Bab 122"Kamu ada di sini, Sayang? Tumben...."Begitu membuka pintu ruang kerjanya, Arkan dikagetkan dengan sosok istrinya. Wanita itu masih mengenakan pakaian kerja, cantik dan tampak sangat berkelas. Arkan menghampiri sang istri dan melingkarkan tangan di pinggang ramping itu."Kangen," rajuk Zakia manja. Dia malah mendudukkan dirinya di pangkuan sang suami yang membuat jakun lelaki itu naik turun.Arkan menghela nafas. Dia harus tahan sabar. Ini adalah ruang kerja, bukan kamar tidur mereka. Bukan saat yang tepat untuk menerkam wanita itu, mengungkung di bawahnya, menghujaninya dengan berjuta kenikmatan."Manja sekali istriku," goda Arkan. "Udah punya anak dua juga.""Biarin! Mau punya anak berapapun, aku pengen selalu manja sama kamu." Mata wanita itu berubah sayu. Arkan segera mengerti apa yang sedang istrinya rasakan. Dia memeluk Zakia erat, mengusap-usap bahunya berusaha memberi kekuatan."Aku senang bisa memanjakan istriku. Aku merasa berarti sebagai seorang lelaki." hiburnya.
Terakhir Diperbarui : 2023-07-15 Baca selengkapnya