Semua Bab Bangkitnya Suamiku yang Perkasa: Bab 221 - Bab 230

884 Bab

Bab 221

Tubuh Nara bergetar ketakutan."Kamu ... kamu ...." Kepala Nara terasa berdengung, wajahnya memerah dan bibirnya membiru."Kebetulan hari itu aku juga berada di Rumah Sakit Genesis. Aku sempat ketemu sama dokter yang mengoperasi Thea, loh!" Anisa senang melihat Nara yang terlihat ketakutan dan gugup.Perlahan-lahan, raut wajah Anisa pun terlihat semakin serius. "Kamu ingin mengancam aku? Kamu nggak takut dicampakkan Theo?"Di saat bersamaan, pelayan datang untuk menyajikan jus dan camilan yang dipesan. Anisa menyantap camilannya dengan santai dan tenang."Anisa, aku terlalu meremehkanmu." Nara mengepalkan tangannya. Dia ingin mengancam Anisa, tetapi malah dia yang diancam balik."Kita impas, aku nggak akan memperpanjang masalah ini. Aku nggak akan memberi tahu Theo, aku harap kamu juga bisa menjaga rahasiaku." Nara terpaksa mengesampingkan harga dirinya."Oh? Bukannya beberapa menit yang lalu kamu masih berlagak sombong dan mengancam aku? Aku nggak mengerti bagaimana kamu bisa menjadi
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-06-22
Baca selengkapnya

Bab 222

Bukankah Anisa memesan ballroom terbesar? Theo akan memesan ruangan kecil yang ada di sebelahnya.Theo ingin melihat seberapa mewah pesta yang diadakan Anisa.....Satu minggu kemudian.Setibanya di Hotel Casa, para tamu undangan mulai memasuki Ballroom Moony."Kok Anisa belum datang?" Sania bertanya kepada Mike. "Tadi malam aku mengirimkan pesan, tapi dia nggak balas sampai sekarang.""Akhir-akhir ini dia sibuk, aku juga nggak ngerti sibuk apa. Tapi aku sudah mengirimkan alamat hotelnya, kok," jawab Mike sambil mengangkat kedua bahu."Bukan sibuk urusan kantor?" tanya Sania."Bukan, tapi aku juga nggak berani tanya. Setiap orang punya privasi, aku nggak akan memaksanya memberi tahu aku. Kecuali dia sendiri yang cerita," jawab Mike."Kalau dia sesibuk itu, siapa yang mengadakan pesta ini?" Sania kebingungan."Aku dong!" jawab Mike sambil menebuk dada."Yang mengirimkan undangan?" Sania lanjut bertanya."Aku juga."Sania bangkit berdiri, lalu buru-buru berlari ke Ballroom Moona yang ber
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-06-22
Baca selengkapnya

Bab 223

Begitu keluar dari ruangan, Grey terkejut melihat beberapa orang yang berkelahi di tengah lorong."Mike?" Grey membelalak, lalu berlari menghampiri mereka.Mike dihajar oleh Theo dan Eden. Grey tidak kenal Eden, tetapi dia mengenal Theo, mantan suaminya Anisa.Grey buru-buru menarik Mike, lalu bertanya kepada Theo, "Kenapa kamu memukuli Mike?"Theo muncul sekitar 3 menit yang lalu. Melihat Mike yang menindih dan memukuli Mike, Theo pun naik pitam dan langsung menendang Mike. Keadaan berbalik menjadi dua lawan satu."Dia memukul asistenku," Theo merapikan pakaiannya dan menjelaskan.Ketika melihat kacamata Eden yang pecah, Grey langsung memelototi Mike."Ponsel Anisa nggak aktif, aku takut terjadi sesuatu kepadanya. Aku mau pergi cari Anisa, kamu mau ikut atau menemani tamu?" Grey bertanya Mike.Seketika amarah di hati Mike pun mereda. "Apa? Anisa hilang? Aku ikut!"Theo tidak tinggal diam, dia menghalangi Grey dan bertanya, "Ada apa dengan Anisa?""Aku belum tahu apa yang terjadi. Tadi
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-06-23
Baca selengkapnya

Bab 224

Mobil Anisa terkunci dari dalam.Ketika melihat Theo yang histeris memukul-mukul jendela mobil Anisa, pengawal bergegas mencari tongkat dan memecahkan jendela mobil. Kemudian pengawal mengulurkan tangannya untuk membuka kunci pintu mobil.Theo tidak mau membuang-buang waktu, dia segera membuka pintu dan membawa Anisa keluar dari mobil. Anisa tidak terluka, hanya saja napasnya terdengar agak lemah.Theo menggendongnya ke dalam mobil dan beranjak ke rumah sakit.Di rumah sakit.Setelah memeriksa Anisa, dokter menjelaskan kepada Theo, "Pasien pingsan karena kekurangan oksigen, untung kalian membawanya tepat waktu. Pasien hanya perlu istirahat.""Kenapa dia bisa kekurangan oksigen? Dokter yakin dia tidak apa-apa?" Theo tidak langsung memercayai penjelasan dokter."Hasil pemeriksaan darahnya bagus. Selain tensi rendah, tidak ada masalah yang terlalu serius." Dokter menunjukkan hasil pemeriksaan darah kepada Theo."Kenapa dia bisa pingsan? Kapan dia akan bangun? Benar tidak perlu dirawat?" T
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-06-23
Baca selengkapnya

Bab 225

"Teman," jawab Grey."Profesor Carmen mempunyai banyak murid, kamu tidak terlalu akrab sama Nara? Kamu menyukai Anisa?" tanya Theo.Grey merasakan jelas permusuhan yang terpancar di diri Theo."Apakah Anisa tidak boleh memulai hubungan yang baru dengan orang lain?" Grey tersenyum lembut. "Pak Theo, waktu kamu berpacaran dengan Nara, apakah Anisa ikut campur?"Theo menatap Grey dengan sinis. "Aku penasaran, kenapa kamu hanya memberikanku daftar nama murid Profesor Carmen? Kenapa tidak langsung memberi tahu aku bahwa murid yang dimaksud Profesor adalah Nara? Nara kenal kamu, harusnya kamu juga kenal dia, 'kan?"Grey tidak menyangka Theo sekritis ini. "Aku kenal Nara, tapi kami tidak akrab. Ditambah, aku juga tidak tahu bagaimana kemampuannya. Jadi, aku hanya bisa memberikanmu daftar nama."Theo tidak mudah dibohongi. "Masa Profesor Carmen tidak pernah membahas Nara? Profesor Carmen tidak berani mengoperasi Thea, tapi muridnya bisa. Berarti Profesor Carmen sangat memercayai kehebatan muri
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-06-23
Baca selengkapnya

Bab 226

Namun setelah mempertimbangkan beberapa saat, Anisa pun mengurungkan niatnya.Meskipun memejamkan mata, Anisa masih mengenali suara Theo. Hanya saja, siapa wanita yang sedang berbicara dengannya?Suara asing itu memanggilnya kakak? Theo sedang bermesraan dengan wanita lain saat Anisa tidur? Tidak tahu malu!Seandainya Anisa tidak kelelahan, dia pasti sudah membuka mata dan mengusir kedua orang ini.Anisa belum sepenuhnya sadar, dadanya terasa sakit dan lemas. Tak lama, dia pun kembali terlelap.Theo menggandeng Thea keluar dari kamar. Setelah Thea tidur, Theo kembali ke kamar utama. Dia melihat Anisa yang tertidur pulas ....Kemudian Theo mengambil pakaiannya, lalu beranjak masuk ke kamar mandi.....Begitu mengetahui bahwa Theo membawa Anisa pulang ke rumah, Nara langsung marah sampai kedua matanya memerah.Siapa sebenarnya pacar Theo? Nara tahu bahwa Theo bersedia pacaran agar Nara tetap merawat dan menyembuhkan Thea.Meskipun terpaksa, Theo tetap harus menunjukkan sopan santun, buka
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-06-23
Baca selengkapnya

Bab 227

"Kalau Nenek tahu, Nenek tidak akan mengizinkan kita untuk mencari Ibu," William berkata dengan serius.Wilona meringkuk, dia merasa agak dilema. "Hmm ... mencari Ibu lebih penting. Aku takut Ibu disakiti."William mengerutkan bibirnya, lalu segera berpikir dan memutuskan. "Aku pergi sendiri, kamu tunggu di rumah. Kalau Nenek pulang, kamu pikirkan alasan, bilang Kakak lagi pergi main."Setelah bicara, William langsung pergi meninggalkan Wilona.Melihat pintu rumah yang ditutup, Wilona mulai meneteskan air mata. Dia tidak tega membiarkan William pergi sendirian. Bagaimana kalau Theo menyiksanya?Wilona tidak mau kehilangan William! Wilona membalikkan badan dan berlari ke kamar Mike sambil menangis tersedu-sedu.Wilona membuka pintu kamar, lalu naik ke atas tempat tidur dan menarik tangan Mike sambil menangis. "Paman Mike, cepat bangun! Kakakku pergi sendirian, dia nggak bawa aku. Huhuhu ...."....Di rumahnya Theo.Salah seorang pelayan keluar dari dapur sambil bergumam, "Kok listriknya
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-06-23
Baca selengkapnya

Bab 228

Setiap melihat William, Theo merasa seolah sedang melihat diri sendiri.Tak hanya wajah, sikap juga William persis seperti saat Theo masih kecil.Setelah puas memelototi Theo, William menarik kembali tatapannya. "William, kamu yang memadamkan lampu di rumah ini? Bagaimana kamu melakukannya? Ini laptopmu?"William tidak menjawab Bibi Wina. Dia mengambil laptop tersebut, lalu memasukkannya ke dalam tas dan berjalan ke bawah tangga untuk menunggu Anisa.Bibi Wina melihat raut wajah Theo yang tampak murka. Theo sedang berusaha menahan amarahnya. Jika William bukan anak kecil, Theo pasti sudah memberikannya pelajaran.Sekitar setengah jam kemudian, pengawal datang menghadap Theo. "Tuan, si Pirang itu ada di depan. Apakah boleh diizinkan masuk?"Si Pirang? Secara otomatis, wajah Mike pun muncul di benak Theo. Theo bangkit berdiri, lalu berjalan keluar.Begitu melihat kemunculan Theo, Mike langsung berteriak, "Anisa, kamu disekap, ya? Anisa, katakan sesuatu! Aku akan segera lapor polisi."Eks
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-06-23
Baca selengkapnya

Bab 229

Awalnya Wilona ingin menggeledah seluruh ruangan di lantai satu untuk mencari Anisa, tetapi tiba-tiba terdengar suara langkah kaki yang berasal dari dapur.Wilona pun ketakutan, lalu bergegas naik ke lantai dua. Sesampainya di atas, Wilona memegang tembok sambil bernapas terengah-engah.Semakin lama, suara langkah kaki terdengar semakin dekat. Orang itu juga naik ke lantai 2.Wilona panik dan bergegas mencari tempat persembunyian. Tak lama, Bibi Wina tiba di lantai 2, lalu beranjak ke kamar utama untuk mengecek kondisi Anisa.Bibi Wina agak khawatir melihat Mike dan Theo yang bertanding tenis. Semenjak kecelakaan yang dialami beberapa tahun lalu, dokter tidak mengizinkan Theo untuk melakukan olahraga yang terlalu berat. Di sisi lain, Bibi Wina juga tidak ingin Theo kalah dihajar oleh Mike.Oleh sebab itu Bibi Wina datang untuk memanggil Anisa. Sesaat membuka pintu kamar, Bibi Wina masuk dan duduk di samping tempat tidur.Ketika melihat Anisa yang tertidur pulas, sebenarnya Bibi Wina ti
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-06-24
Baca selengkapnya

Bab 230

Jangan-jangan, masih ada anak kecil di rumah ini?Theo menarik napas panjang, lalu beranjak turun dari tempat tidur dan keluar dari kamarnya. Sesampainya di ruang tamu, Theo melihat sebuah sosok kecil yang sedang menangis tersedu-sedu.Tidak diragukan lagi, gadis kecil ini pasti anaknya Anisa. Konyol, sejak kapan anak ini masuk ke rumah? Kenapa tidak ada seorang pun yang tahu?Bagi mereka, apakah sistem keamanan di rumah ini hanya lelucon belaka? Apakah anak ini masuk saat listrik di rumah padam?Theo melihat Wilona yang membawa tas berbentuk kelinci sambil memegang sebuah boneka dan menangis. Wilona tidak sadar saat Theo berjalan mendekatinya.Sesaat mendengar tangisan Wilona, semua pelayan di rumah pun keluar dan terkejut saat melihat seorang gadis kecil yang muncul entah dari mana."Huhuhu, Ibu pasti sudah pergi. Kenapa Ibu tidak mencari aku? Huhuhu ...." Wilona menangis sambil meraung.Bibi Wina beranjak ke samping Wilona, lalu memeluknya dan bertanya, "Adik kecil, kamu anaknya Ani
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-06-24
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
2122232425
...
89
DMCA.com Protection Status