Home / Romansa / Bangkitnya Suamiku yang Perkasa / Chapter 401 - Chapter 410

All Chapters of Bangkitnya Suamiku yang Perkasa: Chapter 401 - Chapter 410

884 Chapters

Bab 401

Theo menggertakkan giginya sambil menatap Anisa dengan dingin.Kemudian Theo meletakkan bubur yang dipegang, lalu menaruh dua buah bantal di punggung Anisa dan memapahnya duduk.Setelah Anisa duduk, Theo mengambil mangkok bubur dan memberikannya kepada Anisa.Anisa mengambil mangkok yang diberikan. Ketika tangan kanannya hendak diangkat untuk mengambil sendok, tiba-tiba Anisa kehilangan tenaga sehingga tangannya gemetar dan bubur tumpah mengotori selimut.Anisa terkejut melihat bubur yang tumpah dan mengotori selimut.Hati Theo terasa sakit saat melihat bubur yang tumpah. Anisa tidak sengaja, Theo pun melihat Anisa tidak sengaja.Anisa ingin makan sendiri, tetapi dia bahkan tidak memiliki tenaga untuk memegang sendok.Sebelum Anisa menangis, Theo menarik selimut yang kotor dan membuangnya ke lantai."Anisa, kamu akan sembuh. Jangan nangis!" Theo ingin menghibur Anisa, tetapi suaranya lebih terdengar seperti marah-marah.Theo menarik napas dalam-dalam. Dia ingin menjelaskan, tapi Anisa
last updateLast Updated : 2023-07-22
Read more

Bab 402

Theo kira dia salah memasuki kamar, kenapa William ada di sini?Theo tersadar lamunannya. Bagaimana bocah ini bisa berada di sini?William mampu memberikan kejutan-kejutan yang terduga kepada Theo. Tentu saja, kejutan yang diberikan bukanlah kejutan bahagia."Kenapa ibuku terluka?" tanya William sambil menatap Theo dengan tajam.William melihat kepala Anisa yang diperban. Anisa pasti diperban karena terluka.Ditambah, Anisa juga tidak merespons saat William memanggilnya. William curiga, jangan-jangan Anisa bukan tidur, tetapi pingsan.Namun tak banyak yang bisa dilakukan William. Dia tidak mampu menggendong maupun mengobati Anisa.Theo mengabaikan pertanyaan William dan menatapnya dengan curiga. "Kenapa kamu bisa berada di sini? Siapa yang membawamu datang?""Aku datang sendiri." William sama sekali tidak takut. "Kamu yang menyakiti ibuku. Aku tidak akan melepaskanmu!"Theo menyeringai dingin. "Tidak akan melepaskanku? Jangan berlagak hebat! William, kalau kamu bukan anaknya Anisa, kam
last updateLast Updated : 2023-07-22
Read more

Bab 403

Theo mencekik leher William dan mengangkat tubuh mungilnya ke udara.Anisa pasti sedang mimpi. Bagaimana mungkin William berada di sini? Ini bukanlah pertama kalinya Anisa bermimpi seperti ini.Lima tahun yang lalu, Theo sudah pernah bilang kalau dia akan mencekik anak yang dilahirkan Anisa. Semenjak saat itu, Anisa jadi sering bermimpi buruk.Anisa sering bermimpi Theo menggunakan banyak cara untuk membunuh anaknya, tetapi Anisa paling sering memimpikan Theo mencekik anaknya.Hanya saja, Anisa merasa pemandangan di depan matanya terasa sangat nyata.William memberontak sehingga tas yang dikenakan jatuh ke lantai."Bugh!" Suara yang keras sontak menyadarkan Anisa dari lamunannya.Anisa mengedipkan matanya, ini bukan mimpi! Ini bukan mimpi!"Theo, lepaskan tanganmu!" Walaupun tubuhnya bergemetar dan kakinya masih luka, Anisa berusaha bangkit berdiri melihat anaknya yang hendak dibunuh.Setelah berusaha selama beberapa saat, Anisa malah terjatuh dari tempat tidurnya.Anisa menarik kaki T
last updateLast Updated : 2023-07-23
Read more

Bab 404

Tombol merah ini terhubung dengan ponsel Mike. Begitu tombol ini ditekan, William dapat membagikan lokasi tempatnya berada kepada Mike.Setelah mendapatkan sinyal dan lokasi dari William, Mike akan langsung lapor polisi.Jika bukan karena terpaksa, Mike tidak akan sampai lapor polisi. Namun tindakan Theo sudah kelewatan, dia sendiri yang mencari masalah."William ...," panggil Anisa."Ibu, jangan takut. Aku ada di sini." William menggenggam tangan Anisa.Anisa terlihat cemas, dia harus membujuk William pulang. "William, sekarang Ibu belum bisa gerak. Setelah kondisi Ibu membaik, Ibu akan langsung pulang. Nanti Ibu akan meminta tolong Theo agar mengutus orang untuk mengantarmu pulang. Kamu harus pergi dari sini. Dengarkan Ibu, ya ...."William mengerutkan alis. "Ibu, jangan memohon kepadanya. Aku mau pulang bersama Ibu. Aku sudah berjanji kepada Wilona, aku akan membawa Ibu pulang.""Sekarang Ibu masih lemah ....""Aku sudah lapor polisi. Polisi akan membawa kita pulang," kata William.
last updateLast Updated : 2023-07-23
Read more

Bab 405

Hari ini adalah pelajaran untuk Anisa. Dia tidak boleh membiarkan Theo menyentuh William dan Wilona lagi."Ibu tidak mungkin melukai diri sendiri. Pasti dia ...." William menebak sambil mengerutkan alisnya."Tadi malam Ibu sangat merindukan kamu dan Wilo. Jadi Ibu kabur, tapi malah bertemu serigala di hutan. Nanti kamu bilang ke Paman Mike dan Wilo, Ibu baik-baik saja dan mereka tidak perlu cemas. Oke?" kata Anisa.William terlihat ragu-ragu. "Bu, Ibu benar-benar tidak mau pulang bersama aku? Pak polisi akan membawa kita pulang.""Kaki Ibu sakit banget. Begitu baikan, Ibu langsung pulang," jawab Anisa."Oh .... Ibu jangan jalan-jalan dulu. Kalau di luar berbahaya, Ibu tinggal di kamar saja. Kami akan mencari cara untuk menyelamatkan Ibu." William sedih melihat kondisi Anisa yang tak berdaya.Anisa mengangguk lembut. "William, Ibu senang kamu datang mencari Ibu, tapi tindakanmu sangat berbahaya. Ibu harap ini adalah pertama dan terakhir kalinya kamu berbuat nekat. Kamu masih kecil, baga
last updateLast Updated : 2023-07-23
Read more

Bab 406

Anisa bertanya seperti ini karena Theo terlihat sangat mengerikan waktu mencekik William.Setiap mengingatnya, Anisa merinding dan ketakutan.Anisa tidak menanyakan alasan Theo mencekik William. Bagaimanapun William masih kecil, orang dewasa mana yang akan membuat perhitungan dengan anak kecil? Tidak peduli apa pun yang dilakukan William, Theo tidak sepantasnya main tangan.Theo mengangkat kepalanya sesaat mendengar pertanyaan Anisa."Tidak hanya itu." Suara Theo terdengar mengerikan. "Pemerkosaan, pembunuhan, penjarahan, aku pernah melakukan semuanya."Anisa tersentak mendengarnya. Tatapan dan suara Theo terdengar serius, dia tidak sedang menakut-nakuti Anisa.Saking terkejutnya, Anisa sampai tidak bisa berkata-kata."Anisa, tidak perlu berlagak peduli. Kamu tidak perlu memedulikan apa yang pernah aku lakukan." Theo membuang puntung rokoknya ke dalam asbak. "Kamu hanya memedulikan kedua anakmu. Aku sudah pernah memperingati anakmu, jangan pernah menantangku.""Dia tidak akan pernah me
last updateLast Updated : 2023-07-23
Read more

Bab 407

"Baiklah, yang penting kamu sembuh dulu. Kalau sampai hari senin dia belum mengantarmu pulang, aku akan lapor polisi," kata Mike dengan emosi. "Oh iya, aku sudah tahu kejadiannya.""Hah?" Anisa kebingungan."Eden yang memberi tahu aku. Dia nggak percaya kalau atasannya bajingan, jadi dia mencari tahu," jawab Mike.Anisa tersenyum kecut."Ibunya sudah mengetahui identitas anak-anakmu?" tanya Mike."Em.""Pantas saja, sudah kutebak. Kamu nggak mau kasih tahu dia, makanya dia menggila?" Mike mendengus kesal."Iya.""Kamu ini, bodoh banget sih? Kalau aku jadi kamu, aku nggak akan menyusahkan diri sendiri. Memang apa salahnya memberi tahu dia? Masa dia bakal langsung membunuh William dan Wilona? Aku nggak percaya! Binatang pun nggak akan memakan anaknya sendiri. Lagi pula kedua anak ini tidak berutang apa-apa sama dia.""Aku tidak akan mempertaruhkan nyawa anak-anakku," jawab Anisa."Baiklah. Setidaknya, sekarang aku bisa meneleponmu," jawab Mike.Setelah menelepon Mike, Anisa merasa lebih
last updateLast Updated : 2023-07-23
Read more

Bab 408

Ketika Theo masuk, Anisa mencium aroma alkohol yang sangat menusuk. Dia langsung bangun dan bergegas membuka lampu kamar.Theo mengernyit begitu lampu dinyalakan. Anisa ketakutan melihat Theo, kedua matanya tampak memerah."Prang!" Theo membanting pintu kamar dan bergegas membuka kancing kemejanya.Sesaat menyadari apa yang ingin dilakukan Theo, Anisa ketakutan sampai kesulitan bernapas. "Theo, kamu salah kamar!"Anisa berteriak dan berusaha menyadarkan Theo. "Theo, ini kamarku!"Theo mengangkat matanya sambil berjalan ke arah tempat tidur.Kemudian Theo melemparkan kemejanya ke atas lantai, lalu menggenggam kaki Anisa yang terluka. "Aku tidak mabuk. Kaki ini jangan bergerak."Anisa tercengang, Theo memang tidak kelihatan mabuk, tetapi kenapa aroma alkohol di tubuhnya sangat menyengat?Di saat Anisa sedang berusaha mencerna semuanya, tiba-tiba Theo menindih Anisa dan membenamkan kepalanya di leher Anisa.Theo tahu Anisa sedang terluka, kenapa Theo masih ingin menyiksanya?Anisa mencium
last updateLast Updated : 2023-07-23
Read more

Bab 409

Perlahan-lahan, Anisa mengulurkan tangannya ke bawah bantal dan mengambil belati yang disembunyikan.Ini adalah belati yang diberikan Sammy saat membantu Anisa kabur. Ketika Theo menyelamatkannya, tangan Anisa masih memegang belati ini.Awalnya Theo menyita belati ini karena takut kalau Anisa akan menggunakannya untuk bunuh diri, tetapi Anisa memaksa Theo untuk mengembalikannya.Setelah Theo mengembalikan belati tersebut, Anisa menyembunyikannya di bawah bantal.Belati ini memiliki makna yang istimewa, belati ini telah menyelamatkan nyawa Anisa. Oleh sebab itu, Anisa memaksa Theo untuk mengembalikannya.Malam ini seluruh harga diri Anisa hancur berkeping-keping. Theo telah menginjak-injak harga diri Anisa.Anisa sangat frustrasi. Sekarang, dia ingin mengajak Theo mati bersama!Setelah membunuh Theo, Anisa baru bunuh diri. Anisa adalah seorang dokter, dia tahu bagian organ mana yang harus ditikam agar seseorang mati dengan cepat.Anisa menggenggam erat belatinya sambil berpikir ingin me
last updateLast Updated : 2023-07-24
Read more

Bab 410

Begitu mendengar teriakan Anisa, pengawal yang berjaga di luar langsung mendobrak pintu dan menyalakan pintu kamar.Sesaat melihat situasi di atas tempat tidur, semua pengawal pun panik dan ketakutan."Dokter, cepat panggil dokter!" Pengawal berteriak dan memanggil orang yang ada di luar.Anisa menangis sambil berteriak histeris, "Cepat, lepaskan tangannya, lepaskan tangannya!"Awalnya pengawal mengira kalau Anisa yang membunuh Theo, tetapi ternyata Anisa berusaha mencegat Theo bunuh diri. Setelah pengawal melepaskan tangan Theo yang berlumuran darah, Anisa bergegas turun dari tempat tidur.Ketika dokter datang, Anisa langsung merebut kotak obat yang dibawa dan buru-buru menghentikan pendarahan yang dialami Theo.Dokter tercengang melihat Anisa yang berlari dengan lincah. Anisa sudah sembuh?Setelah beberapa saat, dokter baru tersadar dari lamunannya dan berjalan ke samping tempat tidur.Dokter membelalak saat melihat belati yang menikam dada Theo. Tak hanya itu, seluruh tempat tidur
last updateLast Updated : 2023-07-24
Read more
PREV
1
...
3940414243
...
89
DMCA.com Protection Status