Share

Bab 126

Kali ini kedua mata Herman langsung berkilauan. Dia berkata dengan tersenyum, “Hannah, Kakek tahu kamu lagi marah. Sebelumnya Kakek memang tidak percaya sama kamu. Di sini Kakek minta maaf sama kamu. Renald, Martin, kalian berdua juga minta maaf sama Hannah!”

Renald dan Martin bertukar pandang, dan keduanya terlihat canggung. Mereka sudah terbiasa untuk bersikap dominan. Sekarang mereka tentu tidak bersedia untuk meminta maaf terhadap Hannah, apalagi di hadapan orang banyak.

Namun, permasalahannya adalah mereka sudah tidak memiliki cara lain lagi. Martin menghirup napas dalam-dalam, lalu membungkukkan sedikit tubuhnya ke sisi Hannah. “Kak Hannah, aku sudah bersalah. Mohon maafkan aku.”

Sementara itu, Renald malah berkata dengan tersenyum, “Hannah, kamu lihat Martin saja sudah minta maaf. Paman juga minta maaf sama kamu. Kami jamin masalah seperti ini tidak akan terjadi lagi. Tolong bantu kami untuk pergi ke Perusahaan Investasi Sinjaya lagi, ya?”

“Bantu? Kalau ada masalah, kalian langs
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status