Iris menegang dan berhenti terisak. Matanya membelalak menatap ke sebelah. Dia mendorong Felicia dan tergagap. “F-Felicia ... kamu ... apa maksudmu?”Felicia tersenyum anggun menjauh dari Iris. Mata indahnya yang beberapa saat lalu menatap Iris bersahabat, kini menjadi acuh tak acuh. “Karena kamu akan pergi dari sini, aku akan jujur. Aku membencimu sejak lama.” Dia melirik Iris dari atas ke bawah dan mencibir dingin, “Kamu hanya seorang pelayan bar penjual anggur, tetapi bagaimana bisa kamu menikahi Aiden dan membuatku menjadi bahan tertawaan yang tidak bisa dibandingkan dengan seorang pelayan bar?”Felicia menyeringai, “Aiden itu milikku. Beraninya seseorang sepertimu merebutnya dariku,” desisnya dingin. “Tapi untunglah, meski nasibmu berubah dari seorang pelayan bar menjadi istri CEO RDY Group, tetapi kamu tidak menjalani kehidupan yang baik dan Aiden tidak pernah mencintaimu.” Dia menatap Iris dengan tatapan provokatif menekan kalimat terakhirnya.Iris merasa seperti disiram air d
Last Updated : 2023-04-13 Read more