Semua Bab 180 Hari Menuju Akad: Bab 71 - Bab 80

86 Bab

Cemburu?

Kekesalan Bella membuat ia tidak ingin melihat Adrian, Bella tidak suka Adrian sok menyukai dan menyayanginya padahal ia sendiri telah memiliki kekasih hati."Bella, kenapa kamu bersikap dingin seperti ini kepadaku?" ucap Adrian sembari memegang tangan Bella.Bella emosi, ia mengibaskan tangan Adrian yang menyentuh tangannya, ia tidak suka Adrian bersikap pura-pura manis kepadanya."Bella, apa yang aku lakukan, kenapa kamu marah kepadaku?" Adrian protes dengan perlakuan Bella kepadanya."Adrian, tolong jangan ganggu aku lagi! Urus saja tunanganmu!" bentak BellaMata Bella terbelalak, memerah dan tentu saja berkaca-kaca. Ingin sekali Bella menangis dan menumpahkan air matanya, tapi rasanya itu akan sangat memalukan karena ia harus menangisi lelaki yang sudah memiliki kekasih."Non Bella, Mas Adrian, jangan pada berantem! Tuan dan Nyonya menyuruh Mas dan Nona makan. Jadi, sekarang mari makan karena Bibi harus laporan," jelas Bibi tegas.Bibi menarik tanganku dengan tangan kanannya dan
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-10-30
Baca selengkapnya

Kecelakaan

Rasya membantu Bella meminum obat dan memasangkan jaket untuk menutupi tubuh Bella agar tidak kedinginan. Rasya tidak ingin angin malam malah membuat Bella demam dan sakit, karena saat ini tubuh Bella masih sangat lemah."Bi, kalau Om dan Tante datang, tolong katakan kalau kami ke luar sebentar, mungkin Bella akan saya antar pulang ke rumahnya saja, karena di sana ada kedua orang tuanya yang akan menjaganya," jelas Rasya."Baiklah, Pak Dokter, Non Bella, hati-hati, jangan ngebut!"Paras wajah bibi juga memperlihatkan kekhawatiran yang teramat sangat.Bella dan Rasya berjalan cepat menuju parkiran, namun tiba-tiba ponsel Bella berbunyi. Bella tidak segera mengangkat ponselnya karena ia tidak mengenal nomor itu."Siapa, Bell?" Rasya menatap Bella penasaran, ia seolah ingin tahu siapa yang menghubungi Bella.Bella tidak berbicara, ia hanya mengangkat kedua bahunya sebagai isyarat kalau ia tidak tahu siapa yang menghubungi.Telepon genggam Bella terus saja berbunyi, Rasya mulai berfikir
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-10-30
Baca selengkapnya

Hati Kania Hancur

Rasya benar-benar sangat panik, ia tidak tahu apakah yang akan ia katakan kepada Bella. Gadis itu baru saja membari gkan tubuhnya dan Rasya tidak ingin mengganggunya. Disatu sisi, Rasya telah berjanji untuk memberitahukan kepada Bella tentang semua yang terjadi meskipun itu pahit."Suster, apa saya boleh meminta tolong?" Rasya terlihat sangat memohon.Walaupun ia tidak ingin melibatkan orang lain untuk urusan pribadinya, namun kali ini ia harus melanggar prinsip itu, ia harus mengambil keputusan bijak agar semua yang dilakukannya tidak menjadi sia-sia."Apa, Dokter, kalau saya bisa pasri saya akan membantu," jelas sang suster yang juga sangat paham tentang situasi dan kondisi yang terjadi saat ini."Suster, saat ini reman saya baru saja terlelap tidur, saya sungguh tidak tega untuk membangunkannya sekarang. Namun, saya telah berjanji akan memberitahukannya apaoun yang terjadi. Jadi, sekarang saya memutuskan untuk melihat pasien Adrian dulu, Suster tolong jaga teman saya, jangan kataka
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-10-30
Baca selengkapnya

Jangan Ganggu!

Saat ini hati Bella merasa bergetar mendengarkan tentang penyampaian dan nassehat-nasehat tentang agama yang ia dengarkan dari Rasya. Ia merasa tertegun dan tertarik untuk mengenal agama yang selama ini ditinggalkannya. Kehadiran Rasya kembalidalam kehidupan Bella seperti cahaya ditengah gelap dan kelamnya hidup Bella."Bell, aku sangat senang mendengarnya, aku senang karena kamu ingin belajar agama dan merubah diri menjadi manusia yang lebih baik," ujar Rasya lembut.Senyum merekah dan sangat manis ke luar dari wajah tampan Rasya, terlihat sekali kalau Rasya teramat sangat bangga dan bahagia karena wanita yang teramat sangat dicintainya ingin merubah diri menjadi manusia yang lebih baik."Sya, tolong ajari dan bimbing aku," pinta Bella dengan lembut dan senyum ikhlas yang trpancar di wajahnya.Bella merasa sangat lega, entah apa yang dirasakannya saat ini, Bella hanya merasakan ketenangan dan kedamaian yang belum pernah dirasakannya sebelumnya ketika telah membahas sesuatu yang berhu
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-10-30
Baca selengkapnya

Menjenguk Adrian

Sungguh, saat ini Rasya sudah tidak kuat lagi menanggung rasa kepada Bella, rasanya ia ingin sekali memeluk Bella namun ia tidak ingin menjadi kekasih Bella karena ia ingin menjadi suami Bella."Sya!" sapa Bella lagiKini jarak Rasya dan Bella semakin dekat, sekitar setengah jengkal. Bella bisa merasakan bagaimana debaran jantung Rasya saat ini dan anehnya jantung Bella juga berdetam sangat cepat seperti jantungnya Rasya."Bella, apa boleh kamu tunggu saja aku, biarkan aku menyiapkan semuanya," ucap Rasya dengan nada suara bergetar. Wajah Rasya yang putih saat ini memerah, sungguh Rasya tidak sanggup untuk menatap Bella."Baiklah!" jawab Bella pelan.Sama seperti Rasya, saat ini Bella juga merasakan hal yang sungguh tidak biasa. Rasa yang bahkan lebih dari saat mereka berdua pertama kali jadian.Bella berjalan pelan menuju soffa tempat ia duduk tadi, namun pandangannya tertuju pada neja kerja Rasya. Ia melihat potretnya bersama Rasya ketika masih belia. Ya, potret mereka ketika SMA d
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-10-30
Baca selengkapnya

Diusir Kania

Salsa tersintak dari tidurnya ketika ia mendengar suara isak tangis seseorang yang mengganggunya.Gadis cantik itu benar-benar sangat marah dan emosi melihat ada Bella di depannya. Ia sungguh tidak senang dan tidak menerima Bella masuk menemui Adrian yang tengah terbaring lemah di rumah.Salsa Murka dan ia tidak lagi bisa menahan emosi di hatinya."Dasar cewek gila, berani-beraninya loe datang ke sini!" teriak Salsa.Salsa dengan keras dan kasarnya menarik tangan Bella dan membawa Bella ke luar dari ruang inap Adrian secara paksa."Cewek kasar, apa yang kamu lakukan kepada Bella?" Rasya melepaskan tangan Salsa yang berusaha menyeret Bella. Namun, kekuatan tangan Salsa membuat Bella tersungkur ke lantai."Aduh, sakit!" Bella terpekik ketika tubuhnya yang lemah tak berdaya itu jatuh hingga membuat tangan dan lututnya berdarah.Rasya yang melihat kejadian itu sontak merasa naik pitam, ia tidak habis fikir untuk berhadapan dengan wanita yang tidak bermoral itu."Bella, kamu nggak apa-apa
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-10-31
Baca selengkapnya

Terbawa Perasaan

Rasya berteriak sangat keras melihat Bella tengah terbaring lemah di kamarnya.Rasya memeriksa nafas Bella, ia merasa lega karena Bella masih bernafas hanya saja suhu tubuh Bella sangat panas."Bella, maafkan aku, karena aku meninggalkanmu terlalu lama," ujar Rasya.Rasya langsung mengangkat tubuh Bella yang lemah tak berdaya. Dengan kekuatan dan sisa-sisa tenaganya Rasya berlari membawa Bella untuk dirawat dan mendapatkan perawatan dari dokter terbaik."Apa yang terjadi Dokter?" sapa salah seorang perawat yang berlari mengikuti Rasya."Suster, bisa tolong panggilkan Dokter? Teman saya sepertinya demam panas, harus mendapatkan perawatan segera!" pinta Rasya dengan nada suara khawatir. Nafas Rasya tidak menentu dan wajahnya memerah. Ia terus menatap Bella yang saat ini pucat dan tidak sadarkan diri dipangkuannya."Baik, Dokter," ucap sang pelayan ramah dan sopan.Rasya masuk ke salah satu ruanga rawat inap, ia membaringkan Rasya di tempat tidur, kemudian segera mengambil air yang digun
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-10-31
Baca selengkapnya

Ingin Berbahagia

Mama Ratna penasaran dengan apa yang terjadi kepada Adrian, bagaimanapun juga Adrian adalah lelaki yang membantu Bella ketika Bella hancur ketika kehilangan kekasih hatinya. Walaupun mama Ratna sangat menyukai Rasya dan berharap dokter tampan itu yang akan menjadi menantunya, mama Ratna tetap tidak bisa melupakan hutang budinya kepada Adrian. Adrian adalah lelaki yang menjadi matahari saat bumi yang ditinggali oleh putri kesayangannya ditutupi oleh awan kelam."Adrian mengigau memanggil-manggil nama Bella."Papa Herma ln berhenti sejenak, beliau sepertinya juga teramat sangat mengkhawatirkan Bella."Bella?" Mata mama Ratna terbelalak, seolah ingin menanyakan sesuatu, namun beliau takut kalau suaminya marah."Kasihan Adrian, Tante, kedua orang tuanya masih berada di luar negeri. Namun, saat ini dia ditemani oleh tunangannya, tetapi Adrian sedikitpun tidak menyebut nama tunangannya," jelas Rasya.Penjelasan Rasya membuat mama Ratna paham, bahwa ada cinta yang tulus dari relung hati ter
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-10-31
Baca selengkapnya

Diusir Salsa

Bella ingin sekali berdiri dan memeluk Adrian, menghapus air mata yang ada di pipi Adrian serta membelai lembut rambut Adrian. Namun apa daya, Bella tidak memiliki tenaga apa-apa untuk melakukan semua itu selain menangis menatapi lelaki yang terbaring lemah dengan banyaknya luka memar di tubuhnya."Bella, jangan menangis!" Adrian mencoba mengangkat tangannya, namun tangannya yang baru saja dioperasi itu tidak bisa digerakkan sama sekali. Hingga keinginannya untuk menghapus air mata Bella menjadi terurungkan. Adrian juga sangat ingin memeluk Bella, menghapus air mata yang ada di pipi Bella, membelai rambut gadis cantik itu dan memberikan semangat kepada Bella.Namun apa daya, Adrian tidak lagi mampu bergerak dan melakukan apa-apa selain berbaring, bahkan untuk berbicara saja Adrian sangat kesusahan."Adrian, cepatlah sembuh! Aku berjanji aku akan memperlakukanmu dengan baik jika kamu sembuh."Dengan membelai tangan Adrian, Bella menatap wajah yang penuh dengan perban itu dengan tangis
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-10-31
Baca selengkapnya

Nostalgia Masa SMA

Sahabat menjadi cinta, itulah hubungan yang dijalani oleh Bella dan Rasya pada awalnya. Jadi, hubungan percintaan mereka semasa SMA tidak lagi jaim-jaiman namun lebih menjurus kepada persahabatan. Saling menyayangi dan saling menjaga, saling mendukung dan selalu bersama dalam berbagai situasi dan kondisi, baik suka maupun duka. Begitulah hubungan Bella dan Rasya pada waktu itu. Hubungan yang membuat iri banyak mata ketika memandangnya."Bell, aku nggak nyangka ternyata kamu merindukan makanan buatanku."Rasya menatap mata Bella dengan takjub, ia tidak menyangka Bella merindukan masakannya. Ya, semasa SMA Bella dan Rasya memang sering bertukar makanan dan saling mencicipi makanan satu sama lain."Sya, tentu saja aku merindukan masakanmu, bahkan kamu membawakan aku makanan seriao hari, bagaimana mungkin aku melupakanny," ujar Bella dengan senyuman."Baiklah, kalau begitu kita kembali ke rumah sakit ya!" Rasya menghidupkan mesin mobilnya dan bersiap untuk melajukan mobilnya kembali ke r
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-10-31
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
456789
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status