“Permisi, Pak. Dari tadi pagi Bu Mara menghubungi saya, menanyakan soal Pak Pramam,” ujar Erin, sekretaris Pramam yang baru saja memasuki kamar hotel atasan. “Saya belum memberitahu Bu Mara pastinya, dikarenakan kondisi Bapak yang mabuk semalam dengan klien kita.”Pria itu memijat kepalanya pelan. Masih ada sisa pening dan perut yang tidak nyaman akibat alkohol yang dikonsumsinya. Kepalanya pun mengangguk mengerti.“Kalau istri saya bagaimana, Rin?” tanyanya. “Apa dia sempat menghubungi saya?”Erin menggeleng. “Bu Anne hanya sekali menanyakan pada saya berapa lama Bapak pergi ke Manila,” terangnya.Kening Pramam kontan berkerut-kerut. Tak menduga istrinya akan seabai itu dengan kepergiannya kali ini. Biasanya Anne paling rewel minta dikabari, tapi sekarang, mengapa sikapnya berubah cuek seperti itu, sih?“Sekali doang, Rin?”“Benar, Pak.”Mengembuskan napas berat, Pramam mendengkus sebal. “Ya Tuhan, Anne!” serunya frustasi. “Terus masalah apartemen itu gimana? Apa Varen sudah kasih ka
Last Updated : 2023-08-16 Read more