Jessie menekan bel pintu dua kali, tetapi masih tidak ada yang membalas. Dia berpikir, jangan-jangan Naomi sedang di luar. Kemudian, Jessie pun membalikkan tubuh untuk meninggalkan tempat.Saat ini, di balik pintu, Ariel hampir kehabisan napasnya. Dia pun menggigit bibir Jodhiva. Kening Jodhiva seketika berkerut. Dia menunduk untuk melihat orang di dalam pelukannya, kemudian baru melepaskan Ariel.Ariel menutup bibirnya dengan punggung tangan. Saking gusarnya, wajahnya kelihatan merona. “Jody, kamu memang berengsek!”Apa Jodhiva tidak takut akan dipergoki Jessie?Jodhiva tersenyum, lalu mengusap wajah Ariel. “Iya, aku memang berengsek. Apa kamu mau memukulku?”Ariel menyipitkan matanya. “Apa kamu minta dipukul?”Jodhiva mengiakan dengan perlahan. “Sedikit.”Ariel langsung menginjak kaki Jodhiva. Saat Jodhiva merintih kesakitan, Ariel langsung melepaskan tubuhnya dari pelukan Jodhiva. Dia melipat kedua tangan di depan dadanya. “Tuan Muda Jody, apa kamu mau bersikap semena-mena lagi?”Jo
Read more