"Intan, kenalkan, ini ibu saya, nama beliau Rani Kusumadinata," ungkap Edwin.Intan menyunggingkan bibirnya lebar-lebar, menundukkan kepalanya sebagai tanda hormat, lalu berkata," Senang bertemu dengan Anda."Rani, sang nyonya rumah itu melengos begitu saja sambil berkata," Papa kamu masih sakit, kedua adik kamu sore nanti mau pulang, mereka gak jadi ke Aussie, terus kamu malah bawa perempuan asing."Edwin menghela nafas dalam-dalam. "Kayaknya dia gak suka aku," ucap Intan."Ssssttt! Saya cuma mau kenalin kamu ke Papa Erik, sini ikut saya," ajak Edwin. Pria itu membawanya ke lantai dua, menelusuri koridor ruangan yang megah hingga akhirnya tiba di sebuah balkon. Ada dua orang pelayan wanita muda yang sedang menjaga seorang pria lumpuh, duduk di kursi roda dengan leher sedikit menengadah ke atas. "Papa," sapa Edwin. "Saya mau mengenalkan seseorang buat Papa, ini dia."Edwin meraih tangan Intan. Kemudian, mereka berdua bertekuk lutut di hadapan orang tua itu."Selamat siang," ucap I
Read more