Setelah Dacia pergi, Jerremy bahkan tidak melanjutkan makannya lagi, lalu meninggalkan Yunita dengan alasan ada urusan lain. Ternyata semua itu bohong? Ternyata Dacia dan Jerremy sudah memiliki hubungan sejak awal!Dacia juga tidak menyangka akan dipergoki oleh Jessie. Dia juga tidak tahu bagaimana menjelaskannya. “Jessie, maaf. Sebenarnya kami ….”“Sebentar.” Jessie mengangkat tangan untuk memotong. Dia menarik napas dalam-dalam. “Biar aku cerna dulu. Maksudnya, kalian sudah jadian sejak awal?”Dacia menunduk. “Kami nggak jadian.”Jerremy memalingkan kepala menatap Dacia dengan wajah serius. Beberapa saat kemudian, dia baru berkata, “Dacia, apa kamu masih tidak ingin mengaku di hadapan Jessie?”Dacia terdiam dan menggigit bibirnya.Jerremy tersenyum sinis. “Sepertinya aku juga tidak perlu jelaskan apa-apa sama kamu.” Usai berbicara, Jerremy langsung berjalan pergi.Jessie masih tertegun di tempat. Dia menatap kepergian abangnya, lalu mengalihkan tatapannya ke sisi Dacia yang berdiri d
Kotak itu adalah kotak cincin.Jessie spontan menggenggam cincin yang dipasang di kalung lehernya. “Bukannya sudah ada cincin?”Jules menghentikan langkahnya di belakang Jessie. “Beda.” Jules tersenyum. “Cincin pada tiga tahun lalu itu hanyalah cincin pasangan kita, tidak resmi.”Jessie menoleh untuk menatapnya. “Kenapa malah dibeda-bedain?”Jules berjalan maju untuk membuka ikatan yang melilit kotak cincin itu. Kemudian, dia berjalan ke sisi Jessie.Jessie spontan merasa gugup ketika melihat Jules.Pada saat ini, Jules setengah berjongkok di hadapan Jessie, lalu membuka kotak cincin. Di dalamnya terdapat sebuah cincin berlian safir biru dengan ukiran nama Jules di bagian badan cincin.“Nona Jessie, apa kamu bersedia bersamaku untuk selamanya? Setelah kamu menerima cincinku, kelak kamu tidak bisa bercerai lagi.”Jessie tertawa, lalu menunduk. Matanya tampak memerah. “Apa ada orang yang lamaran seperti ini?”“Apa kamu bersedia?”Jessie mengulurkan tangannya. “Apa Tuan Jules bersedia ban
Jessie terkejut langsung memasukkan tubuhnya ke dalam air. Dia menahan napas hingga wajahnya merona. “Sebentar lagi … selesai.”Jules tersenyum tidak berdaya. “Aku datang untuk beri tahu kamu jangan berendam terlalu lama. Nanti kamu malah pusing.”Usai berbicara, Jules meletakkan pakaian. “Aku taruh baju tidurmu di depan pintu.”Jessie hanya mengiakan.Setelah bayangan tubuh itu pergi, Jessie baru keluar dari bathtub, lalu membungkus tubuhnya dengan handuk.Begitu pintu kamar mandi dibuka, terlihat baju tidur yang dilipat rapi di depan pintu.Jessie mengenakan baju tidur itu, lalu berjalan keluar kamar mandi. Rambutnya masih dalam keadaan basah. Jessie mencondongkan kepalanya melihat ke dalam kamar. Tampak Jules menyilangkan kedua kakinya duduk di atas sofa sembari membaca dengan menopang kening dengan satu tangannya.Saat ini, Jules sedang mengenakan jubah tidur berwarna hitam. Bagian kerah sedikit terbuka. Dia kelihatan sedang bermalas-malasan.Lampu lantai berwarna kuning hangat ber
Beberapa saat kemudian, mereka berdua baru berpisah.Jules mengusap bibir Jessie. “Sudah saatnya tidur.”Jessie spontan merasa gugup. Jangan-jangan masa penting itu akan tiba?Belum sempat Jessie merespons, Jules langsung menggendong Jessie ke atas ranjang. Hati Jessie semakin tidak karuan lagi.Setelah Jules menyelimuti Jessie, dia juga tidak melakukan gerakan lain. Dia hanya berbaring di samping untuk memeluk Jessie saja. “Tidurlah. Selamat malam.”Jessie langsung menatap ke plafon. Ternyata “tidur” yang dimaksud Jules memang hanya sekadar tidur saja? Dia memalingkan kepala untuk menatap Jules.Saat ini, Jules sudah memejamkan matanya. Jessie dapat merasakan raut lelah di wajah pria ini. Sepertinya dia memang sudah mengantuk.Akhirnya Jessie bisa menghela napas lega juga. Betul juga! Pasti capek untuk menyusun dekorasi ini. Jessie membalikkan tubuhnya dengan perlahan untuk berhadapan dengan Jules, lalu kembali memejamkan matanya.Di luar jendela, tampak rembulan menggantung di atas l
Setiap gerak-gerik Jessie diamati oleh awak media. Jessie juga sadar betapa tidak leluasanya untuk menjadi public figure, apalagi Jules juga bukan artis. Dia tidak berharap kehidupan Jules terpengaruh nantinya.Dacia tersenyum. “Mentang-mentang sudah daftarin pernikahan, kamu jadi begitu memikirkan suamimu.”Wajah Jessie seketika merona. “Siapa suruh dia itu suamiku? Tentu saja aku mesti memikirkannya.”Tiba-tiba Jessie kepikiran sesuatu. Dia memalingkan kepala melihat sosok Dacia. “Sebenarnya apa hubunganmu dengan Kak Jerry?”Dacia terbengong sejenak, lalu mengalihkan pandangannya ke luar jendela. “Hubungan nggak jelas.”“Apa maksudmu hubungan nggak jelas? Kak Jerry suka sama kamu. Kamu juga suka sama dia. Bukannya cocok?”“Semuanya nggak segampang yang kamu kira.” Dacia menunduk. “Jessie, masalah aku dan kakakmu … ehm … jangan beri tahu keluargamu dulu, ya?”Jessie tertegun sejenak. Tatapannya tertuju pada diri Dacia. Tiba-tiba Jessie bersandar di bangku, lalu bertanya, “Apa kamu kha
“Ini piano Kak Jerry.”Dacia tertegun sejenak. Dia mengangkat tutup piano, lalu melihat tuts hitam putih di dalamnya. “Ternyata dia bisa main piano?”Sepertinya Dacia merasa kaget.Sejak Dacia kenal dengan Jerremy, dia mengira Jerremy tidak memiliki hobi lain, selain berbisnis. Tak disangka Jerremy masih memiliki sisi yang tidak diketahuinya.Jessie mengatakan bahwa Jerremy memiliki bakat musik sejak kecil. Dia juga pernah lompat kelas sewaktu sekolah di Akademi Musik Royal. Sebenarnya Jerremy bisa menjadi pemusik. Hanya saja, berhubung akan mengambil alih perusahaan, dia terpaksa melepaskannya.Dacia terkejut. “Bukannya sayang, ya?”“Memang sayang sekali, tapi semua ini pilihan Kak Jerry.” Jessie menunduk.Sejak Jodhiva memilih untuk mengikuti kakek buyut latihan di luar negeri, Jerremy pun melepaskan musiknya. Impian memang sangat penting, tetapi sebagai keturunan dari Keluarga Fernando, sudah seharusnya Jerremy memikul tanggung jawab ini.Berbeda dengan Jessie, lantaran dia adalah a
Saking sungkannya sikap Jerremy, Yunita merasa Jerremy bahkan tidak menganggapnya sebagai teman.Setidanya masih ada emosi di antara sesama teman. Namun, malah tidak ditemukan ekspresi apa-apa di wajah Jerremy. Meskipun ayahnya pergi menanyakan pendapat dari ayahnya Jerremy, Jerremy juga tidak mengatakan apa-apa.“Aku penasaran Tuan Jerry suka cewek yang bagaimana?”Jerremy memutar bola matanya. “Apa semua itu sangat penting bagi Nona Yunita?”Yunita juga blak-blakan. “Aku itu bukan seleranya Tuan Jerry, tentu saja aku penasaran wanita seperti apa yang akan kamu sukai. Seharusnya dia lebih unggul daripada aku.”Mungkin justru karena ini, Jerremy baru tidak mempertimbangkannya. Jika wanita itu sangat unggul, Yunita pun akan merasa wajar.Tiba-tiba Jerremy terdiam. Wanita yang unggul memang tidak sedikit. Yunita memang adalah wanita yang unggul dan memiliki latar belakang keluarga yang sepadan dengan Jerremy. Dia sangat disiplin, giat, dan pantas menjadi pedoman bagi anak-anak orang kaya
Sejak kapan Jessie bersekongkol dengan Jerremy?Jerremy melepaskan jasnya, lalu menggantungnya di atas gantungan. “Kenapa? Kamu tidak berencana beri tahu aku masalah pindahanmu?”Dacia melipat kedua tangannya. “Tanpa perlu aku beri tahu, juga ada orang yang beri tahu kamu, ‘kan?”Jerremy mengamati isi ruang tamu. Barang-barang di dalam sangatlah familier baginya. Dia berhenti di depan piano, lalu menunduk. “Jessie atur kamu untuk tinggal di sini?”Dacia tersenyum. “Menurutmu?” Usai bertanya, Dacia menambahkan, “Aku bukan tinggal secara cuma-cuma. Aku bayar uang sewa.”Jerremy terdiam, lalu memalingkan kepala untuk melihat ke sisi Dacia.Jelas-jelas Jerremy tidak bisa menemukan keunggulan dari diri Dacia yang bisa dibanggakan, tapi dia malah sangat percaya diri. Dia tidak tertarik untuk mengambil kesempatan dalam kesempitan. Mungkin itulah yang membuatnya merasa percaya diri.Jerremy menatap Dacia sejenak. “Berapa uang sewanya?”Dacia tertegun sejenak, lalu memalingkan kepalanya. “Terga
“Meskipun dia adalah anggota keluarga kerajaan, dia juga mesti dihukum kalau dia melakukan hal yang melanggar hukum. Kalau dia mengidap penyakit mental, seharusnya kalian mengutus lebih banyak orang lagi untuk mengawasinya. Jangan sampai dia bunuh diri di dalam sel. Nantinya reputasimu malah akan menjadi buruk.”Kepala penjara menunduk. “Benar apa kata Yang Mulia.”Silvia memasuki mobil. Mobil kerajaan melaju kencang.Satu minggu kemudian, Jules menyuruh pelayan untuk membersihkan Vila Laguna. Berhubung vila ini didirikan pada era 60-an, interior di dalam vila ini tergolong kuno.Kimin mengikuti Jules berjalan menuruni tangga. “Tuan Muda, aku sudah unggah lowongan pekerjaan itu. Sekarang sudah ada sepuluh orang yang melamar. Apa kamu ingin menyortirnya?”Jules duduk di sofa. “Coba aku lihat.”Kimin mengeluarkan tablet yang diambilnya. Di atasnya terdapat CV dari semua pelamar pekerja.Jules membaca CV dan keningnya seketika berkerut. “Semuanya anak muda?”Kimin sungguh tidak berdaya. “
Orang yang duduk di dalam ruangan memalingkan kepala melihat ke sisi Silvia. Silvia yang berpakaian rapi dan mewah itu sungguh tidak cocok dengan lingkungan di dalam penjara. Berbeda dengan Lidya, dia sedang mengenakan seragam tahanan. Dibandingkan dengan dulu, Lidya yang sekarang tidak kelihatan sombong lagi. Dia kelihatan bagai sudah kehilangan semangat hidupnya saja.“Adik kesayanganku. Aku sungguh gembira kamu masih mengingatku.” Silvia tersenyum, seolah-olah sedang mengenang masa lalu saja.Tatapan Lidya kelihatan muram. “Selamat! Setelah Ayah meninggal, kamu pun berhasil menjadi Ratu.” Lidya tidak memberi selamat dengan tulus.Silvia juga menganggap Lidya sedang memberi selamat untuknya saja. “Terima kasih.” Kepala penjara membawa kursi mempersilakan Silvia untuk duduk.Setelah Silvia duduk, dia berkata kepada kepala penjara dengan tersenyum, “Aku ingin ngobrol berdua sama dia.”Kepala penjara mengangguk. Dia memerintah anak buahnya untuk mundur. Setelah mereka menjauh, Silvia b
Akhirnya Lidya merespons. Dia memalingkan kepala untuk menatap Daniel dengan tatapan menyindir. “Apa kamu lupa? Sekarang wanita itu bisa memberimu kedudukan juga berkat aku?”Daniel tertegun.Lidya tersenyum sinis. “Ada darah keluarga kerajaan yang mengalir di dalam tubuhku. Siapa kamu? Kalau waktu itu aku tidak menikah sama kamu, apa mungkin kamu dan anak sialan itu akan dianugerahkan kedudukan? Hahaha.”Lidya tertawa histeris. Polisi langsung melihat ke dalam kamar.Daniel menurunkan kelopak matanya. “Apa kamu begitu membenci putri kandungmu?”Lidya langsung berdiri. Polisi khawatir dia akan menyerang anggota keluarganya. Mereka pun sudah siap siaga.“Apa aku bersedia untuk melahirkannya?” Lidya menjerit dengan mata merah. “Kamu yang mohon sama aku untuk melahirkannya. Anak perempuan itu tidak berguna. Dia bisa hidup sampai sekarang juga karena beruntung saja.”Raut wajah Daniel berubah tegang. “Putraku sudah mati. Dia dicelakai oleh anggota Keluarga Tanzil. Sekarang, suami dan putr
Nordin merasa bingung. “Terima kasih sama aku?”Dacia tersenyum. “Kalau bukan karena ucapanmu di atap waktu itu, aku nggak bakal kepikiran metode pembunuhan yang begitu sempurna.”Carly tersenyum, lalu menarik tangan Dacia. “Metode apa?”Baru saja Dacia ingin menjawab, suara dering ponsel memotong ucapannya. Dia mengeluarkan ponselnya. Ternyata ada panggilan masuk dari Jerremy.…Di sisi lain, di pusat penilaian forensik.Jules duduk di mobil baris belakang. Tatapannya tertuju pada pintu gedung pusat penilaian forensik. Tidak lama kemudian, Derrick berjalan ke sisi mobil, lalu mengetuk kaca jendelanya.Jendela mobil diturunkan secara perlahan. Derrick membungkukkan sedikit tubuhnya, lalu berkata, “Hasil penilaian sudah keluar. Dia bukan menderita gangguan mental, tapi dia didiagnosis mengidap depresi berat.”Jules menyipitkan matanya. “Apa ada yang aneh?”“Tidak ada. Anggota di pusat penilaian forensik tidak pernah ikut campur dalam masalah di penjara. Hanya saja … selain diawasi oleh
”Mengenai bagaimana pelaku bisa menghindar dari kamera CCTV, dia hanya bisa melewati tangga darurat saja. Karena nggak ada kamera CCTV di sana. Dia bisa bersembunyi hingga keesokan paginya, hingga ada yang menyadari jenazah, kemudian berpura-pura menjadi pemilik apartemen. Dia turun dari salah satu lantai melalui jalur darurat dan meninggalkan tempat.”Asisten terlihat bingung, “Kenapa harus menunggu sampai pagi?”Lance berdiri dengan perlahan. “Karena siang hari adalah waktu semua penghuni beraktivitas keluar masuk rumah. Kalau dia pergi malam itu juga, justru akan menambah kecurigaan. Jadi, demi nggak menimbulkan kecurigaan, dia menunggu hingga pagi, lalu bersama penghuni lainnya keluar gedung di pagi hari.”Asisten pun merespons.Dacia tersenyum melihat ekspresi mereka yang terkejut dan tersenyum. “Tentu saja, setiap metode pembunuhan yang sempurna di dunia nyata pasti memiliki celah. Bagaimana menurut Tuan Lance, apa Tuan Lance menganggap metode pembunuhan ini masuk akal?”Lance me
Asisten merasa kaget. “Korban digantung di luar?”“Sebenarnya semua ini adalah inspirasi dari Tuan Muda Nordin. Di bagian luar atap terdapat satu anak tangga yang menonjol. Kalaupun ada kamera CCTV di atap, saat pelaku melompat, dia pun akan jatuh di anak tangga itu. Kalau seperti itu, pelaku tindak kriminal ini mesti dijalankan dua orang.”“Pembantu pelaku berada di balkon rumah korban untuk menarik pelaku yang meluncur turun dengan tali. Pembantu pelaku pasti adalah orang yang sangat dekat dengan korban. Dia bisa menggunakan alasan terlalu emosi ketika melihat orang yang dicintainya bunuh diri, lalu menghancurkan rekaman CCTV itu. Jadi, pelaku utama bisa melarikan diri dengan kesempatan itu.”Lance tersenyum dengan puas dan tertawa. “Bagus, memang lebih cocok kalau metode kejahatan yang dilakukan oleh dua orang.”Dacia menjentikkan jarinya. ”Jadi, berbeda kalau tindak kriminal hanya dilakukan oleh satu orang saja. Pelaku utama mengikat satu ujung tali di anak tangga bagian luar atap,
“Kebetulan nggak ada kamera CCTV di lantai atas. Di dalam rekaman kamera CCTV lift hanya terlihat pelaku yang menyamar sebagai korban. Setelah itu, nggak ada siapa pun yang tertangkap kamera lagi. Mengenai bagaimana pelaku menghindari kamera CCTV dan melarikan diri, atau korban sebenarnya didorong dari lantai atas atau bukan, aku rasa semua itu adalah teka-teki yang ingin diketahui oleh semua penonton,” kata Dacia.Asisten itu tersenyum lagi. “Biasanya untuk skenario seperti ini, pelaku pasti bekerja sama dengan seseorang. Pelaku utama menyamar sebagai korban dan pergi ke atap, sedangkan korban yang sebenarnya dilempar dari balkon rumahnya oleh kaki tangan pelaku. Tentu saja kaki tangan pelaku bisa jadi adalah suami atau pacar korban.”Dacia menggeleng. “Di dalam naskahku, Nona Mimosa tinggal sendiri.”Asisten tertegun sejenak, lalu melirik ke ujung. Terlihat Lance sedang memberi isyarat mata. Kemudian, dia baru bertanya, “Pelakunya satu orang saja? Jadi, pelaku sudah lebih dulu melem
Dacia tersadar dari lamunannya, lalu berdiri dengan perlahan. “Kalau begitu, aku akan datang lagi besok.”Resepsionis menatap bayangan punggung Dacia sembari menggeleng. Padahal wanita ini sudah ditolak dua kali, dia masih saja datang ke perusahaan. Sebenarnya, tidak peduli dia datang berapa kali, Sutradara Lance juga tidak akan menemuinya.Dacia berdiri di depan pintu. Ketika melihat mobil dan pejalan kaki yang hilir mudik di jalan raya, dia berusaha untuk menenangkan dirinya. Kemudian, dia segera menghalangi taksi untuk meninggalkan tempat.Carly sedang duduk di lapangan basket akademi. Ketika melihat Dacia sudah kembali, dia bergegas ke hadapan Dacia. “Bagaimana?”Dacia menggeleng.Sebenarnya Carly juga sudah menduganya. Dacia masih belum berhasil untuk menemuinya.Bukan hanya mahasiswa seperti mereka saja yang ditolak, bahkan selebritas papan atas yang pernah memenangkan penghargaan di ajang Goldwood juga belum pasti bisa mendapatkan kesempatan bekerja sama dengan Lance.Dacia mena
Benn mengerti apa maksud ucapan Jerremy. Dia mengangkat gelas anggur, lalu menyesapnya dengan perlahan dan bertanya, “Apa kamu mencurigainya?”Jerremy tersenyum. “Dia menerima pukulan di saat mengetahui kabar penobatan. Apa mungkin aku tidak curiga?”Lidya telah mengetahui kabar kekuasaan jatuh ke tangan anggota Keluarga Tanzil. Apa mungkin dia akan merasa rela?Seorang wanita yang sudah kehilangan akal sehatnya bisa melakukan apa pun. Meskipun dia memiliki kesempatan untuk keluar dari penjara dan menerima pengobatan, apa dia benar-benar sedang fokus dalam pengobatannya atau dia sedang menyusun rencana selanjutnya? Siapa juga yang mengetahuinya?Benn menghela napas ringan. “Jerry, aturan di Negara Hyugana memang seperti itu. Seandainya narapidana mengidap penyakit mental, dia akan dibebaskan dari masa hukumannya untuk menerima pengobatan.”“Aku mengerti.” Tatapan Jerremy semakin serius. “Jadi, apa pun ceritanya, aku tidak boleh membiarkannya memiliki kesempatan itu.”Di sisi lain, di r