Home / Romansa / Bangkitnya Suamiku yang Perkasa / Chapter 261 - Chapter 270

All Chapters of Bangkitnya Suamiku yang Perkasa: Chapter 261 - Chapter 270

884 Chapters

Bab 261

"Halo?" Eden menjawab teleponnya."Ini aku," jawab Mike. Mike menelepon dengan menggunakan telepon kantor.Eden melihat nomor yang tertera di layar ponsel, lalu menjawab dengan dingin, "Ada apa?""Ketus banget? Jangan sampai aku nggak mau jual dronenya kepada kalian." Mike mengancam.Eden mengerutkan alisnya dan langsung membantah. "Jangan omong kosong, siapa yang mau membeli produk kalian?"Mike tertegun. "Bosmu! Tera Group baru saja mengirimkan daftar pembelian kepada Departemen Penjualan. Kamu nggak tahu?"Eden menarik napas panjang dan memastikan. "Maksudmu? Pak Theo menyuruh Departemen Pembelian untuk mengirimkan daftar pembelian kepada perusahaan kalian?""Iya. Kamu nggak tahu? Ah, aku pikir kamu anak emas, ternyata cuma anak bawang." Setelah puas menyindir, Mike langsung menutup teleponnya.Eden merasa tersinggung, dia langsung pergi menemui Theo untuk meminta penjelasan.Theo mengangkat kepalanya dan menjawab, "Sebentar lagi Festival Musim Gugur. Hadiah tahun ini adalah drone.
last updateLast Updated : 2023-06-29
Read more

Bab 262

Theo tidak menjawab.Dengan canggung, Eden memberikan ponselnya kepada Anisa.Anisa membuka pengeras suara dan meletakkan ponsel Eden ke atas meja."Halo, Pak Theo."Mike berusaha menahan tawa saat mendengar panggilan Anisa kepada Theo. Sebaliknya, Eden malah kehabisan kata-kata."Halo, Bu Anisa," Theo menjawab dengan datar.Mike dan Eden sama-sama mengambil gelas yang ada di depannya. Mike meneguk airnya, sedangkan Eden mengangkat gelas kosong, ternyata airnya sudah habis."Aku harus menjelaskan kepadamu. Kami sama sekali tidak ada maksud untuk bersikap keterlaluan." Anisa berusaha mengatur emosinya. "Pertama-tama, perusahaan kami baru berdiri dan skala pabrik kami tidak terlalu besar. Kedua, karyawan dan peralatan kami pun terbatas.""Berdasarkan situasi saat ini, kami tidak sanggup memenuhi pesanan kalian. Kalau kalian tidak keberatan, kami terpaksa harus mengimpor sebagian produk dari luar negeri. Tenang saja, kami pastikan barangnya akan sampai tepat waktu. Hanya saja harganya leb
last updateLast Updated : 2023-06-29
Read more

Bab 263

"Pak Theo, Nara juga sedang mencari seorang dokter." Detektif yang disewa Theo baru mendapatkan informasi terbaru. "Nara mencari seorang pria paruh baya yang memiliki tinggi sekitar 1,7 meter.""Untuk apa?" Theo kebingungan.Detektif menjawab, "Sepertinya untuk menyembuhkan Thea.""Kita harus menemukan dokter itu sebelum Nara yang menemukannya." Harapan di hati Theo pun bangkit."Baik. Aku juga sedang menyelidiki sebuah informasi rahasia. Katanya Profesor Carmen memiliki seorang murid rahasia, tapi tidak ada seorang pun yang mengetahui identitasnya. Menurut informasi yang aku dapatkan, murid itu bekerja di laboratorium Profesor Carmen.""Jangan-jangan, murid rahasia itu adalah pria paruh baya yang dicari Nara?" tanya Theo."Aku juga berpikir begitu." Detektif sependapat dengan Theo.Pukul 5 sore, Theo menjemput Thea di Akademi Akila. Ketika tiba di parkiran, Theo dan Thea berpapasan dengan Anisa yang menjemput William.Mereka berempat saling memandang. Seketika suasana pun terasa cangg
last updateLast Updated : 2023-06-29
Read more

Bab 264

Sesampainya di depan rak buku, ekspresi Theo langsung berubah menjadi dingin.Ke mana kotak itu? Kenapa tidak ada di tempat?Theo menaruh kotak itu di rak selama 20 tahun. Selama ini tidak pernah ada masalah, kenapa tiba-tiba kotaknya hilang?Setelah menyadari barangnya hilang, Theo langsung membongkar semua buku yang ada di lemari. Lemari ini menyatu dengan tembok, tidak mungkin jatuh ke sela-sela celah.Meskipun semua buku sudah dibongkar, Theo tetap tidak menemukan kotaknya. Theo mencari berulang kali, tetapi kotak itu tak kunjung ditemukan.Kedua mata Theo tampak memerah, aura membunuh pun terpancar dari tatapannya.Siapa? Siapa yang berani menyentuh barang-barang di ruangannya?Seingat Theo, satu bulan yang lalu dia masih melihat kotak itu ....Theo pun panik, dia langsung memanggil pengawal dan memerintahkan, "Unggah semua rekaman CCTV selama 1 bulan terakhir. Ada yang masuk ke ruanganku."Pengawal terkejut. "Baik, akan segera aku siapkan.""Periksa rekaman CCTV, catat semua oran
last updateLast Updated : 2023-06-29
Read more

Bab 265

Akhirnya Theo hanya meninggalkan nama Wilona dan Nara.William sudah 2 kali datang, tetapi dia hanya duduk di ruang tamu. Jadi tidak mungkin William pelakunya.Wilona pernah menyelinap masuk ke rumah, tetapi dia tidak sepintar William. Saat tertinggal di rumah Theo, dia bahkan sampai menangis sesegukan.Theo tidak langsung mencoret nama Wilona. Tatapan Theo tertuju kepada Nara, apakah mungkin wanita ini pelakunya?Namun kapan Nara menyelinap masuk ke ruang kerja? Memangnya dia ada kesempatan untuk masuk ke ruang kerja?Tak ada pilihan lain, Theo harus menunggu hasil unggahan rekaman CCTV.Saat Anisa menginap di rumah, listrik di rumah sempat padam selama 3 jam. Oleh sebab itu CCTV itu juga tidak berfungsi.Yang harus dilakukan sekarang adalah memastikan apakah ada yang menyelinap ke ruangan Theo di luar pemadaman listrik. Jika ada, pelakunya akan langsung tertangkap. Namun kalau tidak ada, berarti pelaku masuk ke ruangan Theo saat pemadaman listrik.Malam ini Theo tidak bisa tidur, dia
last updateLast Updated : 2023-06-30
Read more

Bab 266

Di Vila Starbay.Maya aneh melihat Anisa yang pulang seawal ini."Kamu sudah makan?" tanya Maya."Apakah Ibu pernah melihat kotak berwarna merah di rumah?" Anisa melempar tasnya ke atas sofa, lalu berjalan ke kamar anak-anak."Kotak merah?" Maya bergumam sambil mengikuti Anisa. "Ibu tidak pernah lihat, kenapa?""Theo kehilangan barangnya." Anisa menjelaskan dengan cepat, "Dia sudah memeriksa rekaman CCTV, tidak ada yang aneh. Tapi beberapa waktu lalu William pergi ke rumahnya dan meretas sistem keamanan mereka.""Kamu curiga William yang mencurinya?" Maya mengerutkan alis.Anisa menatap Maya dan menjawab, "Bu, aku tahu Ibu tidak akan percaya, aku juga tidak percaya. Tapi William sudah melakukan terlalu banyak hal yang menyimpang di belakang kita."Maya hanya menghela napas, dia tidak bisa membela William."Kotak berwarna merah? Isi kotaknya sangat penting?" tanya Maya sambil membantu Anisa mencari."Katanya sangat penting.""Kalau penting, kenapa tidak disimpan baik-baik? Kalau William
last updateLast Updated : 2023-06-30
Read more

Bab 267

"Tidak ada," jawab William."Benar?" Anisa bertanya sekali lagi untuk memastikan."Tidak ada." Raut wajah William terlihat datar.Jika Anisa terus mendesak, takutnya William dan Wilona akan merasa kalau Anisa tidak memercayai mereka."Baiklah. Sana, taruh tas kalian dan cuci tangan," jawab Anisa.William menggandeng tangan Wilona ke kamar. Sesampainya di dalam, Wilona berbisik kepada William, "Kak, kenapa bohong? Kita nggak boleh bohong sama Ibu."Wilona tidak pernah bilang karena Anisa tidak pernah tanya. Namun setiap Anisa bertanya, Wilona tidak pernah berbohong."Theo pasti cemas karena kotaknya hilang. Kalau kita mengembalikannya, dia akan memarahi kita. Biarkan saja dia stress mencari kotaknya," jawab William dengan dingin.Wilona mengangguk. "Baiklah."Di antara Theo dan William, Wilona pasti berpihak kepada William. Awalnya Wilona menyembunyikan kotaknya di bawah tempat tidur, tetapi dua hari yang lalu mereka memindahkan dan menguburnya di sebuah pohon besar yang ada di halaman
last updateLast Updated : 2023-06-30
Read more

Bab 268

"Sebaiknya kamu nggak usah pergi, Thea juga ada di sana. Ada 2 wanita yang menjaganya, kamu jangan ikut-ikutan. Kondisi psikologis Theo lagi nggak bagus. Aku kira terjadi sesuatu sama perusahaannya, tapi kata Vanzoe semua baik-baik saja. Anisa, apakah ini ada hubungannya sama kamu?"Anisa kembali ke tempat duduknya. "Sania, dia nggak akan masuk rumah sakit hanya karena aku. Waktu kami bercerai dia bahkan masih baik-baik saja.""Em, aneh juga, aku jadi penasaran. Masa gara-gara Nara?" Tiba-tiba Sania teringat sesuatu. "Eh, aku dengar Nara sering mengunjungi Tante Sabrina. Wanita itu licik banget."Anisa sudah terbiasa mendengar informasi mengenai hubungan Theo dan Nara. Kalaupun suatu hari mengetahui mereka menikah, sepertinya Anisa tidak akan terkejut.Anisa dan Theo tidak akan bisa kembali bersama. Memang sudah sepatutnya menjaga jarak."Bagaimana hubunganmu dengan Vanzoe?" Anisa mengalihkan topik pembicaraan."Sama seperti biasa. Kalau sampai akhir tahun kedua orang tuaku masih nggak
last updateLast Updated : 2023-06-30
Read more

Bab 269

"Keren, 'kan?" Mike bertanya dengan bangga.Eden melirik Mike yang tampak puas. Seketika, kebencian di hati Eden pun sirna. Sebaliknya, Eden malah merasa Mike lumayan tampan."Lumayan, tapi jangan sombong dulu. Masih banyak kekurangan yang perlu ditingkatkan," jawab Eden."Memangnya kalian bisa menemukan drone yang lebih canggih daripada ini? Perusahaan kami baru berdiri, aku yakin kami akan membuat produk yang lebih bagus ke depannya." Mike berbalik menyerang Eden."Semangat!""Bulan malam ini cantik banget!" kata Mike sambil menatap langit.Eden mengangkat kepalanya dan mengangguk."Aku nggak mau bertengkar lagi." Mike menatap Eden, lalu berkata dengan serius, "Siapa tahu ke depannya kita masih bekerja sama?""Kamu mau mengambil keuntungan dari atasanku?" Eden mendorong bingkai kacamatanya."Nggak juga. Kami pernah bertemu dengan klien yang lebih bodoh," jawab Mike."Keuntungan yang kami berikan tidak semata hanya soal uang. Besok drone kalian pasti akan menjadi perbincangan hangat d
last updateLast Updated : 2023-06-30
Read more

Bab 270

Apakah ini hanya sebuah kebetulan?Ketika Anisa menggandeng William keluar, mereka berpapasan dengan sebuah sosok tinggi yang muncul di hadapan mereka.Theo mengenakan setelan jas berwarna hitam, dia terlihat keren dan elegan.Anisa merasa Theo agak kurusan. Entahlah, mungkin ini hanya perasaan Anisa saja.Ketika Anisa ingin mengucapkan selamat ulang tahun, Thea datang dan menarik tangan Theo. "Kak, makan kue."Kakak? Thea memanggil Theo kakak? Anisa mendengar jelas ucapan Thea ....Anisa mengerutkan alisnya, lalu menoleh dan menatap Thea. Menyadari Anisa yang menatapnya dengan tajam, Thea pun meringkuk ketakutan. Raut wajah Anisa terlihat agak galak.Thea ingin mengajak Anisa makan kue, tetapi dia tidak sanggup mengucapkannya."Kamu memanggilnya Kakak?" Anisa bertanya kepada Thea.Anisa tidak bermaksud menakuti Thea. Hanya saja Anisa meninggikan suaranya tanpa sadar sehingga Thea ketakutan dan bersembunyi di belakang Theo."Thea, jangan takut. Ayo, kita makan kue." Theo menggenggam ta
last updateLast Updated : 2023-06-30
Read more
PREV
1
...
2526272829
...
89
DMCA.com Protection Status