Semua Bab Bangkitnya Suamiku yang Perkasa: Bab 241 - Bab 250

884 Bab

Bab 241

Theo ingin menggunakan kesempatan ini untuk berbicara baik-baik dengan Anisa."Aku dan Thea ...." Ketika berbicara, tiba-tiba Theo melihat foto pria yang ada di layar ponsel Anisa. "Siapa pria ini?"Theo merasa familier dengan pria ini. Dia yakin, dia pernah bertemu dengan pria ini. hanya Theo lupa bertemu di mana.Anisa mengambil ponselnya sambil bergumam, "Kamu masih sama seperti dulu, suka mencampuri privasi orang lain. Semua pria berumur memang kayak gini, ya?""Akhir-akhir ini aku lagi menyukai artis ini. Kenapa? Ganteng, 'kan? Sudah ganteng, muda pula. Pria idamanku persis kayak gini." Anisa sengaja memancing kemarahan Theo.Theo marah sampai menggertakkan giginya. Maksud Anisa, Theo sudah tua?Awalnya Theo ingin berbicara baik-baik, tetapi melihat sikap Anisa, Theo pun mengurungkan niatnya. Sekarang Anisa hanya menyukai pria muda, dia tidak menyukai pria berumur."Tadi kamu mau ngomong apa?" Anisa puas melihat raut wajah Theo yang tampak masam."Tidak ada. Ayo, makan," jawab The
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-06-26
Baca selengkapnya

Bab 242

Ucapan Sania seolah menyadarkan Anisa. Terlepas apakah Theo hadir atau tidak, Anisa tetap harus mengundang Theo.Anisa menyalahkan diri sendiri. Untuk apa dia menerima hadiah pemberian Theo?Seandainya tidak menerima hadiah pemberian Theo, Anisa tidak perlu bimbang seperti ini.Setelah menutup telepon Sania, Anisa langsung menghubungi Mike dan bertanya, "Kenapa kamu nggak bilang mau mengadakan pesta lagi?""Kalau aku bilang, memangnya kamu bakal setuju?" Mike sudah menebak respons Anisa, dia tidak akan menyetujui usulan Mike. "Aku terpaksa mengundang tamu dulu. Dengan begitu kamu nggak bisa nolak.""Kalau gitu kamu saja yang pergi, aku nggak mau." Anisa mendengus dingin."Aku sudah mengundang Theo. Katanya dia bakal datang, dasar nggak tahu malu." Nada bicara Mike terdengar sinis. "Anisa, mantan suamimu nggak tahu malu, kenapa kamu bsia menyukai pria seperti dia?"Anisa memijat kepala, lalu mematikan teleponnya. Tak sampai satu menit, Sania kembali menelepon Anisa."Anisa, Theo mau per
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-06-26
Baca selengkapnya

Bab 243

[ Tidak masalah, aku hebat minum! ][ Aku juga! ][ Kita kasih Theo pelajaran. Tenang saja, dia pasti tumbang. ]Mike tersenyum puas melihat balasan dari setiap petinggi perusahaan.Mana mungkin Mike berbaik hati mengundang Theo? Mike mempunyai rencana di balik "kebaikan" tersebut. Menindas Anisa sama dengan menindas Mike ....Mike tidak bisa mengalahkan Theo, tetapi dia bisa membuat Theo mabuk.Pada malam hari, Sabrina mengundang Theo dan Nara makan di rumah."Nara, sering-seringlah main ke sini," kata Sabrina sambil tersenyum. "Biasanya Theo sangat sibuk, dia mungkin tidak ada waktu untuk menemanimu."Nara mengangguk. "Kalau Tante tidak terganggu, aku senang main ke sini.""Mana mungkin aku merasa terganggu. Kamu begitu hebat, aku malah sangat menyukaimu," jawab Sabrina dengan lembut.Setelah selesai makan malam, Sabrina memanggil Theo ke kamar dan mengajaknya bicara."Theo, kamu dan Dokter Nara sangat cocok, usiamu juga sudah tidak muda. Bagaimana kalau kalian segera bertunangan?" t
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-06-26
Baca selengkapnya

Bab 244

Sorotan mata Nara memancarkan ambisi yang besar.Tanpa disadari, Leo pun merasa bersemangat karena keberhasilan Nara sama dengan keberhasilan Leo.Nara akan melahirkan calon pewaris kekayaan Theo. Di sisi lain, pewaris kekayaan tersebut adalah darah dagingnya Leo. Pada akhirnya, Leo juga akan mendapatkan keuntungan.....Pukul 10 malam, sebuah mobil Rolls-Royce berhenti di depan halaman rumah Theo.Malam ini Theo baru menghadiri sebuah perjamuan makan malam. Dia menghadiri perjamuan makan malam karena seorang pebisnis sukses di bidang drone juga menghadiri perjamuan tersebut.Theo ingin mempelajari kondisi Kintara Group secara menyeluruh. Dari perjamuan malam ini, Theo melihat penjualan produk Kintara Group tidak sebagus yang diharapkan.Di luar negeri, Asta Technology sangat terkenal dan memang memiliki reputasi yang bagus. Namun begitu kembali ke Negara Legia, Anisa tidak menggunakan nama Asta Technology, melainkan nama Kintara Group.Meskipun produknya sama, merek yang berbeda memil
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-06-26
Baca selengkapnya

Bab 245

Emosi Anisa meledak-ledak, suaranya terdengar gemetaran dan lantang. "Benar! Aku rela melakukan apa pun demi uang!""Jangan mencampuri urusanku!" bentak Anisa.Amarah terpancar jelas dari tatapan Theo."Usir semua orang!" Begitu Theo memberikan perintah, para pengawalnya bergegas mengusir semua orang yang ada di dalam restoran, termasuk Hoshi yang terkapar di lantai.Di restoran sebesar ini hanya tersisa Anisa dan Theo.Anisa mendorong Theo sekuat tenaga. "Theo, jangan macam-macam! Berengsek!"Walaupun sudah mengerahkan seluruh tenaga, Anisa tidak dapat melawan Theo."Bukankah kamu rela melakukan apa pun demi uang? Aku akan mengabulkannya." Theo menarik Anisa dan merobek pakaiannya.Anisa ketakutan sampai memucat. Akhirnya dia menyerah dan meminta maaf. "Jangan sentuh aku! Theo, jangan sentuh aku!""Orang lain boleh menyentuhmu, kenapa aku tidak? Karena aku tidak memberikanmu uang?" Theo sudah kehilangan akal sehatnya.Kemudian Theo merogoh koceknya, lalu mengeluarkan semua uang kertas
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-06-26
Baca selengkapnya

Bab 246

Di rumah Sania.Sania mengambil sehelai kaus polos dan memberikannya kepada Anisa."Anisa, kamu habis berkelahi sama orang, ya? Kok sampai bajumu robek?" Sania menebak.Anisa mengenakan kaus sambil menjawab, "Iya, hehe.""Kamu kalah, 'kan? Lihat, betapa menyedihkannya temanku. Anisa, bagaimana kalau kamu mempekerjakan beberapa pengawal?" Sania memberikan ide."Sekarang kamu bukan orang sembarangan, kurasa harus ada pengawal yang melindungimu. Lihat Theo, belasan pengawal mengikuti ke mana pun dia pergi. Oh iya, aku dengar pengawal yang bekerja untuknya adalah para pengawal profesional yang terlatih." Sania menuangkan segelas air hangat dan memberikannya kepada Anisa."Makanya aku nggak butuh pengawal." Anisa tersenyum kecut."Kenapa?" Tiba-tiba Sania pun mengerti. "Theo sudah gila? Kamu nggak kenapa-kenapa, 'kan?"Setelah meneguk air yang diberikan, Anisa meletakkan gelasnya dan berkata, "Aku pinjam bajumu dulu, ya! Aku masih harus ke kantor."Mike menelepon Anisa untuk menanyakan hasi
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-06-26
Baca selengkapnya

Bab 247

Setelah membuka plastik tersebut, Theo melihat kemeja dan uang tunai yang disusun rapi di dalam kantong."Plak." Theo melempar kantong plastiknya. "Buang.""Baik." Eden memungut kantong tersebut dan pergi meninggalkan ruangan Theo.Di pusat perbelanjaan.Mike membawa Anisa untuk mencoba berbagai macam gaun."Jangan mengeluh, kamu harus mencoba semua gaun ini. Kalau nggak dicoba, bagaimana kamu tahu bagus atau nggak?" Mike mendorong Anisa masuk ke ruang ganti."Nona, pacarmu sangat pengertian dan romantis." Pelayan toko tersenyum ramah. "Perlu aku bantu?"Anisa menggelengkan kepala. "Tidak perlu, terima kasih."Mike membawa Anisa berbelanja dari siang sampai sore hari. Bagasi mobil bahkan sudah tidak muat menampung semua tas belanjanya.Mike tidak hanya membelikan pakaian untuk Anisa, dia juga membelikan untuk dirinya sendiri, William, Wilona, dan Maya.Ini adalah pertama dan terakhir kalinya Anisa berbelanja dengan Mike. Anisa sudah kelaparan, dia menarik Mike sebuah restoran dan berge
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-06-27
Baca selengkapnya

Bab 248

Eden terkejut melihat kedatangan Theo. Bukankah Theo tidak mau datang? Kenapa dia tiba-tiba muncul di sini?Jika memang berniat datang, kenapa tidak bilang dari awal?Sabai dan Eden bergegas menghampiri Theo, lalu bertanya, "Kok kamu di sini?"Theo menjawab dengan santai, "Kebetulan lewat.""Hehe, aku kira kamu ketakutan sampai tidak berani datang." Mike langsung menarik Theo ke meja dan menuangkan segelas anggur. "Hari ini kita semua berkumpul untuk merayakan ulang tahun Anisa. Pertama, jangan marah-marah, kedua jangan main tangan."Mike berbicara sambil menuangkan segelas anggur dan meletakkannya di depan Theo.Anisa terdiam .... Makan malam saja belum, Mike sudah mengajak Theo minum?Melihat Mike yang menyambut Theo serta para petinggi perusahaan yang mengelilinginya, Anisa langsung mengetahui rencana mereka.Anisa ingin menghentikan mereka, tetapi Sania bergegas mencegatnya. "Biarin saja, nggak usah ikut campur."Sania menggandeng Anisa ke area minum sambil berkata, "Kamu lupa baga
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-06-27
Baca selengkapnya

Bab 249

Anisa melihat berbagai foto-foto kenangan saat masa kuliah. Ini merupakan hadiah yang sangat berharga."Kita sudah bersahabat sejak kuliah. Selain fotoku sendiri, fotomu yang paling banyak di ponselku." Sania memeluk Anisa dan berkata, "Anisa, kita bersahabat selamanya, ya?"Anisa mengangkat gelasnya dan mengajak Sania bersulang. "Sahabat selamanya!"Ketika tengah mengobrol, tiba-tiba seseorang menepuk pundak Anisa.Anisa menoleh, lalu menatap Sabai yang tersenyum manis."Anisa, sini sebentar!" Sabai menunjuk ke meja di samping. "Tolong atur karyawanmu. Kayaknya mereka mau membuat Theo mabuk.""Kak Sabai, bukannya kamu hebat minum? Kamu saja yang bantu Theo." Sania sengaja menyindirnya.Sabai menghela napas. "Itu dulu, sekarang aku sudah tua ...."Anisa bangkit berdiri, lalu berpindah ke meja di sebelah. Sabai mempersilakan Anisa duduk di samping Theo.Anisa melihat jelas tatapan Theo yang meliriknya dengan sinis. Meskipun Theo masih marah, Anisa tetap duduk di sebelahnya."Anisa, kamu
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-06-27
Baca selengkapnya

Bab 250

Theo sudah tidak tahan melihat Anisa dan Sabai yang saling bertukar pesan. Theo pun mengulurkan tangannya dan memegang tangan Anisa.Anisa terkejut, dia bergegas menyimpan ponselnya. Sabai benar, Theo berbicara untuk menasehati Anisa.Para petinggi dan manajer tercengang melihat gerak-gerik Theo dan Anisa."Ada apa ini? Kayaknya Pak Theo dan Bu Anisa memiliki hubungan khusus," bisik salah seorang manajer.Wajah Anisa seontak memerah, dia mengambil jus dan meneguknya sampai habis.Untung saja hari ini bukan ulang tahun Anisa. Siapa yang bersedia mendengar ceramah di hari ulang tahun?Theo membagikan beberapa ilmu kepada orang-orang yang duduk di mejanya. Sesekali Theo juga mengangkat gelasnya dan mengajak mereka bersulang.Anisa sudah menghabiskan 2 porsi makanan dan sepiring buah, tetapi Theo masih belum selesai ceramah.Satu jam sudah berlalu, Anisa mengepalkan tangan dan memelototi Theo.Theo melirik Anisa sambil bertanya, "Anisa, kamu sudah ingat semua yang aku bilang?""Ayo, minum!
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-06-27
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
2324252627
...
89
DMCA.com Protection Status