Firman melihat Nada baru masuk dari pintu balkon. Firman langsung terdiam, pikiran buruk terlintas begitu saja. "Habis ngapain kamu?" Tanya Firman penuh curiga.Nada menelan Salivanya, ia gugup, otaknya sedang berpikir bagaimana cara mengungkapnya. "Itu... aku... habis cari udara segar . Diam terus di kamar rasanya pengap, bosan, tidak ada handphone, tidak ada telivisi. Apa kamu memang sengaja?" Akhirnya Nada bisa lancar berkilah, tiba-tiba ide ngalir begitu saja.. Firman tampak berpikir, apa yang dikatakan oleh Nada ada benarnya. Dirinya mengurung Nada tanpa diberikan fasilitas. Handphone tidak mungkin ia memberikannya. Mungkin... televisi bisa mengurangi rasa bosannya.Firman menghampiri Nada yang berdiri di depan pintu balkon. Saat didekati, Nada merasa takut, tubuhnya mulai bergetar. "Ka-kamu mau apa? Jangan mendekat!" Cegah Nada dengan terbata dan Firman pun langsung diam di tempat."Aku tidak akan berbuat apa-apa, aku hanya.... ingin memotretmu . Boleh kan?" Tanya Firman."U-
Read more