Jika Jerremy masih Jerremy yang dulu, apa mungkin dia akan memikirkan semua ini?Saat ini, hati Dacia terasa sangat kacau. Dia tidak tahu bagaimana mengekspresikannya. Di satu sisi, ada Clara yang sangat menempel dan bergantung terhadapnya. Di sisi lain, ada ayah dari anak dan juga pria yang mencintainya.“Kenapa kamu berdiri di depan pintu?” Suara Jerremy menyadarkan Dacia dari bengongnya.Dacia bertatapan dengan mata Jerermy. Dia ragu sejenak, baru memasuki kamar. “Apa kata dokter?”“Dia tidak mengatakan apa-apa.” Jerremy menyusun dokumennya. Dia kepikiran sesuatu, lalu menambahkan, “Besok aku akan cari anak-anak untuk menemani Clara. Usianya memang lebih besar daripada Clara, tapi setidaknya mereka bisa bermain bersama.”Dacia terbengong sejenak, seolah-olah menyadari sesuatu.Saat di Negara Hyugana, selain menempel dengan Dacia, Clara hanya menempel dengan pembantu. Di luar dari mereka berdua, sepertinya Clara hanya pernah bermain dengan cucu perempuan si pembantu. Hanya saja, mer
Baca selengkapnya