Home / Urban / Menantu Dewa / Chapter 121 - Chapter 130

All Chapters of Menantu Dewa: Chapter 121 - Chapter 130

333 Chapters

Bab 121

“Bu Karen, Ibu sudah datang, ya.” Pada saat ini, seorang lelaki berjas putih berjalan keluar perusahaan. Sepertinya dia mendengar ada kericuhan di luar sana.Karen mengerutkan keningnya ketika melihat lelaki itu. Lelaki yang berjalan keluar bukanlah orang lain, melainkan si Martin yang gagal dalam melamar Winnie semalam. Sekarang sepertinya Karen mengerti apa yang hendak dilakukan Martin.“Ternyata semua ini kerjaan Tuan Martin. Hanya saja, ini perusahaan, tempat ini tidak cocok untuk melakukan hal romantis seperti ini. Aku harap Tuan Martin tidak mempersulit kami. Segera bubarkan mereka semua!” ucap Karen.“Jangan buru-buru ….” Martin tersenyum lebar. Baru saja dia hendak bersuara, tiba-tiba ujung matanya berkedut.Sialan! Kenapa si pecundang itu juga datang ke sini? Kenapa dia selalu ada di mana-mana?! “Apa kamu sudah gila? Kenapa kamu ikuti aku terus? Dasar kurang kerjaan!” Martin tidak memberi Brandon kesempatan untuk bersuara. Dia pun langsung menunjuk sambil memaki.Saat ini, Ma
last updateLast Updated : 2023-05-26
Read more

Bab 122

Mendengar ucapan Martin, Brandon juga malas meladeninya lagi. Dia langsung membalikkan badannya, masuk ke dalam perusahaan.“Bukannya cowok itu bilang dia adalah menantu pecundang dari Keluarga Limantara? Kenapa dia malah masuk ke Perusahaan Investasi Sinjaya? Dia bahkan punya kartu akses masuk perusahaan?”“Jangan-jangan status cowok itu nggak serendah yang kita pikirkan?”Semua orang mulai kebingungan dengan identitas Brandon.Mendengar ucapan ini, Martin langsung tersenyum dingin, dan membalas, “Status? Menantu pecundang keluarga kami bekerja sebagai office boy di sini!”“Ternyata jadi office boy!” Akhirnya semua orang mengerti. Jika tidak, mana mungkin lelaki kampungan itu diperbolehkan memasuki perusahaan.Selesai berbicara, Martin kembali memusatkan perhatiannya ke sisi Karen. “Bu Karen, kita nggak usah hiraukan pecundang itu. Kamu juga jangan marah. Dia sudah merusak suasana. Bagaimana kalau kita cari tempat untuk bahas masalah kita?”Akhirnya Karen dapat memahami perasaan Winni
last updateLast Updated : 2023-05-26
Read more

Bab 123

Dalam waktu singkat, kabar ini sudah tersebar luas di Kota Manthana. Martin pergi mengutarakan perasaannya kepada Karen, alhasil Perusahaan Investasi Sinjaya langsung membatalkan perjanjian investasi.…Di Kediaman Limantara.Saat ini, semua anggota Keluarga Limantara sedang berkumpul di ruang tamu. Suasana terlihat sangat kacau. Kakek Herman terlihat sedang duduk di tengah-tengah sofa dengan wajah muram.Sementara itu, Martin berdiri di tengah-tengah ruangan dengan menundukkan kepalanya. Dia merasa sangat gelisah dan juga malu.Ekspresi anggota Keluarga Limantara lainnya juga terlihat sangat muram. Mereka mengerumuni Martin dan terus meminta penjelasan darinya.“Martin, kamu bodoh, ya?”“Bukannya kamu bilang Karen punya perasaan sama kamu? Hasilnya?”“Apa kataku, kamu memang nggak bisa diandalkan!”“Aku tidak peduli. Pokoknya kamu harus beri kami penjelasan. Kamu bukan hanya menghancurkan bisnis Keluarga Limantara, kamu bahkan sudah menghancurkan reputasi Keluarga Limantara!”Semua or
last updateLast Updated : 2023-05-27
Read more

Bab 124

“Tangani? Bagaimana kamu menanganinya? Kali ini, siapa lagi yang akan kamu lamar? Presdir baru mereka? Masalahannya dia itu cowok!”Salah seorang anggota Keluarga Limantara bersuara.Setelah ucapan itu dilontarkan, semua orang mulai berbisik-bisik membahas kelakuan buruk Martin. Padahal Hannah sudah berhasil mendapatkan kontrak, meskipun mereka akan mendapatkan keuntungan yang sangat sedikit, setidaknya Keluarga Limantara terbebas dari kebangkrutan.Sekarang, bocah ini malah membuat masalah sebanyak dua kali! Kemudian kembali mengantar Keluarga Limantara ke pintu kebangkrutan. Seandainya Kakek Herman tidak berada di tempat, sepertinya mereka semua sudah menggebuki Martin hingga tidak bernyawa.“Dia cuma pintar membual saja! Coba kalian lihat sendiri! Dasar tidak berguna!”“Martin! Jangan-jangan kamu mata-mata keluarga lain? Kamu ingin menghancurkan Keluarga Limantara!”Kali ini Martin sungguh putus asa. “Paman, sebelumnya kalian tidak berbicara seperti ini, bukannya kalian semua sangat
last updateLast Updated : 2023-05-27
Read more

Bab 125

“Pak Agus, kalian tenang dulu!”“Iya, tidak ada yang berbisnis seperti kalian!”“Semalam kalian datang tanpa diundang, dan menghadiahkan begitu banyak barang. Sekarang, kalian malah membatalkan kerja sama secara sepihak! Kalian memang licik!”Ketika disalahkan oleh anggota Keluarga Limantara, Agus juga tidak mengalah. Baru saja dia hendak membalas, Herman menggebrak meja, lalu menjerit, “Sudah! Jangan ribut lagi!”Setelah semuanya diam, Herman baru menatap Agus dan yang lain dengan tatapan tulus. “Pak Agus, Pak Malvin, berhubung kalian sudah berbicara seperti ini. Aku juga tidak ingin bertekak lagi. Hanya saja, dilihat dari hubungan kita selama bertahun-tahun ini, mohon beri aku waktu tiga hari.”“Kalau dalam tiga hari ini aku tidak bisa mendapatkan kontrak investasi Perusahaan Investasi Sinjaya, kalian boleh membatalkan kerja sama sebelumnya. Bagaimana menurut kalian?”Agus dan yang lainnya bertukar pandang, lalu mengangguk. “Oke, kalau begitu, kami beri kalian waktu tiga hari. Kalau
last updateLast Updated : 2023-05-27
Read more

Bab 126

Kali ini kedua mata Herman langsung berkilauan. Dia berkata dengan tersenyum, “Hannah, Kakek tahu kamu lagi marah. Sebelumnya Kakek memang tidak percaya sama kamu. Di sini Kakek minta maaf sama kamu. Renald, Martin, kalian berdua juga minta maaf sama Hannah!”Renald dan Martin bertukar pandang, dan keduanya terlihat canggung. Mereka sudah terbiasa untuk bersikap dominan. Sekarang mereka tentu tidak bersedia untuk meminta maaf terhadap Hannah, apalagi di hadapan orang banyak.Namun, permasalahannya adalah mereka sudah tidak memiliki cara lain lagi. Martin menghirup napas dalam-dalam, lalu membungkukkan sedikit tubuhnya ke sisi Hannah. “Kak Hannah, aku sudah bersalah. Mohon maafkan aku.”Sementara itu, Renald malah berkata dengan tersenyum, “Hannah, kamu lihat Martin saja sudah minta maaf. Paman juga minta maaf sama kamu. Kami jamin masalah seperti ini tidak akan terjadi lagi. Tolong bantu kami untuk pergi ke Perusahaan Investasi Sinjaya lagi, ya?”“Bantu? Kalau ada masalah, kalian langs
last updateLast Updated : 2023-05-27
Read more

Bab 127

“Pak Brandon, istri Bapak datang lagi untuk membahas masalah investasi. Aku tidak tahu bagaimana menangani masalah ini.” Saat ini, Winnie sungguh kehabisan akal. Jika yang datang itu Martin, Winnie pasti akan langsung mengusirnya. Namun sekarang, status Hannah agak istimewa. Winnie pun tidak berani bertindak sembarangan.“Oh? Dia datang lagi?” Brandon berpikir sejenak. Dia merasa kedatangan Hannah sangat masuk akal. Kakek Herman yang licik itu pasti akan menghalalkan seribu satu cara untuk memaksa Hannah kemari. Sebab, jika Keluarga Limantara tidak mendapatkan investasi mereka, Keluarga Limantara pun akan celaka.Saat membayangkan wajah Hannah, Brandon pun merasa luluh. “Kali ini beri dia investasi 600 miliar saja ….”“Hah?” Winnie terbengong.“Isi kontrak sama seperti isi kontrak terakhir kali. Seandainya Keluarga Limantara berani bersikap sembarangan lagi, aset mereka akan langsung menjadi milik kita,” pesan Brandon.Akhirnya Winnie mengerti. Bos mereka memang hebat! Sepertinya Kelua
last updateLast Updated : 2023-05-28
Read more

Bab 128

Di kantor presdir.Saat ini, Brandon melipatkan kedua tangan di belakang tubuhnya. Ketika melihat gambaran di depan sana, Brandon pun tersenyum. “Winnie memang bisa diandalkan. Kalau ada kesempatan, aku akan mengangkatnya menjadi manajer umum.”Karen yang berdiri di belakang Brandon berkata dengan suara kecil, “Aku wakili Winnie untuk terima kasih sama kamu ….”Brandon tersenyum, lalu berkata, “Ingat beri tahu Winnie, akting yang mirip, jangan bersikap sungkan karena dia itu istriku. Aku sendiri juga tidak tahu sampai kapan hubungan kami berdua akan bertahan ….”Ketika mengungkit masalah ini, Brandon pun menghela napas. Dia memang memperlakukan Hannah dengan tulus, tapi ….Karen langsung bertanya, “Pak, kamu … kamu mau cerai?”“Memangnya aneh kalau aku bercerai?” Brandon memandang keluar jendela, lalu menghela napas. “Aku akui aku memang menyukai Hannah, tapi dia ….”Ketika mengungkit masalah ini, Brandon sungguh tidak ingin membahasnya lagi. Awalnya dia merasa Hannah memiliki kesan ba
last updateLast Updated : 2023-05-28
Read more

Bab 129

Kartu hitam!Saat ini, muncul kartu hitam yang melegenda itu di atas meja! Konon katanya, di Kota Manthana hanya ada ada lima orang yang memiliki kartu hitam ini. Bisa diketahui betapa hebatnya identitas dari pemilik kartu hitam itu, ‘kan?Hanya saja, setelah dipikir-pikir, tiba-tiba Viona berpikir dengan kepala dingin. Nasabah dari kartu hitam dapat dihitung dengan satu jari, dan biasanya mereka akan dilayani oleh pegawai pribadi.Sekarang, kenapa nasabah ini datang langsung ke bank demi menaikkan limit kartu? Lagi pula, nasabah-nasabah dari pemilik kartu hitam berasal dari kalangan atas. Mana mungkin mereka mengantre dari jalur biasa.Ketika kepikiran sampai di sini, Viona yakin kartu hitam di hadapannya adalah kartu palsu. Jika tidak, kartu itu pasti adalah hasil curian!Orang zaman sekarang memang mengerikan sekali!Viona menggeleng, lalu menatap Brandon dengan tatapan meremehkan.Beberapa saat kemudian, Viona tanpa ragu menekan tombol alarm di atas meja. Kemudian, tampak beberapa
last updateLast Updated : 2023-05-28
Read more

Bab 130

Viona berkata dengan tersenyum sinis. Paras dan postur tubuh Karen memang lebih bagus daripada dirinya. Jujur saja, dia merasa iri dengan Karen. Hanya saja, dia tidak mungkin mengakuinya. Si pencuri ini hebat juga! Dia bahkan bisa membohongi orang lain dengan mengatakan dirinya adalah seorang presdir? Dasar tidak tahu malu.Karen melirik Viona, lalu berkata dengan serius, “Nona, aku harap kamu bisa jaga mulutmu. Dia adalah presdir dari perusahaan tempat aku bekerja. Kalau kamu bersikap tidak sopan, kami akan memindahkan semua uang kami ke bank lain. Bank Sentral Manthana memang adalah bank besar. Tapi masih banyak bank lain di Manthana.”Bosnya Karen bahkan bisa menginvestasi uang ratusan miliar tanpa mengedipkan matanya. Kenapa malah jadi penipu? Lucu sekali!Viona melirik Karen, lalu menyindirnya, “Siapa kamu? Kalau kamu bilang dia bukan pencuri, kami pun harus memercayai ucapanmu, ya? Ini kartu hitam, apa kamu mengerti? Tanpa uang tabungan sebesar 2 triliun, dan produk bank sebesar
last updateLast Updated : 2023-05-28
Read more
PREV
1
...
1112131415
...
34
DMCA.com Protection Status