Home / CEO / Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu / Chapter 2271 - Chapter 2280

All Chapters of Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu: Chapter 2271 - Chapter 2280

2488 Chapters

Bab 2271

Ariel tersadar. Orang yang sedang memeluknya dari belakang itu ....Dia menarik napas dalam, memindahkan tangan pria itu dengan hati-hati, lalu berbalik.Benaran Jodhiva!Mungkin karena terusik gerakannya, Jodhiva terbangun dan segera menarik Ariel ke dalam pelukan. Lalu, dia berbisik di sebelah telinga Ariel, "Jangan lasak, ayo tidur."Ariel membalas dengan suara pelan, "Dasar tidak tahu malu!"Sudut bibir Jodhiva sedikit terangkat, tapi matanya masih terpejam. "Asalkan ada kamu saja."Padahal Ariel tidur di kamar Clara, berani-beraninya Jodhiva kemari! Kini Ariel melihat sendiri sisi "tidak tahu malu" dari pria ini!Namun, dia tidak berani membuat Clara terbangun. Setelah menarik napas, Ariel berkata dengan suara yang sangat kecil, "Kembali ke kamarmu."Jangan sampai Clara melihat orang ini!Jodhiva membuka mata dan menyandarkan kepalanya dengan satu tangan. "Kamu ikut?"Ariel tercengang. Kalau bukan karena pencahayaan di ruangan itu begitu gelap, wajahnya yang memerah pasti ketahuan
last updateLast Updated : 2024-11-05
Read more

Bab 2272

Dacia memejamkan mata. "Aku tidak mengerti, tapi aku tahu dia tidak tulus mau mengobati Clara."Clara setuju. "Dia memang tidak tulus. Dia mendekati Clara cuma buat memanfaatkan Clara untuk mencelakaimu."Merasa kaget, Dacia membalas, " Memanfaatkan Clara untuk mencelakaiku?""Benar! Target Mellisa itu Jerry. Dia mau memanfaatkan Clara buat mencelakai kamu dan bayimu. Mungkin dia merasa kalau kamu tidak punya anak ini, dia jadi punya kesempatan."Dacia terdiam. Dia teringat dengan pesan dan rumor yang muncul mendadak itu. Mungkin itu juga ulah Mellisa.Sore hari, saat Jerremy pulang, dia mendapati Dacia sedang menyiram bunga di taman.Sambil sedikit mengerutkan alis, dia berjalan ke arah Dacia dan memakaikan mantel padanya. "Kok keluar?""Aku terlalu bosan di rumah, jadi cari kerjaan sebentar di luar." Dacia meletakkan pot siram, lalu menoleh ke arah Jerremy. "Oh ya, malam ini Clara tinggal di sini."Jerremy terdiam. "Bukannya dia di Kompleks Galatta?""Kamu berharap dia di sana terus?
last updateLast Updated : 2024-11-05
Read more

Bab 2273

Di Grup Angkasa.Jerremy beristirahat sebentar di atas sofa. Hingga Edwin mengetuk pintu, dia baru membuka mata dengan pelan. "Masuk."Edwin membuka pintu dan masuk. "Anda kurang tidur, Pak?"Jerremy menyilangkan tangannya dan bersandar di kursi. Bukan kurang tidur lagi, tapi sama sekali tidak tidur. "Bagaimana perkembangan masalah yang diurus Pak Johnson?"Edwin membalas, "Pak Johnson sudah menjemput anak Manuel. Saat ini, anak Manuel sedang ditempatkan di sebuah vila di pinggiran kota."Jerremy mengiakan pelan. "Oke, deh."Melihatnya, Edwin berkomentar, "Tuan Muda, apa kamu tidak mau istirahat sebentar?" Edwin merasa heran, apa masalahnya seserius ini, sampai tidak tidur gara-gara mau menghukum Manuel?Sambil mengusap hidungnya, Jerremy bertanya, "Anak-anak suka apa, ya?"Edwin yang mendengarnya jadi terheran. "Tuan Muda tanya aku?"Jerremy mendelik. "Tentu saja. Memangnya siapa lagi yang ada di sini selain kamu?"Setelah berpikir, Edwin menjawab, "Aku tidak punya anak, mana tahu apa
last updateLast Updated : 2024-11-05
Read more

Bab 2274

Namun, apa Manuel benar-benar mau melepaskan semua uang itu demi anaknya?Tidak. Manuel berkata pada dirinya, dia tidak boleh menyerah atas semua uang itu.Kalau anaknya hilang, Mellisa masih bisa melahirkan untuknya.Setelah meninggalkan sekolah, Manuel pergi ke tempat Mellisa. Saat ini, Mellisa sedang memakai perawatan kulit di depan meja rias. Melihat kedatangan Manuel, Mellisa mengerutkan alis. "Kenapa kamu kemari lagi? Apa kamu tidak takut ketahuan istrimu?""Mellisa." Manuel berjalan ke belakang Mellisa dan menatapnya. "Zayden dibawa orang."Mellisa berhenti sesaat, lalu menutup tutup krim wajah. "Anakmu dibawa orang?"Manuel mengerutkan alis. "Bukan kamu yang membawanya?"Orang itu tahu nama Zayden, juga punya nomor kontak Manuel, bahkan tahu nama Siska. Dia pasti orang yang dikenal Manuel. Sepanjang perjalanan tadi, Manuel terus menebak siapa orang yang membawa pergi Zayden. Namun yang pasti, bukan wanita bodoh itu karena alih-alih meminta orang lain, dia cuma bakal menjemputny
last updateLast Updated : 2024-11-05
Read more

Bab 2275

Manuel yang sedang bercumbu dengannya membalas, "Biar saja."Suara ketukan pintu tidak berhenti, membuat Manuel jadi malas melanjutkan aksinya. Dia berteriak dengan marah, "Sial! Siapa, sih?"Dia memakai celana dengan seadanya, lalu beranjak untuk membuka pintu. Ketika melihat wanita yang berdiri di depan pintu, raut wajah Manuel sontak berubah.Siska langsung masuk dan menampar wajah Manuel. "Dasar manusia tak berhati! Kembalikan Zayden padaku!"Segera, pandangan matanya mendarat pada sofa tempat Mellisa yang sedang menutupi badannya dengan baju itu. Mellisa tampak terkejut karena tidak menyangka Siska bakal datang.Pada dasarnya, Siska sudah tahu soal perselingkuhan ini. Namun, dia tetap merasa seperti tercekik saat melihatnya dengan mata kepala sendiri. Dia bergegas ke arah sofa dan mengambil sesuatu darii meja untuk menghantam Mellisa. "Wanita kurang ajar! Berani-beraninya menipuku!""Aaah!!! Kak Manuel, tolong aku!!"Siska menjambak rambut Mellisa dan terus menamparnya. Sementara
last updateLast Updated : 2024-11-06
Read more

Bab 2276

Manuel hendak menutup pintu, tapi tangan orang itu langsung menahannya. "Berselisih pendapat? Tapi suaranya kencang sekali."Manuel hampir memaki sebelum terdengar suara Mellisa yang berseru, "Kakakku terjatuh! Napasnya masih ada, tolong panggilkan ambulans!"Tentu saja Mellisa enggan divonis menjadi komplotan kriminal demi Manuel. Sekalipun Siksa mati, dia berharap matinya bukan di rumahnya.Manuel tidak menyangka Mellisa berniat menolong Siska. Namun, dia tidak boleh mengamuk sekarang.Pria asing itu masuk ke dalam rumah dan memeriksa keadaan Siska. Masih bernapas. Dia pun mengeluarkan ponsel untuk menghubungi UGD rumah sakit.Tidak lama kemudian, ambulans tiba. Setelah tim medis membawa Siska ke dalam ambulans, Mellisa diam-diam menghela napas lega. Lalu, dia menoleh ke arah Manuel dan mendapati raut wajah pria itu terlihat sangat masam. Setelah berpikir sejenak, Mellisa menarik napas. "Kak Manuel, jangan marah. Jangan sampai kita divonis jadi pembunuh gara-gara dia. Kalau kamu dit
last updateLast Updated : 2024-11-06
Read more

Bab 2277

Jerremy segera menutup berkas dokumennya dan spontan menjelaskan, "Aku ... aku kira Edwin."Dacia membuka kotak bekalnya.Melihat kotak bekal itu, Jerremy bertanya dengan ragu, "Kamu datang untuk mengantarkan makan siang padaku?""Terserah kamu mau memakannya atau tidak." Dacia hendak menutup kembali kotak bekalnya, tapi langsung direbut Jerremy. "Aku tidak bilang tidak mau makan kok."Saat hendak mulai makan, Jerremy teringat akan sesuatu dan dia pun tertawa. "Bukannya kamu bilang tidak mau menggubrisku selama seminggu? Kenapa baik sekali mengantarkan makanan padaku?"Jerremy mengira kali ini Dacia bakal merajuk cukup lama, ternyata emosinya lumayan cepat surut. Tidak sia-sia dirinya tidur di ruang baca tadi malam.Dacia memicingkan mata dan tersenyum sinis. "Kamu tahu apa itu makanan terakhir sebelum vonis mati?"Jerremy langsung terdiam.Dacia menyandarkan tangannya di meja dan menatap Jerremy. "Ini makanan terakhirmu."Jerremy lantas meneguk sesendok sup. "Ada racunnya?" Lalu dia m
last updateLast Updated : 2024-11-06
Read more

Bab 2278

Jerremy berjalan mondar-mandir di koridor rawat inap bagian kebidanan dan kandungan rumah sakit. Edwin yang mengamatinya berujar, "Tuan Muda, jangan khawatir. Aku rasa itu cuma tanda-tanda Ibu sudah mau melahirkan."Jerremy terkejut. Sudah mau melahirkan?Dia menoleh dan bertanya pada Edwin, "Kalau sudah mau lahir, perutnya sakit?"Edwin hanya bisa mengangkat bahu dengan tak berdaya. "Mana aku tahu, aku juga bukan wanita." Usai berkata, dia menambahkan, "Tapi yang kudengar, gejala ini memang gejala melahirkan. Lagian, perut Ibu sudah lumayan besar. Seharusnya memang sudah tiba waktu bersalin.""Jerry."Jerremy mendengar suara seseorang, dia pun menoleh. "Ibu, Ayah?"Claire dan Javier berjalan ke arah mereka. "Bagaimana keadaan Dacia?"Jerremy menunduk. "Masih di dalam ...."Saat ini, dokter berjalan keluar. "Yang mana pasangan Bu Dacia?"Jerremy lekas menyahut. "Aku."Dokter menatap Jerremy dengan tatapan serius. "Bu Dacia mungkin akan melahirkan dalam waktu beberapa hari ini. Tapi, ha
last updateLast Updated : 2024-11-06
Read more

Bab 2279

Merasa tidak tahan dengan sikap Jerremy, Dacia jadi tertawa. Dia menepis tangan Jerremy dan berkata, "Jangan melucu."Sementara itu, Jerremy menempelkan tangan Dacia di pipi Jerremy. "Habis perutmu lagi sakit. Aku terpaksa menghiburmu."Dacia dibuat tertawa lagi. "Terpaksa? Memangnya aku menyuruhmu menghiburku?"Jerremy menghela napas. "Sudah tidak menghiburku tadi, sekarang tidak mau aku hibur lagi.""Harus banget ya perhitungan sama ibu hamil? Apa kamu tidak bisa mengalah saja? Kesal sekali, rasanya anak ini juga hampir keluar saking kesalnya." Dacia hampir menangis saking kesalnya.Jerremy yang mendengarnya jadi tertawa. Dia beranjak dan duduk di tepi tempat tidur, lalu memeluk Dacia. "Iya, setelah anak kita lahir nanti, aku akan selalu mengalah padamu."Ucapan ini malah membuat Dacia mendorongnya. "Jadi kamu cuma peduli sama anak?"Sekali lagi, Jerremy mendekapkan Dacia ke dalam pelukan. "Bukannya kamu juga cuma peduli sama Clara dulu?"Dacia jadi terdiam.Jerremy memegang wajah Da
last updateLast Updated : 2024-11-07
Read more

Bab 2280

Manuel menjatuhkan kamera mereka, lalu menunjuk mereka sambil memaki, "Aku ingatkan, kalian tak perlu ikut campur urusanku! Enyah sekarang! Jangan sampai kuhajar!""Pak Manuel jadi marah karena merasa malu? Yang kami dengar, kekasihmu ini adalah psikiater dari istrimu? Sejak kapan kalian punya hubungan seperti ini?"Para wartawan itu mengabaikan peringatan Manuel. Setelah kameranya dirusak, mereka langsung merekam dengan ponsel.Koridor di rumah sakit dipenuhi orang-orang. Para dokter pun segera datang untuk membubarkan keramaian. Bahkan, pasien dan pendamping yang ada di kamar-kamar sebelah pun melihat ke sana."Apa yang terjadi di sana?""Aku dengar, ada pria yang membawa pelakor ke kamar pasien tempat istrinya dirawat dan berselingkuh dengan terang-terangan di sana.""Buat malu kaum pria saja. Bisa-bisanya dia melakukan hal terkutuk seperti ini!"Berita ini menyebar dengan cepat di internet. Tajuk "pria terkutuk berlaku tak senonoh dengan selingkuhan di kamar tempat istri dirawat" l
last updateLast Updated : 2024-11-07
Read more
PREV
1
...
226227228229230
...
249
DMCA.com Protection Status