Home / Romansa / Bangkitnya Suamiku yang Perkasa / Chapter 271 - Chapter 280

All Chapters of Bangkitnya Suamiku yang Perkasa: Chapter 271 - Chapter 280

884 Chapters

Bab 271

Sabrina, Marvin, dan yang lainnya datang tanpa memberi tahu Theo.Bagi Thea, mereka semua adalah orang asing. Mereka akan membuat Thea ketakutan.Sabrina berdiri di barisan depan. Ketika melihat Thea, Sabrina mengedipkan kedua matanya dan hendak menghampiri Thea.Theo mengadang di depan Thea. "Ibu, kenapa tidak bilang dulu?""Hari ini kalian .... A-aku membawakan kue." Kedua mata Sabrina tampak berkaca-kaca. "Kedatangan kami memang tiba-tiba, tapi aku tidak tahan ...."Tidak tahan ingin melihat Thea. Sesaat mendengar suara Sabrina, Thea merasa tegang sekaligus penasaran. Diam-diam, Thea mengulurkan kepalanya dan mengintip Sabrina."Thea, kamu tidak takut, 'kan?" Sabrina menatap Thea dengan penuh harap.Thea kembali meringkuk, dia menggenggam erat punggung Theo. Begitu merasakan ketakutan Thea, Theo langsung mengusir Sabrina dan yang lainnya. "Bu, kalian pulang dulu. kami sudah makan kue di sekolah. Kalian bawa pulang saja."Sabrina menghela napas. Meskipun sedih, dia sudah senang dapat
last updateLast Updated : 2023-07-01
Read more

Bab 272

Wajah Anisa terlihat berseri-seri ....Lima tahun yang lalu, adiknya Malia, Galih Wongso, menggelapkan uang perusahaan dan kabur ke luar negeri. Setelah semua uangnya habis, Galih mengira kalau dia bisa kembali meraup keuntungan dari Anisa yang membangun kembali Kintara Group.Kali ini, yang menunggu kepulangan Galih adalah penghakiman dan hukuman!Barusan, Pak Barap menelepon Anisa untuk memberi tahu bahwa Galih sedang di dalam perjalanan pulang. Pak Barap adalah polisi yang bertanggung jawab atas kasus Galih.Pak Barap dan tim kepolisian telah menunggu di bandara. Mereka sudah siap melakukan penyergapan. Begitu Galih turun dari pesawat, kepolisian akan langsung menahannya.Anisa telah menunggu bertahun-tahun, akhirnya hari ini pun tiba ....Setelah menutup telepon, Anisa merasa sangat bersemangat. Dia ingin membagikan kabar bahagia ini, tetapi sekarang baru jam 3 pagi. Anisa tidak enak mengganggu orang lain.Kemudian Anisa beranjak dari tempat tidur, lalu beranjak ke dapur dan membuk
last updateLast Updated : 2023-07-01
Read more

Bab 273

Pertanyaan Theo sontak menyadarkan Anisa. Theo ingin memanfaatkan kondisi Anisa yang mabuk untuk memaksanya bicara.Hmm, Theo terlalu meremehkan Anisa. Anisa memang mabuk, tetapi otaknya masih bekerja.Lagi pula Anisa hanya meminum sekaleng bir, bukan sebotol anggur merah. Anisa tidak mau menghiraukan Theo dan langsung tidur.Berangsur-angsur, napas Anisa mulai terdengar beraturan. Theo melihat layar ponsel, dia tidak tega menutup panggilannya.Jika tidak mabuk, Anisa tidak mungkin inisiatif menghubungi Theo.Pukul 8 pagi, Anisa bermimpi buruk.Anisa memimpikan saat-saat ayahnya meninggal. Ayahnya meninggal, perusahaan bangkrut, dia dan ibunya tidak punya tempat tinggal, dan melarat di jalanan.Anisa sangat haus, dia ingin minum, tetapi mereka tidak memiliki uang sepeser pun untuk membeli air. Anisa gelisah sampai berkeringat dingin.Sesaat membuka mata, Anisa baru lega saat melihat kamarnya yang familier. Untungnya semua hanya mimpi. Kemudian dia menepuk-nepuk dadanya sambil bergumam,
last updateLast Updated : 2023-07-01
Read more

Bab 274

Anisa makin senang saat mendengar teriakan Malia."Kamu mau melawan aku? Kalaupun kamu tidak memerintahkan adikmu, kalian pasti bersekongkol. Apalagi kamu juga ikut menikmati hasil penggelapan uang adikmu. Malia, kok kamu masih berani menelepon aku, ya?" Suara Anisa terdengar sinis."Kamu telah membunuh putriku! Aku masih membuat perhitungan denganmu," teriak Malia."Siapa lagi yang mati di keluargamu? Salahkan saja aku! Kamu kira aku masih sama seperti dulu? Anisa yang bisa diinjak-injak dan ditindas? Malia, harusnya dulu kamu membunuhku! Sayang, kesempatanmu sudah berakhir!" Anisa menjawab dengan lantang.Anisa yang sekarang memang sudah berbeda dengan Anisa 5 tahun yang lalu.Malia tidak tahu harus menjawab apa, dia terpaksa menutup panggilannya. Kali ini Malia terpaksa mengalah, tetapi bukan berarti dia akan menyerah.Malia bergegas memesan tiket pesan dan memutuskan untuk kembali ke Negara Legia.Berita petang.Kekayaan Kintara Group melonjak 4 triliun. Mantan manajer keuangan Kin
last updateLast Updated : 2023-07-01
Read more

Bab 275

Evan sangat mencintai dunia entertain. Ini adalah impiannya, satu-satunya hal yang membuatnya bahagia.Meskipun hanya berdiri di atas panggung tanpa melakukan apa-apa, Evan sudah merasa senang.Pada sore hari, Anisa dan Grey pergi alamat yang dikirimkan Mike. Sesampainya di sana, Anisa keluar dari mobil sambil berkata, "Kak, hari ini aku mengundang teman-temanku dan teman-teman Mike. Kamu nggak perlu sungkan-sungkan.""Malam ini aku mau merayakan tertangkapnya Galih. Akhirnya aku bisa lega ...." Anisa terlihat sangat senang."Aku sudah dengar." Grey tersenyum kepada Anisa dan berkata, "Pantas saja hari ini kamu terlihat bahagia banget. Aku ikut senang."Ketika memasuki aula hotel, senyuman di wajah Anisa pun sirna dan tampak canggung.Kenapa ada begitu banyak wajah asing? Apakah Anisa salah masuk tempat?Tidak, tidak salah! Anisa melihat Mike yang duduk di tengah kerumunan ....Begitu melihat kedatangan Anisa, Mike pun berdiri dan menghampirinya. "Anisa, Kak Grey, kalian sudah sampai."
last updateLast Updated : 2023-07-01
Read more

Bab 276

"Sama Theo ...." Mike menunjuk ke arah aula.Anisa melihat Theo dan Grey duduk satu meja, sedangkan para pengawalnya Theo berjaga di samping.Terdapat sebotol anggur di atas meja Theo dan Grey. Apakah mereka mau minum?Anisa mengerutkan alis. Grey jarang minum, dia juga tidak pernah mabuk-mabuk."Dua anak bau kencur! Kita lihat saja siapa yang tumbang duluan!" Mike seolah sedang menantikan pertunjukan seru.Anisa hampir lupa, Theo juga tidak bisa minum terlalu banyak ...."Anisa, nggak apa-apa, biarkan mereka bertanding." Mike menepuk pundak Anisa."Semua gara-gara kamu!" Anisa mengempaskan tangan Mike."Lain kali aku nggak akan memercayai Eden dengan gampang. Lain kali aku akan menjebaknya datang ke markas kita! Oke?" Mike berusaha membujuk Anisa."Nggak ada lain kali." Anisa meninggalkan Mike dan pergi menghampiri Sania.Sania mengacungkan jari tengah kepada Mike. Anisa sudah lama tidak berkomunikasi maupun bertemu dengan Theo.Semua gara-gara Mike, Anisa dan Theo jadi harus menghabi
last updateLast Updated : 2023-07-01
Read more

Bab 277

"Bagaimanapun kamu adalah ibu tiriku. Baiklah, aku akan memberimu satu hari." Setelah berbicara, Anisa membalikkan badan dan pergi meninggalkan Malia.Di aula hotel.Theo dan Grey telah meneguk beberapa gelas anggur. Wajah mereka memerah dan mulai mabuk."Grey, aku dengar Profesor Carmen mempunyai murid misterius," tanya Theo sambil menuangkan segelas anggur.Grey tersentak, lalu menatap Theo dan bertanya, "Kamu dengar dari siapa?"Theo mengangkat gelas dan mengajak Grey bersulang. "Kamu hanya perlu menjawab, benar atau tidak?""Maaf, aku tidak bisa memberikan informasi." Grey meneguk anggur yang dituangkan."Profesor Carmen sudah wafat. Lagi pula ini bukan aib, kenapa tidak boleh diberitahu?""Orang yang bersangkutan mungkin tidak ingin orang lain mengetahui identitasnya," jawab Grey.Kilatan cahaya terpancar dari sorotan mata Theo. "Jadi ... benar? Profesor mempunyai murid rahasia?"Theo yakin, "orang yang bersangkutan" yang dimaksud adalah murid rahasia Profesor Carmen.Grey mengamb
last updateLast Updated : 2023-07-02
Read more

Bab 278

Anisa mencium aroma alkohol yang melekat di tubuh Theo. Anisa percaya, Theo memang mabuk. Kalau tidak mabuk, dia tidak mungkin memeluk Anisa di hadapan para karyawannya."Kalau nggak kuat minum, jangan memaksakan diri." Anisa bangun dari pangkuan Theo.Namun Theo menahan pinggang Anisa, dia tidak mengizinkannya pergi."Anisa, temani aku minum segelas." Theo mengambil botol bir, lalu menuangkannya ke dalam gelas. "Tadi malam kamu mabuk karena Galih berhasil ditangkap?"Akhirnya Theo melepaskan pelukannya dan membiarkan Anisa pergi.Begitu menoleh ke samping, Anisa pun terkejut. Di mana Grey?"Theo, di mana Grey?" Anisa bertanya kepada Theo yang bersikap sok polos. Wajah Theo yang memerah membuatnya terlihat semakin licik.Pasti pengawalnya Theo yang membawa Grey pergi saat menarik dan memeluk Anisa dengan paksa."Kamu tidak lihat dia mabuk? Dia harus dibawa pergi istirahat," jawab Theo sambil memberikan segelas anggur kepada Anisa. "Kamu tidak perlu khawatir, aku tidak akan menyakiti Gr
last updateLast Updated : 2023-07-02
Read more

Bab 279

Jika Malia bersedia mempertimbangkan 10 triliun yang Anisa minta, berarti Malia sanggup mengeluarkan uang sebanyak itu.Keesokan hari.Di ruang presdir Tera Group.Sinar matahari memantulkan cahaya ke dalam ruangan yang bersih.Theo kembali membuka daftar nama murid-murid yang dibimbing Profesor Carmen. Dari petunjuk yang diberikan Grey, murid rahasianya Profesor Carmen bukanlah seorang pria paruh baya. Dengan begitu, ruang lingkup pencarian dapat diperkecil.Seketika tatapan Theo pun tertuju pada nama Anisa. Anisa juga merupakan murid Profesor Carmen. Hanya saja, semenjak lulus S2, Anisa tidak berkarier di bidang kedokteran. Ditambah, latar belakang Anisa tergolong sederhana. Dia hanya kuliah, melakukan beberapa penelitian, dan lulus.Theo sempat melihat sekilas skripsi dan karya ilmiah yang ditulis oleh Anisa. Hanya saja isi buku tersebut terlalu sulit, Theo tidak paham.Theo mulai merenung, jangan-jangan Anisa tidak sesederhana yang dipikirkan? Jika Anisa tidak memiliki kemampuan,
last updateLast Updated : 2023-07-02
Read more

Bab 280

Sejak awal, Anisa tidak pernah tertarik untuk berdamai dengan Malia.Tadi malam Anisa sengaja memberikan secercah harapan kepada Malia, lalu menghancurkannya agar dia juga mencicipi rasanya sakit dan kepahitan."Anisa, bagus, bagus banget!" Saking marahnya, bibir Malia sampai bergetar hebat. "Aku juga tidak sudi memberikanmu 10 triliun. Kamu pikir uangku jatuh dari langit?""Em, aku harap arwah adikmu tenang di alam sana. Jangan sampai dia gentayangan dan menghantuimu." Anisa menyindir Malia, "Kamu juga menikmati hasil kotor adikmu."Tekanan darah Malia sontak melonjak, kepalanya terasa berdenyut hebat."Anisa, tunggu pembalasanku! Aku tidak akan melepaskanmu! Dendam putriku ... adikku ... kamu harus membayar semuanya!" teriak Malia."Hmm? Kamu mau membunuh aku? Sistem keamanan Negara Legia sudah tidak selemah 5 tahun lalu. Sebelum membunuh orang, aku sarankan sebaiknya kamu mempertimbangkan risikonya. Di Negara Legia, pelaku pembunuhan akan dihukum mati." Anisa mengingatkan.Wajah Mal
last updateLast Updated : 2023-07-02
Read more
PREV
1
...
2627282930
...
89
DMCA.com Protection Status