“Tuan,” Fathan menegur pelan. Brahmana yang tengah duduk di ujung meja oval ruang meeting terhenyak kecil. Kepalanya terangkat lalu jatuh pada seluruh peserta rapat yang kini tengah menatap dirinya. Menunggu tanggapan dan respon darinya, selaku CEO Dananjaya Group. Fathan mengulurkan tangan dan menunjuk satu baris kalimat dalam laporan yang ada di atas meja Brahmana, memberi petunjuk pada sang CEO bahwa salah satu peserta rapat tengah membahas hal tersebut sebelumnya. Brahmana berdeham, lalu mulai membuka suara dan memberikan arahannya. Di samping, Fathan menghela napas. Entah ada apa, tiba-tiba Brahmana terlihat seperti melamun, sesaat setelah rapat mereka dimulai. Tadi adalah kali ketiga, Fathan ‘membangunkan’ Brahmana dari lamunan. Fathan bertanya-tanya, apa yang terjadi pada sang Bos Besar itu, sedari tadi tampak seperti tidak fokus sama sekali. Padahal saat datang tadi pagi, meskipun masih dengan ekspresi datar dan dingin ciri khasnya, Brahmana terlihat begitu cerah deng
Baca selengkapnya