“Iya, Claire, latar belakang Keluarga Hermansyah di Kota Jimbar tergolong bagus. Setelah kamu menikah nanti, kamu akan hidup berkecukupan.”Anita dan Gabriana berusaha untuk membujuk Claire. Sepertinya mereka sudah tidak sabar ingin menikahkan Claire.Claire pun tersenyum. “Aku sudah punya anak. Apa Keluarga Hermansyah menerima menantu yang punya anak dengan lelaki lain?”Mendengar ucapan ini, raut wajah Anita dan Bella langsung berubah. Gabriana pun segera meredakan suasana canggung. “Claire, apa yang sedang kamu katakan? Sejak kapan kamu punya anak?”“Aku punya anak atau nggak, kalian bisa tanya ayahku.”Claire melipatkan kedua tangannya sambil bersandar di tempat duduknya. “Ayah dari anakku itu Javier Fernando. Meskipun latar belakang Keluarga Hermansyah di Kota Jimbar tergolong bagus, apa bisa dibandingkan dengan latar belakang Keluarga Fernando?”Raut wajah Bella langsung berubah canggung. Dia menatap Anita dan yang lain. “Apa kalian sedang menipu aku dan putraku?”“Bu Bella, kamu
Seorang wanita yang dicampakkan lelaki malah berharap lelaki lain untuk mengasuh anaknya? Tidak mungkin!Hanya saja, berhubung putranya sangat menyukai Claire, Bella pun terpaksa menerima kenyataan dirinya telah memiliki anak. Namun setelah menikah nanti, Claire tetap harus melayani mertuanya.“Hah? Kalian ingin aku melepaskan hak asuh anak-anak?” Claire tersenyum.“Claire, Keluarga Hermansyah tidak keberatan kamu pernah melahirkan. Mana mungkin juga kamu membawa anakmu untuk tinggal di Kediaman Hermansyah? Apa kamu bodoh?” Gabriana tidak bisa bersabar lagi.Sepertinya wanita jalang ini ingin merusak pernikahan ini? Tidak mungkin!Gabriana melirik Anita lagi. Tentu saja Anita tahu apa maksudnya. Pokoknya mereka harus menyukseskan rencana hari ini. Mereka akan membuat nasi menjadi bubur.Saat sedang menyantap makanan, mereka pun melanjutkan obrolan mereka. Terkadang Kewin akan mengintip Claire. Semakin dilihat, wanita ini semakin cantik saja. Alhasil, tenggorokan Kewin terasa kering.Cl
Saat Lucy hendak meninggalkan ruangan, tiba-tiba Claire membuka matanya, lalu maju untuk memukul Lucy hingga pingsan. Setelah memastikan Lucy tidak menyadarkan diri, Claire pun menyeretnya ke atas sofa.“Heh, beraninya menjebakku! Jangan salahkan aku.”Untung saja Claire sudah melakukan persiapan. Sewaktu di perjalanan datang tadi, dia singgah ke toko obat untuk membeli obat yang berkhasiat untuk menetralisasi obat-obat itu.Botol minuman di depan Claire memang belum dibuka segelnya. Sayangnya, Claire menyadari ada lubang kecil di sampingnya.Claire menutup gorden jendela. Cahaya di dalam ruangan sangatlah gelap. Ketika menyadari adanya suara pintu, Claire langsung bersembunyi di belakang sofa, lalu menjerit, “Jangan buka lampu.”Setelah Kewin mendengar suaranya, tangan yang awalnya hendak menekan saklar pun diturunkan. Dia tersenyum membalas, “Aku tahu, kamu suka yang menantang?”Claire sungguh mual. “Tuan, aku tunggu kamu di sofa, ya. Cepat ke sini, aku … aku hampir kehilangan kesada
“Bukankah seharusnya si Claire, kenapa jadi ….” Gabriana terhuyung-huyung. Bukankah Claire telah diberi obat?Claire berjalan maju dengan perlahan, lalu menutup mulutnya berlagak baru merespons, “Ah! Kenapa bisa begini?”“Claire, semua ini kerjaanmu, ‘kan? Kamu sudah mencelakai putriku!” Anita berjalan maju hendak memukul Claire, tetapi Claire berhasil menghindar.Claire bersembunyi ke sisi Bella. “Semua ini juga bukan salahku. Tadi waktu Lucy antar aku ke sini, dia bilang dia sangat menyukai Tuan Kewin. Kemudian, dia malah memukulku sampai pingsan. Setelah aku bangun, aku pun sudah berada di ruangan lain.”“Bohong! Jelas-jelas kamu ….”Akhirnya Lucy mulai menyadarkan diri. Namun, ketika melihat ada banyak orang berada di dalam ruangan, ditambah lagi tubuhnya terasa sakit dan dingin, Lucy spontan menunduk. Dia menyadari bahwa dirinya sedang dalam keadaan tidak berbusana. Dia terkejut langsung memungut pakaian untuk menutupi tubuhnya. “Aku … kenapa aku bisa ada di sini ….”Ketika meliha
“Bu Bella, tidak boleh seperti ini ….”“Kenapa? Kenapa Keluarga Adhitama berani meremehkan putraku?” Bella memelototi Anita. Saat ini Anita pun merasa sangat putus asa.“Iya, Tante. Lucy tergolong beruntung bisa menikah dengan anggota Keluarga Hermansyah. Sayang sekali aku tidak memiliki keberuntungan itu.” Claire menutup bibirnya, jelas-jelas dia sedang tersenyum saat ini.Gabriana hampir saja jatuh ke lantai. Semua rencananya kacau balau. Sekarang Lucy malah kehilangan kesuciannya.Tentu saja Anita juga merasa sedih. Awalnya dia berencana menikahkan Lucy dengan keluarga konglomerat di ibu kota. Sekarang, dia malah harus menikah dengan si Kewin, lelaki mesum dan suka berjudi itu.Semua ini gara-gara Claire!Anita menatap Claire dengan tatapan penuh benci. Claire juga bisa merasakannya. Hanya saja, orang yang membencinya juga bukan hanya Anita seorang diri. Jadi, dia juga tidak memedulikannya.Lagi pula, Claire hanya membalas mereka dengan trik mereka!…Di dalam ruang rapat yang henin
Kenapa Javier bisa ke sini?Kewin juga terbengong. Dia bertanya dengan kesal, “Kamu … siapa kamu?”“Aku ayah dari anaknya. Kenapa?” Javier melayangkan tatapan dingin ke diri Kewin. Apa pantas lelaki seperti ini ingin memiliki wanitanya?Kewin terbengong melongo. Mungkin karena hawa dingin yang dipancarkan si lelaki, entah kenapa Kewin merasa agak takut.Claire bersandar di dalam pelukan si lelaki. Dia lalu mengulurkan tangannya untuk memeluk leher si lelaki. “Sayangku, kenapa kamu baru datang sekarang?”Rasa kesal dan benci seketika menghilang dari diri Javier ketika mendengar Claire memanggilnya dengan sebutan “Sayangku”, apalagi Claire berinisiatif untuk memeluknya.Javier memeluk pinggang Claire, lalu mengangkat dagunya. “Untung aku datang tepat waktu. Jadi, aku tahu ada lelaki lain yang menyukai wanitaku.”Kening Claire tiba-tiba berkerut. Dia pun terpaksa bersandiwara. “Kalau begitu, ayo kita pulang.”Pulang? Tiba-tiba Javier kembali menunjukkan senyumannya.“Claire ….” Awalnya Ke
Masalah ini juga sudah diterbitkan di surat kabar.Gabriana telah mengetahui kabar putra sulungnya ditangkap dan kemungkinan besar aset di Kota Jimbar akan disita. Dia pun memohon bantuan dari putranya yang satu lagi.“Rendy, kamu harus bantu kakakmu. Sekarang dia sudah ditangkap. Hanya kamu yang bisa membantunya!”Rendy melihat ibunya yang sedang menangis, dia pun merasa tidak sabar. “Dia sudah melakukan pencucian uang. Bagaimana aku bisa membantunya? Dulu aku pernah bilang sama Kak Riandy, jangan lakukan hal itu. Tapi Kak Riandy tidak mendengar omonganku. Sekarang dia diperiksa, kamu malah memintaku untuk membantunya? Bagaimana aku bisa membantunya?”Rendy sungguh tidak berdaya.Waktu itu, Rendy memilih untuk merintis kariernya di ibu kota juga demi menciptakan kariernya sendiri. Dia tahu ibunya lebih menyayangi Riandy. Namun, apa yang telah dilakukan Riandy di Kota Jimbar? Apa mungkin Rendy tidak mengetahuinya?Gabriana terdiam sejenak. Dia kepikiran sesuatu, lalu berkata, “Bukankah
Claire menggigit bibir bawahnya, lalu menambahkan, “Kamu cukup melepaskan Riandy saja. Aku juga nggak peduli sama nasib resor pemandian air panas mereka.”Claire bisa membantu mengeluarkan Paman Riandy dari penjara. Namun, dia tidak bisa melupakan apa yang pernah dilakukan Gabriana dan juga Anita. Claire hanya ingin memenuhi janjinya terhadap sang ayah. Mengenai masalah lain, Claire tidak akan ikut campur. Tentu saja, jika mereka masih tidak tahu diri, semua itu lain cerita ….Javier berdiri, lalu berjalan ke hadapan Claire. Dia duduk di depan meja untuk bertatapan dengan Claire. “Tentu saja aku bisa membebaskan dia, tapi ….” Javier mengulurkan tangan menarik Claire ke dalam pelukannya. “Setidaknya kamu mesti beri aku keuntungan?”Kali ini, Claire menarik napas dalam-dalam. Apa tebakan Claire? Lelaki ini pasti akan meminta permintaan!Lagi pula mereka juga pernah berciuman berkali-kali, sepertinya tidak masalah jika Claire menciumnya sekali lagi. Jarang-jarang Claire mengambil inisiati