Dacia yang marah itu langsung memukul Jerremy. Jerremy segera menahan pergelangan tangannya, lalu menindihnya ke sisi lemari.Kali ini, Dacia tidak berhasil mendorongnya. “Jerry, kamu nggak tahu malu banget, sih!”Jerremy mengangkat dagu Dacia, menatap wajah meronanya. “Apa aku pernah tahu malu?”Dacia terdiam membisu.Jerremy menunduk untuk mencium bibir Dacia. Tadinya Jerremy hanya ingin bercanda saja, tetapi candaannya malah kelewatan batas.Jujur saja, Jerremy sudah sangat familier dengan setiap lekuk tubuh Dacia. Seandainya Dacia bisa memiliki perasaan terhadapnya, hubungan mereka juga akan berkembang ke tahap selanjutnya. Sepertinya hanya waktu seperti ini saja, mereka berdua baru kelihatan kompak.…Satu minggu kemudian, di acara perayaan selesai syuting.Jessie sebagai tokoh utama juga menghadiri acara kali ini. Di luar acara, ada banyak reporter yang berkerumun. Saat Jessie dan Levin datang, para reporter langsung melangkah ke sisi mereka.“Nona Jessie, siapa pria yang berhasi
Read more