Saat Lucy hendak meninggalkan ruangan, tiba-tiba Claire membuka matanya, lalu maju untuk memukul Lucy hingga pingsan. Setelah memastikan Lucy tidak menyadarkan diri, Claire pun menyeretnya ke atas sofa.“Heh, beraninya menjebakku! Jangan salahkan aku.”Untung saja Claire sudah melakukan persiapan. Sewaktu di perjalanan datang tadi, dia singgah ke toko obat untuk membeli obat yang berkhasiat untuk menetralisasi obat-obat itu.Botol minuman di depan Claire memang belum dibuka segelnya. Sayangnya, Claire menyadari ada lubang kecil di sampingnya.Claire menutup gorden jendela. Cahaya di dalam ruangan sangatlah gelap. Ketika menyadari adanya suara pintu, Claire langsung bersembunyi di belakang sofa, lalu menjerit, “Jangan buka lampu.”Setelah Kewin mendengar suaranya, tangan yang awalnya hendak menekan saklar pun diturunkan. Dia tersenyum membalas, “Aku tahu, kamu suka yang menantang?”Claire sungguh mual. “Tuan, aku tunggu kamu di sofa, ya. Cepat ke sini, aku … aku hampir kehilangan kesada
Baca selengkapnya