Home / Urban / Menantu Dewa / Chapter 131 - Chapter 140

All Chapters of Menantu Dewa: Chapter 131 - Chapter 140

333 Chapters

Bab 131

“Pak, aku baik-baik saja. Kamu gimana ….” Karen terlihat sangat khawatir. Dia tahu latar belakang bosnya, mana mungkin dia bisa bertahan di tempat seperti ini?Brandon menjawab dengan santai, “Aku juga baik-baik saja. Nanti suruh direktur bank ke sini. Kelak rekening pribadi, rekening perusahaan, dan produk bank tidak boleh dibuka di bank ini lagi.”“Baik!” balas Karen dengan mengangguk. Dia melihat Brandon dengan ekspresi mengagumi. Bosnya memang hebat. Sepatah katanya bahkan bisa menentukan hidup matinya sebuah bank. Sepertinya kedatangan direktur bank juga tidak ada gunanya.“Pura-pura lagi! Padahal sudah ditahan, masih saja bisa berpura-pura!” Viona memaki, “Kamu! Ambilkan kartu banknya ke sini!”Seorang satpam mengiakan, lalu bergegas merampas kartu hitam dari tangan Brandon.Brandon tersenyum sinis, dan tidak bermaksud untuk memberontak.…Di dalam ruang kerja kepala bank.Viona menyerahkan kartu hitam kepada kepala bank.Kepala bank menepuk-nepuk perut buncitnya, lalu berkata de
last updateLast Updated : 2023-05-29
Read more

Bab 132

Namun, Brandon sudah tergolong mengendalikan kekuatannya. Selain satpam yang hendak turun tangan terhadap Karen, Brandon tidak bersikap terlalu kasar terhadap satpam yang lain.Saat ini, satpam itu terlihat sedang merintih kesakitan. Pencuri itu sungguh jago dalam berkelahi!Meskipun para satpam sudah lama tidak melakukan pekerjaan berat seperti sekarang, kekuatan mereka tetap tiada taranya. Mereka sendiri juga tidak menyangka nasib mereka akan setragis ini.Sementara itu, Viona yang menyaksikan pun terbengong melongo. Dia bahkan tidak bisa merespons dalam waktu singkat. Kalau Viona diperbolehkan untuk menyesali perbuatannya, dia pasti tidak akan merampas ponsel si pencuri itu.Sepertinya Brandon juga tidak berencana untuk menghentikan aksinya. Dia langsung menendang betis satpam, dan membuatnya berlutut. “Sebagai seorang lelaki, kamu tidak boleh mengasari seorang wanita! Aku sarankan kamu untuk minta maaf. Kalau tidak, kamu pasti akan cacat hari ini.”“Ahh! Berengsek! Apa kamu tahu ka
last updateLast Updated : 2023-05-29
Read more

Bab 133

“Bamm ….”Saat ini, muncul lagi sekelompok orang di depan pintu ruangan. Belasan satpam datang mengawal kepala bank yang buncit itu.Ujung mata kepala bank langsung berkedut ketika melihat gambaran di depan mata. Tak disangka kondisi di ruangan ini akan menjadi sangat kacau. Hanya saja, sekarang direktur bank sudah hampir tiba. Sandarannya akan segera tiba! Jadi, kepala bank pun tidak merasa takut.“Hei, kamu hanya mencuri kartu bank, paling-paling hanya akan ditahan selama beberapa hari saja. Sekarang, sepertinya masalah tidak bisa diselesaikan dengan mudah,” ucap kepala bank dengan tersenyum.Brandon mengangkat kepalanya untuk menatap kepala bank. Dia lalu tersenyum, “Kamu datang lagi? Aku ingin tanya satu hal sama kamu. Sekarang kamu bisa bersikap begitu arogan, apa kamu tidak takut nanti kamu akan berlutut dan minta pengampunan dariku?”Kepala bank tersenyum. “Anak muda, tidak dipungkiri kamu memang jago dalam berkelahi. Tapi meskipun kamu jago berkelahi, kamu seorang diri juga tid
last updateLast Updated : 2023-05-29
Read more

Bab 134

Itu berarti pemilik dari ponsel ini adalah nasabah prioritas dari Bank Sentral Manthana.Kartu hitam ditambah lagi dengan nomor telepon di atas layar ponsel. Meskipun lelaki di hadapannya terlihat sangat miskin, kepala bank malah merasa takut saat ini.Memang terdapat banyak kebetulan di dunia ini. Kartu hitam bahkan bisa muncul di tangan lelaki miskin. Bisa jadi pihak bank menghubungi nomor yang salah. Hanya saja, ketika kedua kebetulan itu muncul secara bersamaan, kebetulan itu akan berubah menjadi kenyataan.Keringat dingin … keringat dingin mulai bercucuran. Kepala bank yang tadinya bersikap arogan mulai meneteskan keringat dingin. Kemeja putihnya langsung menempel dengan tubuhnya.Kepala bank dengan susah payah mengangkat kepalanya untuk menatap Brandon. Dia malah menyadari Brandon sudah melempar kepala satpam tadi ke lantai. Kemudian, dia mulai duduk santai di atas kursi.Brandon menuangkan segelas air untuk dirinya sendiri. “Kenapa? Kamu tidak angkat teleponnya? Coba kalian disk
last updateLast Updated : 2023-05-29
Read more

Bab 135

Kepala bank langsung bersuara, “Pak, Pak Doni, aku bukan sengaja. Aku melakukan semua ini demi melindungi harta nasabah kita. Aku juga tidak menyangka seorang nasabah prioritas akan turun tangan sendiri ke counter. Jadi, aku kira ada pencuri yang sudah mencuri kartu nasabah!”Raut wajah Doni semakin muram lagi. Dia langsung maju untuk menendang dada kepala bank itu. Kemudian, Doni lekas membalikkan badannya, dan berkata dengan tersenyum, “Pak Brandon, dia memang agak gegabah dalam bertindak. Aku harap Pak Brandon tidak mempermasalahkan masalah ini lagi, ya?”“Masalah ini memang tidak penting.” Brandon mengangkat-angkat bahunya. “Masalah merendahkan nasabah juga bukan hanya terjadi satu dua kali saja. Apa mungkin masalah seperti ini bisa diselesaikan dengan satu dua patah kata? Pak Doni, apa aku boleh minta bantuanmu?”“Silakan! Silakan, Pak. Asalkan aku sanggup melakukannya, aku pasti akan membantumu!” Raut wajah Doni berubah serius. Untung saja Brandon bisa meminta bantuannya. Itu ber
last updateLast Updated : 2023-05-30
Read more

Bab 136

Setelah mereka meninggalkan tempat, Doni baru berkata, “Pak Brandon, kalau kamu masih belum puas, aku bisa pecat mereka ….”Bandon membalas dengan datar, “Ini masalah internal perbankan kalian, tidak ada hubungannya sama aku?!”“Betul, betul, betul ….” Doni mengalihkan topik pembicaraan, “Selain itu, aku juga berharap Pak Brandon bisa mempertimbangkan kembali masalah pemindahan saldo rekening.”Doni berbicara dengan gugup. Saldo rekening dari Perusahaan Investasi Sinjaya hanya triliunan. Namun, berbeda dengan saldo di rekening pribadi Brandon, nilainya sangat bombastis. Jika Brandon memindahkan seluruh uang dari rekening pribadinya, sepertinya masa karier Doni juga akan berakhir.“Pak Doni, bukannya aku tidak hormat sama kamu. Aku hanya tidak berharap masalah seperti tadi terulang lagi.”“Tidak! Pasti tidak akan terulang lagi!” Doni langsung berdiri. “Pihak Bank Sentral Manthana akan mendirikan tim profesional khusus untuk melayanimu. Kelak kamu bisa memproses transaksi dalam waktu pal
last updateLast Updated : 2023-05-30
Read more

Bab 137

“Nona Jocey sudah menceritakan masalahmu kepadaku. Sebenarnya bukan masalah besar juga. Nanti aku akan selesaikan lewat telepon.” William berbicara dengan ekspresi arogan. William mengamati Hannah sejenak, baru berkata, “Aku sering dengar, Nona Hannah itu bidadari yang jatuh ke Kota Manthana. Aku nggak percaya sama omongan mereka semua. Tapi setelah aku ketemu kamu hari ini, aku nggak nyangka ternyata ucapan mereka itu benar. Sayangnya, Nona Hannah sudah berkeluarga. Kalau nggak, aku pasti akan mengejar Nona Hannah.”Hannah yang ditatap dengan tatapan genit pun merasa risi. Namun, sekarang dia hanya bisa mengandalkan William untuk berkenalan dengan petinggi Perusahaan Investasi Sinjaya. Jadi, tidak ada yang bisa Hannah lakukan selain bersabar.“Pak William, kamu sudah salah paham. Hannah memang sudah menikah, tapi dia nggak punya hubungan apa-apa dengan cowok pecundang itu. Selama tiga tahun ini, si pecundang itu bahkan nggak pernah sentuh tangannya.”“Ibunya Hannah juga ingin mengusi
last updateLast Updated : 2023-05-30
Read more

Bab 138

Brandon tidak menghiraukan tatapan Jocey. Dia langsung berjalan ke hadapan Hannah dengan kedua mata hanya tertuju pada diri Hannah.“Bran … Brandon?”Sekujur tubuh Hannah merinding ketika melihat Brandon. Dia merasa agak terkejut dan juga agak canggung. Dia sungguh tidak menyangka akan bertemu Brandon di sini.“Brandon, kamu semakin hebat saja, ya. Sudah beberapa hari kamu nggak pulang? Sekarang kamu malah bisa datang ke tempat seperti ini. Kamu memang hebat!” Jocey duluan bersuara melontarkan kekesalannya terhadap Brandon.Brandon berkata dengan datar, “Cewek yang kamu lihat sebelumnya adalah Karen. Dia itu teman kuliahku. Hannah juga kenal.”“Teman kuliah?” Jocey tersenyum sinis. “Cuma teman, tapi malah bisa duduk satu mobil? Coba kamu beri tahu aku, kenapa kamu bisa ada di sini?”Brandon mengerutkan keningnya, lalu membalas, “Ini masalah antara aku dengan Hannah. Jangan ikut campur dengan masalah kita!”Selesai berbicara, Brandon melirik Hannah sekilas.Hannah merasa malu. Dia berja
last updateLast Updated : 2023-05-30
Read more

Bab 139

“Mike?” Hannah juga terbengong. Dia sungguh tidak menyangka akan bertemu Mike di sini.Jocey menatap ke sisi Mike, lalu berkata dengan tersenyum, “Mike, kebetulan sekali? Kenapa kamu bisa berada di sini?”Jocey tentu mengetahui latar belakang Keluarga Winston. Keluarga Winston hanyalah keluarga dari kalangan bawah. Dia seharusnya tidak berkualifikasi untuk menghadiri acara lelang di Vila Germin.Bahkan, Jocey dan Hannah bisa berada di sini juga karena bantuan William. Wajar Jocey penasaran bagaimana Mike bisa kemari.Mike membalas dengan tersenyum, “Belakangan ini aku cukup beruntung. Bisnisku lagi lancar. Jadi, aku bisa diundang ke sini.”Selesai berbicara, bahkan Mike sendiri juga merasa jijik. Wanita tua itu memperlakukan Mike dengan sangat baik. Dia bukan hanya memberi undangan untuk menghadiri acara lelang saja. Si wanita itu bahkan memberi Mike selembar kartu bank yang bebas dipergunakannya.Selesai berbicara, tatapan Mike tertuju pada Brandon yang berpakaian kampungan. Dia pun
last updateLast Updated : 2023-05-31
Read more

Bab 140

Brandon tidak menghiraukannya, dia hanya tersenyum dan berkata, “Sepertinya aku sudah mengecewakan semuanya. Aku punya kartu undangan.”“Hahaha, kamu semakin menarik saja.” William menunjuk Brandon, lalu melanjutkan, “Aku sering ketemu sama orang-orang yang sok kaya, tapi nggak pernah ketemu orang yang sok kaya sepertimu. Begini saja, asalkan kamu bisa nunjukin kartu undangan, aku nggak akan bicara lagi, dan langsung keluar dari sini. Tapi, kalau kamu kalah, kamu harus pergi dari sini. Gimana?”William mendengus, dan berkata, “Jujur saja, kalau aku jadi kamu, aku akan segera tinggalkan tempat ini. Aku nggak bakal permalukan istriku sendiri.”Mike ikut bersuara, “Pak William, mungkin kamu lupa akan satu hal. Namanya juga menantu pecundang, dari mana dia punya harga diri!”Brandon tersenyum sinis, lalu berkata, “Oke, kalau begitu, kita taruhan. Aku juga ingin lihat siapa yang bakal keluar dari sini.”Selesai berbicara, Brandon memasukkan tangannya ke dalam saku celananya. Seketika … Bran
last updateLast Updated : 2023-05-31
Read more
PREV
1
...
1213141516
...
34
DMCA.com Protection Status