Semua Bab Gairah Berbahaya sang Mafia: Bab 481 - Bab 490

529 Bab

Bab 481 - Permintaan Ayah Mertua

"A-ayah ... Anda tidak bermaksud memisahkan kami kan?" selidik Regis dengan wajah yang telah dipenuhi rasa khawatir. Suara tawa Alejandro pun meledak. Ia memberikan kepalan tinju pelan pada dada menantunya itu. “Kamu pikir aku akan membuat putriku menangis lagi, hm? Kalau bukan karena dia mencintaimu, aku juga tidak ingin kamu bersamanya,” tuturnya. Regis tersenyum kikuk. “Saya pikir saya sudah menjadi menantu sempurna yang diidamkan semua orang,” selorohnya. Alejandro berdecak malas. “Kamu pikir sehebat itu? Kamu benar-benar mirip dengan ayahmu. Sangat pintar menyombongkan dirinya di depanku,” timpalnya. Regis tahu jika ayah mertuanya itu tidak serius mengatakan hal tersebut. “Rasanya benar-benar seperti mimpi, saya tidak pernah menyangka akan menjadi menantu musuh saya sendiri,” ucapnya. “Saya juga sama. Bisa-bisanya putra musuh saya menjadi menantu saya. Dunia ini apa tidak terlalu sempit ya?” tukas Alejandro seraya mengembuskan napasnya dengan kasar. Regis hanya tersenyum ti
Baca selengkapnya

Bab 482 - Hanya Terukir Namamu Seorang

“Ada apa? Jawab saja, Regis,” bujuk Amora saat melihat keraguan suaminya. Akhirnya Regis pun menyambut panggilan itu. “Halo, Regis,” sapa Liliana di seberang teleponnya. “Ya, Tante,” balas Regis seraya melirik kepada Amora yang tampak antusias mendengar pembicaraan mereka. Ia pun sengaja menyalakan pengeras suara pada gawainya agar istrinya dapat mendengar bersamanya. Akhir-akhir ini hubungan Regis dengan Liliana sedikit membaik. Selama Amora koma di rumah sakit, Liliana sering mengunjungi Regis ke kantor. Wanita itu sangat mengkhawatirkan kondisi Regis yang tidak peduli dengan pola makannya karena disibukkan dengan pekerjaan dan juga merawat Amora yang terbaring koma. Liliana pun berinisiatif mengantarkan menu makan siang dari kediaman Lorenzo untuk putra tirinya tersebut, padahal Regis tidak pernah memintanya. Walaupun pada awalnya Regis tidak suka dengan sikap Liliana tersebut, tetapi akhirnya ia tetap saja luluh dengan ketulusan dan kepedulian ibu tirinya tersebut. Sebenarnya
Baca selengkapnya

Bab 483 - Makan Malam Romantis

"Membosankan sekali. Bagaimana caranya mempercepat waktu?" gumam Amora kepada dirinya sendiri. Sudah tiga hari Amora berdiam diri di penthouse. Ia mulai merasa bosan karena tidak dapat melakukan apa pun selain mengelilingi penthouse tersebut atau sesekali menghubungi Estelle ataupun Biana untuk membicarakan bisnis mereka. Terkadang Amora juga mencoba untuk berlatih berdiri dengan alat bantu yang ada di ruangan gym. Padahal Regis ingin mempekerjakan asisten rumah tangga paruh waktu untuk menemani Amora saat ia pergi bekerja, tetapi Amora menolak. Amora masih merasa khawatir bertemu dengan orang-orang asing. Tragedi di kediaman Volker masih membayangi pikirannya. Dirinya dan Rayden hampir saja mati keracunan saat itu apabila tidak waspada. Ia merasa lebih aman sendirian di penthouse daripada bersama orang asing yang baru dikenalnya. Selama dua hari terakhir ini, Regis telah menemaninya dan membantunya dalam berbagai hal karena Amora masih belum bisa bergerak dengan leluasa dan hanya
Baca selengkapnya

Bab 484 - Kejutan Lagi

“Kenapa kamu malah menangis, Amora?” selidik Regis dengan khawatir. “Soalnya aku … aku tidak pernah berharap kalau kamu akan melakukan hal seperti ini,” cicit Amora sambil menahan air matanya, lalu kembali lanjut berkata, "Ini benar-benar kejutan untukku." “Jadi kamu menyukainya?” tanya Regis seraya mendudukkan Amora di atas salah satu kursi makan. Wanita itu mengangguk. Ia mengambil serbet untuk mengusap air matanya. “Sejak kapan kamu mempersiapkan semua ini?” tanyanya kepada Regis yang telah duduk di kursi yang berhadapan dengannya. “Baru saja kok,” jawab Regis dengan santai. Tatapan Amora tertuju pada kedua koki yang sedang bersiap-siap untuk menyajikan makanan untuk mereka. “Mereka … koki dari mana, Regis?” tanya Amora dengan bingung. Regis tersenyum. “Dari Restoran Muse.” Jawaban yang diberikan Regis membuat Amora tercengang. Bagaimana tidak? Restoran Muse merupakan salah satu restoran bintang lima yang memiliki nama besar yang terkenal di seluruh penjuru negara! Amora
Baca selengkapnya

Bab 485 - Hasrat yang Tertahan

“Ada apa, Sayang?” tanya Regis dengan panik. Ia sangat terkejut melihat air mata istrinya, lalu dengan salah satu jemarinya, ia menyeka sudut mata wanita itu. Amora menggeleng cepat. “Tidak apa-apa,” cicitnya. “Jangan berbohong,” timpal Regis seraya mencubit dagu wanita itu agar dirinya bisa melihat jelas wajahnya. “Kalau kamu punya masalah, jangan dipendam sendiri. Ceritakan padaku, Amora,” lanjut Regis mengingatkan wanita itu. Ia tidak ingin kesalahpahaman dulu kembali terulang dan memperburuk hubungan mereka lagi. “Aku hanya teringat masa kehamilanku dulu,” cicit Amora lagi dan memandang Regis yang juga sedang menatap dirinya dengan lekat. Helaan napas pelan bergulir dari bibir Regis. Ia memegang salah satu sisi wajah wanita itu, lalu berkata, "Aku tidak akan membiarkanmu sendirian lagi, Amora. Aku akan ada di sisimu saat kamu membutuhkan seseorang untuk melindungimu, menemanimu dan menjadi tempatmu bersandar saat lelah. Aku akan me
Baca selengkapnya

Bab 486 - Pertemuan Keluarga Part 1

Minggu yang ditunggu akhirnya tiba. Suasana di kediaman keluarga Lorenzo terlihat sangat meriah. Beberapa tamu dari keluarga terdekat hadir untuk merayakan hari ulang tahun Diego Lorenzo. Acara tersebut diadakan secara tertutup tanpa mengundang orang selain keluarga dan sahabat dekat. Amora baru saja tiba di kediaman megah tersebut. Hari ini adalah pertama kalinya Amora keluar dari penthouse setelah selama beberapa hari mendekam saja di tempat tinggalnya itu. Tentu saja ia datang bersama suami dan putranya, serta Albert yang mengemudikan mobil mereka yang saat ini sedang mengantri masuk ke halaman kediaman Lorenzo tersebut. “Apa penampilanku seperti ini tidak terlihat buruk?” tanya Amora dengan cemas. Ia kembali mematut wajahnya melalui kamera ponselnya untuk ke sekian kalinya hari ini. “Sayang, kamu sudah sangat cantik,” jawab Regis dengan penuh keyakinan. Namun, Amora masih belum puas dengan jawaban tersebut. Ia tahu jika wajahnya masih terlihat pucat meskipun ia sudah memoles
Baca selengkapnya

Bab 487 - Pertemuan Keluarga Part 2

“Dia mirip sekali dengan Regis. Saya jadi ingat waktu Regis masih kecil,” celetuk salah seorang wanita yang merupakan sepupu dari Diego saat memperhatikan wajah Rayden. Beberapa orang yang lain juga ikut menimpali dan mereka pun mengerumuni Rayden untuk memastikan mata mereka. Namun, Liliana langsung menghalau mereka dan berkata, “Kasihan cucuku kalau kalian begini. Nanti dia malah trauma mau datang lagi.” Amora tersenyum kecil melihat pembelaan dan perlindungan yang dilakukan oleh ibu mertuanya itu. Ia kembali menoleh kepada suaminya dan berkata, “Sayang, hadiahnya.” Regis pun mengangguk, kemudian menoleh kepada Albert yang berdiri jauh di belakangnya dan mengisyaratkannya untuk mendekat. Pandangan Regis beralih kepada ayahnya dan berkata, “Ayah, Amora juga membawakan hadiah untukmu.” Albert pun menyerahkan sebuah kotak yang tertutup kain merah di hadapan Regis, lalu tuan mudanya itu pun menarik kain tersebut. Sebuah patung ukiran naga berwar
Baca selengkapnya

Bab 488 - Pertemuan Keluarga Part 3

“Noel?” Wajah Amora tampak berseri-seri melihat sosok pria yang sudah cukup lama tidak ditemuinya itu. Noel Ritter terlihat sangat tampan meskipun hanya mengenakan kemeja putih polos yang dipadukan dengan cardigan hitam dan celana chino berwarna gelap. Pria itu membalas senyuman Amora dengan sinar mata yang tampak teduh. Amora pun membentangkan kedua tangannya sebagai isyarat untuk memeluk pria itu. Karena Amora tidak bisa berdiri, Noel pun membungkukkan tubuhnya untuk menyambut pelukannya selama tiga detik, lalu melepaskannya. Jika bisa, ia ingin memeluk wanita itu lebih lama. Akan tetapi, tatapan tajam yang dilayangkan Regis dari kejauhan membuat Noel terpaksa melepaskan pelukannya. "Ada apa?" tanya Amora dengan bingung saat ia melihat Noel malah tertawa. Pria itu menggeleng dan menjawab, "Tidak apa-apa. Suamimu tidak berubah sedikit pun. Masih saja mencurigaiku." Amora pun menoleh kepada Regis dan melihat pria itu melemparkan senyum padanya. "Dia biasa saja kok," cetusnya. "
Baca selengkapnya

Bab 489 - Tamu Tanpa Undangan

“Seperti apa kriteria wanita yang disukai oleh Tuan Muda Ritter? Mungkin saya bisa ikut membantu mengenalkannya,” ucap Regis yang membuat perhatian Amora beralih padanya.“Sepertinya kamu punya banyak kenalan wanita, Suamiku,” cibir Amora dengan wajah yang tampak kesal.Regis tersenyum. Ia tidak menjawab dan menyampirkan mantel panjangnya pada pundak Amora dan berkata, “Pakailah mantelnya. Suhu ruangannya sudah semakin dingin.”Amora mengerutkan bibirnya dengan kesal, tetapi ia tetap menerima mantel tersebut dan mengenakannya dengan bantuan Regis.Noel tahu jika Regis sengaja mendatangi mereka karena sudah merasa panas melihat kedekatannya dengan Amora. Tadi Noel juga jelas melihat Regis yang beberapa kali tertangkap sedang memperhatikan mereka dari kejauhan dan ia tahu sepupunya itu telah terbakar oleh cemburu.Sikap kekanakan yang ditunjukkan Regis tampak lucu di matanya. Namun, Noel ikut merasa senang melihat kepedulian dan perhatian kecil yang diberikan Regis kepada Amora.Walaupu
Baca selengkapnya

Bab 490 - Dua Mantan Penguasa

“Ternyata ada orang tidak tahu malu yang datang tanpa undangan.”Sindiran pedas yang diucapkan oleh Diego tidak membuat Alejandro tersinggung sedikit pun. Mantan pemimpin Golden Snake itu hanya tersenyum."Bukankah kedatangan saya dapat memeriahkan acara ini? Seharusnya kamu senang, Diego. Berterimakasihlah kepadaku,” balas Alejandro dengan santai.Namun, wajah Diego berubah sedikit nanar. Ia tidak tahu apa yang sebenarnya diinginkan oleh Alejandro hingga datang kediamannya ini.“Beraninya kamu datang sendiri ke tempat ini, Alejandro. Apa kamu tidak takut kalau kamu tidak akan bisa keluar dari sini hidup-hidup?” sindir Diego lagi.Alejandro pun tersenyum smirk. “Kamu pikir aku datang ke sini tanpa persiapan?” timpalnya. Tidak sedikitpun rasa takut ditunjukkan oleh Alejandro kepada rivalnya tersebut.Perdebatan sengit itu akhirnya disela oleh Regis. Ia tidak ingin terjadi kesalahpahaman lagi di antara kedua belah pihak.“Ayah, saya yang sudah mengundang Tuan Besar Volker ke acara ini,
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
4748495051
...
53
DMCA.com Protection Status