Semua Bab Gairah Berbahaya sang Mafia: Bab 491 - Bab 500

529 Bab

Bab 491 - Berubah Drastis

Sementara itu di dalam ruang kerja Diego, dua pria paruh baya tengah berdiri dan saling memandang dengan sengit. Tidak ada satu orang pun yang memulai pembicaraan. Pablo yang berada di dalam ruangan juga merasa sangat khawatir akan terjadi sesuatu hal di antara majikannya dengan Alejandro. Akhirnya Alejandro mengakhiri ketegangan tersebut dengan satu kata, “Maaf.” Diego tersentak. Begitu juga dengan Pablo. Sudut bibir Diego pun terangkat sinis. “Aku baru tahu kalau kamu punya bakat untuk bercanda, Alejandro,” cibirnya. Namun, ayah kandung Amora tersebut menunjukkan wajah yang sangat serius. Pria itu kembali berkata, “Aku tahu kalau kamu tidak percaya. Tapi, aku datang ke sini adalah untuk menyelesaikan dendam masa lalu kita.” ‘Sudah kuduga kalau dia tetap tidak akan membiarkanku begitu saja,’ batin Diego seraya tersenyum miris. Ia pun mengisyaratkan Pablo untuk keluar dari ruangan itu. “Tapi, Tuan Besar ….” Kekhawatiran terlih
Baca selengkapnya

Bab 492 - Musuh Rasa Sahabat

“Aku melakukan semua ini demi Putriku. Aku tidak ingin menambah penyesalan yang lain di akhir hayatku nanti, Diego,” ujar Alejandro. “Jadi kamu ingin berperan menjadi ayah yang baik?” selidik Diego dengan tersenyum remeh. Alejandro pun memberikan anggukan kecil. “Bukan hanya putriku, tapi putramu juga memberikan banyak kontribusi atas perubahanku, Diego,” terangnya. Wajah Diego tampak menggelap. “Apa yang sudah kamu lakukan terhadap Regis sampai dia begitu mempercayaimu, Alejandro?” geramnya. Diego tahu jika sebenarnya Regis memperlakukan Alejandro karena pria itu adalah besannya saja, tetapi ia tetap saja merasa kesal melihat keberpihakan putranya terhadap musuhnya tersebut. “Aku tidak melakukan apa pun, Diego. Daripada bertanya padaku, sebaiknya kamu bertanya kepada dirimu sendiri,” timpal Alejandro seraya tersenyum sinis. Diego sangat tidak suka dengan kesombongan yang diberikan oleh Alejandro kepadanya. Ia merasa Alejandro sengaja
Baca selengkapnya

Bab 493 - Permulaan yang Baik

"Suamiku, kenapa ayah kita begitu lama ya di dalam ruangan? Aku takut terjadi sesuatu di antara mereka," ujar Amora. Wanita itu pun mulai bertanya kepada suaminya. Kekhawatiran sudah terlukis di wajahnya. Bagaimana tidak? Sudah satu jam lebih Diego maupun Alejandro tidak kelihatan batang hidungnya. Padahal sudah banyak para tamu menunggu untuk memulai puncak acara, tetapi kedua pria paruh baya itu tidak kunjung keluar. Regis tertegun. Dia juga memiliki pemikiran yang sama dengan istrinya. "Amora benar, Regis." Nyonya Tua Lorenzo juga ikut menimpali. "Coba kamu pergi periksa keadaan mereka," imbuh wanita tua itu. "Baiklah, Nek," sahut Regis. Ketika Regis hendak beranjak dari tempat duduknya, Amora langsung mencekal lengannya dan berkata, "Aku juga mau ikut." Regis pun mengangguk dan akhirnya mendorong kursi roda yang diduduki istrinya itu. Mereka pun melangkah menuju ke ruang kerja Diego Lorenzo. Di sana mereka melihat Pablo yang masih berdiri di luar ruangan. Pria itu menjaga
Baca selengkapnya

Bab 494 - Penyesalan Diego

Akhirnya puncak acara pun dimulai. Para tamu diminta untuk menghampiri area ruang keluarga. Terlihat sosok Diego dan Liliana yang telah berada di tengah ruangan dengan sebuah kue berukuran cukup besar yang telah diletakkan di atas meja bundar di hadapan mereka. Melihat kehadiran Nyonya Tua Lorenzo, para tamu pun memberikan jalan untuknya dan wanita tua itu pun berdiri di antara putra dan menantunya. “Kalian juga kemarilah,” ajak Liliana seraya melambaikan tangannya kepada Regis maupun Amora. Regis pun mendorong kursi roda istrinya dan melangkah bersama Rayden. Mereka pun berdiri di samping Liliana. “Terima kasih atas kehadiran kalian malam ini,” ucap Nyonya Tua Lorenzo kepada para tamu yang hadir. Ia memimpin pembukaan acara tersebut dengan doa bersama. Setelah selesai mengucapkan syukur atas kebersamaan mereka di acara tersebut, Nyonya Tua Lorenzo kembali berkata, “Saya sangat senang bisa melihat kalian berkumpul lagi di sini dalam keadaan sehat dan bahagia. Sudah cukup lama kit
Baca selengkapnya

Bab 495 - Dua Pilihan

“Diego, apa yang sudah kamu pikirkan? Kamu ingin menceraikan Lili?” tanya Nyonya Tua Lorenzo yang tampak murka.Diego menggeleng. “Ibu, saya hanya memberikan Lili pilihan saja. Jika dia memang ingin bercerai, saya akan memberikannya. Saya tidak ingin dia hidup terikat dengan lelaki tidak berguna sepertiku,” terangnya.Tatapan Diego tertuju pada Alejandro yang sedang menyaksikan kebodohannya. Ia tahu jika besannya itu sedang mengasihaninya, tetapi ia tidak peduli.Saat berbicara dengan Alejandro tadi, ayah kandung Amora tersebut berkata kepadanya, “Apa kamu tahu kalau sebenarnya kamu itu adalah bajingan yang lebih beruntung dariku, Diego? Kamu masih memiliki istri cantik yang setia menjagamu meskipun kamu lumpuh. Jaga baik-baik wanita seperti itu atau kamu lepaskan kalau kamu hanya menyakitinya.”Ucapan Alejandro tersebut langsung membuat Diego menyadari jika betapa beruntungnya dirinya. Diego melihat sendiri bagaimana Liliana sudah mencurahkan seluruh tenaga, waktu dan pikirannya untu
Baca selengkapnya

Bab 496 - Pengakuan Resmi

Diego terperangah. “Lili, kamu ….” “Aku juga adalah wanita bodoh yang akan terus mengharapkan cinta dari lelaki sepertimu, Diego,” sela Liliana dengan seulas senyuman simpul yang tersungging di bibirnya. “Ma-maksudmu … kamu tidak akan berpisah darinya?” tanya Nyonya Tua Lorenzo dengan bingung. Liliana menoleh dan memberikan anggukan kecil. “Aku tetap akan berada di sisinya, Ibu. Aku tetap akan menjaga komitmenku hingga akhir hayatku,” jawabnya atas keputusan yang diambilnya. Sudut bibir Diego melengkung tipis. Ia tidak mampu berkata-kata atas jawaban wanita itu. Ia mengira Liliana akan memilih untuk pergi, mengingat semua hal buruk yang dilakukannya kepada wanita itu. Nyatanya, wanita itu masih menjaga janji pernikahan mereka. “Kamu … benar-benar bodoh, Lili,” gumam Diego dengan penuh rasa haru. “Kamu dan aku memang adalah dua orang bodoh,” timpal Liliana seraya tertawa kecil. Diego menggenggam erat tangan wanita itu. Setelah mendengar jawaban tak terduga dari istrinya, Diego pu
Baca selengkapnya

Bab 497 - Masih Berhutang Satu Hal

“Ini bukan mimpi kan, Suamiku?” tanya Amora kepada suaminya. Ia masih tidak dapat percaya dengan hal yang baru saja didengarnya tadi dari ayah mertuanya. Prosesi puncak acara akhirnya selesai dengan penuh haru dan bahagia. Para tamu kembali menikmati alunan musik dan menyantap suguhan makanan dan minuman yang disediakan. “Tentu saja, Sayang.” Regis menyeka air mata di sudut mata istrinya itu. Ia dapat merasakan kebahagiaan wanita itu dan juga merasa sangat lega karena rencana ayah mertuanya ternyata berjalan dengan lancar. “Maaf kalau aku sudah membuatmu menunggu lama hanya untuk mendapatkan pengakuan seperti ini,” ucap Regis dengan penuh penyesalan. Amora menggeleng. “Setidaknya aku senang sekarang Ayahmu sudah mau menerimaku dan Ray. Bagiku, ini semua tidak dapat dibandingkan dengan hadiah mahal apa pun,” timpalnya. “Amora.” Suara Alejandro menyela percakapan mereka. “Ayah,” sapa Amora dengan senyuman sumringah. “Kenapa kamu masih saja menangis? Apa …,” Alejandro melirik Regi
Baca selengkapnya

Bab 498 - Tidak Bisa Menghindari Takdir

“Untuk masalah ini … saya bicarakan dulu dengannya, Tante. Soalnya dia masih belum terbiasa tinggal di tempat yang asing sebenarnya,” timpal Regis atas penawaran yang diberikan ibu tirinya kepada istrinya. “Baiklah. Aku mengerti. Pergilah temani lagi istrimu,” tutur Liliana. Selesai berbicara dengan ayah dan ibu tirinya, Regis kembali menghampiri istrinya yang telah duduk di kursi rodanya dan memberitahukan tawaran Liliana kepada istrinya tersebut. “Tapi, aku ….” Amora tampak ragu. Ia tidak ingin merepotkan orang-orang di kediaman Lorenzo meskipun sebenarnya masih ada rasa khawatir di dalam dirinya terhadap orang asing. “Kalau kamu memang keberatan, bagaimana kalau Ayah yang menemanimu saat Regis pergi kerja?” Alejandro ikut memberikan tawarannya dan membuat Amora terperangah. “Tapi, bukankah Ayah harus kembali lagi ke Swiss untuk mengelola lahan yang baru Ayah beli?” tanya putri Alejandro tersebut. Alejandro terkekeh kecil. “Masalah lahan masih bisa ditunda. Tapi, untuk putriku
Baca selengkapnya

Bab 499 - Ngidam

“Apa kamu yakin aku tidak perlu menemanimu?” Amora menoleh kepada Regis yang terlihat sedang memandangnya dengan penuh kekhawatiran. Saat ini Amora sedang memilih pakaian yang akan digunakan oleh suaminya tersebut ke kantor. Hal ini sudah menjadi rutinitas setiap pagi bagi wanita itu.Seperti biasanya Regis harus berangkat lebih awal ke kantor agar ia bisa segera menyelesaikan semua pekerjaannya dan pulang lebih cepat agar ia bisa menemani istrinya di penthouse mereka. Hal ini telah dilakukannya selama tiga minggu terakhir.Namun, semakin hari Regis semakin khawatir meninggalkan Amora meskipun ada ayah mertuanya yang menemani istrinya tersebut. Ia juga mulai mempekerjakan asisten rumah tangga setelah berdiskusi dengan Amora beberapa kali. Tentu saja Regis tidak asal mempekerjakan asisten rumah tangga. Ia telah melakukan beberapa seleksi dan memeriksa latar belakang para pekerja tersebut. Mereka juga hanya bekerja di siang hingga sore hari saja. “Sayang, kamu belum menjawabku,” sung
Baca selengkapnya

Bab 500 - Stempel Kepemilikan

“Bukan begitu, Sayang. Tapi ….” Ucapan Regis terhenti ketika melihat raut wajah masam istrinya tersebut. Wanita itu memanyunkan bibirnya. Ia menatap Regis dengan tajam. “Kamu tidak percaya kalau aku ngidam mau lihat pertunjukannya? Aku mau foto sama dia juga. Pokoknya aku mau ketemu,” desaknya. Sebenarnya Amora juga tidak tahu kenapa bersikap semanja dan bersikeras seperti ini kepada suaminya hanya untuk mendapatkan izin untuk menonton pertunjukan tersebut. Namun, ia akan merasa sangat gelisah apabila keinginannya itu tidak terpenuhi dan Amora merasa ini adalah ‘keanehan’ dari salah satu perjalanan kehamilannya. Regis menghela napas panjang. Ia tidak tahu harus bagaimana menjelaskan perasaannya kepada istrinya tersebut. Walaupun ia tahu jika istrinya hanya sekedar mengagumi saja dan juga termasuk salah satu bentuk ‘ngidam’ yang terjadi pada istrinya, tetapi tetap saja Regis tidak bisa tinggal diam. Demi memenuhi keinginan istrinya, Regis telah memesan
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
484950515253
DMCA.com Protection Status