair."Pak Theo, wanita yang tadi Anisa Kintara, ya? Presdir Kintara Group?""Benar, itu Anisa. Ada fotonya di internet," kata salah seorang pegawai. "Kalian tahu Malia Wongso? Dia adalah ibu tirinya Anisa. Setelah ayahnya Anisa meninggal, Anisa dan Malia berebut
last updateLast Updated : 2023-07-18
Read more

Bab 376

Perawat tersebut memberikan sebotol darah kepada Sabrina."Cepat sekali?" Sabrina agar tidak menyangka.Perawat mengangguk. "Adiknya takut sakit, jadi dia bersedia disuntik untuk menyemangati adiknya. Mereka berdua sangat akur."Sabrina hanya tertarik dengan latar belakang William. Wilona tidak mirip dengan Theo. Ditambah, Sabrina pernah mendengarnya, katanya Wilona adalah anaknya Anisa dengan pria lain.Meskipun William adalah anak kandungnya Theo, Sabrina juga tidak akan menerima Anisa sebagai istrinya Theo. Anisa pernah menjalin hubungan dengan pria lain. Jika Sabrina menerima Anisa, bukankah sama saja dengan merendahkan Theo?Setelah mengambil botol tersebut, Sabrina menutup jendela kaca dan bergegas pergi ke pusat pemeriksaan darah.Sesampainya di sana, Sabrina menyerahkan darah Theo dan darah William kepada petugas. "Hasilnya berapa lama?""Biasanya 3 hari kerja. Begitu hasilnya keluar, kami akan segera menghubungi Anda."Sabrina sangat bersemangat, dia menganggukkan kepalanya.D
last updateLast Updated : 2023-07-18
Read more

Bab 377

Terdapat sebuah undangan di atas meja Anisa. Setelah dibuka, ternyata itu adalah undangan untuk menghadiri sebuah konferensi mewah.Ketika masuk ke ruangan Anisa, Mike juga melihat undangan tersebut dan berkata, "Kalau kamu nggak mau hadir ....""Aku mau pergi." Anisa mengambil tas, lalu merapikan riasan wajahnya.Mike berdecak. "Kamu terpukul, ya? Ini lipstik baru? Bagus banget warnanya. Wah, kamu langsung kelihatan seperti wanita karier yang sukses. Jangankan 1 orang Malia, 10 orang Malia pun bukan tandinganmu.""Kamu mau ikut?" tanya Anisa setelah selesai merapikan riasan wajahnya."Tentu saja, aku mau menemani kamu." Mike mengangguk.Di konferensi.Para petinggi dari perusahaan-perusahaan besar berkumpul di acara ini. Begitu Anisa sampai, dia langsung diundang ke belakang panggung."Bu Anisa, kami akan memberikan waktu 20 menit untuk ada memberikan kata sambutan. Mohon Anda menyiapkan kata sambutan Anda sebelum dipanggil," kata panitia acara.Anisa mengangguk. "Baik."Setelah menem
last updateLast Updated : 2023-07-18
Read more

Bab 378

Mike dan Eden bertengkar selama kurang lebih 20 menit.Setelah lelah bertengkar, Eden mendorong bingkai kacamatanya dan berkata, "Jangan suka cari gara-gara."Mike mendengus dingin. "Setiap membahas atasanmu, kamu seperti kehilangan akal sehat. Sebaiknya kamu introspeksi diri. Bosmu bukan ayahmu, kamu tidak mengenalnya sedekat itu.""Kamu yang harus introspeksi. Apa pedulimu soal investasi bosku? Kalaupun Pak Theo benar-benar berinvestasi di perusahaannya Malia, bukan berarti dia mendukung Malia. Namanya juga bisnis," Eden membantah."Jangan mengajakku keluar lagi. Kalau kalian berpihak kepada Malia, kita nggak usah berhubungan lagi. Aku tidak akan pernah mengkhianati Anisa." Mike mengutarakan pemikirannya.Wajah Eden pun memerah karena marah. "Ya sudah, aku juga nggak rugi!"Setelah selesai bertengkar, Eden dan Mike kembali mencari atasan masing-masing.Sepuluh menit kemudian.Mike tidak dapat menemukan Anisa sehingga dia kembali menemui Mike. "Di mana Theo? Aku nggak bisa menemukan A
last updateLast Updated : 2023-07-18
Read more

Bab 379

Anisa berjalan ke pintu sambil cemberut."Aku juga tidak tahu apakah bisa dibilang investasi," kata Theo saat Anisa berjalan ke pintu. "Aku memberikan Nara 4 triliun."Empat triliun? Theo memberikan Nara 4 triliun?"Bukannya 2 triliun?" tanya Anisa secara spontan.Theo menyeringai. "Ternyata kamu masih memedulikan kehidupan pribadiku. Sebelumnya aku memberikan 2 triliun, lalu kemarin aku memberikannya 2 triliun lagi karena dia sudah 2 kali mengoperasi Thea."Anisa mengepalkan kedua tangannya dengan erat. Nara mendapatkan uang sebesar 4 triliun? Yang lebih parah, Nara mendapatkan uang itu secara cuma-cuma karena yang mengoperasi Thea adalah Anisa!Konyol! Anisa benar-benar merasa konyol ....Berarti, Theo memberikan 4 trilun kepada Malia?Theo melihat tubuh Anisa yang tampak tegang dan gemetaran. Kemudian Theo bergegas mengenakan pakaiannya dan berjalan ke samping Anisa. "Anisa, kamu kenapa?"Theo menggenggam erat tangan Anisa. Anisa menarik napas panjang, lalu mengempaskan tangan Theo
last updateLast Updated : 2023-07-19
Read more

Bab 380

"Karena aku takut sakit, jadi perawat meminta Kak William untuk memberikan contoh. Kak William memang paling menyayangi aku," kata Wilona sambil memeluk William."Kalian berdua memang paling menggemaskan dan paling penurut. Ibu sangat menyayangi kalian." Anisa terharu mendengar alasan yang dijelaskan Wilona."Kami juga sayang Ibu." Kedua mata Wilona tampak berbinar-binar.Pengawal menggaruk kepalanya sambil bertanya, "Bu Anisa, aku pergi masak, ya?""Ah? Aku takut merepotkanmu," jawab Anisa.Pengawal menggelengkan kepala. "Tidak repot.""Bu, masakan Paman sangat enak. Tadi malam kami dimasakin ayam panggang." Wilona menarik tangan Anisa dan bertanya, "Oh iya, di mana Paman Mike?""Paman Mike masih ada urusan di luar," Anisa menjawab sambil mengerutkan alisnya.Tadi Theo menyita ponsel Anisa. Mike pasti cemas karena tidak bisa menemukan Anisa.Anisa bergegas mengambil ponselnya dan menelepon Mike.Tak sampai 2 detik, Mike langsung menjawab telepon Anisa. "Anisa, kalau Theo menculikmu, k
last updateLast Updated : 2023-07-19
Read more
PREV
1
...
3637383940
...
89
DMCA.com Protection Status