"Anisa, aku tidak pernah bertemu dengan wanita yang nggak tahu malu kayak kamu! Pertama, kamu yang memfitnahku duluan, kedua kamu menuduhku yang memulainya? Memangnya aku sudah gila sampai berani berbuat seperti itu?""Em, kamu memang sudah gila!" Anisa menyaksikan sandiwara Nara. "Kamu jangan berpuas diri dulu. Cepat atau lambat, kebusukanmu akan terungkap.""Kebusukan apa? Anisa, jelaskan maksud ucapanmu!" Nara menangis sambil berusaha menyerang Anisa.Anisa bergegas mengelak, dia tidak ingin mengotori tangannya untuk bertengkar dengan Nara.Theo melirik Anisa, lalu bergegas mengadang Nara. "Ini rumah sakit. Masalahku dan dia belum selesai, kamu jangan ikut campur."Kemudian Theo menarik tangan Anisa dan berlari ke arah lift. Setelah Theo dan Anisa pergi, Nara pun berhenti menangis.Meskipun semuanya hanya sandiwara, Nara benar-benar ingin memukul Anisa.Tiba-tiba Leo muncul, lalu membentak Nara, "Nara, aku rasa kita tidak cocok. Kamu terlalu kejam, aku tidak sanggup mengimbangi kamu
Terakhir Diperbarui : 2023-07-20 Baca selengkapnya