Share

Bab 242

Penulis: Cahaya Suci
last update Terakhir Diperbarui: 2023-06-26 18:00:01
Ucapan Sania seolah menyadarkan Anisa. Terlepas apakah Theo hadir atau tidak, Anisa tetap harus mengundang Theo.

Anisa menyalahkan diri sendiri. Untuk apa dia menerima hadiah pemberian Theo?

Seandainya tidak menerima hadiah pemberian Theo, Anisa tidak perlu bimbang seperti ini.

Setelah menutup telepon Sania, Anisa langsung menghubungi Mike dan bertanya, "Kenapa kamu nggak bilang mau mengadakan pesta lagi?"

"Kalau aku bilang, memangnya kamu bakal setuju?" Mike sudah menebak respons Anisa, dia tidak akan menyetujui usulan Mike. "Aku terpaksa mengundang tamu dulu. Dengan begitu kamu nggak bisa nolak."

"Kalau gitu kamu saja yang pergi, aku nggak mau." Anisa mendengus dingin.

"Aku sudah mengundang Theo. Katanya dia bakal datang, dasar nggak tahu malu." Nada bicara Mike terdengar sinis. "Anisa, mantan suamimu nggak tahu malu, kenapa kamu bsia menyukai pria seperti dia?"

Anisa memijat kepala, lalu mematikan teleponnya. Tak sampai satu menit, Sania kembali menelepon Anisa.

"Anisa, Theo mau per
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 243

    [ Tidak masalah, aku hebat minum! ][ Aku juga! ][ Kita kasih Theo pelajaran. Tenang saja, dia pasti tumbang. ]Mike tersenyum puas melihat balasan dari setiap petinggi perusahaan.Mana mungkin Mike berbaik hati mengundang Theo? Mike mempunyai rencana di balik "kebaikan" tersebut. Menindas Anisa sama dengan menindas Mike ....Mike tidak bisa mengalahkan Theo, tetapi dia bisa membuat Theo mabuk.Pada malam hari, Sabrina mengundang Theo dan Nara makan di rumah."Nara, sering-seringlah main ke sini," kata Sabrina sambil tersenyum. "Biasanya Theo sangat sibuk, dia mungkin tidak ada waktu untuk menemanimu."Nara mengangguk. "Kalau Tante tidak terganggu, aku senang main ke sini.""Mana mungkin aku merasa terganggu. Kamu begitu hebat, aku malah sangat menyukaimu," jawab Sabrina dengan lembut.Setelah selesai makan malam, Sabrina memanggil Theo ke kamar dan mengajaknya bicara."Theo, kamu dan Dokter Nara sangat cocok, usiamu juga sudah tidak muda. Bagaimana kalau kalian segera bertunangan?" t

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-26
  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 244

    Sorotan mata Nara memancarkan ambisi yang besar.Tanpa disadari, Leo pun merasa bersemangat karena keberhasilan Nara sama dengan keberhasilan Leo.Nara akan melahirkan calon pewaris kekayaan Theo. Di sisi lain, pewaris kekayaan tersebut adalah darah dagingnya Leo. Pada akhirnya, Leo juga akan mendapatkan keuntungan.....Pukul 10 malam, sebuah mobil Rolls-Royce berhenti di depan halaman rumah Theo.Malam ini Theo baru menghadiri sebuah perjamuan makan malam. Dia menghadiri perjamuan makan malam karena seorang pebisnis sukses di bidang drone juga menghadiri perjamuan tersebut.Theo ingin mempelajari kondisi Kintara Group secara menyeluruh. Dari perjamuan malam ini, Theo melihat penjualan produk Kintara Group tidak sebagus yang diharapkan.Di luar negeri, Asta Technology sangat terkenal dan memang memiliki reputasi yang bagus. Namun begitu kembali ke Negara Legia, Anisa tidak menggunakan nama Asta Technology, melainkan nama Kintara Group.Meskipun produknya sama, merek yang berbeda memil

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-26
  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 245

    Emosi Anisa meledak-ledak, suaranya terdengar gemetaran dan lantang. "Benar! Aku rela melakukan apa pun demi uang!""Jangan mencampuri urusanku!" bentak Anisa.Amarah terpancar jelas dari tatapan Theo."Usir semua orang!" Begitu Theo memberikan perintah, para pengawalnya bergegas mengusir semua orang yang ada di dalam restoran, termasuk Hoshi yang terkapar di lantai.Di restoran sebesar ini hanya tersisa Anisa dan Theo.Anisa mendorong Theo sekuat tenaga. "Theo, jangan macam-macam! Berengsek!"Walaupun sudah mengerahkan seluruh tenaga, Anisa tidak dapat melawan Theo."Bukankah kamu rela melakukan apa pun demi uang? Aku akan mengabulkannya." Theo menarik Anisa dan merobek pakaiannya.Anisa ketakutan sampai memucat. Akhirnya dia menyerah dan meminta maaf. "Jangan sentuh aku! Theo, jangan sentuh aku!""Orang lain boleh menyentuhmu, kenapa aku tidak? Karena aku tidak memberikanmu uang?" Theo sudah kehilangan akal sehatnya.Kemudian Theo merogoh koceknya, lalu mengeluarkan semua uang kertas

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-26
  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 246

    Di rumah Sania.Sania mengambil sehelai kaus polos dan memberikannya kepada Anisa."Anisa, kamu habis berkelahi sama orang, ya? Kok sampai bajumu robek?" Sania menebak.Anisa mengenakan kaus sambil menjawab, "Iya, hehe.""Kamu kalah, 'kan? Lihat, betapa menyedihkannya temanku. Anisa, bagaimana kalau kamu mempekerjakan beberapa pengawal?" Sania memberikan ide."Sekarang kamu bukan orang sembarangan, kurasa harus ada pengawal yang melindungimu. Lihat Theo, belasan pengawal mengikuti ke mana pun dia pergi. Oh iya, aku dengar pengawal yang bekerja untuknya adalah para pengawal profesional yang terlatih." Sania menuangkan segelas air hangat dan memberikannya kepada Anisa."Makanya aku nggak butuh pengawal." Anisa tersenyum kecut."Kenapa?" Tiba-tiba Sania pun mengerti. "Theo sudah gila? Kamu nggak kenapa-kenapa, 'kan?"Setelah meneguk air yang diberikan, Anisa meletakkan gelasnya dan berkata, "Aku pinjam bajumu dulu, ya! Aku masih harus ke kantor."Mike menelepon Anisa untuk menanyakan hasi

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-26
  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 247

    Setelah membuka plastik tersebut, Theo melihat kemeja dan uang tunai yang disusun rapi di dalam kantong."Plak." Theo melempar kantong plastiknya. "Buang.""Baik." Eden memungut kantong tersebut dan pergi meninggalkan ruangan Theo.Di pusat perbelanjaan.Mike membawa Anisa untuk mencoba berbagai macam gaun."Jangan mengeluh, kamu harus mencoba semua gaun ini. Kalau nggak dicoba, bagaimana kamu tahu bagus atau nggak?" Mike mendorong Anisa masuk ke ruang ganti."Nona, pacarmu sangat pengertian dan romantis." Pelayan toko tersenyum ramah. "Perlu aku bantu?"Anisa menggelengkan kepala. "Tidak perlu, terima kasih."Mike membawa Anisa berbelanja dari siang sampai sore hari. Bagasi mobil bahkan sudah tidak muat menampung semua tas belanjanya.Mike tidak hanya membelikan pakaian untuk Anisa, dia juga membelikan untuk dirinya sendiri, William, Wilona, dan Maya.Ini adalah pertama dan terakhir kalinya Anisa berbelanja dengan Mike. Anisa sudah kelaparan, dia menarik Mike sebuah restoran dan berge

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-27
  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 248

    Eden terkejut melihat kedatangan Theo. Bukankah Theo tidak mau datang? Kenapa dia tiba-tiba muncul di sini?Jika memang berniat datang, kenapa tidak bilang dari awal?Sabai dan Eden bergegas menghampiri Theo, lalu bertanya, "Kok kamu di sini?"Theo menjawab dengan santai, "Kebetulan lewat.""Hehe, aku kira kamu ketakutan sampai tidak berani datang." Mike langsung menarik Theo ke meja dan menuangkan segelas anggur. "Hari ini kita semua berkumpul untuk merayakan ulang tahun Anisa. Pertama, jangan marah-marah, kedua jangan main tangan."Mike berbicara sambil menuangkan segelas anggur dan meletakkannya di depan Theo.Anisa terdiam .... Makan malam saja belum, Mike sudah mengajak Theo minum?Melihat Mike yang menyambut Theo serta para petinggi perusahaan yang mengelilinginya, Anisa langsung mengetahui rencana mereka.Anisa ingin menghentikan mereka, tetapi Sania bergegas mencegatnya. "Biarin saja, nggak usah ikut campur."Sania menggandeng Anisa ke area minum sambil berkata, "Kamu lupa baga

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-27
  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 249

    Anisa melihat berbagai foto-foto kenangan saat masa kuliah. Ini merupakan hadiah yang sangat berharga."Kita sudah bersahabat sejak kuliah. Selain fotoku sendiri, fotomu yang paling banyak di ponselku." Sania memeluk Anisa dan berkata, "Anisa, kita bersahabat selamanya, ya?"Anisa mengangkat gelasnya dan mengajak Sania bersulang. "Sahabat selamanya!"Ketika tengah mengobrol, tiba-tiba seseorang menepuk pundak Anisa.Anisa menoleh, lalu menatap Sabai yang tersenyum manis."Anisa, sini sebentar!" Sabai menunjuk ke meja di samping. "Tolong atur karyawanmu. Kayaknya mereka mau membuat Theo mabuk.""Kak Sabai, bukannya kamu hebat minum? Kamu saja yang bantu Theo." Sania sengaja menyindirnya.Sabai menghela napas. "Itu dulu, sekarang aku sudah tua ...."Anisa bangkit berdiri, lalu berpindah ke meja di sebelah. Sabai mempersilakan Anisa duduk di samping Theo.Anisa melihat jelas tatapan Theo yang meliriknya dengan sinis. Meskipun Theo masih marah, Anisa tetap duduk di sebelahnya."Anisa, kamu

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-27
  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 250

    Theo sudah tidak tahan melihat Anisa dan Sabai yang saling bertukar pesan. Theo pun mengulurkan tangannya dan memegang tangan Anisa.Anisa terkejut, dia bergegas menyimpan ponselnya. Sabai benar, Theo berbicara untuk menasehati Anisa.Para petinggi dan manajer tercengang melihat gerak-gerik Theo dan Anisa."Ada apa ini? Kayaknya Pak Theo dan Bu Anisa memiliki hubungan khusus," bisik salah seorang manajer.Wajah Anisa seontak memerah, dia mengambil jus dan meneguknya sampai habis.Untung saja hari ini bukan ulang tahun Anisa. Siapa yang bersedia mendengar ceramah di hari ulang tahun?Theo membagikan beberapa ilmu kepada orang-orang yang duduk di mejanya. Sesekali Theo juga mengangkat gelasnya dan mengajak mereka bersulang.Anisa sudah menghabiskan 2 porsi makanan dan sepiring buah, tetapi Theo masih belum selesai ceramah.Satu jam sudah berlalu, Anisa mengepalkan tangan dan memelototi Theo.Theo melirik Anisa sambil bertanya, "Anisa, kamu sudah ingat semua yang aku bilang?""Ayo, minum!

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-27

Bab terbaru

  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 884

    Sebelum mengirimkan foto-foto Wilona, Theo menuliskan beberapa kalimat di atasnya.[ Anisa, berikan aku 1 kesempatan lagi. ][ Satu kesempatan terakhir. ]Anisa menutup ponsel, lalu memejamkan matanya. Suara tangisan Sania terus bergema di dalam kepala Anisa.Karena emosi sesaat, Sania menceraikan Vanzoe, lalu meninggalkan Negara Legia dan bahkan memaki Vanzoe. Namun saat Vanzoe mau menikah lagi, Sania malah sedih dan menangis setiap hari.Siapa yang tidak menginginkan hidup tenang dan damai? Cinta adalah hal yang bisa membuat seseorang menjadi damai sekaligus gila.....Setelah meninggalkan Vila Starbay, Theo membuka ponselnya untuk mengecek pesan Anisa.Ternyata Anisa tidak membalas .... Meskipun tidak membalas, Theo yakin Anisa membaca pesannya.Theo tidak akan memaksa Anisa, dia sadar Anisa tidak akan memaafkannya dengan mudah. Theo hanya bisa bersabar dan berusaha.....Keesokan hari, Sania datang ke Vila Starbay dengan membawa banyak hadiah."Rasanya kembali seperti dulu," kata B

  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 883

    "Nggak masalah! Kakakmu ganteng dan pintar, pasti banyak gadis yang mengejarnya. Kalaupun nggak dapat wanita, masih ada pria," jawab Mike.Wilona langsung menutup mulutnya."Membosankan!" William meletakkan alat makannya dan pergi meninggalkan ruang makan.Setelah William pergi, Anisa juga merasa kenyang dan ingin beristirahat. Sesampainya di kamar, dia membereskan koper, lalu berbaring dan hendak tidur.Ketika Anisa hendak memadamkan lampu kamar, dia menerima belasan pesan dari Theo.Anisa tertegun, lalu membuka pesan yang dikirimkan. Ternyata Theo mengirimkan semua foto-foto Wilona saat bermain di taman hiburan.Anisa menyimpan beberapa foto yang cantik dan bergegas menutup pesan dari Theo.Anisa belum siap menghadapi Theo. Perpisahan kemarin membuatnya sangat terpukul, dia tidak bisa melupakannya begitu saja.Akhirnya Anisa menelepon Sania dan mengajaknya mengobrol. "Sania, aku sudah pulang.""Kamu sudah pulang?" Sania terdengar kaget."Em. Aku memutuskan pulang secara tiba-tiba, ja

  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 882

    Semua orang kaget melihat mobil Rolls-Royce milik Theo.Theo tahu bahwa Anisa masih marah dan tidak ingin menemuinya. Bukankah Theo memiliki ego yang tinggi, kenapa dia rela membuang semua harga dirinya dan datang dengan konsekuensi dimarahi Anisa?Sesaat Theo membuka pintu mobil, dia melihat Eden yang berlari keluar."Pak, sebaiknya Anda jangan masuk." Eden berbicara dengan canggung, "Anisa tidak mau menemui Anda. Aku juga ikut diusir."Sebenarnya kondisi di dalam tidak separah yang Eden ceritakan. Anisa tidak akan mempermasalahkan kejadian hari ini asalkan Eden mengusir Theo pergi.Jadi, Eden sengaja melebih-lebihkan agar Theo tidak memaksa masuk ke rumah Anisa."Dia tidak memarahi Wilona, 'kan?" tanya Theo."Tidak. Wilona masih kecil, Anisa tidak mungkin menyalahkannya. Pak, tenang saja, yang penting Anisa sudah pulang. Masih ada hari esok." Eden berusaha menghibur Theo. Theo mengerutkan alis. "Ucapanmu seolah aku ingin melakukan sesuatu terhadap Anisa.""Bukan begitu maksudku ....

  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 881

    "Kamu tahu sendiri karakter Pak Theo, dia takut sama Anisa," jawab Eden sambil menggaruk kepala.....Hari yang menyenangkan pun berakhir dalam sekejap mata. Setelah puas bermain, Theo mengajak Wilona, Mike, dan Eden makan malam bersama. Awalnya Mike tidak mau menolak karena Wilona pasti kelelahan dan kelaparan, tetapi tiba-tiba Anisa menelepon Mike.Sesaat mengeluarkan ponsel, Mike terkejut melihat nama Anisa yang tertera di layar. "Anisa telepon! Sst, kalian diam dulu.""Halo, Anisa?" Mike menjawab panggilannya. "Kamu mau melakukan panggilan video? Kami lagi di luar. Aku akan meneleponmu kembali begitu sampai di rumah.""Sekarang aku ada di rumah," kata Anisa dengan nada yang tenang, tapi mencekam. "Bawa Wilona pulang sekarang juga!"Mike tertegun mendengar ucapan Anisa. Sebelum Mike sempat menjawab, Anisa telah menutup teleponnya."Gawat!" Wajah Mike tampak memerah, jantungnya berdegup sangat kencang. "Anisa sudah pulang, dia ada di rumah. Anisa memerintahkanku untuk segera membawa

  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 880

    Sesampainya di wahana kedua, antrian panjang terlihat di depan pintu.Wilona berjalan ke barisan VIP dan ikut mengantri.Bagaimana mungkin Theo tega membiarkan putrinya mengantri? Meskipun cuaca hari ini cerah dan berangin, mengantri sepanjang itu pasti melelahkan.Theo sendiri paling benci mengantri!Theo berjalan ke depan, lalu menarik lengan Wilona dengan penuh kasih berkata, "Sayang, Ayah akan membawamu masuk."Wilona mengerutkan alis. "Maksudnya memotong antrian?"Tanpa pikir panjang, Theo langsung mengangguk.Mike langsung menggosok kedua tangannya, dia sudah mengantisipasi apa yang akan terjadi selanjutnya.Di saat bersamaan, Eden berjalan ke samping Theo untuk menceritakan insiden yang terjadi 1 jam lalu."Aku paling benci menyerobot antrian! Baru saja, seorang Tante jahat menyerobit antrian dan diusir. Masa aku memarahi orang lain, tapi aku sendiri juga menyerobot antrian?" Meskipun Wilona tidak suka mengantri, hati nurani melarangnya untuk melakukan tindakan yan gsalah.Setel

  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 879

    Penanggung jawab taman berpikir sebentar, lalu menganggukkan kepala. Eden terlihat sangat serius, penanggung jawab taman tidak mau kehilangan pekerjaan ini.Akhirnya wanita arogan itu pun diusir.Sebelum pergi, wanita itu meneriaki Wilona, "Bocah tengil, tunggu pembalasanku!"Wilona menjulurkan lidahnya dan mengolok-olok wanita itu."Wilona, wanita itu nggak akan datang lagi. Kamu jangan marah, ya!" Eden menghibur sambil tersenyum."Aku nggak marah. Yang malu dia, bukan aku." Wilona menarik Mike tempat semula dan lanjut mengantri."Kak, kamu hebat banget." Gadis kecil yang berdiri di depan Wilona mengacungkan jempolnya.Wilona membalasnya dengan senyuman abngga.Setelah wanita itu pergi, peannggung jawab taman menelepon Theo. "Pak, putri Anda sedang mengunjungi Dunia Fantasi."Penanggung jawab taman memanfaatkan status Wilona untuk menyanjung Theo, ini adalah kesempatan yang bagus untuk menarik simpati."Putriku?" tanya Theo."Benar! Pak Eden yang bilang, tidak mungkin salah. Hmm, apak

  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 878

    Wilona menarik tangan Mike dan mengajaknya ke depan.Petugas yang melayani di depan terlihat ketakutan menghadapi wanita tersebut. Eden takut terjadi keributan, dia pun mengeluarkan ponsel dan menelepon penanggung jawab taman hiburan."Tante!" Wilona berteriak sambil menatap wanita itu. "Menyerobot antrian itu salah. Kamu sudah salah, tapi masih berani memarahi orang lain. Gurumu nggak mengajari kamu sopan santun, ya?"Mike tertegun melihat sikap Wilona. Tampaknya Wilona sudah semakin dewasa, dia bukan lagi anak berusia 3 tahun yang cengeng.Teriakan Wilona sontak membuat orang-orang di sekitar tercengang selama beberapa deitk.Wanita tersebut memelototi Wilona dan memarahinya, "Bocah tengil! Beraninya berteriak di hadapanku. Memangnya siapa kamu?"Wilona menjawab dengan tenang dan lantang, "Kamu buta, ya? Aku anak kecil! Dasar bodoh!"Para pengunjung tertawa mendengar ucapan Wilona.Wanita ini pun murka, dia mengangkat tangan dan hendak memukul Wilona.Melihat wanita yang hendak memuk

  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 877

    "Wilona, ayahmu nggak tahu kamu pergi ke taman huburan ini. Aku tidak akan memberi tahu ayahmu. Kita pergi dulu, kalau nggak seru, kita pindah tempat. Bagaimana?" tanya Eden.Wilona berpikir sebentar, lalu mengangguk sambil tersenyum."Jangan beri tahu ibumu, ya! Kalau ibumu tahu, dia pasti tidak akan mengizinkan kamu ke sana." Eden mengingatkan. "Taman ini sangat cantik dan seru. Aku pernah membawa keponakanku ke sana, dia sangat suka."Pikiran Wilona hanya dipenuhi bermain. Dia langsung mengangguk saat mendengar semua ucapan Eden.Tak terasa, akhir pekan pun tiba.Suasana di Dunia Fantasi sangat ramai.Ketika Eden membawa keponakannya datang, cuaca gerimis dan banyak wahana yang ditutup."Untung William nggak ikut." Mike menghela napas, dia tahu William tidak akan menyukai tempat seperti ini.Kalau William datang, dia mungkin tidak akan masuk dan langsung pulang ke rumah. William paling tidak menyukai tempat yang ramai.Eden meminta maaf. "Aduh, antriannya panjang banget. Sebentar, a

  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 876

    Ketika Eden menyiapkan makan malam, dia memberikan isyarat mata kepada Mike.Mike langsung mengangguk, lalu berkata kepada William dan Wilona, "Anak-anak, akhir pekan aku akan membawa kalian jalan-jalan.""Oke, oke! Paman, kita mau jalan ke mana?" tanya Wilona dengan antusias."Hari ini baru hari selasa," jawab William."Makanya kita buat rencana dulu. William, kamu ada waktu, 'kan" tanya Mike."Tidak ada." Tahun ajaran baru telah dimulai, William harus mengerjakan banyak tugas."Kamu masih SD, memang sebanyak apa tugasmu? Kalau kamu sudah SMP, jangan-jangan kamu bahkan nggak ada waktu untuk pulang." Mike tampak cemberut. "Waktu SD aku nggak sesibuk kamu, tapi aku pintar dan sukses.""Kelak aku akan lebih sukses daripada kamu," William berakta dengan serius.Dulu Mike mungkin akan membantah William, tetapi sekarang Mike tidak memiliki kepercayaan diri.Eden tertawa terbahak-bahak sambil mengacungkan jempol."Aku akan meminta ibumu untuk memindahkan sekolahmu," kata Mike dengan kesal."

DMCA.com Protection Status