Home / Urban / Menantu Dewa / Chapter 151 - Chapter 160

All Chapters of Menantu Dewa: Chapter 151 - Chapter 160

333 Chapters

Bab 151

Hannah tidak membantah, melainkan mengangguk dengan perlahan.Brandon mengulurkan tangannya menggenggam tangan Hannah, lalu berkata dengan tersenyum, “Kalau begitu, suamimu akan menghadiahkannya untukmu!”Hannah terbengong sejenak. Dia tidak mengerti bagaimana untuk merespons. Bahkan, Dessy menatap Brandon sekilas, lalu spontan menghela napas.Lelaki itu bodoh sekali! Padahal cincin Bintang Keabadian berada di tangan Grup Sinjaya, siapa juga yang bisa mengambilnya? Apa mungkin seorang menantu pecundang akan bisa mengambilnya?“Selanjutnya adalah benda lelang keenam. Mengenai benda yang satu ini, juru taksir kami bahkan tidak bisa memastikan asli palsunya benda ini. Hanya saja, konon katanya asal usul benda ini tidaklah sederhana. Semua orang diperbolehkan untuk mengamati dalam jarak dekat, baru memutuskan ingin melelang atau tidak ….”Saat ini, mata juru lelang yang berada di atas pentas menepuk tangan. Seseorang berjalan keluar dengan mendorong sebuah rak kayu besar ke atas pentas.Ta
last updateLast Updated : 2023-06-03
Read more

Bab 152

“Benar, lukisan ini terlihat tidak berbeda dengan yang asli. Aku rasa lukisan ini seharusnya adalah hasil replika, dan sepertinya besar kemungkinan kalau lukisan ini dilukis pada zaman sekarang. Bisa jadi, hanya sebuah karya replika yang dibeli dari internet saja. Harganya bahkan tidak sampai 200 ribu …,” Mike menjelaskan dengan panjang lebar.Kemudian tatapan Mike beralih ke sisi juru lelang. “Nona, aku berkata seperti ini bukan bermaksud untuk menjelekkan acara lelang kalian. Aku hanya sedang mengatakan apa yang aku ketahui. Aku harap Nona tidak tersinggung.”Juru lelang berkata dengan tersenyum, “Bahkan juru taksir kami juga tidak bisa memastikan keaslian lukisan ini. Kalau bukan karena penjelasan Tuan, aku juga tidak mengetahui cerita di balik lukisan ini. Ternyata lukisan aslinya sudah terbagi menjadi dua bagian.”“Sebelumnya aku kira lukisan ini ditiru dengan sangat mirip. Bahkan juru taksir juga tidak berani mengatakan lukisan ini adalah karya palsu. Sekarang lukisan ini tidak p
last updateLast Updated : 2023-06-03
Read more

Bab 153

Brandon juga tidak omong kosong lagi, dan langsung mengorek kantongnya. Setelah mencari beberapa saat, akhirnya dia berhasil mengeluarkan sisa dua lembar uang 100 ribu. Kemudian, Brandon dengan tidak rela menyerahkan uang itu kepada juru lelang.Apa daya? Uang tunai Brandon hanya tersisa 200 ribu saja.“Pftz ….”“Hahaha, lucu sekali! Ternyata dia benar-benar ingin membeli ‘Lukisan Gunung Fujiwa’ dengan uang 200 ribu?”“Coba kalian lihat, sepertinya dia nggak rela keluarin uang 200 ribu.”“Wajar saja, sepertinya dia cuma punya uang 200 ribu?”“Brandon, kamu harus jaga lukisan ini dengan baik. Kalau ada waktu luang, aku akan cari kamu untuk mengamati lukisan terkenal di dunia yang seharga 200 ribu itu! Hahaha ….”William dan Mike terus tertawa terbahak-bahak. Brandon sungguh lucu. Kenapa dia tidak beralih profesi menjadi komedian saja?Sebenarnya Brandon tidak ingin meladeni mereka, hanya saja dia menyadari ekspresi wajah Hannah sangatlah muram. Brandon menghela napas, lalu berkata, “Zam
last updateLast Updated : 2023-06-03
Read more

Bab 154

Selesai berbicara, Mike menunjukkan ekspresi bangga. Asalkan Brandon dipermalukan lagi, dia pun akan memiliki kesempatan.Brandon tersenyum, lalu lanjut berkata, “Kalian semua harusnya tahu, Paulus Timothy adalah salah satu dari empat pelukis terkenal di abad ke-13. Paulus mahir dalam melukis pemandangan terutama melukis pegunungan.”“Paulus suka melapisi cat dengan sangat tebal sehingga arah goresan terlihat sangat jelas. Inilah teknik impasto yang legendaris. Teknik impasto akan menghasilkan tekstur yang jelas, sehingga kesan kehadiran objek lebih terasa. Singkat kata, teknik impasto membuat gambar terasa lebih hidup …. Coba kalian lihat gambar ini, apa persis seperti yang aku katakan?”Semua orang merasa ucapan Brandon sangat masuk akal. Saat ini, mereka spontan mengamati lukisan yang ditunjuk Brandon. Emm … memang sama seperti yang dikatakan Brandon. Hanya saja, Mike malah terkekeh.Si pecundang sok hebat sekali! Jangan-jangan dia tidak tahu zaman sekarang ini lukisan bisa dicetak
last updateLast Updated : 2023-06-03
Read more

Bab 155

Teknik zhemei adalah teknik khusus juru taksir di era kuno. Konon katanya, teknik itu bisa memverifikasi asli palsunya sebuah lukisan kuno.Namun pada zaman sekarang ini, juru taksir yang menguasai teknik zhemei sudah tidak banyak lagi. Dessy bisa mengetahui teknik zhemei karena kakeknya menguasai teknik tersebut. Hanya saja, kakeknya sudah berjanji pada pewaris teknik zhemei, dia tidak akan mewarisi teknik ini kepada siapa pun. Jadi, hanya kakeknya Dessy yang menguasai teknik zhemei.Sekarang, seorang menantu pecundang malah menguasai teknik zhemei. Dessy bahkan merasa dirinya sedang bermimpi.“Apa? Teknik zhemei?”Setelah mendengar ucapan Dessy, orang-orang di tempat pada terbengong. Jangan-jangan menantu pecundang tidak sedang membual, dia memang tahu cara memverifikasi barang antik?William dan Mike saling bertukar pandang, dan terdiam di tempat.Mereka berdua juga pernah mendengar teknik zhemei, dan mereka juga tahu hanya seorang senior dari Keluarga Marlon menguasai teknik itu. B
last updateLast Updated : 2023-06-04
Read more

Bab 156

Saat ini ekspresi Mike terlihat berubah. Dia berjalan maju beberapa langkah, lalu berkata dengan ketus, “Aku tetap merasa lukisan ini palsu. Paling-paling lukisan ini hanyalah replika berkualitas tinggi saja. Nona Dessy, bukankah kakekmu adalah juru taksir terkemuka di dunia barang antik? Bisakah kami meminta bantuan kakekmu untuk memastikannya?”Setelah Dessy mendengar ucapan ini, dia pun baru kepikiran. Benar! Saat ini, bahkan Dessy sendiri juga tidak bisa memastikan keaslian dari “Lukisan Gunung Fujiwa”. Mungkin hanya kakeknya saja yang bisa menentukan asli palsunya lukisan ini. Pada situasi kalut, Mike masih bisa bersikap dengan kepala dingin. Hal itu membuktikan bahwa Mike adalah seorang lelaki yang sangat unggul! Dia semakin mengagumi Mike saja. Saat ini, Dessy menarik napas dalam-dalam, lalu berkata, “Kalau begitu, aku akan meminta bantuan Kakek untuk melihat asli palsunya lukisan ini!”Setelah ucapan selesai dilontarkan, Dessy mengeluarkan ponselnya untuk melakukan panggilan
last updateLast Updated : 2023-06-04
Read more

Bab 157

“Hei pecundang, kembalikan ponsel Nona Dessy!”“Kamu malah berani menentang Nona Dessy! Kamu nggak waras lagi, ya?!”“Kita juga bodoh, malah percaya sama omonganmu!”Saat ini, semua orang terus menyalahkan Brandon.Pada saat ini, Lucas yang berada di ujung telepon tiba-tiba terlihat syok. “Ini teknik impasto, ya? Ini adalah teknik melukis khas Paulus. Lukisan replika tidak mungkin bisa memiliki efek seperti ini? Tidak mungkin, tidak mungkin ….”Lucas kembali merenung.“Maksudmu, lukisan ini asli? Jadi, bagaimana kamu menjelaskan masalah dua lukisan di museum? Aku pernah melihat langsung kedua lukisan itu. Hanya saja, lukisan ini juga tidak seperti lukisan palsu. Aneh sekali ….”Apa? Dua lukisan di museum bukanlah karya palsu, dan lukisan ini juga bukan lukisan palsu? Apa yang terjadi?Setelah mendengar ucapan ini, orang-orang mulai bertukar pandang, lalu menatap Brandon dan juga Lucas yang berada di dalam ponsel. Semuanya merasa bingung.Mike yang berada di samping mengerutkan keningny
last updateLast Updated : 2023-06-04
Read more

Bab 158

Dessy bisa meragukan penilaian Brandon, tapi dia 100% percaya dengan penilaian Kakek Lucas. Sebab, Lucas adalah master di dunia juru taksir barang antik. Di dunia ini, orang yang memiliki kemampuan setinggi Kakek Lucas sepertinya dapat dihitung dengan jari.“Kalau kamu ada waktu, kamu bisa datang mengunjungi Kediaman Marlon. Aku menyambut kedatanganmu setiap saat.” Tak lama kemudian, Lucas pun mengakhiri panggilan video.Brandon mengembalikan ponsel kepada Dessy, lalu berkata dengan tersenyum, “Nona Dessy, apa kamu masih ingat dengan taruhan kita?”“Aku ….” Dessy terbata-bata. Jangan-jangan Dessy harus memanggilnya dengan sebutan “Ayah”?Saat ini, Mike langsung berjalan maju dengan emosi menggebu-gebu. “Brandon, kamu itu cowok bukan? Nona Dessy hanya lagi bercanda, kenapa kamu malah anggap serius? Kamu malah cari masalah sama cewek. Kamu memang nggak ada duanya!”“Diam!” Tiba-tiba Dessy bersuara. Dia menatap Brandon dengan tatapan galau. Beberapa saat kemudian, dia baru bersuara, “Bran
last updateLast Updated : 2023-06-04
Read more

Bab 159

Hannah juga merasa gugup. Dia berkata dengan merasa bersalah, “Nona Dessy, maaf, ya. Brandon hanya sedang bercanda. Semoga Nona Dessy tidak masukin ke hati. Jangan perhitungan sama dia.”Mike berkata dengan serius, “Hannah, dia memang suamimu, tapi kamu nggak boleh belain dia terus. Nggak boleh seperti itu.”Dessy mengerutkan keningnya dan ekspresinya terlihat semakin muram lagi. Awalnya masalah sudah hampir berakhir. Sekarang masalah malah dibesar-besarkan Mike. Dessy pun merasa semakin malu lagi.Ketika kepikiran akan hal ini, nada bicara Dessy pun sudah berubah dingin, “Brandon, reputasi Keluarga Marlon bukan bahan candaan. Aku harap kamu bisa jelaskan masalah ini. Kalau nggak, masalah ini belum berakhir.”“Sebelumnya kamu bilang ‘Lukisan Gunung Fujiwa’ di museum itu asli, dan aku bilang ‘Lukisan Gunung Fujiwa’ di sini barulah lukisan asli. Kenyataannya, kedua lukisan itu adalah lukisan asli. Itu berarti tidak ada yang menang maupun yang kalah dalam taruhan ini.”“Swoosh ….”Ucapan
last updateLast Updated : 2023-06-05
Read more

Bab 160

Mengenai Mike, William, dan Jocey, tidak perlu diungkit lagi. Mereka semua sangat membenci Brandon. Mana mungkin mereka akan membela Brandon?Sementara mengenai yang lain, mereka semua tentu berharap lelang bisa diulang. Sebab, “Lukisan Gunung Fujiwa” sangatlah terkenal. banyak orang yang menginginkannya.Saat ini, seorang pemuda berjas rapi dikawal beberapa pengawal, berjalan keluar dari belakang pentas.“Tuan Edward ….” Ketika melihat pemuda itu, juru lelang refleks menghela napas lega. Pemuda tersebut adalah Edward Cendana, penanggung jawab dari Acara Lelang Germin. Dia sudah mengetahui masalah yang terjadi.Saat ini, tatapan Edward terlihat sangat dingin. Dia melirik sekeliling, lalu pada akhirnya tatapannya berhenti pada diri Brandon. Dia berkata dengan tersenyum, “Tuan, dengar-dengar Tuan sudah membantu kami untuk memverifikasikan ‘Lukisan Gunung Fujiwa’? Sebagai tanda permintaan maaf kami, Acara Lelang Germin akan memberi biaya verifikasi sebesar 2 miliar. Aku harap Tuan tidak m
last updateLast Updated : 2023-06-05
Read more
PREV
1
...
1415161718
...
34
DMCA.com Protection Status