Home / Romansa / Gairah Berbahaya sang Mafia / Chapter 361 - Chapter 370

All Chapters of Gairah Berbahaya sang Mafia: Chapter 361 - Chapter 370

529 Chapters

Bab 361 - Mencari Kesempatan

Suara derap langkah berat terdengar memenuhi koridor rumah sakit yang tampak lengang. Sebagian para penghuni rumah sakit telah terlelap. Hanya ada sedikit pencahayaan di beberapa lorong rumah sakit dan terlihat beberapa orang yang masih terjaga karena mereka sedang melakukan dinas malam mereka.Derap langkah tidak lagi terdengar ketika sang pemilik langkah tersebut yang tidak lain adalah Regis Lorenzo, berhenti di depan ruang rawat khusus anak-anak. Pria itu mengedarkan pandangannya ke sekitar dan melihat seorang penjaga keamanan yang sedang menahan kantuk di sela-sela jam dinasnya.“Maaf, Tuan.”Tiba-tiba terdengar suara seseorang menyapa Regis dari belakang. Ketika ia menoleh, terlihat wajah seorang perawat yang sedang memandang Regis dengan penuh kebingungan. Perawat tersebut baru saja selesai melakukan pengecekan berkala di salah satu ruangan rawat yang menjadi tanggung jawabnya.“Apa ada yang bisa saya bantu?” tanya perawat te
Read more

Bab 362 - Beri Dia Kebahagiaan, Bukan Kekhawatiran

Noel tidak takut sedikit pun dengan tatapan yang diberikan Regis. Putra James Ritter itu hanya menghela napas panjang. “Sepertinya kamu sedang cemburu,” ledeknya.Rahang Regis tampak mengetat. Ia akui jika ia memang sedang dilanda kecemburuan, tetapi tentu saja ia tidak ingin memberitahu hal tersebut kepada Noel. Harga dirinya terlalu tinggi untuk menanggapi cibiran Noel.Namun, Noel langsung menceletuk, “Sepertinya aku benar."Pria itu memang sengaja memanasi Regis. Namun, Regis tidak langsung menanggapi. Perlahan ia berjalan mendekati Noel dan berdiri tepat di hadapannya.“Aku peringatkan padamu. Jauhi Amora." Nada suara Regis terdengar dingin. Sepasang netra elangnya menatap langsung manik mata Noel yang juga membalas tatapannya dengan tidak kalah sengitnya.Pandangan Regis beralih sejenak. Ia menepuk pundak Noel berulang kali yang sempat menjadi tempat sandaran Amora sebelumnya.“Apa kamu tidak merasa terlalu posesif, Regis? Kamu tidak percaya pada Amora?” sindir Noel. Tangannya l
Read more

Bab 363 - Obat Mujarab

“Ugh!” Regis meringis tatkala jemari Amora menyentuh bagian lukanya. “Ma-maafkan aku,” cicit Amora yang segera menyingkirkan tangannya dari wajah Regis. Regis menggeleng kecil. “Tidak apa-apa kok,” ucapnya seraya meraih sepasang tangan istrinya yang terasa dingin, lalu ia mengecupnya dengan lembut. “Aku merindukanmu, Istriku.” Pengakuan yang meluncur dari bibir Regis membuat jantung Amora tiba-tiba berdebar cepat. Semburat merah menyembul di kedua belah pipinya. “Aku juga merindukanmu,” cicit Amora seraya menundukkan wajahnya, lalu ia tersadar jika bukan saatnya untuk saling melepaskan rindu seperti ini. “Regis, jangan sengaja mengalihkan pertanyaanku,” gerutu Amora seraya melemparkan tatapan tajamnya. Regis tersenyum kecil, lalu kembali berkata, “Tidak perlu khawatir. Ini hanya luka kecil saja kok.” Netra Amora menyipit tajam. “Mau sampai kapan kamu menutupinya dariku? Aku dengar kamu disekap. Kenapa Ayahmu setega itu?
Read more

Bab 364 - Pengakuan yang Berharga

"Ehem ... maksudku, kenapa kamu bisa bicara seperti itu?"Amora buru-buru meralat ucapannya, tetapi Regis sudah membaca kebohongannya dan tersenyum kecil. Satu tangannya bergerak menyusuri lekuk wajah istrinya dan mengusap lembut kulit wanita itu dengan ujung jemarinya.“Kamu tidak perlu berbohong ataupun bertanya dari mana aku mengetahuinya, Sayang. Tapi, aku ingin kamu memberitahuku apa yang sudah ayahku katakan padamu. Apa dia mengatakan sesuatu yang buruk?”Regis mulai menginterogasi Amora. Ia ingin mengetahui secara rinci pembicaraan ayahnya tersebut.“Apa tadi Noel yang menceritakannya padamu?” terka Amora. Hanya pria itu yang tahu jika dirinya dihubungi oleh Diego Lorenzo."Jadi apa yang sudah Ayahku katakan padamu?" selidik Regis lagi. Ia tidak ingin membiarkan Amora berkelit lagi."Dia ... dia hanya bilang kalau dia tidak setuju dengan hubungan kita," jawab Amora seraya berdeham kecil."Itu saja?" Regi
Read more

Bab 365 - Dua Sosok yang Sangat Berarti

“Papa? Sejak kapan Papa di sini?” tanya Rayden dengan bingung. Ia langsung menoleh kepada ibunya untuk mendapatkan jawaban.Amora mengedikkan bahunya. “Entahlah, tiba-tiba saja Papamu sudah ada di sini tadi pagi,” jawabnya.Regis melangkah menghampiri ranjang putranya, lalu memegang kening putranya untuk memastikan suhu tubuh anak itu.“Papa sudah datang dari semalam, tapi Papa tidak mau mengganggu kalian yang sedang tidur,” terang Regis seraya mengembangkan senyumannya dengan lebar.Kedua alis Rayden bertaut. “Apa yang terjadi dengan wajah Papa? Papa habis berkelahi?” selidiknya sembari memperhatikan beberapa memar pada wajah ayahnya tersebut.Amora juga menatap Regis dengan penuh selidik. Ia juga ingin mengetahui lebih jauh.Regis memegang bekas luka di bibirnya, lalu ia kembali tersenyum tipis. “Tadi Papa hanya melakukan sedikit pemanasan saja, Ray. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan,&
Read more

Bab 366 - Membangkang!

“Ini semua gara-gara Anak Sialan itu!” Makian yang terlontar dari bibir Diego membuat wajah Pablo dan seluruh orang di dalam ruang pertemuan markas Royal Dragon menjadi pucat. Tidak ada satu pun yang berani mengangkat wajah mereka untuk menatap langsung mata Diego. Terlihat dua buah lubang peluru yang tertancap pada sebuah telivisi berlayar datar yang tak berdosa tersebut. Layar televisi itu telah mengeluarkan percikan api karena menjadi sasaran kemarahan Diego beberapa waktu lalu. Pria paruh baya itu baru saja menonton liputan berita mengenai acara perayaan Royal Dragon semalam. Namun, salah satu stasiun televisi malah memberitakan tentang kericuhan yang terjadi di atas kapal pesiar semalam dan mengkritik Diego yang telah mengekang pernikahan putranya. Padahal sebelumnya Diego telah memerintahkan seluruh bawahannya untuk membungkam para awak media agar berita yang mencemarkan nama baik Lorenzo tersebut tidak tersebar keluar. Sayangnya, ternyata ada s
Read more

Bab 367 - Peringatan Keras (Part 1)

Mobil yang dikendarai Seth baru saja sampai di depan gedung kediaman tuan mudanya, tetapi di depan gedung hotel yang merangkap penthouse di atasnya itu terlihat keramaian yang hampir menutup jalan masuk ke dalam bangunan tersebut. “Tuan Muda, di depan banyak sekali wartawan. Apa yang harus kita lakukan?” tanya Seth dengan bingung. Netra elang Regis menatap keluar jendela mobilnya dengan tajam. Ia sudah menduga para awak media tidak akan melepaskan berita besar tentang dirinya. Aksi pelarian dirinya semalam telah membuat kehebohan dan ia menduga jika ayahnya juga pasti telah mengambil langkah untuk membuatnya jera. “Langsung saja masuk ke parkiran. Sepertinya di sana sudah ada yang berjaga,” ucap Regis dengan yakin. Sesuai dugaannya, di area parkiran khusus penthouse, para bawahan Royal Dragon telah berjaga di setiap sudut dari area tersebut. Ia tidak memiliki pilihan lain selain turun dari mobil dan menyelesaikan semuanya. Namun, Regis mendapa
Read more

Bab 368 - Peringatan Keras (Part 2)

“Baik, akan saya sampaikan.” Gray mengangguk kecil. Gray Tucker hanya bisa menghela napas panjang. Sejak awal ia sudah tahu jika semua pesan yang disampaikan kepadanya hanya akan dianggap angin lalu oleh tuan mudanya tersebut. Namun, ia hanya sekedar menjalankan tugas saja dan tidak ingin mencampuri permasalahan internal keluarga Lorenzo lebih jauh. “Sekarang menyingkirlah. Saya mau mengambil barang pribadi saya dan istri saya di dalam sana. Saya rasa ini tidak melanggar ketentuan, bukan?” ucap Regis kepada bawahan ayahnya tersebut. Gray Tucker tampak ragu, tetapi akhirnya ia memberikan jalan bagi Regis dan Amora maupun Rayden untuk masuk sebentar. “Ambillah barangmu dan kita tinggalkan tempat ini,” ucap Regis kepada istrinya dengan tegas. Amora mengangguk. “Ray, gantilah pakaianmu dan ambil barang pentingmu saja,” titahnya kepada putranya. Setelah mengatakan hal tersebut, Amora bergegas mengemasi beberapa pakaian miliknya, Regis serta
Read more

Bab 369 - Jalan Ke Depan Lebih Berliku

“Maaf, Nona Lysander. Saya hanya menjalankan perintah saja. Tuan Besar juga pasti punya pemikirannya sendiri. Mungkin saja beliau akan berubah pikiran jika Tuan Muda mau mengubah pemikirannya.”Regis tahu jika ucapan Gray Tucker mengandung bujukan baginya dan semua hal yang dilakukan Gray adalah rencana Diego untuk membuatnya sadar bahwa Regis tidak memiliki wewenang apa pun dalam organisasi Royal Dragon.Regis mengepalkan kedua tangannya dengan erat. Ia kesal karena tidak dapat berbuat apa pun saat ini, tetapi ia tidak memiliki jalan lain, selain tetap bertahan dengan keputusannya.Regis menatap Seth dengan penuh penyesalan. Pemuda itu dapat memahami ketidakberdayaan Tuan Mudanya dan berkata, “Tuan Muda Kecil, Nyonya, saya akan baik-baik saja. Tidak perlu khawatir. Pergilah bersama Tuan Muda.”“Tapi ….”Sebelum Amora kembali mengajukan protesnya kepada Gray Tucker, Regis telah merangkul pundaknya dan berk
Read more

Bab 370 - Mendesak Hingga Ke Ujung Jurang

Sesampainya di hotel yang dituju, Regis memesan kamar dengan tipe junior suite yang memiliki fasilitas yang cukup lengkap dan ukuran yang luas. Ia ingin memberikan kenyamanan kepada anak dan istrinya setelah mereka lelah dalam perjalanan dan segala hal yang mereka hadapi hari ini.Setelah memasuki kamar tersebut, Amora langsung meminta putranya untuk segera membersihkan tubuh dan berganti pakaian agar dapat segera berbaring di atas ranjang. Rayden bergegas mematuhi perintah ibunya dan masuk ke dalam kamar mandi yang berada di dalam kamar hotel tersebut.Amora menghela napas berat. Netranya mengedarkan pandangannya dan tidak menemukan Regis di dalam ruang tidur tersebut. "Ke mana dia?" gumamnya.Kamar tersebut memiliki ruang tamu tersendiri yang terpisah dengan sekat dengan ruang tidur. Amora pun melangkah keluar untuk mencari keberadaan suaminya dan menemukan pria itu sedang duduk di sofa dengan posisi wajah tertunduk dalam."Regis, apa kamu lelah?' tanya
Read more
PREV
1
...
3536373839
...
53
DMCA.com Protection Status