“Kamu tidak usah minta maaf.” Tangan Jerremy diletakkan di atas pundak Dacia. “Kamu temani dia dulu. Mengenai yang lain, kamu cukup serahkan kepadaku saja.”Jerremy membalikkan tubuhnya untuk meninggalkan ruangan. Tiba-tiba Dacia malah menariknya. Jerremy menoleh untuk menatapnya. “Ada apa?”Dacia spontan melepaskan tangan Jerremy, lalu mengalihkan pandangannya. Dia menggigit bibirnya, lalu berkata, “Terima kasih, ya.”Tatapan Jerremy tertuju pada wajah Dacia. “Hanya ini yang ingin kamu katakan?”Dacia mengangguk.Telapak tangan Jerremy menahan belakang kepala Dacia. Dia mendekati Dacia, lalu menggunakan suara yang hanya bisa didengar mereka berdua untuk berkata, “Kalau kamu benar-benar ingin berterima kasih kepadaku, kamu mesti tunjukkan ketulusan hatimu.”Dacia tertegun sejenak. Tiba-tiba Jerremy mencium bibirnya.Setelah keinginan Jerremy terpuaskan, dia baru melepaskan Dacia, lalu meninggalkan ruangan.Dacia terbengong di tempat. Dia masih bisa merasakan sisa kehangatan di bibirnya
Sekitar sepuluh menit kemudian, beberapa polisi telah kembali dari menarik data rekaman CCTV. “Pak, kami sudah memeriksa rekaman CCTV semalam. Tuan Jerry memang datang ke hotel bersama beberapa anggotanya. Hanya saja, mereka tidak tinggal lama.”Emosi Lidya membara. “Bagaimana dengan rekaman CCTV semalam? Semalam orang-orang itu telah menyerangku, lalu merampas cucuku!”Polisi menatapnya sembari mengerutkan keningnya. “Dari rekaman CCTV semalam, tidak terlihat ada yang menyerangmu.”Ekspresi Lidya terkaku. “Hah … tidak mungkin!” Suara Lidya semakin keras. “Jelas-jelas aku diserang mereka. Mana mungkin tidak terlihat di rekaman CCTV? Pasti kalian pihak kepolisian takut untuk berurusan dengan Tuan Jerry, makanya kalian mengelabuiku?”“Bu, kamu bisa lihat sendiri kalau kamu tidak percaya.”Lidya tertegun sejenak. Kemudian, sebuah tablet yang berisi rekaman CCTV diperlihatkan di hadapannya. Memang tidak ditemukan ada yang menyerangnya semalam.Wajah Lidya kelihatan memucat. Dia sungguh tid
Pengacara berkata, “Kamu tenang saja. Aku yakin dengan persidangan kali ini.”Di rumah sakit.Di bawah dampingan Dacia, telah terlihat senyuman di wajah Clara. Dacia takut perbuatan ibunya akan meninggalkan trauma di hati Clara. Dia juga tidak berani mengabaikan bimbingan psikologis untuknya.Pada saat ini, Jessie datang dengan membawa kue tar. Dia mengetuk pintu kamar.Dacia memalingkan kepalanya dan tersenyum. “Clara, dia itu Tante Jessie. Ayo, cepat panggil.”Clara tidak ingat lagi dengan Jessie. Hanya saja, dia tidak seperti dulu lagi, takut dengan orang asing. “Tante.”Jessie berjalan ke sisi ranjang. Dia meletakkan kue yang baru dibelinya ke atas meja, lalu berkata dengan tersenyum, “Ini kue dari Tante buat kamu. Kata Tante Dacia, kamu paling suka makan kue tar.”Clara melihat Jessie sedang membuka kotak kue. Tatapannya tertuju pada kue cokelat itu. Dia spontan menelan air liurnya. “Apa aku boleh makan?” tanya Clara dengan penuh hati-hati.Dacia sungguh merasa kaget. Mungkin Clar
Berhubung Dacia telah menikah dengan Jerremy, itu berarti dia adalah bagian dari anggota Keluarga Fernando. Namun, sekarang Jerremy malah ingin memutuskan hubungan calon istrinya dengan keluarganya, apa keluarga asal istrinya sangat parah?Tubuh Lidya semakin gemetar lagi. Raut wajahnya berubah drastis. “Apa yang lagi kamu katakan?”Jerremy menatap Lidya dengan tatapan sinis. “Dari tadi kamu mengatakan Dacia itu putrimu. Tapi apa yang pernah kamu lakukan terhadap anakmu?”“Karena dia itu anak perempuan dan bukan anak laki-laki, makanya kamu tidak memprioritaskannya. Kamu bahkan tidak pernah menjalankan tanggung jawabmu sebagai seorang ibu. Kamu bahkan telah merusak nama baik putrimu sendiri. Apa kamu pantas menyebutmu sebagai ibunya?”Semua orang di tempat mulai membahas masalah ini. Beberapa waktu lalu, Dacia memang diekspos mencampakkan ibu dan anaknya demi menggaet anak Keluarga Fernando. Ternyata orang yang mengekspos berita itu adalah ibu kandungnya sendiri?Emosi Lidya seketika m
Sementara, meskipun Lidya adalah anak di luar nikah, Raja tidak pernah memperlakukannya dengan buruk. Namun, Lidya yang tamak itu malah menghasut putranya untuk merebut kekuasaan dan bersaing dengan Keluarga Tanzil. Kehancuran karier Charles, bahkan kebencian di hati Raja, semuanya disebabkan oleh ambisi Lidya sendiri.Lidya menutup telinganya. “Jangan sembarangan bicara! Aku tidak mengakuinya! Putraku bisa mati juga bukan gara-gara aku. Pasti bukan ….”Tak peduli bagaimana Lidya menyangkal, kenyataan juga tidak bisa diubah lagi.Pada akhirnya, pengadilan menetapkan untuk menahan Lidya selama 15 hari, kemudian baru dideportasi dari Negara Makronesia. Dia tidak diperbolehkan untuk menginjak Negara Makronesia untuk selamanya.[ Identitas Mengejutkan Kekasih Jerremy Fernando. ][ Klarifikasi Status Anak, Ternyata Keponakan! ]Berita pertama yang dirilis setelah hasil pengadilan adalah masalah Dacia mencampakkan putrinya demi menggaet Jerremy telah diklarifikasi. Bahkan, warganet yang mema
Dacia menempelkan wajahnya di depan dada Jerremy. “Biarkan aku saja yang memelukmu.”Jerremy menunduk melihat wanita di dalam pelukannya. Ini pertama kalinya dia menunjukan sikap bergantung terhadap Jerremy.“Jerry, dulu aku merasa kamu nggak tahu cara menghormati orang lain. Sikapmu juga buruk sekali dan sangat arogan. Orang sepertimu nggak akan bisa berpikir di posisi orang lain.”Kening Jerremy berkerut. “Orang seperti apa aku?”“Tapi kamu cukup mengejutkanku.” Dacia menengadah kepalanya untuk menatap Jerremy dengan tersenyum. “Selain nggak pintar bicara, kamu masih punya banyak kelebihan.”Jerremy menyipitkan matanya. “Kamu lagi memujiku atau menghinaku?”“Dua-duanya.” Jerremy menggendong Dacia ke atas ranjang, lalu membaringkannya. Dia menyelimuti Dacia, lalu berkata, “Kalau begitu, kamu besarkan anak di dalam kandunganmu dengan baik. Setelah dia dilahirkan, aku baru akan perhitungan dengan ibunya.”Dacia tersenyum padanya. Dalam sekilas mata, waktu setengah bulan telah berlalu.
Jessie mencemberutkan bibirnya. Dia terpaksa pergi mencuci tangannya.Saat Jessie pergi cuci tangan, Jules pun sudah mengambilkan nasi untuknya.Jessie mencicipi daging asam manis masakan Jules. Dagingnya langsung lumer di dalam mulut. Tekstur dagingnya sangat bagus. Rasanya juga sangat meresap. Sepertinya inilah yang disebut sebagai makanan lezat, ‘kan?Jules menatap Jessie. “Gimana rasanya?”Jessie mengunyah sembari mengangguk. “Emm, enak.”Jules mengangkat tangannya untuk mencubit pipi Jessie. Dia sangat memanjakannya. “Kalau begitu, kamu makan yang banyak. Semua ini aku masak untukmu.”Jessie merasa kaget. “Kamu masak untukku?”Lagi-lagi Jules menunjukkan senyumannya. “Tentu saja demi merayakan kamu mendapatkan tokoh yang seharusnya menjadi milikmu.”Jessie menggigit garpunya. “Kamu malah mengikuti masalah ini?”Jules mengambilkan lauk untuknya. “Aku akan mengikuti semua masalah yang berkaitan denganmu.”Bulu mata Jessie gemetar. Hatinya terasa hangat saat ini. Dia selalu merasa be
Lidya tidak berdiri dengan tegak, langsung jatuh duduk di lantai. Sekujur tubuhnya spontan merinding.…Setelah Jerremy mendapat kabar Lidya tidak berhasil dideportasi, dia pun langsung mengutus anak buahnya untuk mencari jejak Lidya. Sekarang Lidya juga telah masuk ke dalam daftar nama buronan.Saat Dacia bersama Clara melewati ruang baca, kebetulan dia kedengaran percakapan Jerremy dengan Edwin.Ketika mendengar kabar itu, Dacia spontan menggenggam tangan Clara dengan semakin erat lagi.Clara mengangkat kepalanya untuk menatap Dacia, lalu berbisik, “Tante, tanganku sakit.”Dacia tersadar dari bengongnya, langsung meringankan genggamannya. Dia membungkuk untuk mengusap tangan si kecil. “Maaf, apa masih sakit?”Clara menggeleng. “Nggak sakit lagi.”Tiba-tiba Edwin membuka pintu. Mereka berdua sama-sama merasa kaget. Dia spontan merespons. “Nona Dacia?”Jerremy juga mengangkat kepalanya melihat ke depan pintu.Tatapan Dacia dan Jerremy saling bertemu. Dia menunduk, lalu berkata pada Cla