Akbar marah saat mendengar cerita dari Nada. Nada pernah di sekap dan dipaksa untuk menikah. Marahnya Akbar karena ia tidak bisa berada di samping Nada. Andai saja ia ada di samping Nada, ia yakin hal seperti itu tidak akan pernah terjadi."Maaf, karena aku tidak ada di sampingmu. Aku...""Tidak apa-apa. Sekarang kamu sudah ada dihadapanku. Apa lagi yang aku takutkan. Yang dulu biar berlalu. Sekarang pun aku sudah bisa sedikit demi sedikit melupakan peristiwa itu,'' sela Nada menyela perkataan Akbar.Nada lalu melihat jam yang terpasang di tangan kirinya. "Seperti kita sudah terlalu lama di sini. Kita pulang," usul Nada. Ia berkata seraya bersiap-siap."Mmm, ternyata apa yang kamu katakan memang benar. Ini adalah tempat ternyaman. Sejuk dan menentramkan hati. Waktu pun tidak terasa udah mau sore aja," seru Akbar. Ia membenarkan apa yang Nada ucapkan. Jika tempat yang sekarang mereka kunjungi adalah tempat ternyaman. "Aku sengaja membangun kompleks pemakaman seperti ini. Setidaknya bis
Baca selengkapnya