“Kamu tidak usah minta maaf.” Tangan Jerremy diletakkan di atas pundak Dacia. “Kamu temani dia dulu. Mengenai yang lain, kamu cukup serahkan kepadaku saja.”Jerremy membalikkan tubuhnya untuk meninggalkan ruangan. Tiba-tiba Dacia malah menariknya. Jerremy menoleh untuk menatapnya. “Ada apa?”Dacia spontan melepaskan tangan Jerremy, lalu mengalihkan pandangannya. Dia menggigit bibirnya, lalu berkata, “Terima kasih, ya.”Tatapan Jerremy tertuju pada wajah Dacia. “Hanya ini yang ingin kamu katakan?”Dacia mengangguk.Telapak tangan Jerremy menahan belakang kepala Dacia. Dia mendekati Dacia, lalu menggunakan suara yang hanya bisa didengar mereka berdua untuk berkata, “Kalau kamu benar-benar ingin berterima kasih kepadaku, kamu mesti tunjukkan ketulusan hatimu.”Dacia tertegun sejenak. Tiba-tiba Jerremy mencium bibirnya.Setelah keinginan Jerremy terpuaskan, dia baru melepaskan Dacia, lalu meninggalkan ruangan.Dacia terbengong di tempat. Dia masih bisa merasakan sisa kehangatan di bibirnya
Last Updated : 2024-08-22 Read more