Sekitar sepuluh menit kemudian, beberapa polisi telah kembali dari menarik data rekaman CCTV. “Pak, kami sudah memeriksa rekaman CCTV semalam. Tuan Jerry memang datang ke hotel bersama beberapa anggotanya. Hanya saja, mereka tidak tinggal lama.”Emosi Lidya membara. “Bagaimana dengan rekaman CCTV semalam? Semalam orang-orang itu telah menyerangku, lalu merampas cucuku!”Polisi menatapnya sembari mengerutkan keningnya. “Dari rekaman CCTV semalam, tidak terlihat ada yang menyerangmu.”Ekspresi Lidya terkaku. “Hah … tidak mungkin!” Suara Lidya semakin keras. “Jelas-jelas aku diserang mereka. Mana mungkin tidak terlihat di rekaman CCTV? Pasti kalian pihak kepolisian takut untuk berurusan dengan Tuan Jerry, makanya kalian mengelabuiku?”“Bu, kamu bisa lihat sendiri kalau kamu tidak percaya.”Lidya tertegun sejenak. Kemudian, sebuah tablet yang berisi rekaman CCTV diperlihatkan di hadapannya. Memang tidak ditemukan ada yang menyerangnya semalam.Wajah Lidya kelihatan memucat. Dia sungguh tid
Pengacara berkata, “Kamu tenang saja. Aku yakin dengan persidangan kali ini.”Di rumah sakit.Di bawah dampingan Dacia, telah terlihat senyuman di wajah Clara. Dacia takut perbuatan ibunya akan meninggalkan trauma di hati Clara. Dia juga tidak berani mengabaikan bimbingan psikologis untuknya.Pada saat ini, Jessie datang dengan membawa kue tar. Dia mengetuk pintu kamar.Dacia memalingkan kepalanya dan tersenyum. “Clara, dia itu Tante Jessie. Ayo, cepat panggil.”Clara tidak ingat lagi dengan Jessie. Hanya saja, dia tidak seperti dulu lagi, takut dengan orang asing. “Tante.”Jessie berjalan ke sisi ranjang. Dia meletakkan kue yang baru dibelinya ke atas meja, lalu berkata dengan tersenyum, “Ini kue dari Tante buat kamu. Kata Tante Dacia, kamu paling suka makan kue tar.”Clara melihat Jessie sedang membuka kotak kue. Tatapannya tertuju pada kue cokelat itu. Dia spontan menelan air liurnya. “Apa aku boleh makan?” tanya Clara dengan penuh hati-hati.Dacia sungguh merasa kaget. Mungkin Clar
Berhubung Dacia telah menikah dengan Jerremy, itu berarti dia adalah bagian dari anggota Keluarga Fernando. Namun, sekarang Jerremy malah ingin memutuskan hubungan calon istrinya dengan keluarganya, apa keluarga asal istrinya sangat parah?Tubuh Lidya semakin gemetar lagi. Raut wajahnya berubah drastis. “Apa yang lagi kamu katakan?”Jerremy menatap Lidya dengan tatapan sinis. “Dari tadi kamu mengatakan Dacia itu putrimu. Tapi apa yang pernah kamu lakukan terhadap anakmu?”“Karena dia itu anak perempuan dan bukan anak laki-laki, makanya kamu tidak memprioritaskannya. Kamu bahkan tidak pernah menjalankan tanggung jawabmu sebagai seorang ibu. Kamu bahkan telah merusak nama baik putrimu sendiri. Apa kamu pantas menyebutmu sebagai ibunya?”Semua orang di tempat mulai membahas masalah ini. Beberapa waktu lalu, Dacia memang diekspos mencampakkan ibu dan anaknya demi menggaet anak Keluarga Fernando. Ternyata orang yang mengekspos berita itu adalah ibu kandungnya sendiri?Emosi Lidya seketika m
Sementara, meskipun Lidya adalah anak di luar nikah, Raja tidak pernah memperlakukannya dengan buruk. Namun, Lidya yang tamak itu malah menghasut putranya untuk merebut kekuasaan dan bersaing dengan Keluarga Tanzil. Kehancuran karier Charles, bahkan kebencian di hati Raja, semuanya disebabkan oleh ambisi Lidya sendiri.Lidya menutup telinganya. “Jangan sembarangan bicara! Aku tidak mengakuinya! Putraku bisa mati juga bukan gara-gara aku. Pasti bukan ….”Tak peduli bagaimana Lidya menyangkal, kenyataan juga tidak bisa diubah lagi.Pada akhirnya, pengadilan menetapkan untuk menahan Lidya selama 15 hari, kemudian baru dideportasi dari Negara Makronesia. Dia tidak diperbolehkan untuk menginjak Negara Makronesia untuk selamanya.[ Identitas Mengejutkan Kekasih Jerremy Fernando. ][ Klarifikasi Status Anak, Ternyata Keponakan! ]Berita pertama yang dirilis setelah hasil pengadilan adalah masalah Dacia mencampakkan putrinya demi menggaet Jerremy telah diklarifikasi. Bahkan, warganet yang mema
Dacia menempelkan wajahnya di depan dada Jerremy. “Biarkan aku saja yang memelukmu.”Jerremy menunduk melihat wanita di dalam pelukannya. Ini pertama kalinya dia menunjukan sikap bergantung terhadap Jerremy.“Jerry, dulu aku merasa kamu nggak tahu cara menghormati orang lain. Sikapmu juga buruk sekali dan sangat arogan. Orang sepertimu nggak akan bisa berpikir di posisi orang lain.”Kening Jerremy berkerut. “Orang seperti apa aku?”“Tapi kamu cukup mengejutkanku.” Dacia menengadah kepalanya untuk menatap Jerremy dengan tersenyum. “Selain nggak pintar bicara, kamu masih punya banyak kelebihan.”Jerremy menyipitkan matanya. “Kamu lagi memujiku atau menghinaku?”“Dua-duanya.” Jerremy menggendong Dacia ke atas ranjang, lalu membaringkannya. Dia menyelimuti Dacia, lalu berkata, “Kalau begitu, kamu besarkan anak di dalam kandunganmu dengan baik. Setelah dia dilahirkan, aku baru akan perhitungan dengan ibunya.”Dacia tersenyum padanya. Dalam sekilas mata, waktu setengah bulan telah berlalu.
Jessie mencemberutkan bibirnya. Dia terpaksa pergi mencuci tangannya.Saat Jessie pergi cuci tangan, Jules pun sudah mengambilkan nasi untuknya.Jessie mencicipi daging asam manis masakan Jules. Dagingnya langsung lumer di dalam mulut. Tekstur dagingnya sangat bagus. Rasanya juga sangat meresap. Sepertinya inilah yang disebut sebagai makanan lezat, ‘kan?Jules menatap Jessie. “Gimana rasanya?”Jessie mengunyah sembari mengangguk. “Emm, enak.”Jules mengangkat tangannya untuk mencubit pipi Jessie. Dia sangat memanjakannya. “Kalau begitu, kamu makan yang banyak. Semua ini aku masak untukmu.”Jessie merasa kaget. “Kamu masak untukku?”Lagi-lagi Jules menunjukkan senyumannya. “Tentu saja demi merayakan kamu mendapatkan tokoh yang seharusnya menjadi milikmu.”Jessie menggigit garpunya. “Kamu malah mengikuti masalah ini?”Jules mengambilkan lauk untuknya. “Aku akan mengikuti semua masalah yang berkaitan denganmu.”Bulu mata Jessie gemetar. Hatinya terasa hangat saat ini. Dia selalu merasa be
Lidya tidak berdiri dengan tegak, langsung jatuh duduk di lantai. Sekujur tubuhnya spontan merinding.…Setelah Jerremy mendapat kabar Lidya tidak berhasil dideportasi, dia pun langsung mengutus anak buahnya untuk mencari jejak Lidya. Sekarang Lidya juga telah masuk ke dalam daftar nama buronan.Saat Dacia bersama Clara melewati ruang baca, kebetulan dia kedengaran percakapan Jerremy dengan Edwin.Ketika mendengar kabar itu, Dacia spontan menggenggam tangan Clara dengan semakin erat lagi.Clara mengangkat kepalanya untuk menatap Dacia, lalu berbisik, “Tante, tanganku sakit.”Dacia tersadar dari bengongnya, langsung meringankan genggamannya. Dia membungkuk untuk mengusap tangan si kecil. “Maaf, apa masih sakit?”Clara menggeleng. “Nggak sakit lagi.”Tiba-tiba Edwin membuka pintu. Mereka berdua sama-sama merasa kaget. Dia spontan merespons. “Nona Dacia?”Jerremy juga mengangkat kepalanya melihat ke depan pintu.Tatapan Dacia dan Jerremy saling bertemu. Dia menunduk, lalu berkata pada Cla
Jessie memegang tusuk sate di tangannya. Dia berjalan beberapa langkah, lalu menurunkan masker untuk mencicipinya. Dia sungguh mirip dengan seekor kucing yang sedang curi makan saja. Dia takut dipergoki oleh orang-orang, tapi dia juga rakus ingin mencicipi jajanan di sini.Jules memiringkan kepala untuk melihatnya. Dia pun tertawa. “Sepertinya hari ini aku tidak mengenyangkanmu. Begitu keluar, kamu malah jadi rakus.”Jessie hampir saja tersedak. Apa maksudnya “mengenyangkan”? Kenapa kedengarannya aneh?Jessie menutup mulutnya sembari berbisik, “Namanya sudah lama aku nggak makan sate.” Tiba-tiba dia kepikiran sesuatu, lalu menyerahkan satu tusuk sate kepada Jules. “Kamu mau nggak?”Tiba-tiba Jules membungkukkan tubuhnya, lalu menggigit bagian yang digigit Jessie tadi.Jessie terbengong sejenak. Dia spontan merespons. “Kenapa kamu ….”Saat menyadari ada yang melihatnya, Jessie segera mengangkat maskernya, lalu mengomel dengan suara kecil, “Kamu lagi ngapain? Nanti malah dipergoki orang.
Tatapan Jules menjadi serius. “Sepertinya pelajaran yang kuberikan terlalu ringan. Dia masih saja berani berulah.”Seandainya bukan karena Jules mengutus pengawal untuk mengikuti Jessie, sepertinya Sissae pasti akan turun tangan terhadap Jessie.“Nona Sissae bisa bersikap arogan juga karena mengandalkan ayahnya. Semua itu juga karena Keluarga Taylor.” Filbert paham bagaimanapun ada banyak anak yang bersikap semena-mena karena mengandalkan kekuatan keluarganya.Jules memutar pena di tangannya. Pada saat ini, Jules menerima pesan singkat dari Derrick.Di sisi lain, Derrick melakukan pengejaran ke sisi dua pengawal berpakaian hitam. Hanya saja, mereka menghilang di dalam kerumunan.Derrick berdecak sembari menggertakkan giginya. Dia segera kembali ke lokasi untuk memeriksa Brayden yang tertembak. Peluru menembus di bagian dadanya. Dia melebarkan matanya yang kosong itu. Brayden juga sudah kehabisan napasnya.Derrick segera lapor polisi.Derrick mengikuti polisi untuk memberi pernyataan di
Pengawal berjalan mendekati Jessie.Miya pun menjerit, “Tolong!”Pengawal dari Vila Laguna kedengaran suara Miya. Mereka menyadari sepertinya telah terjadi sesuatu, mereka pun berlari dengan buru-buru. Pengawal yang dibawa mereka lebih banyak daripada pengawal Sissae.Miya menunjuk ke sisi Sissae. “Wanita itu mau menggebuki Bos. Apa yang harus kita lakukan?”Sissae tidak menyangka mereka akan membawa pengawal sebanyak ini. Dia menggertakkan giginya. Masih terdengar rasa arogan di dalam ucapannya. “Memangnya kenapa kalau aku suruh anggotaku untuk memukul kalian? Memangnya anggotamu berani untuk menyentuhku? Aku itu putri dari Keluarga Taylor. Kalau kalian menyinggungku, aku akan membuat kalian tidak betah untuk tinggal di Negara Hyugana lagi.”Jessie tertawa sembari melihat ke sisi pengawal. “Turun tangan.”Sepertinya pengawal tidak merasa Sissae sulit untuk dihadapi. Mereka benar-benar ingin turun tangan terhadap anggotanya. Pengawal yang direkrut Jules cukup profesional. Dengan gampan
Hanya saja, Jessie yakin Jules bisa menyelesaikannya dengan baik.Setelah berjalan ke dalam ruang pemeriksaan kandungan, Jessie menoleh untuk berkata kepada Miya, “Kamu tunggu di luar saja.”Miya mengangguk, lalu melihatnya memasuki ruangan.Miya sedang berjalan mondar-mandir di koridor. Sekitar 15 menit kemudian, dia melihat Jessie berjalan keluar ruangan. Miya segera mendekatinya. “Bagaimana?”Jessie menyerahkan hasil USG kepadanya. Miya melihatnya dan merasa kaget. “Astaga! Anak kembar?”Jessie mengisyaratkan Miya untuk diam. “Kamu bantu aku rahasiakan masalah ini dulu, ya. Jangan sampai semua orang tahu masalah anakku masih ada di dalam kandunganku.”Sebelumnya, Jules mengabarkan ke publik bahwa Wika dan Sissae mencelakai Jessie hingga keguguran. Tentu saja Jules melakukannya karena pemikirannya sendiri. Semua dilakukan juga demi anak di dalam kandungan. Jadi, tentu saja Jessie mesti bekerja sama untuk bersandiwara.Miya menutup mulutnya sembari mengangguk. “Aku mengerti.”Baru sa
Awalnya, Reyhan berpikir bahwa dengan kematian Wrenka, semua hal yang pernah dilakukan atas perintah putrinya akan lenyap tanpa bukti. Sementara, saat Jules memblokir berita tersebut, orang-orang yang mereka atur sudah lebih dulu meninggalkan penjara. Namun, jika masalah ini dipublikasikan dan menarik perhatian internal penjara, mereka pasti akan melakukan penyelidikan, situasi akan jauh lebih merepotkan. Pengurus rumah terbengong. Keringat dingin mulai membasahi punggungnya. “Jadi, apa yang harus kita lakukan sekarang?”Reyhan duduk dengan raut muram. “Terpaksa dilenyapkan.”Kaki pengurus rumah terasa lemas. Dia sungguh bingung harus berbuat apa. “Tuan, tapi dia itu ….”Reyhan tidak memberi pengurus rumah kesempatan untuk berbicara. “Kalau dia mati, kamu pun mesti mati. Apa kamu mengerti?”Saat ini, pengurus rumah merasa lehernya bagai dicekik saja. Dia tidak bersuara sama sekali.Langit di luar sana sudah semakin menggelap. Lampu di dalam ruang baca Vila Laguna masih menyala. Derric
Wartawan mulai membubarkan diri. Filbert mengikuti langkah Jules berjalan ke dalam aula. “Kak Jules, sebenarnya apa yang terjadi? Apa Wika sudah mati?”Filbert tidak mengetahui masalah ini.Jules berhenti di depan lift, lalu mengiakan. “Dia sudah mati.”Akhirnya Filbert paham. “Jadi, ada orang yang sengaja menyuruh wartawan itu kemari untuk mencelakaimu? Siapa yang tidak punya otak. Bukannya dia sudah memicu rasa curiga?”Jules telah memblokir informasi ini. Lagi pula, hanya orang-orang di penjara dan pusat laboratorium forensik yang mengetahui masalah ini. Begitu informasi terbongkar, itu berarti ada “masalah” dengan internal dua pihak itu?Jules menatap Filbert sembari menepuk-nepuk pundaknya. “Kamu memang pintar.”“Sudah lama aku bersamamu. Apa mungkin aku tidak pintar?” Filbert tersenyum cengengesan.Jules mengangguk. “Tidak ada yang memicu rasa curiga. Semua ini skenarioku.”Kali ini, Filbert tidak tersenyum lagi. Dia mengikuti langkah Jules untuk memasuki lift. “Kamu tidak bercan
Derrick tertegun sejenak, seolah-olah sedang menebak maksudnya. Beberapa saat kemudian, dia baru menjawab, “Aku masih belum menghubungi orang lain. Hanya saja, aku tidak berani menjamin masalah ini belum tersebar.”Sepuluh menit kemudian, mereka berdua masih sedang menunggu di aula. Kepala pusat laboratorium forensik berjalan keluar dengan mengambil hasil laporan. “Yang Mulia.”Tatapan Jules tertuju pada laporan itu. “Bagaimana hasilnya?”Orang itu menjawab, “Kami menemukan racun amatoxin di dalam tubuh jenazah. Racun ini berasal dari jamur beracun yang mematikan. Kalau dikonsumsi dalam jumlah banyak, akan menyebabkan kegagalan fungsi jantung dan sesak napas.”Setelah berbicara, orang itu juga memeriksa kembali berkas-berkasnya. “Yang aneh adalah makanan di penjara diawasi dengan ketat. Racun sejenis ini seharusnya tidak mungkin ada di dalam makanan. Selain itu, tidak ada obat apa pun yang ditemukan di kamarnya.”Derrick berbisik di samping telinga Jules. “Jangan-jangan ada yang disogo
Bukan hanya itu saja, juga diunggah rekaman pembicaraan Sissae dengan Wika di akun Sissae sendiri.Semua warganet merasa terkejut ketika melihat kondisi sekarang. Semuanya pun merasa emosi dengan postingan Sissae.[ Apa ada yang perlu dibanggakan dengan orang murahan itu? ][ Apa Keluarga Taylor agung sekali? Bukannya mereka hanyalah anjing di kerajaan? Anjing malah meremehkan majikannya? ][ Kita sebagai orang awam tidak seharusnya kasihan terhadapnya, ‘kan? ][ Apa ada yang salah dengan wanita itu? ][ Ternyata karena nggak berhasil menggaet Pangeran, dia malah memfitnah Pangeran? Konyol sekali! ]Opini publik kembali menghangat. Di sisi lain, Sissae pun tertegun ketika membaca komentar-komentar itu. “Apa yang terjadi? Aku nggak unggah postingan ini!”Sissae memasuki akunnya. Ternyata kata sandi akunnya sudah diganti!“Sissae!” Risella buru-buru membuka pintu kamar Sissae, lalu menatap Sissae dengan kaget. “Apa yang kamu unggah di akunmu?”Jelas-jelas Risella sudah memperingati Sissa
Benn tersenyum dengan menyipitkan matanya. “Aku merasa tidak ada masalah dengan keputusan Ratu kali ini.”Orang itu berkata dengan nada sinis, “Jangan-jangan kamu tidak keberatan ada yang mengganti posisimu?”“Seandainya ada yang lebih berkompeten, aku juga bersedia untuk menyerahkan jabatanku. Bagaimanapun, suatu hari nanti, kita juga akan pensiun, ‘kan?” Benn masih saja tersenyum. Entah senyumannya itu tulus atau sengaja untuk membuat mereka semua merasa risi.Raut wajah para menteri kelihatan sangat muram. Dia tidak berbicara lagi.Benn melihat ke sisi Reyhan. “Dengar-dengar putrimu dirawat di rumah sakit? Bagaimana kondisinya?”Begitu mengungkit masalah ini, raut wajah Reyhan semakin buruk lagi. “Dari mana kamu tahu masalah ini?”Reyhan tidak membocorkan masalah ini. Bagaimanapun, masalah ini tidaklah menguntungkan bagi Keluarga Taylor, dia tidak akan mengizinkan ada yang menyebar kabar ini.Benn tersenyum. “Aku juga tidak tahu dari mana media mengetahui informasi ini. Aku juga mer
Reyhan menatap mobil yang melaju pergi. Seiring mobil semakin menjauh, senyuman di wajahnya pun mulai menghilang. Belakangan hari ini, Ratu Silvia hanya bersedia untuk bertemu dengan Morgan saja. Tadinya Reyhan berencana untuk menjalin hubungan baik dengan Morgan, kemudian mengajaknya untuk bersekutu. Hanya saja, pemikiran Morgan terlalu kolot dan lurus. Pantas saja Silvia akan memilihnya.Di sisi lain, setelah Jules membawa Jessie ke rumah, dia pun pergi ke istana untuk menemui ayahnya. Saat makan bersama, dia memberi tahu masalah Reyhan kepada ayahnya.Saking kagetnya, Hengky langsung mengangkat kepalanya. “Apa? Jadi, bagaimana dengan anak ….”“Kondisi anak baik-baik saja. Hanya saja, kalau aku tidak berbicara seperti ini, bisa jadi Keluarga Taylor akan menggunakan seribu satu alasan untuk meminta penjelasan dari Ibu. Ibu baru saja menerima tahkta, aku tidak boleh menambah bebannya.”Hengky mengerti apa yang menjadi bahan pertimbangan Jules. Dia pun menghela napas. “Keluarga Taylor