Semua Bab Bangkitnya Suamiku yang Perkasa: Bab 361 - Bab 370

884 Bab

Bab 361

Sebelumnya, Resha dan Malia sudah putus, tetapi begitu Malia menjual semua asetnya di luar negeri, Resha kembali mendekati Malia."Resha, aku dengar Theo memberi putrimu 2 triliun, ya?" Malia sengaja meninggikan suaranya.Sesaat melihat gelagat aneh Malia, Resha menoleh dan melihat keberadaan Anisa."Iya, kemarin kasihnya," Resha menjawab dengan bangga."Bagaimana kalau suruh anakmu berinvestasi di tempatku? Aku akan melipatgandakan uangnya." Malia tersenyum."Boleh, boleh. Nanti aku tanyakan sama dia. Sebenarnya putriku sangat menyukaimu, dia juga mendukung hubungan kita." Resha menyanjung Malia."Anisa, aku sudah kembali." Malia mendekati Anisa. Raut wajah Malia terlihat sangat angkuh."Baguslah. Kalaupun kamu tidak pulang, aku yang akan pergi mencarimu," Anisa menjawab dengan dingin."Oh, aku juga pulang untuk menemuimu. Nyawa ibumu tidak cukup untuk mengganti nyawa putri dan adikku." Malia mengangkat kedua alisnya. "Bukannya kamu sangat mencintai Theo? Aku akan menggunakan uang yan
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-07-16
Baca selengkapnya

Bab 362

Theo tampak mengenakan jas berwarna cokelat muda, dia terlihat gagah dan tampan.Theo selalu mengenakan busana berwarna gelap, dia jarang mengenakan pakaian berwarna terang. Kedatangan Theo sontak membuat suasana menjadi canggung.Sania menggertakkan giginya sambil mengepalkan tangan. Rasanya Sania ingin menghajar Vanzoe sampai babak belur!Untuk apa Vanzoe mengajak Theo ke sini? Sesaat melihat Theo, Anisa bergegas menarik tatapannya.Jantung Anisa berdegup kencang, bayang-bayang pada malam itu pun menghantui ingatannya. Anisa masih mengingat jelas semuanya ....Malam ini ada begitu banyak orang. Anisa yakin, Theo tidak mungkin berani bertindak sembarangan. Sekarang Theo memposisikan dirinya sebagai pihak yang terutang, sedangkan Anisa adalah pihak yang berutang.Apakah Theo tidak tahu malu? Meskipun Anisa tidak mengundangnya, berani-beraninya dia datang dan ikut berpesta.Sania langsung menarik lengan Vanzoe dan mencubitnya sambil melotot. Vanzoe mengangkat kedua bahunya, dia tidak ta
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-07-16
Baca selengkapnya

Bab 363

Eden mengambil sebuah daging panggang, lalu memasukkannya ke dalam mulut Mike dan menyuruhnya diam.Ketika Vanzoe dan Sania kembali, Eden bangkit berdiri dan bergegas membantu mereka. "Wah, banyak banget. Ada bir, ada anggur merah .... Kamu curi dari gudang ayahmu, ya?""Mencuri? Enak saja! Kalau ada di rumahku, berarti punyaku juga." Vanzoe membuka sebotol anggur merah.Eden juga mengambil beberapa gelas untuk Mike dan Theo, lalu menuangkan anggurnya untuk mereka.Grey yang biasanya tidak minum juga menuangkan segelas anggur sambil berkata, "Malam ini ramai banget. Aku juga ikut minum.""Wah, hari ini Kak Grey seru banget. Akhirnya kamu ikut minum." Sania mengambil botol anggur yang dipegang Grey dan menoleh ke arah Anisa. "Anisa, kamu mau?"Anisa menggelengkan kepala. "Aku mau jaga anak-anak. Kalian saja yang minum.""Ya sudah. Tenang saja, aku akan membantumu untuk mengawasi tamu tak diundang ini." Sania beranjak duduk di samping Theo dan berkata, "Pak Theo, kamu tidak menemani calo
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-07-16
Baca selengkapnya

Bab 364

William menoleh ke arah Theo, mereka saling bertatapan selama beberapa detik.Kemudian William memelototi Theo sambil berkata kepada Wilona, "Dia tidak akan memakan makanan yang kamu berikan.""Huhuhu. Kak, ngapain dia ke sini?" Meskipun membenci Theo, Wilona terus memperhatikannya."Tidak tahu. Kamu sudah makan?" tanya William.Wilona menggelengkan kepala. "Ibu lagi ambilin saus."Ketika Anisa keluar membawa saus, Sania menghampirinya dan berbisik, "Anisa, di rumahmu nggak ada obat pencahar, 'kan?""Kenapa?" Anisa menggelengkan kepala.Sania menceritakan kelakuan Wilona kepada Anisa. "Aduh, lucu banget. Kamu nggak lihat ekspresinya Theo, hahahaha. Dia mau marah, tapi nggak bisa marah. Ditambah, Wilona begitu menggemaskan, siapa yang tega memarahinya?"Anisa tercengang mendengar cerita Sania. Pantas saja Wilona memaksa Anisa pergi saus, ternyata Wilona mau mengalihkan perhatian Anisa.Anisa menyiapkan makanan untuk anak-anaknya, lalu beranjak ke samping Wilona dan William sambil berkat
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-07-16
Baca selengkapnya

Bab 365

"Theo, kamu nggak capek?" Anisa menggertakkan gigi."Kamu capek?" Theo menarik pergelangan tangan Anisa dan mendorongnya ke tempat tidur. "Aku lihat suasana hatimu lumayan bagus. Kenapa tiba-tiba capek? Karena melihat aku?"Sembari berbicara, tangan Theo mulai membuka pakaian Anisa. Anisa sontak menahan tangan Theo dan memohon, "Theo, jangan di rumahku!""Kenapa?" Theo tidak memberikan Anisa kesempatan untuk menjawab. "Kenapa tidak boleh di rumahmu? Karena ada pria lain yang pernah tidur di sini?"Anisa mendorong dada Theo. "Karena kamu kotor! Aku jijik!"Ucapan Anisa langsung membuat Theo terdiam. Anisa merasa Theo kotor? Anisa jijik karena Theo pernah meniduri Nara?Anisa bangkit berdiri, lalu membuka pintu dan mengusir Theo. "Keluar!"Theo berjalan ke arah pintu, dia mengangkat tangan dan kembali menutup pintunya. "Memangnya kamu tidak kotor?""Kamu pernah mengandung anak pria lain." Setelah kembali mengunci pintu, Theo menarik pinggul Anisa dan menggendongnya ke atas tempat tidur.
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-07-16
Baca selengkapnya

Bab 366

"Ibu!""Ibu!"Teriakan William dan Wilona menggemparkan seisi rumah.Di kamar utama, Anisa terkejut mendengar teriakan kedua anaknya. Anisa langsung mendorong Theo, tetapi tenaganya tidak cukup kuat."Theo, minggir, awas!" Seiring kegelisahan dan kekhawatiran yang dirasakan, Anisa pun meneteskan air mata.Theo menahan kedua pergelangan tangan Anisa dan tidak membiarkannya pergi."Aku belum selesai." Suara Theo terdengar tidak senang. "Mereka mencarimu bukan karena benar-benar ada masalah.""Aku tidak peduli. Selama mereka memanggilku, aku harus selalu ada untuk mereka." Anisa berusaha memberontak.Namun Theo mencengkeram Anisa dengan semakin kuat. Theo sama sekali tidak ada rencana untuk melepaskan Anisa.Anisa tak berdaya, dia hanya bisa menangis. Perlahan-lahan, sorotan mata Anisa pun memancarkan kebencian.Di luar pintu.Melihat Wilona yang menangis, Sania langsung memeluk dan menggendongnya."Wilo, maafkan Tante. Tante minum terlalu banyak, jadi asal ngomong." Sania membawa Wilona
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-07-16
Baca selengkapnya

Bab 367

Ketika Anisa mematikan lampu, Theo sempat melihat air mata yang mengalir di sudut mata Anisa.Hasrat Theo memang terpenuhi, tetapi hatinya justru terasa hampa. Theo malah khawatir melihat Anisa yang diam dan pasrah.Dengan pencahayaan yang remang-remang, Theo dapat melihat punggung Anisa secara samar-samar. Seketika, Theo mengerutkan alisnya, perasaannya terasa campur aduk.Meskipun Theo dan Anisa berbaring di tempat tidur yang sama, Theo merasa jarak mereka sangatlah jauh. Kemudian Theo mengulurkan tangannya secara perlahan-lahan, lalu mendekat Anisa ke dalam pelukannya."Lepaskan!" teriak Anisa sambil terisak-isak."Tidak mau." Theo memeluk Anisa dengan erat.Theo meletakkan dagunya di atas pundak Anisa dan mencium aroma tubuhnya. "Aku mau tidur di sini."Sekujur tubuh Anisa terasa seperti diikat, dia sama sekali tidak bisa bergerak. Sikap Theo tidak lembut, tetapi setidaknya tidak sekasar tempo hari.Walaupun ini adalah rumahnya Anisa, Theo lebih terlihat seperti tuan rumah. Kapan T
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-07-17
Baca selengkapnya

Bab 368

Theo menyeringai dingin. William mau menjadi ayahnya Theo? Konyol!Tadi malam Theo bermalam di Vila Starbay. William dan Wilona pasti tidak bisa tidur semalaman, mereka tidak mungkin tinggal diam. Semalam William pasti sibuk meretas sistem keamanan Tera Group. Seharusnya Theo marah, tetapi mengingat William yang marah sampai tidak bisa tidur, Theo malah tersenyum puas."Pak, apakah perlu lapor polisi?" tanya Eden.Theo lanjut menuruni tangga sambil menjawab dengan tenang, "Bagaimana keadaan sekarang?""Sedang diperbaiki," jawab Eden."Butuh berapa lama?""Katanya bisa dibereskan sebelum jam 12 siang," jawab Eden."Tidak perlu lapor polisi.""Baik. Pak, Anda mencurigai William pelakunya?" Eden bertanya dengan hati-hati."Tidak perlu dicurigai, memang dia pelakunya."Eden harus mengakui kehebatan William. "Baiklah. Wah, William hebat banget. Padahal Tim IT sudah memperketat sistem keamanan, tapi dia masih bisa meretasnya.""Apa gunanya hebat? Kepintarannya digunakan untuk hal-hal yang ti
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-07-17
Baca selengkapnya

Bab 369

Sesaat memasuki kamar, Sabrina mengambil ponsel yang diberikan pelayan, lalu berkata, "Halo, aku adalah ibunya Theo. Kamu kenal Theo Pratama?""Halo, Bu Pratama. Maaf, ada apa menghubungi aku?" tanya orang yang berada di ujung telepon."Aku dengar, di sekolah kalian ada murid yang bernama William Kintara?" tanya Sabrina."Benar.""Begini, aku memerlukan beberapa helai rambutnya. Apakah kamu bisa membantuku? Aku akan memberikanmu imbalan. Berapa bayaran yang kamu minta?" Sabrina tidak berbasa-basi.Orang di ujung telepon tidak mengerti. "Maaf, untuk apa Anda memerlukan rambutnya? Sepertinya Anda belum mengetahui kondisi William. Anak itu tidak suka disentuh. Biasanya, dia hanya bermain dengan adiknya."Sabrina tidak menyangka pekerjaan semudah ini malah sulit dilakukan pada William."Coba kamu pikirkan cara. Kalau tidak dapat rambut, darah juga boleh. Ibunya adalah mantan istri putraku. Aku mencurigai identitas William, makanya aku membutuhkan bantuanmu. Kalau kamu berhasil, aku akan me
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-07-17
Baca selengkapnya

Bab 370

Di Tera Group.Akhirnya sistem keamanan perusahaan kembali berfungsi normal. Eden mengetuk pintu ruangan Theo, lalu masuk untuk melaporkan beberapa hal."Pak Theo, Departemen Keamanan memintaku untuk memberikan ini." Eden memberikan sebuah dokumen kepada Theo.Theo melirik dokumen yang diberikan sambil bertanya, "Apa itu?""Sepertinya kode virus yang ditulis William." Eden hanya berani melihat sekilas, dia tidak berani membaca semuanya.Sesaat membuka dokumen tersebut, Theo melihat beberapa baris kalimat yang ditulis dengan tulisan cetak tebal. Ekspresi Theo pun muram begitu membaca tulisan-tulisan tersebut.[ Theo bodoh! ][ Semoga Theo jatuh ke sungai! ][ Buang air besar tidak cuci pantat! ][ Theo tersedak sampai mati waktu makan. ]....Theo meremas kertas tersebut dan membuangnya ke tong sampah. Meskipun tampak kesal, Theo tidak melakukan apa-apa. Bagaimanapun, William masih berumur 4 tahun. Theo tidak mungkin membuat perhitungan dengan anak berusia 4 tahun.Di saat bersamaan, Sa
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-07-17
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
3536373839
...
89
DMCA.com Protection Status